Anda di halaman 1dari 13

OPTIMALISASI FUNGSI MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN

MENENGAH DALAM MENYELENGGARAKAN PEMBINAAN IDIOLOGI


MUHAMMADIYAH DI SEKOLAH/MADRASAH (STUDI KASUS DI
MAJELIS DIKDASMEN PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH
SELOGIRI TAHUN 2014)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat-Syarat guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

DIAN INDRIYANI (G000110008)


LATAR BELAKANG
MASALAH
 Salah satu unsur pembantu pimpinan yang bertanggung jawab penuh
terhadap persoalan pendidikan Muhammadiyah diamanahkan kepada
Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah,
yang dimana memiliki peran yang cukup penting dalam konteks
penyelenggaraan pembinaan idiologi Muhammadiyah.
 Peningkatan kualitas pendidikan dalam menyelenggarakan pembinaan
idiologi Muhammadiyah yang dilakukan oleh Dikdasmen, akan
membuahkan hasil sempurna apabila terdapat singkronisasi antara
peraturan yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah
(yang menjadi harapan) dan implementasi ditingkat Pimpinan Cabang
Muhammadiyah itu sendiri.
 Berangkat dari uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang Optimalisasi Fungsi Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
dalam menyelenggarakan Pembinaan Idiologi Muhammadiyah di
Sekolah/Madrasah (Studi Kasus di Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Selogiri Tahun 2014)
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
disebutkan, maka dapat dirumuskan
permasalahan, yaitu:
1. Bagaimana pelaksanaan fungsi Dikdasmen
dalam menyelenggarakan pembinaan ideologi
di PCM Selogiri?
2. Apakah Fungsi Dikdasmen dalam
menyelenggarakan pembinaan ideologi di
PCM Selogiri berjalan dengan baik dan sesuai?
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mendeskripsikan
pelaksanaan fungsi Majelis
Dikdasmen dalam
menyelenggarakan pembinaan
Idiologi Muhammadiyah di
Pimpinan Cabang Muhammadiyah
(PCM) Selogiri Tahun 2014
MANFAAT PENELITIAN
 Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini meliputi dua cakupan,
yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan
tentang pembinaan idiologi Muhammadiyah di Sekolah/Madrasah.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan:
a). Memberikan kontribusi pemikiran bagi DIKDASMEN PCM Selogiri
dalam mengembangkan pendidikannya kearah yang lebih baik.
b). Menambah wawasan mengenai DIKDASMEN dan fungsinya bagi
pendidikan sehingga dapat digunakan sebagai bekal ke depan
nantinya jika berkecimpung dalam dunia pendidikan.
METODE PENELITIAN
 A. Jenis Penelitian
 Jenis
penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan
pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan yang dialami oleh subyek penelitian yang diamati.
 B. Subjek Penelitian
 Dalampenelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Pimpinan Majelis
Dikdasmen Muhammadiyah Cabang Selogiri.
 C. Teknik Pengumpulan Data
 Teknik atau cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini,adalah WAWANCARA, OBSERVASI, dan DOKUMENTASI
 D. Teknik Analisis Data
 Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif yang
terdiri dari empat tahapan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data dan
penarikan kesimpulan menggunakan metode analisis induktif.
 Analisis induktif yaitu digunakan untuk membahas suatu masalah dengan cara
mengumpulkan data dan fakta-fakta yang bersifat khusus (data lapangan) dan
peristiwa-peristiwa konkrit yang ada hubungannya dengan pokok bahasan, kemudian
ditarik menjadi kesimpulan yang bersifat umum (sesuai dengan kerangka teoritik).
ANALISIS DATA
1. Pelaksanaan Fungsi Dikdasmen dalam menyelenggarakan
Pembinaan Idiologi di PCM Selogiri
Kegiatan pembinaan idiologi yang diselenggarakan Cabang
Muhammadiyah Selogiri disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing instansi pendidikan yang ada di Cabang
Selogiri, sedangkan instansi pendidikan yang ada di bawah
Majelis Dikdasmen Cabang Muhammadiyah Selogiri baru
ada dua yaitu MIM (Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah)
dan SDIIM (Sekolah Dasar Islam Integral Muhammadiyah).
Adapun kegiatan pembinaan idiologi yang diselenggarakan
Majelis Dikdasmen Cabang Muhammadiyah Selogiri dapat
digolongkan menjadi tiga macam yaitu melalui pendidikan
formal, upgrading dan training, serta pendidikan informal.
a. Pendidikan Formal
Dalam rangka menyelenggarakan pembinaan idiologi, Majelis Dikdasmen Cabang
Muhammadiyah Selogiri melakukan upaya pembinaan melalui pendidikan formal
dengan cara menyelenggarakan bentuk pembinaan keIslaman sebagai salah satu
usaha dalam pembinaan idiologi. Majelis Dikdasmen memberi himbauan kepada
kepala sekolah untuk menanamkan Aqidah Islam sesuai dengan paham
Muhammadiyah. Adapun bentuk kegiatan pembinaannya berupa pertama
penanaman aqidah baik melalui kegiatan belajar mengajar yang ada pada mata
pelajaran al-Islam dan ke-Muhammadiyahan (Aqidah - Akhlak dan juga melalui
kegiatan ekstrakulikuler seperti Tapak Suci dan Hizbul Wathan). Selain Aqidah
anak juga diajarkan tentang akhlak, ibadah dan muamalah duniawiyah. Selain itu
baik guru ataupun kepala sekolah mengajak serta orang tua untuk menanamkan
ilmu-ilmu agama dan menerapkan ilmu yang diperoleh dari sekolah dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Upgrading dan Training
Adapun kegiatan yang telah diselenggarakan oleh majelis
dikdasmen Muhammadiyah cabang selogiri adalah melakukan
pembinaan keilmuan dan wawasan dengan
menyelenggarakan diklat, pelatihan-pelatihan, rapat, sesuai
dengan kebutuhan masing-masing Instansi pendidikan.
Selain menyelenggarakan pembinaan keilmuan dan wawasan
juga melakukan penyelenggaraan pembinaan ketrampilan,
informasi, dan keilmuan yakni dengan menyelenggarakan
pelatihan kepada guru yang belum bisa mengoperasikan
teknologi dalam menunjang proses belajar mengajar. Kegiatan
tersebut berupa diklat dan pelatihan. Selain itu guru yang
mengajar di MIM dan SDIIM wajib bisa mengoperasikan
komputer. Sedangkan untuk menambah wawasan guru juga
dibekali wawasan keilmuan dengan cara ikut MGMP,dll
c. Pendidikan Informal
Kegiatan yang telah diselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen
Cabang Muhammadiyah Selogiri adalah dengan melakukan
pembinaan jiwa persyarikatan berupa kajian rutin, pengajian dan
kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan ektrakulikuler yang diadakan
setiap hari sabtu yaitu Tapak Suci, Hizbul Wathan dan lain
sebagainya.
Selain itu, juga melakukan pembinaan kepemimpinan dan
manajemen dalam pelaksanaannya menggunakan sistem
klasikal, yaitu belum adanya aturan atau SOP yang mengatur
tentang pola kepemimpinan dan manajemen setiap sekolah. Jadi
setiap sekolah mempunyai manajemen dan kepemimpinan
sendiri-sendiri sesuai asas kebutahan masing-masing.
Kesimpulan
1. Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Cabang Selogiri memiliki peran yang
sangat penting dalam usaha menyelenggarakan pembinaan idiologi. Usaha-usaha
tersebut dilakukan dengan menyelenggarakan berbagai bentuk kegiatan
pendidikan. Adapun kegiatan pendidikan yang diselenggarakan Cabang
Muhammadiyah Selogiri dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu kegiatan
pendidikan formal, upgrading dan pelatihan, dan informal. Bentuk kegiatan
pendidikan formal berupa penyelenggaraan MIM dan SDIIM yang berada di
Kecamatan Selogiri. Kegiatan pendidikan upgrading dan pelatihan berupa
penyelenggaraan diklat, pelatihan-pelatihan dan rapat. Kegiatan pendidikan
informal berupa penyelenggaraan kajian rutin, pengajian dan kegiatan
ekstrakulikuler. Penyelenggaran kegiatan tersebut dikoordinasi oleh Majelis
Dikdasmen Muhammadiyah Selogiri.
Lanjutan
2. Dalam menyelenggarakan pembinaan idiologi Majelis Dikdasmen Cabang
Muhammadiyah Selogiri sudah maksimal, adapun dalam melaksanakan pembinaan
Idiologi dengan melakukan lima macam pembinaan yaitu:
a. Pembinaan Keislaman dengan cara melalui mata pelajaran Al-Islam dan
Kemuhammadiyah, Tapak Suci, Hizbul Wathan, Pembiasaan dan Pemberian contoh.
b. Pembinaan Jiwa Persyarikatan dengan cara pengajian, kajian rutin dan mengenalkan
lagu-lagu Muhammadiyah seperti Sang Surya dan Mars Muhammadiyyah.
c. Pembinaan Keilmuan dan Wawasan dengan cara Diklat, pelatihan dan mengikuti
berbagai perlombaan.
d. Pembinaan Kepemimpinan dan manajemen dengan cara system klasikal yaitu sesuai
asas kebutuhan masing-masing sekolah/madrasah.
e. Pembinaan Penguasaan Teknologi, Informasi dan Keilmuan dengan cara Pelatihan
guru seperti MGMP.
FAI T
RTABA
BERM A

r . W b
k um .W
u al ai a !
al am .. .. ! !
Wass A N FA AT
B E RM
OG A
SE M

Anda mungkin juga menyukai