Anda di halaman 1dari 33

SUBAKIR 1

Pendekatan : bentuk-bentuk cara berfikir


dalam usaha memecahkan
problema tertentu.

Pendekatan Ekologis : suatu pola berpikir


dalam usaha memecahkan suatu
masalah kehidupan manusia dengan
menggunakan dasar dasar, atau
prinsip prinsip ilmu ekologi.

Pendekatan ekologis disebut pula sebagai


”pendekatan ekosistem”,
SUBAKIR 2
Secara sederhana bisa
dikatakan bahwa
pendekatan ekologis ini
pada dasarnya adalah
setiap usaha untuk bisa
mengatasi problema
hidup baik secara
individual atau pun
bersama selama usaha itu
bertitik tolak kepada
pemikiran untuk menuju
terbentuknya suatu
ekosistem yang harmonis
dan stabil.
SUBAKIR 3
INDUSTRI
( STIMULUS )

PEMBUANG PENCEMARAN
AN LIMBAH ( STIMULUS )
( STIMULUS )

PRILAKU SAKIT
LOKASI ( STIMULUS ) ( STIMULUS )
( STIMULUS )

DAYA TAHAN
TUBUH

Dalam pandangan ekologi, setiap problema hidup yang mengarah


kepada ancaman eksistensi manusia sebagai organisme hidup
baik secara langsung atau pun tidak, pada hakekatnya dinyatakan
sebagai stimulus yang datang dari lingkungannya.
SUBAKIR 4
Prinsip-prinsip pendekatan ekologis :

Pertama : setiap masalah hidup itu seharusnya dianggap


sebagai suatu stimulus yang secara langsung
atau tidak mengancam eksistensi manusia.

Komponen-komponen yang membawa ke arah terjadinya


stimulus di atas perlu dianalisa secara mendalam
Usaha untuk menentukan determinant terjadinya suatu
stimulus ini bisa dinamakan sebagai suatu "ecological
study" atau studi ekologis.
Suatu tindak untuk memecahkan masalah (stimulus)
dalam bid.ekologi dikenal sebagai tindakan adaptasi.
Tindak adaptasi dianggap sempurna bila adaptasi tsb
benar-benar bisa mengatasi masalah secara totalitas
SUBAKIR 5
Kedua : perlunya suatu tindakan adaptasi yg menyeluruh
yang mengarah kepada suatu perbaikan
ekosistem sehingga menjadi lebih stabil dan
harmonis, bebas dari ancaman stimulus yang
sama untuk masa mendatang.

Setiap tindak adaptasi yang dilakukan oleh manusia


pada suatu saat bisa berbentuk sedemikian rupa
sehingga merupakan suatu masalah baru bagi
organisme lain.

SUBAKIR 6
Ketiga : apabila suatu tindak adaptasi yang dilakukan
manusia merupakan suatu stimulus baru bagi
organisme lain (hewan & tanaman) maka segala
usaha itu seharusnya lebih mendahulukan
kepentingan populasi manusia dibanding
dengan kepentingan populasi lainnya.

Landasan dari prinsip ini adalah bahwa sesungguhnya


populasi manusia itu lebih tinggi kedudukannya
dibanding dengan populasi lain di dunia ini.

SUBAKIR 7
Keempat : bahwa setiap tindak adaptasi apapun yang
akan dikerjakan harus berorientasi pada
pandangan utk kemanfaatan sebanyak
mungkin eksistensi manusia.

Dengan kata lain, bahwa setiap tindak adaptasi yg akan


dikerjakan itu sebelumnya harus ditelaah apakah tindak
tersebut sudah memperhitungkan terlebih dahulu usaha
untuk menekan sesedikit mungkin timbulnya rangsangan
baru bagi kelompok-kelompok manusia itu sendiri.
Hal ini berarti setiap tindakan manusia harus
berorientasi kepada pencegahan dan penanggulangan
pencemaran lingkungan, pemenuhan kebutuhan minimal
bagi sebagian besar penduduk, dan penekanan
kemewahan hidup yang membahayakan pola distribusi
yang tidak seimbang dari sumber enersi di dalam
SUBAKIR 8
ekosistem itu.
Manusia dan lingkungan merupakan suatu sistem yang
satu sama lain saling ketergantungan yang meliputi
komponen fisik, biologi, sosial dan psikologis.
Hubungan interaksi ini bersifat dinamis.

Pemecahan masalah kesehatan lingkungan hendaknya


selalu menganut azas ekologi agar tidak menimbulkan
gangguan ekologis, yaitu melalui cara pendekatan
manusiawi sebagai individu dan makhluk sosial dilihat
dari komponen lingkungan.

Pendekatan ekologis ini juga dapat dilaksanakan dalam


bentuk pengawasan lingkungan atau pengendalian
lingkungan.
SUBAKIR 9
Pengawasan lingkungan adalah usaha mencegah
penyakit dan gangguan kesehatan dengan jalan
mencegah atau mengurangi lingkungan
berbahaya dengan memberikan perlindungan
individu

Prinsip pengawasan/pengendalian lingkungan dapat


dikelompokkan menjadi 5, yaitu :
- isolation,
- substitution,
- shielding,
- treatment,
- prevention.

SUBAKIR 10
1. Isolasi (isolation)
Isolasi adalah usaha membuat jarak antara manusia
dengan faktor lingkungan berbahaya.
Misalnya : pengadaan tempat sampah, membuat septik tank,
drainase, ruang khusus untuk sumber listrik, pompa,
generator, obat, dan lain-lain.

SUBAKIR 11
2. Substitusi (substitution)
Substitusi adalah mengganti berbagai zat, energi, alat
atau komponen lain yang dianggap sebagai sumber
bahaya.
Misalnya : mengganti knalpot mobil, mengganti kabel yang tua,
mengganti bahan-bahan kimia yang menimbulkan polusi dsb.

SUBAKIR 12
3. Shielding
Shielding adalah menggunakan alat pelindung badan
untuk menghadapai faktor lingkungan berbahaya
Misal : masker, pakaian kerja, sarung tangan, kaca mata, helm,
sepatu boot, earplug, dan sebagainya

SUBAKIR 13
4. Treatment
Treatment adalah proses pengolahan
lingkungan yang meliputi removal,
destruction, inhibition dan convertion.
a. Removal (pengurangan/pengambilan)
Removal adalah usaha menghilangkan atau
mengurangi polutan fisika dan kimia pada faktor
lingkungan yang sangat dibutuhkan manusia.
Misal : pengolahan air limbah untuk mengurangi/menurunkan
kandungan bahan tertentu yang ada pada air limbah

SUBAKIR 14
SUBAKIR 15
b. Destruction (destruksi)
Destruksi adalah usaha merusak atau membunuh
faktor lingkungan biologis, seperti mikroba
pathogen dan vektor. Usaha ini sering disebut
sebagai usaha desinfeksi atau sterilisasi.
Destruksi dapat dikelompokkan, sebagai berikut :
1) Destruksi animate
Destruksi ini ditujukan kepada anggota
badan antara lain tangan, badan, rambut
dengan jalan mencuci dengan zat antiseptik
seperti sabun anti septik atau desinfektan
iodopher, chlorhexidine gluconat atau hexa
chlorophen.

SUBAKIR 16
SUBAKIR 17
2) Destruksi in animate
Destruksi yang ditujukan kepada benda/peralatan.
Semua peralatan untuk pelayanan kesehatan
hendaknya harus dalam keadaan steril. Sterilisasi
dapat dilakukan dengan autoclave, air mendidih atau
desinfektan kuat.
Usaha mengolah air bersih atau air minum dapat
dilakukan dengan desinfeksi, seperti : merebus,
chlorinasi, radiasi ultra violet, ionisasi.
Membunuh vektor dewasa digunakan pestisida yang
disemprotkan pada ruang atau dinding rumah.
Desinfeksi lantai dengan bahan desinfektan seperti :
phenol, iodophor, sodium hypochlorit, amonium
chlorida, dsb. SUBAKIR 18
SUBAKIR 19
c. Inhibition (inhibisi)
Inhibisi adalah mengubah kebiasaan lingkungan
hidup bakteri.
Misalnya : menambah kadar garam dan kadar gula pada
makanan, mengubah suhu makanan sehingga menghambat
pertumbuhan bakteri.

SUBAKIR 20
d. Convertion (konversi)
Konversi adalah perubahan substitusi yang bersifat
mengganggu menjadi kurang mengganggu.
Misalnya : asam kuat dicampur dengan basa kuat sehingga
menjadi larutan yang netral.

SUBAKIR 21
5. Prevention (prevensi)
Prevensi adalah suatu upaya utk mencegah
supaya individu terhindar dari infeksi
penyakit atau gangguan kesehatan.
Misal : imunisasi untuk penyakit tertentu,
penggunaan air bersih yang dimasak, penggunaan
kelambu untuk mencegah gigitan nyamuk, dsb.

SUBAKIR 22
SUBAKIR 23
Manajemen

SIMPUL 1 SIMPUL 2 SIMPUL 3 SIMPUL 4


Sumber: Ambient, Manusia / Dampak Kes:
 Alamiah melalui Biota : - Akut,
 Penderita wahana: Komponen - Samar
peny Udara Ling dlm darah, - Sehat ( seim-
infeksi Air lemak, urine, bang )
 Mobil Makanan jaringan, dll - Sub Klinik
 Industri Bint Penular

IKLIM

SUBAKIR 24
Environmental Risk Transition

SUBAKIR 25
When Environmental Health Risk
are poorly-managed

SUBAKIR 26
When Environmental health Risk
are well-managed

SUBAKIR 27
FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN
PENYEBAB PENYAKIT

1. Golongan fisik : kebisingan, radiasi, cuaca panas dll.


2. Golongan kimia : pestisida dalam makanan, asap
rokok, limbah pabrik, bahan pewarna makanan.
3. Golongan biologi : seperti spora jamur, bakteri, cacing
dan lain-lain.
4. Golongan sosial : seperti tetangga, atasan, pesaing
dan lain-lain.

Komponen tsb akan berinteraksi dengan manusia melalui


media atau wahana (vehicle) : udara, air, tanah,
makanan atau vektor Peny (seperti nyamuk). 
menimbulkan bahaya kesakitan
SUBAKIR 28
FISIK KIMIA BIOLOGI SOSIAL

udara, air, tanah,


makanan, vektor Peny

PENYAKIT

SUBAKIR 29
SUBAKIR 30
SUBAKIR 31
SUBAKIR 32
SUBAKIR 33

Anda mungkin juga menyukai