ETIKA PEMERINTAHAN

PROGRAM DOKTOR
IPDN - JAKARTA
 Hubungan Moral dengan Etika

 MORAL : Seperangkat Nilai yang dijadikan acuan untuk menentukan

baik dan buruk perilaku seseorang
 ETIKA : Karakter seseorang yang menekankan posisinya sebagai
individu dan sebagai mahluk sosial
Mengapa Moralitas Penting dalam Etika
Pemerintahan
 MORALITA : Kondisi mental dan emosional seseorang atau kelompok
terkait dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban (antusias, loyal,
perca)
 Ketika Moral tinggi seccara tipikal pelanggaran etika menurun, ketika
moral rendah pelanggaran etika tinggi.
 Jika moral organisasi rendah Pemimpin Pemerintahan harus
membangkitkannya agar kohesi organisasi terjaga
HUKUM MORAL BERSIFAT VITAL BAGI
MANUSIA
 TANPA MORAL, MANUSIA KEHILANGAN HARKAT / EKSISTENSI DIRI SEBAGAI
MANUSIA
 HASIL KARYA MANUSIA ( SENI, ILMU DAN TEKNOLOGI ) TIDAK MENJAMIN
KEMAJUAN MORALITAS.
 UNTUK MENCARI KEBAIKAN DAN KEBENARAN SEJATI MANUSIA PERLU KEMBALI
KE ALAM.
 MORALITAS YANG ASLI DAN MANUSIAWI JUSTRU ADA JALAN MANUSIA YANG
MASIH ALAMIAH.
 KUALITAS PERADABAN DITENTUKAN OLEH MORALITAS.
 MORALITAS – MORALITAS BATIN UNTUK MELAKSANAKAN / MEMENUHI
KEWAJIBAN
HUKUM MOKAL BERSIFAT RASIONAL DAN
OBJEKTIF
 MANUSIA DAN BINATANG BERBEDA KARENA EKSISTENSI MORAL.
 MANUSIA YANG SELALU BERFIKIR MEMILIKI CIRI RASIONAL DAN OBJEKTIF.
 ORANG YANG BERTINDAK DENGAN MENGIKUTI HUKUM MORAL MEMILIKI “ROLE
EXPECTATION” MEMBENTUK TINDAKAN SERUPA.
 MORALITAS BERSIFAT NETRAL DAN TANPA PAMRIH.
 PERBUATAN YANG BERMORAL MENJADI SANGAT RASIONAL KETIKA DIKAITKAN
DENGAN PRINSIP BAHWA MANUSIA SELALU MENGHINDARI PERBUATAN BURUK
YANG BERTENTANGAN DENGAN HATI NURANINYA.
MORALITAS TERDIRI DARI HUKUM –
HUKUM UNIVERSAL
 BERLAKU KAPAN SAJA, DIMANA SAJA, UNTUK SIAPA SAJA.
 MORAL SEBAGAI LEGITIMASI YANG PALING ASASI DALAM DIRI MANUSIA.
 MOLALITAS ADALAH PENUNTUT TINDAKAN (ACTION GUIDE) UNTUK TINGKAH
LAKU MANUSIA.
 MORAL TIDAK SAMA DENGAN HUKUM, KARENA TIDAK DAPAT DIUBAH MELALUI
KEPUTUSAN LEGISLATIF, EKSEKUTIF ATAU YUDIKATIF
BENTUK – BENTUK PELANGGARAN
MORAL/ ETIKA DALAM PEMERINTAHAN

BERAKIBAT
KETIDAK ADILAN/
MERUGIKAN
MASYARAKAT
TINGKAT KEJUJURAN DELAPAN BIDANG
PEKERJAAN DI AS ( 1989 )
BIDANG PEKERJAAN BAIK SEKALI / BAIK KURANG BAIK/ BURUK

Politikus 30 % 70 %
Anggota Kongres 39 % 59 %
Pejabat/ Perwakilan Rakyat 69 % 29 %
Anggota Media Berita 62 % 36 %
Masyarakat 69 % 30 %
Dokter 72 % 27 %
Pengacara 39 % 59 %
Eksekutif/ pengusaha 44 % 55 %
ALASAN / SEBAB – SEBAB TERJADINYA
PELANGGARAN ETIKA
1. KEPENTINGAN POLITIK/ SISTEM POLITIK YANG BERLAKU
2. I’TIKAT BAIK
3. KETIDAK TAHUAN HUKUM, KEBIJAKAN, KODE ETIK
4. EGOISME KEINGINAN ATASAN
5. KESERAKAHAN ( UNTUK KEPENTINGAN PRIBADI )
6. KEWENANGAN DAN KEKUASAAN
7. IDEOLOGI