Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Antropometri
 Anthropos = Tubuh Manusia
 Metric = Ukuran
Antropometri berarti pengukuran beragam dimensi fisik tubuh pasa umut atau keadaan gizi
tertentu
2. Keunggulan dari antropometri adalah
 Murah
 Sederhana
 Tidak memerlukan ketrampilan khusus
 Bersifat retrospektif
 Berlaku baik pada individu maupun populasi
 Dapat diaplikasikan pada semua stadium masalah gizi

3. Kelemahan dari antropometri adalah


 Tidak spesifik
 Faktor di luar gizi mempengaruhi validitas hasil
 Kesalahan pengukuran dapat bersumber dari:
o Ketrampilan pengukur
o Kualitas alat ukur
o Kesesuaian metode pengukuran

4. Jenis-jenis antropometri
 Deteksi pertumbuhan
 Massa tubuh

5. Deteksi Pertumbuhan
Untuk mendeteksi proses pertumbuhan, antropometri tidak bisa diinterpretasi secara
tunggal. Kombinasi dua tau lebih ukuran antropometri akan membentuk indeks yang
dapat digunakan untuk menilai proses pentumbuhan. Untuk mengindari kerancuan
dengan pengertian rasio penulisan indeks telah direvisi menjadi:
 BB/U diganti dengan BB menurut Umur
 BB/TB diganti menjadi BB menurut TB

6. Berat Badan Menurut Umur


Mencerminkan perbandingan relative antara massa tubuh dan usia kronologis (sangan
sensitive bila diterapkan pada usia 6 bulan hingga 7 tahun). Dapat digunakan untuk
menilai anak dengan BB kurang (underwheight) atau dangan kurang (severely
underweight), tetapi dapat digunakan untuk mengklasifikasikan anak gemuk atau sangat
gemuk. Hasil penilaian cenderung overestimated karena anak yang secara genetic
bertubuh kecil akan selalu terdeteksi undernourished meski tidak mengalami gangguan
pertumbuhan, untuk memastikan kondisi gizi kurang harus diperiksa ulang dengan
BB/TB.
7. Berat Badan Menurut Tinggi Badan
Menggambarkan apakah pertumbuhan berat badan sudah sesuai dengan pertumbuhan
panjang/tinggi badannya. Indeks ini dapat digunakan mengidentifikasi anak gizi kurang
(wasted), gizi buruk (severely wasted0 serta anak yang memiliki resiko gizi lebih
(possible risk of overweight). Memasuki masa remaja perumbuhan BB dan TB berubah
sangat drastic, sehingga indeks ini dianjurkan hanya ditetapkan pada anak laki-laki di
bawah 145 cm dan anak perempuan di bawah 137 cm.

8. Tinggi Badan Menurut Umur


Mencerminkan masalah kurang gizi kronis (stunting/silent malnutrition problem).
Fenomena stunting sebenarnya sudah terjadi semenjak udia dini, oleh karena itu indeks
ini merupakan metode screening yang efektif pada usia balita. Tidak sensitive untuk
mendeteksi extraordinary problem (bencana alam, wabah, kelaparan massal, dan
sebagainya). Anak-anak dengan tinggi badan di atas normal (tinggi sekiali) biasanya
disebabkan oleh gangguan endokrin, namun hal ini jarang terjadi di Indonesia.

9. Lingkar Kepala Menurut Umur


Merupakan indicator KEP kronis pada anak di bawah 2 tahun. Sensitifitas hasil
pengukuran akan jauh berkurang bila diterapkan pada usia di atas 2 tahun karena pada
usia tersebut pertumbuhan lingkar kepala cenderung melambat dan cara ini tidak dapat
mendeteksi masalah gizi akut.

10. Perubahan Berat Badan


BB sebenarnya mencerminkan kandungan protein, lemak, dan cairan tubuh. Gangguan
metabolism tubuh (misalnya dalam kondisi sakit) akan menyebabkan keseimbangan
nitrogen menjadi negative sehingga meningkatkan pembakaran protein dan lemak tubuh
untuk menutupi defisit energi. Sangat cocok untuk diterapkan sebagai penilaian status
gizi pasien di rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai