Anda di halaman 1dari 33

Artificial

Intelligenc Fajrul Khairati


202321006

e (AI)
• AI dapat didefinisikan sebagai suatu
mesin atau alat pintar (biasanya adalah
Kaitan AI suatu komputer) yang dapat melakukan
suatu tugas yang bilamana tugas
dengan tersebut dilakukan oleh manusia akan
dibutuhkan suatu kepintaran untuk
melakukannya.
Expert • Sistem Pakar (Expert System), yaitu

System
program konsultasi (advisory) yang
mencoba menirukan proses penalaran
seorang pakar/ahli dalam memecahkan
masalah yang rumit. Sistem Pakar
merupakan aplikasi AI yang paling
banyak
Kaitan
AI
Jadi dapat dikatakan sistem pakar
merupakan salah satu bagian dari artificial
intelligence karena AI berperan untuk
dengan memecahkan suatu masalah dimana
masalah tersebut membutuhkan suatu

Expert pakar yang digantikan oleh komputer

System
Intelligent Machines
• Pertanyaan Besar dari alam semesta:
• Bagaimana cara kerja pikiran manusia?
• Bisakah non-manusia memiliki pikiran?
• Intelijen adalah kemampuan untuk memahami, mempelajari sesuatu,
dapat berfikir dan dapat melakukan sesuatu dengan insting atau
otomatis
• Kita dapat mendefinisikan kecerdasan (Intelijen ) sebagai kemampuan
untuk belajar dan memahami, memecahkan masalah dan membuat
keputusan.
Karakteristik Intelligent Systems
• Mampu memahami instruksi
• Dapat belajar dari pengetahuan
• Pengetahuannya bisa didapat dari manusia, dari buku referensi, dan juga dari
database.
• Dapat berfikir seperti manusia
• Dapat melakukan sesuatu secara insting
Sistem Pakar Berbasis Aturan
(Rule Based Expert Systems)
• Apa itu pengetahuan?
• Rules sebagai teknik representasi pengetahuan
• Struktur dari sistem pakar berbasis aturan (rule-based expert system)
• Karakteristik sistem pakar
• Forward chaining and backward chaining
• Resolusi konflik
• Kesimpulan
Knowledge (Pengetahuan)
• Pengetahuan adalah komponen penting dari sebuah ekspert systems
• Tanpa Pengetahuan, maka sistem tidak akan menjadi pintar
• Pengetahuan juga diartikan jumlah dari apa yang saat ini diketahui
• Pengetahuan adalah pemahaman seseorang, baik secara teori maupun
secara praktek tentang sesuatu Subjek atau domain
• Seseorang baru bisa dianggap sebagai ahli domain (domain expert) yaitu
apabila dia memiliki pengetahuan yang mendalam (baik fakta maupun
aturan) dan pengalaman praktis yang kuat dalam domain tertentu.
• Seseorang yang memiliki pengetahuan yang mendalam, baik secara teori
maupun secara praktek, maka dia disebut : Expert
Bagaimana memasukkan pengetahuan ke sistem
sehingga sebuah sistem bisa menjadi pintar?
• Pengetahuan yang kita masukkan ke sistem, tidak akan bisa langsung
dimasukkan, sehingga harus dipresentasikan atau ditransformasikan
terlebih dahulu, yaitu dengan cara merobahnya terlebih dahulu
kedalam bentuk Rules.
• Dengan begitu, pengetahuan tersebut baru dapat masuk ke dalam
sistem dan dapat membuat sistem menjadi pintar.
Rules
• Sebagian besar pakar mampu mengekspresikan pengetahuannya dalam
bentuk Rules untuk pemecahan masalah
• Setiap Rules terdiri dari dua bagian: bagian IF, yang disebut antecedent
(premis atau kondisi) dan bagian THEN disebut consequent/ akibat
(kesimpulan atau tindakan).

IF the ‘traffic light’ is green


THEN the action is go

IF the ‘traffic light’ is red


THEN the action is stop
Rules
• Rules dapat memiliki beberapa kondisi yang dapat digabungkan dengan kata
kunci AND (konjungsi), OR (pemisahan) atau kombinasi keduanya.

IF <antecedent 1> IF <antecedent 1>


AND <antecedent 2> OR <antecedent 2>
. .
. .
. .
AND <antecedent n> OR <antecedent n>
THEN <consequent> THEN <consequent>
Rules
• Anteseden dari suatu Rule terdiri dari dua bagian: Objek dan Value (Nilai).
• Objek dan nilai dihubungkan oleh operator.
• Operator seperti: is, are, is not, are not, digunakan untuk menetapkan nilai
simbolis menjadi objek linguistik.
• Objek sebagai sebuah numerik dan sebagai nilai numerik.

IF ‘age of the customer’ < 18


AND ‘cash withdrawal’ > 1000
THEN ‘signature of the parent’ is required
Rules: Relations (Hubungan) atau
Rekomendasi
Rules dapat mewakili
• Hubungan
IF the ‘fuel tank’ is empty
THEN the car is dead
• Rekomendasi
IF the season is autumn
AND the sky is cloudy
AND the forecast is drizzle
THEN the advice is ‘take an umbrella’
Arahan (Directives) dan Strategi
• Arahan
IF the car is dead
AND the ‘fuel tank’ is empty
THEN the action is ‘refuel the car’

• Strategi
IF the car is dead
THEN the action is ‘check the fuel tank’;
step1 is complete

IF step1 is complete
AND the ‘fuel tank’ is full
THEN the action is ‘check the battery’;
step2 is complete
Struktur dasar dari rule-based expert system
5 Komponen Utama Sistem Pakar
• Knowledge Base
• Batabase
• Inference Engine
• Explanation Facilities
• User Interface
Production Rule Systems
• Knowledge base berisi domain pengetahuan yang berguna untuk pemecahan masalah yang
direpresentasikan sebagai seperangkat Rule
• Komponen yang terdapat dalam Knowledge Base ini adalah rule-rule yang sudah dirubah
kedalam bentuk If dan Then.
• Ketika bagian kondisi dari suatu rule sudah terpenuhi, rule tersebut baru bisa dieksekusi.
• Database merupakan sekumpulan fakta yang digunakan untuk mencocokkan dengan bagian
IF (kondisi) rule yang disimpan dalam Knowledge Base.
• Fakta merupakan bagian If dari sebuah Rule
• Inference Engine : yang mengubungkan antara rule pada knowledge Base dengan Fakta pada
Database
• Inference Engine merupakan motor, mesin, otak
• Explanation Facilities : Fasilitas yang bisa menjelaskan kepada user, kenapa rule itu berfungsi.
Siklus Inference Engine
• Pertama yang dilakukan oleh Inference Engine adalah
membandingkan bagian If dari bagian knowledge Base sudah sama
atau cocok dengan fakta yang ada dalam Database
• Kalau sama, maka rule yang ada dalam knowledge base akan bisa
dieksekusi
• Selanjutnya, bagian Then dari rule yang akan dieksekusi tersebut
dimasukkan menjadi Fakta baru ke dalam Data Base
Contoh Rantai Inference
Metode Inference Engine
• FORWARD CHAINING

• BACKWARD CHAINING
FORWARD CHAINING

• Forward Chaining merupakan Penelusuran dari Depan ke Belakang


• Depan artinya yang disiapkan adalah Data
• Belakang artinya Solusi
• Maka untuk mendapatkan Solusi, kita perlu data terlebih dahulu.
• Yang pertama kali perlu dipersiapkan adalah Data/ fakta, karena penelusurannya adalah
berdasarkan data.
• Forward Chaining merupakan data-driven reasoning (Penelusuran berbasis data)
• Jika ada beberapa rule yang bisa dieksekusi, maka yang pertama dieksekusi adalah
Topmost Rules (Rule Paling Atas)
• Proses Fire Cycle akan berakhir, jika tidak ada lagi Fakta yang sama dalam Database
dengan IF dari rule yang tersimpan dalam Database
• Berlaku sistem FIFO
FORWARD CHAINING
BACKWARD CHAINING

• Backward Chaining merupakan Penelusuran dari Belakang ke Depan


• Bekerja berdasarkan Goal (Tujuan). Sehingga yang pertama perlu
ditentukan adalah apa yang menjadi “Goal” dari expert system
tersebut.
• Goal itu berada pada bagian THEN dari Rule yang ada dalam Database
Alur Kerja BACKWARD CHAINING
• Goal ditentukan
• Inference Engine akan mencari Rule mana yang menjadi Goal-nya,
atau Rule mana yang akan dieksekusinya.
• Rule dieksekusi.
• Kalau Rule bisa dieksekusi, maka Proses Selesai.
• Kalau Rule tidak bisa dieksekusi, maka akan dicari Sub-Goal.
• Sub-Goal dieksekusi
• Kalau didapatkan Hasil, maka proses selesai.
• Proses akan selesai kalau Goal sudah ditemukan.
BACKWARD CHAINING
Forward or Backward Chaining?
• Mana yang akan dipakai ?
• Tergantung pada cara kerja seorang pakar dalam menyelesaikan masalah.
• Jadi kita tidak bisa menetukan begitu saja metoda yang akan kita gunakan.
• Digunakan Metoda Forward Chining apabila pakar dalam menyelesaikan
masalah memerlukan data, setelah itu baru didapatkan Solusi.
• Namun, jika pakar Anda memulai dengan solusi hipotetis dan kemudian
mencoba menemukan fakta untuk membuktikannya, pilih mesin inferensi
Backward Chaining.
Conflict Resolution
• Rule 1:
IF the ‘traffic light’ is green
THEN the action is go
• Rule 2:
IF the ‘traffic light’ is red
THEN the action is stop
• Rule 3:
IF the ‘traffic light’ is red
THEN the action is go
Conflict Resolution
• Sistem Pakar bisa saja salah, apabila terdapat Rules yang meragukan
atau salah.
• Hal inilah yang dikatakan dengan Konflik Resolusi
• Konflik resolusi ini tidak boleh terjadi dalam sistem pakar, karena
kalau hal ini terjadi maka akan memberikan action yang berbeda.
• Untuk menghindari terjadinya Resolusi Konflik, maka dilakukanlah 3
Metode untuk mengatasinya.
Metode Resolusi Konflik
1. Eksekusi Rule dengan prioritas paling tinggi.
2. Eksekusi Rule yang paling spesifik
3. Eksekusi Rule yang paling terakhir dientri kedalam Database
Contoh eksekusi Rule
dengan Prioritas
Tertinggi
Contoh eksekusi Rule
paling Spesifik
Contoh eksekusi Rule
yang paling akhir
dimasukkan
APLIKASI EXPERT SYSTEM

• Adver: sebuah prototipe Expert system digunakan untuk menggunakan strategi media periklanan yang
sesuai dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan dengan parameter biaya iklan per seribu
pemirsa.
• Brickwork expert(Bert): sebuah Expert system untuk disain bangunan. BERT digunakan untuk
memeriksa sebuah disain bangunan, kemudian memberikan beberapa rekomendasi untuk perbaikan.
Inputnya bisa dalam bentuk gambar.
• Delta: Expert system untuk mendiagnosa kerusakan pada mesin-mesin Diesel Electric Locomotive.
• Dendral: Sistem pakar untuk analisis struktur molekul suatu senyawa yang belum diketahui. Senyawa
yang belum diketahui tersebut dianalisis dengan menggunakan “mass spectrometer” dan “nuclear
magnetic reconancy equipment”. Data hasil analisis tersebut dimasukkan ke DENDRAL yang akan
membuat struktur molekulnya.
• Mycin: Expert system untuk mendiagnosa infeksi akibat bakteri dan menyarankan jenis obat dan
dosisnya untuk penyembuhan.
APLIKASI EXPERT SYSTEM
• Opera: Operator Advisor yang digunakan untuk mendiagnosa dan menangani kerusakan pada suatu
jaringan komputer. OPERA dijalankan pada malam hari untuk menggantikan Supervisor System Manager.
• Prospector: Untuk membantu menemukan lokasi yang mengandung bahan tambang. Basis
pengetahuannya berisi kaidah berdasar data empiris dan taksonomi beberapa jenis mineral dan batu-
batuan. Untuk mengetahui apakah suatu daerah mengandung bahan tambang, lebih dahulu dilakukan
survey keadaan geologi dan pengambilan contoh tanah dan batu-batuan. Berdasarkan data hasil survey
tersebut akan diberikan rekomendasi apakah daerah tsb layak untuk dieksplorasi dan akan diputuskan
apakah akan dilakukan penggalian atau tidak.
• Heatings: Untuk pengontrolan proses pembakaran batubara secara terus menerus dengan menggunakan
sensor yang dihubungkan ke komputer. Bila terjadi kerusakan yang menimbulkan bahaya (peralatan &
manusia) dapat dengan mudah mengetahui dan memberikan pemecahannya. Misal, bila bila HEATINGS
mendeteksi kadar CO melewati ambang batas akan terdengar bunyi alarm dan menyuruh membuka
ventilasi.

Anda mungkin juga menyukai