Anda di halaman 1dari 28

SUBAKIR 1

KEADAAN & MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN

a. Penyediaan air bersih / air minum


b.Penyediaan sarana pembuangan kotoran
c. Pengelolaan/pembuangan sampah
d.Pengelolaan air buangan / air limbah
e. Pencemaran lingkungan
f. Berbagai dampak negatif adanya kegiatan
pembangunan

SUBAKIR 2
PENYEDIAAN AIR BERSIH / AIR MINUM

Pertumbuhan penduduk Perkembangan teknologi


Perubahan gaya hidup Kegiatan Pembangunan

a. Kebutuhan air bersih semakin meningkat


b. Ketersediaan air bersih semakin berkurang
c. Kualitas air bersih /sumber air bersih semakin
menurun

SUBAKIR 3
SUBAKIR 4
Akses terhadap air bersih / air minum

Data BPS, menunjukkan bahwa penduduk


Indonesia yang menggunakan air bersih
dari sumber yang terlindung;
- tahun 1990 : 60,02% 2006 = 82,29
- tahun 1995 : 62,74%
- tahun 2003 : 77,65%.

SUBAKIR 5
Dilihat dari persebaran penggunaan air bersih :
-masyarakat perkotaan :
- tahun 1995 : 87,34% 2006 = 93,69%
- tahun 2003 : 88,30%
-di daerah perdesaan, ;
- tahun 1995 : 57,35%
- tahun 2003 : 69,12%.
- tahun 2006 : 73,69%

SUBAKIR 6
SUBAKIR 7
PEMBUANGAN KOTORAN / TINJA
Di daerah pedesaan,diperkirakan penduduk yang
menggunakan jamban saniter berkisar antara
13,5% - 27% (Susenas 2004), secara Nasional
sekitar 27%, th.2006 = 51,65 % (Nas= 60,38%)

SUBAKIR 8
Di daerah perkotaan, penduduk yang menggunakan
jamban saniter lebih tinggi, namun dibanyak kota,
pembuangan kotoran dari jamban tersebut yang
seharusnya disalurkan ke septic tank, sebagian
dibuang langsung ke sungai dan badan badan air
lainnya, sehingga mengakibatkan pencemaran air
dan tanah. SUBAKIR 9
Dari kenyataan ini dapat di kemukakan bahwa
program - program pembangunan sarana (fisik)
jamban, baik berupa jamban keluarga, jamban
umum, MCK, dan sejenisnya selama ini belum
memberikan daya ungkit yang berarti terhadap
penggunaan jamban yang saniter.

SUBAKIR 10
Kondisi Sanitasi Dunia

SUBAKIR 11
Source: UN Millennium Project Task Force on Water and Sanitation, Final Report. Health, Dignity, and
Development: What Will It Take?, 2005,
PEMBUANGAN SAMPAH
Masalah sampah pada umumnya terjadi di daerah
perkotaan. Namun dampak pengelolaan sampah yang
tidak baik dapat terjadi di wilayah perifer/pinggiran
ataupun di perdesaan.

Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan


persampahan (khususnya di perkotaan) mencakup :

1. Timbulan sampah
makin besar

SUBAKIR 12
2. Kapasitas pelayanan terbatas
Penanganan sampah dewasa ini pada umumnya
masih diselenggarakan oleh pemerintah dan
sebagian besar paradigma pengelolaan sampah
sampai saat ini masih mengandalkan proses
(kumpul-angkut-buang), belum sampai tahap
pemusnahan sampah.

3. Kapasitas masyarakat dan swasta sebagai


mitra belum dibangun dan dikembangkan.

Hal ini berkaitan dengan kurangnya perhatian untuk


sosialisasi, pembinaan, pendidikan/penyuluhan
kepada masyarakat.
SUBAKIR 14
Sampah Sampah
Organik Anorganik

Banjir Populasi vektor

Bahan Anorganik

Pencemaran Lingkungan
Logam berat, B3,
dsb.

perubahan dan kerusakan pada


sistim ekologi lingkungan hidup.
SUBAKIR 15
PENGELOLAAN AIR BUANGAN /
AIR LIMBAH

Masalah air buangan /air limbah rumah tangga


baik di perkotaan maupun pedesaan sudah mulai
menimbulkan gangguan antara lain karena air
buangan biasanya telah dicemari dengan tinja dan
urine, disamping deterjen yang pemakaiannya
sudah sangat luas.

- menambah beban dari badan air penerimanya.


- menimbulkan genangan air
- populasi vektor penyakit
- penyebaran penyakit
- pencemaran lingkungan
SUBAKIR 16
Demikian pula mengenai pengelolaan air limbah industri,
sampai saat ini belum sepenuhnya dikelola dengan baik.

Keharusan tiap industri untuk mengolah air buangannya


sebelum dibuang ke badan air belum dilaksanakan
sepenuhnya.

pencemaran lingkungan

SUBAKIR 17
SUBAKIR 18
SUBAKIR 19
SUBAKIR 20
SUBAKIR 21
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Kejadian pencemaran lingkungan sebagian besar
karena kegiatan manusia baik dilingkungan
rumah tangga maupun kegiatan industri.

Umummya keadaan ini disebabkan kurangnya


pengetahuan/kesadaran masyarakat, kalangan
pengusaha maupun petugas, disamping berbagai
kondisi sosial ekonomi yang ada, serta
kurangnya fasilitas yang memadai.

Berbagai masalah pencemaran lingkungan,


terjadi di semua wilayah/kawasan baik di
daerah perdesaan maupun perkotaan.
SUBAKIR 22
Pencemaran udara terutama di kota besar sudah mulai menimbulkan
masalah.
Laju pertambahan kendaraan bermotor mempunyai andil yang
terbesar (65%) dalam hal menimbulkan pencemaran udara,
disamping industri (20%), rumah tangga (15%) dan lain lain.

SUBAKIR 23
BERBAGAI DAMPAK NEGATIF AKIBAT
KEGIATAN PEMBANGUNAN

Dampak negatif dari kegiatan pembangunan antara


lain adalah pencemaran.
Selain itu masih banyak sekali aspek-aspek kehidupan
manusia yang terkena/menerima dampak negatif dari
kegiatan pembangunan.

Komponen-komponen lingkungan yang terkena


dampak negatif ini dapat berupa lingkungan fisik,
biologi, maupun sosial termasuk aspek kesehatan

SUBAKIR 24
Kegiatan pembangunan disegala bidang membawa
perubahan-perubahan pola hidup masyarakat baik
segi kehidupan sosial maupun segi struktural.

Urbanisasi ke kota kota besar terjadi karena


adanya daya tarik berupa fasilitas pendidikan,
lapangan kerja, tersedianya berbagai kemudahan
(air, listrik, transportasi, hiburan dan lain lain).

Penduduk desa yang ber urbanisasi ke kota


umumnya masih membawa kebiasaan-kebiasaan
dari desa dalam cara-cara mereka mencari sumber
air, membuang tinja dan sampah, mencuci
pakaian dan alat-alat rumah tangga dan
sebagainya.
SUBAKIR 25
Pembangunan Sektor Industri

Dampak Positif Dampak Negatif


- perkembangan ekonomi, - tekanan sosial
- lapangan kerja, - penurunan kualitas lingkungan
- peningkatan kualitas hidup - kerusakan lingkungan,
- dsb. - dsb.

masalah atau gangguan terhadap


kehidupan manusia itu sendiri,
termasuk di dalamnya adalah
masalah kesehatan.

SUBAKIR 26
Pembangunan di sektor industri yang semakin meningkat
selain mempunyai dampak positif dalam perkembangan
ekonomi dan lapangan kerja serta membawa peningkatan
kualitas hidup, juga membawa berbagai dampak negatif
baik terhadap lingkungan sosial, fisik maupun biologis.

Sebagai contoh : timbulnya tekanan sosial karena


penduduk setempat belum mempunyai ketrampilan
dalam proses industrialisasi, serta timbulnya gangguan
kesehatan lingkungan bagi penduduk yang tinggal
berdekatan dengan wilayah industri.

Berbagai kegiatan pembangunan dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat


baik dalam skala besar maupun kecil, pada kenyataannya banyak yang
menimbulkan penurunan kualitas lingkungan, bahkan ada yang menimbulkan
kerusakan lingkungan. Hal ini pada akhirnya akan menimbulkan masalah atau
gangguan terhadap kehidupan manusia itu sendiri, termasuk di dalamnya adalah
masalah kesehatan. SUBAKIR 27
SUBAKIR 28

Anda mungkin juga menyukai