Anda di halaman 1dari 11

Gizi Tenaga

Kerja
Ni Made Maha Laksmi (P07131121006)
Ni Made Srimas Pratiwi (P07131121016)
Gravriel Sharen Anggina (P07131121024)
Ni Kadek Mira Suryani (P07131121032)
Luh Gede Putri Aan Widi Cahyani (P07131121041)
Gizi Tenaga Kerja
● Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja atau aktif
mencari kerja, yang masih mau dan mampu untuk melakukan pekerjaan.

● Gizi tenaga kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai
dengan jenis pekerjaan dan beban kerjanya atau ilmu gizi yang diterapkan kepada masyarakat tenaga
kerja dengan tujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan tenaga kerja sehingga tercapai tingkat
produktivitas dan efisiensi kerja yang setinggi-tingginya.

● Produktivitas kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya yang mempunyai peranan sangat penting
dan menentukan adalah kecukupan gizi. Faktor ini menentukan prestasi tenaga kerja, karena seseorang
yang berstatus kurang gizi tidak dapat bekerja secara optimal sedangkan seseorang yang status gizinya
baik dapat bekerja dengan optimal.

● Pada dasarnya zat gizi yang dibutuhkan oleh seseorang sangat ditentukan oleh aktivitas yang
dilakukannya sehari-hari. Makin berat aktivitas yang dilakukan maka kebutuhan zat gizi akan meningkat
pula terutama energi. Sebagai contoh, seorang pria dewasa dengan pekerjaan ringan membutuhkan energi
sebesar 2.800 kilokalori. Sedangkan pekerja dengan pekerjaan yang berat membutuhkan 3.800 kilokalori.
Masalah yang Mempengaruhi Tenaga Kerja

1. Kesegaran Jasmani 2. Produktivitas 3. Efesiensi Kerja


Kemampuan tenaga kerja melakukan Prodiktivitas kerja suatu
secara selamat dan efektif aktivitas perusahaan dipengharuhi Pemanfaatan tenaga, dana,
dan upaya jasmani sehubungan banyak faktor, contohnya dan waktu guna mencapai
dengan kebutuhan dalam kaitan adalah kecukupan gizi hasil yang sebesar-besarnya.
pekerjaannya
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Keadaan Gizi Tenaga Kerja
1. Kesegaran Jasmani.
2. Status gizi berpengaruh pada status kesehatan dan akan meningkatkan kesegaran jasmani untuk mencapai
produktivitas optimal.
3. Motivasi.
4. Keyakinan bahwa produktivitas memberikan manfaat bagi tenaga kerja yang membuat motivasi kerja naker
meningkat.
5. Disiplin kerja menunjukkan tenaga kerja berdedikasi agar semua waktu diisi dengan kegiatan produktivitas.
6. Pendidikan & keterampilan.
7. Pendidikan tinggi diharapkan akan mempunyai wawasan luas yang membentuk tindakan & kegiatan
menjadi produktivitas kerja.
8. Keterampilan tinggi akan meningkatkan kemampuan menggunakan fasilitas kerja dengan baik.
9. Status kesehatan akan mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi & investasi parasit yang akan
mengakibatkan gangguan penyerapan makanan.
10. Lingkungan tempat bekerja dapat menyebabkan penyakit dan stres misal : panas, polusi dll.
11. Kurang tersedianya cukup waktu istirahat.
Masalah Gizi dan kesehatan pada tenaga
kerja
01 02
Anemia gizi besi mayoritas Kurang gizi tingkat
tenaga kerja wanita. ringan.

03 04

Penyakit gastritis, Infeksi saluran nafas bagian Konsumsi kurang sumber makanan Energi, Protein, Ca,
bawah , Infeksi parasit di saluran cerna. Fe, Vit A, Vit karena tidak sarapan dan tidak makan siang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja

Faktor prasangka Faktor kesukaan


buruk terhadap yang berlebihan Faktor-faktor
Faktor ekonomi. Faktor pengetahuan
bahan makanan terhadap jenis lingkungan kerja
tentang gizi.
tertentu makanan tertentu.

01 02 03 04 05
Kebutuhan Energi dan Zat
Gizi Tenaga Kerja
Pengaturan zat gizi karyawan berguna untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan jenis
pekerjaan sehingga tercapai tingkat produktivitas dan efisiensi kerja setinggi-tingginya.
Pedoman untuk makanan tenaga kerja memerlukan tenaga atau energi yang digunakan untuk
melakukan kegiatan ataupun kerja dan hal ini tergantung dari :
1. Umur.
2. Jenis kelamin (laki-laki, dan perempuan).
3. Keadaan khusus (sakit, menyusui, melahirkan, dan lain-lain).
4. Metabolisme.
5. Jenis pekerjaan (ringan, sedang, berat) yang merupakan suatu beban kerja.
6. Keadaan lingkungan sebagai beban tambahan, yang meliputi fisik, kimia,
biologi,fisiologi (ergonomi) dan psikologi.
1. Energi
Kebutuhan energi seorang karyawan sangat
bervariasi., tetapi untuk pemenuhan energi
selama di tempat kerja dianjurkan 30-35% lebih
besar dari total kebutuhan energi sehari 2. Karbohidrat
Penelitian menunjukkan bahwa untuk karyawan
yang tidak banyak bergerak atau hanya
melakukan pekerjaan ringan maka sumber
energi diperoleh dari karbohidrat dan lemak.
Akan tetapi saat melakukan pekerjaan berat,
maka sumber energinya lebih banyak berasal
dari cadangan karbohidrat (glikogen) tubuh.
3. Protein
Kebutuhan protein pada karyawan adalah
seperti AKG umum, yaitu 10-20% dari total
kebutuhan energinya. Anggapan bahwa
karyawan yang bekerja berat membutuhkan
protein tinggi itu adalah tidak benar.
4. Lemak
Karyawan yang bekerja berat membutuhkan Kebutuhan lemak pada karyawan adalah 20-
energi tinggi artinya peningkatan energi ini 30% dari total kebutuhan energi. Lemak di
akan diikuti dengan peningkatan kebutuhan dalam tubuh disimpan dalam bentuk asam
karbohidrat. lemak sebagai cadangan energi. Pada
karyawan yang membutuhkan energi yang
berkesinambungan maka energi dari lemak
akan dimanfaatkan. Selain itu lemak juga
berguna untuk melindungi tubuh dari luka
trauma dan shock yang mungkin terjadi saat
bekerja.
5. Zat Besi 6. Air
Salah satu kegunaan dari zat besi Saat bekerja, air minum yang bersih
adalah memproduksi sel darah merah. dan aman harus tersedia setiap saat di
Sel ini sangat berguna untuk tempat kerja agar dapat memenuhi
mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, kebutuhan cairan yang hilang saat
selanjutnya oksigen akan berperan bekerja. Seseorang karyawan
dalam menghasilkan energi agar dianjurkan minum 2-3 liter air per hari
produktivitas kerja meningkat dan
tubuh tidak cepat lelah.
Thanks
!

Anda mungkin juga menyukai