Anda di halaman 1dari 88

* 1

DEFINISI .

Tumor adalah istilah umum untuk setiap benjolan abnormal


pada tubuh manusia.

* 2
Neoplasma berasal dari kata Neos yang berarti baru, dan
plasein yang berarti pertumbuhan.
Jadi Neoplasma berarti pertumuhan sel/jaringan baru, yang
mempunyai bentuk, sifat dan kinetika yang berdeda dengan
sel/jaringan normal.
Neoplasma ini bisa merpkan perubahan pertumbuhan
menjadi otonom, liar, tidak terkendali dan terlepas dari
koordinasi pertumbuhan sel normal.

Lesi prakanker adalah suatu kelainan pertumbuhan yang


beresiko menjadi kanker bila didukung dan dipicu oleh
faktor-faktor lingkungan, antara lain pola hidup yang tidak
sehat dan adanya bahan-bahan karsinogen yang masuk ke
dalam tubuh Contoh :displasia

* 3
Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel yang
tidak normal (tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan
tidak berirama), yang dapat menyusup (infiltrasi) ke
jaringan normal dan juga bisa menekan (ekspansi) jaringan
tubuh normal sehingga dapat mengganggu fungsi organ
tubuh.

* Willis (1967) :” a tumor is an abnormal mass tissue, the


growth of which exceeds and is uncoordinated with that of the
normal tissue, and persist in the same excessive manner after
cessation of the stimuli which evoked the change”.

* 4
Perbedaan sel normal dengan sel kanker
Sifat Sel Normal Sel Kanker
Morfologi Normal Abnormal

Proliferasi in vivo terkendali Tak terkendali

Biakan sel a. Hanya dpt a. Dpt dibiakkan


dibiakkan scr terbatas scr terus menerus

b. Medium biakan b. Tdk memerlukan serum


memerlukan serum

c. Hanya dpt dibiakan pd medium c. Dpt dibiakkan pd media


padat padat & cair

d. Biakan membentuk d. Biakan menunjukkan


selapis sel penumpukan sel
Bentuk sel Seragam Tidak teratur
Bentuknya tidak beraturan, banyak
Inti Bentuk sferoid, nukleus tunggal
nukleasi
Kromatin merata Kasar, teragregasi
Nukleolus tunggal dan tidak
Nukleolus Nukleolus multipel dan membesar
mencolok
Sitoplasma Volume sitoplasma besar Volume sitoplasma kecil
Pertumbuhan Terkendali Tidak terkendali
Tetap tidak dewasa dan tidak
Pematangan Matang menjadi sel khusus
berbeda
Angiogenesis normal (terjadi selama
Suplai darah Angiogenesis yang diinduksi tumor
perkembangan / penyembuhan)
(untuk respirasi aerobik) tetapi akan (berkembang dalam kondisi
Oksigen menjalani respirasi anaerob jika hipoksia), lebih banyak respirasi
diperlukan anaerob
Dapat menyebar ke berbagai lokasi
Lokasi Tetap di lokasi
di tubuh (metastasis)
6
Fase pada siklus sel
Fasa S (sintesis): Tahap terjadinya replikasi DNA
Fasa M (mitosis): Tahap terjadinya pembelahan sel (baik
pembelahan biner atau pembentukan tunas)
Fasa G (gap): Tahap pertumbuhan bagi sel.

* 7
Sintesis DNA (S) dan mitosis (M) bergantian dengan
satu sama lain, dipisahkan oleh dua “gap” fase (G 2
dan G 1) persiapan dan pertumbuhan.

Sintesis DNA (S) dan mitosis (M) bergantian dengan


satu sama lain, dipisahkan oleh dua “gap” fase (G 2
dan G 1) persiapan dan pertumbuhan

* 8
* 9
* 10
1.Fasa G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan
berada dalam keadaan diam atau sel tidak
melakukan pertumbuhan maupun perkembangan.
Umum terjadi dan beberapa tidak melanjutkan
pertumbuhan (dorman) dan mati.
2.Fasa G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk
tumbuh, antara sitokinesis dan sintesis.
3. Fasa G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis
dan mitosis.

Fasa tersebut berlangsung dengan urutan S > G2 > M > G0


> G1 > kembali ke S.

Dalam konteks Mitosis, fase G dan S disebut sebagai


Interfase.
* 11
Penyebab kanker
 
1. Kelainan kongenital ± 5 %
2. Karsinogen ± 80 %
3. Lingkungan hidup ±15 %

Karsinogen adalah bahan, zat atau organisme yang


menyebabkan kanker.
Dan karsinogen inilah yang mempunyai peran terbesar
sebagai penyebab kanker.

* 12
Hal yang penting pada neoplasia : hilangnya respon
terhadap beberapa faktor pengendali pertumbuhan yang
normal.

Dalam homeostasis, prolifersi sel dan apoptosis, diprtahankan


untuk integritas jaringan dan organ.
Proliferasi utk berkembang biak
Sel neoplasia, terjd perubahan sifat, sehingga sebagian besar
energi digunakan utk berkembang biak.
Pertumbuhan yang tidak terkontrol, bisa mengarah pada tumor
jinak (benign) atau ganas ( malignat)

* 13
Diferensiasi sel

Regenerasi sel adalah proses pertumbuhan dan perkembangan


sel yang bertujuan untuk mengisi ruang tertentu pada jaringan
atau memperbaiki bagian yang rusak.

Diferensiasi sel adalah proses pematangan suatu sel menjadi sel


yang spesifik dan fungsional, terletak pada posisi tertentu di
dalam jaringan, dan mendukung fisiologis hewan.
Misalnya, sebuah stem cell mampu berdiferensiasi menjadi sel
kulit.

* 14
lesi inflamasi seperti granulomatosa atau abcsseses dapat menjadi
besar dan bertahan dalam waktu lama dan mengganggu fungsi.
Bila faktor-faktor etiologi telah diatasi, lesi akan berhenti .

hiperplasia : peningkatan jumlah sel dalam jaringan/ organ


karena, meningkatnya tuntutan fungsional atau peningkatan
aktivitas hormonal. Ini akan hilang, jika rangsangan ini ditarik
dan karena itu terbatas dalam jumlah dan durasi. Jika hiperplasia
menjadi berlebihan dan independen terhadap rangsangan,
mungkin menjadi neoplastik .

Kesimpulan : neoplasia adalah proliferasi jaringan tidak


terkoordinasi , dan tanpa batas progressie ,tergantung pada pola
struktural dan fungsional dr jaringan normal.
Tetap terjadi perubahan selular, sebagai proliferasi axcessive, yg
merupakan transmisi untuk generasi-generasi sel nya.
* 15
Patogenesis
NEOPLASIA/KARSINOGENESIS

Utk terjadinya karsinogenesis diperlukan lebih dari satu seri


mutasi, ada kalanya diperlukan bbrp kali mutasi sel
kanker.
Sel yg hanya memerlukan satu kali utk menjd sel kanker,
diperkirakan berasal dr tumor jinak.

Pd dsarnya merupakan penyimpangan gen yg menybkan proliferasi


berlebihan, progresif, dan irreversible.
Menurut Knudson, karsigenosis, memerlukan 2 hit :
1. inisiasi, karsinogen penybbnya disbt inisiator
2. Promosi (pertumbuhan karsinogen), penyebabnya disebut
promoter.

* 16
PROTOONKOGEN
Adalah gen sel normal yg terdiri dari
⚫ Regulatory region

Region yang bertanggung jawab mengenai


perubahan pd protein yg mengatur pertumbuhan

⚫ Strukturalregion
Region yang bertanggung jawab mengenai
Penyimpangan struktur & fungsi

Bila terjadi mutasi pada region tersebut :


Protoonkogen onkogen
ONKOGEN
⚫ Gen yg sdh menyandi keganasan.
⚫ Gen ini bisa dipindahkan dr satu sel ke sel lain ( transfeksi )
MULTISTAGE CARCINOGENESIS
⚫Karsinogenesis adalah proses yg multistage
( tahapannya: inisiasi - promosi - progresi )
⚫Inisiasi:
⚫ Irreversible dlm hal ‘memory’ nya
⚫ Proto-onkogen onkogen
⚫Promosi:
⚫ Reversible
⚫ Tahap penggalakan berupa rangsang yg memacu
proliferasi
⚫Progresi
⚫ Irreversible
⚫ Mulai menunjukkan tanda-tanda ganas
* 20
* 21
Displasia Karsinoma in situ
ringan (displasia berat)

Kanker
(invasif)

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Cancer_progression_from_NIH.png

* 22
Tahap inisiasi
Sel normal berubah menjadi pre maligna

Prosesnya :
« Tahap inisiasi
Pada tahap ini sel normal berpotensi berubah menjadi sel
kanker akibat rangsangan karsinogen sebagai inisiator.
Inisiatro dapat langsung merubah DNA atau melalui
metabolisme sel sehingga DNA pecah. Di tahap ini
perubahan bersifat ireversibel.

Karsinogen inisiator adalah bersifat mutagen Cukup terkena


sekali paparan karsinogen Keadaannya permanen dan
irreversibelProses ini tidak mengubah ekspresi gen

* 23
Secara morfologi, sel tampak normal, dan akan tetap diam selama
bertahun-tahun.
dalam kondisi tertentu, sel dapat merespon , adanya sinyal
mitogenic atau lebih tahan terhadap apoptosis.

Promotion

Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan
berubah menjadi ganas.
Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh
oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk
terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu
karsinogen).
* 24
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan
berubah menjadi ganas.
Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh tahap promosi. Karena itu diperlukan
beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel
yang peka dan suatu karsinogen).
Sifat promotor adalah :

-Promotor adalah zat non mutagen


-Dapat meningkatkan reaksi karsinogen

Mengikuti kerja inisiator


Perlu paparan berkali-kali
Keadaan dapat reversibel
Dapat mengubah ekspresi gen

* 25
PROGRESSION

Tahapan akhir perkembangan tumor adalah progresion, termasuk


konversi tumor jinak ke ganas dan akhirnya, metastasis.
konversi keganasan, merupakan perubahan ireversibel dalam
perkembangan tumor.
Proses progression sangat komplek dan kurang dipahami,
termasuk perubahan genetic, apigenetic dalam sel tumor. Terjd
peningkatan clone sel tumor.
Karyotypic di sel tumor dan heterogenitas sel tumor meningkat.

Irreversible
Mulai menunjukkan tanda-tanda ganas

* 26
4 golongan gen yang mangatur pertumbuhan normal:

– Gen pertumbuhan yaitu proto onkogen


– Gen penghambat pertumbuhan yaitu anti onkogen
atau cancer supresor gen
– Gen kematian sel atau apoptosis
– Gen memperbaiki kerusakan DNA/ gen perbaikan
DNA.

Perubahan bahan genetikPerubahan bahan genetik sel ini


disebabkan oleh suatu agen yang disebut
karsinogenPerubahan bahan genetik sel ini disebabkan oleh
suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan
kimiaPerubahan bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu
agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia,
virusPerubahan bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu
* 27
PROTOONKOGEN
Adalah gen sel normal yg terdiri dari
⚫ Regulatory region
Region yang bertanggung jawab mengenai perubahan pd
protein yg mengatur pertumbuhan
⚫ Strukturalregion
Region yang bertanggung jawab mengenai
Penyimpangan struktur & fungsi

Bila terjadi mutasi pada region tersebut :


⚫Protoonkogen onkogen (Gen yg sdh
menyandi keganasanm dan gen ini bisa dipindahkan
dr satu sel ke sel lain ( transfeksi )

* 28
Dalam perkembangannya, karsinogenesis dipercaya melalui
beberapa tahapan / multi hit , 5 atau lebih, dengan peyebab
dr bberapa faktor.
Setiap hit, menghasilkan perubahan geno pd sel yang
terpapar, transmisinya disebt progeni, ( sel turunan, disebut
klon neoplastik).
Periode antara hit pertama dan perkembangannya kanker,
disebut : lag periode.

* 29
* 30
Proses transformasi sel kanker terjd melalui pengaturan
proliferasi oleh bbrp jenis gen / faktor tertentu al yaitu :

1. Protoonkogen dan onkogen.


protoonkogen, berf mengatur proliferasi & deferensiasi
sel normal. Bila terjd hit oleh bahan karsiogen, mk
protoonkogen berubah jd onkogen (Gen yg sdh
menyandi keganasan, gen ini bisa dipindahkan dr satu
sel ke sel lain ( transfeksi ).
2. Anti onkogen…..sel normal terdpt keseimbangan antara
onkogen & anti onkogen. Anti okogen yg dikenal secr
umum yi : tp 53.

* 31
Bila tp53, gagal mengikat DNA, mk kemampuan
mengontrol proliferasi menjd hilang, shg proliferasi berjln
terus menerus dan tdk terkendali.

Inaktifasi gen tp53, karena translokasi dan delesi.


Gen tp53, mrpkan tumor supresor gen yg paling sering
mengalami mutasi dlm kanker.
3. Gen “repair” DNA
normal, kerusakan gen akibt faktor endogen/eksogen dpt
diperbaiki oleh mekanisme “excission repair DNA
lesion”. Kegagalan dlm mekanisme ini,menimbulkan
DNA yg cacat, dan diturunkan sbg gen yg mutasi
permanen, berpotensial menjd kanker.
* 32
4. Gen anti apoptosis.
Berperan utk memulai proses apoptosis sel yg
mengalami kerusakan pd DNA nya.

5. Gen anti metastasis.


gen nmE1 dan nmE2 , sbg gen anti metastasis.
6. Immunitas.
Berperan pada proses pertumbuhan kanker baik
immunitas humoral / selular.

* 33
Etiologi

Karsinogen : adalah substansi sbg penyebab kanker


atau mampu menybbkan peningkatan insiden kanker
baik pda hewan / manusia. Macamnya :
1.Onkogen kemikal.
hidrokarbon polisiklik, tembakau,aflatoksin,nitrosamine,agen
kemoterapi,asbestos, metal berat, vinyl chloride dsb.
2. Onkogen radiasi.
Sinar ultra violet, X ray, radioisotope, nuklir.
3. Onkogen Viral.
Virus RNA (retrovirus spt; HIV), virus DNA (papilloma virus,
Moluscum contangiosum, hespes simpleks, EBV, Hepatitis
B,CMV), avian leucosis virus.
* 34
Oncorna virus :
* avian leucosis virus
* bovine leukemia virus
* feline leukemia virus

4. Oncogen Hormonal
Contoh: estrogen, diethylstilbestrol (DES),steroid.
5. Onkogen genetik.

Perbedaan tumor jinak dan ganas penting utk menetukan


terapi dan prognosis

* 35
Ciri-ciri tumor ganas

1. Tumbuh infiltratif yi : bercabang menyelusup dlm


jaringan normal disekitarnya, menyerupai jari kepiting,
shg disebt kanker, tumor sukar digerakan dari dasarnya .
2. Residitif, sering tumbuh kembali, setelah diangkat atau
pengobatan dgn penyinaran., krn sel tumor yang
tertinggal, tumbuh dan membesar ditempat yang sama .
3. Metastase, walaupun tdk semua, umumnya tumor ganas
mampu menyebar ketempat lain melalui peredaran darah,
getah bening.
4. Tumbuh cepat, secara klinis cepat membesar, dam sacara
mikroskopis ditemukan mitosis normal, maupun abnormal

* 36
(atipik). Satu sel membelah membtk bipolar spindle. Bisa
terjd pembelahan multiple pada saat bersamaan, shg dari satu
sel dpt menjdi 3 atau 4 anak sel. Mikroskopis : atipik, seperti
tripolar atau multipolar.
5. Perubahan pd inti. Utk menetukan keganasan harus
memperhatikan inti, krn pembelahan sel diatur oleh
nukleoprotein dalam kromatin.
Pd kanker, inti sel tampak lebih besar, shg perband
inti:sitoplasma = : 1 atau 1 : 2, sel normal, inti :sitoplasma =
1:4.
Bentuk dan ukuran inti sangat berbeda, disebut pleomorfik.
Kromatin inti yang bertamabah, menyebabkan gambaran
tampak kasar, berkelompok di tepi inti, disbt hiperkromasi.

* 37
Nukleus sering lebih besar, kadang multiple, dan biasanya di
kelilingi halo, sehingga memberikan gambaran “mata burung
hantu” (owl eye).
Sering ditemukan inti berbentuk bizarre ( tdk beraturan) dan sel
datia tumor, gambaran cepatnya mitosis menunjukkan cepatnya
pertumbuhan , tampak mitosis abnormal spt tri, quadric atau
multipolar.

6. Anaplasia.
Tumor td, 2 komponen :
1. Sel tumor yang berproliferasi
2. Stroma pendukung ( jaringan ikat dan pembuluh darah), stroma
mendukung parenkim dan memberikan makanan melalui
pembuluh darah.
* 38
Parenkim yaitu sel tumor, pd keadaan ganas, akan
membelah diri dengan mengalami beberapa perubahan
shg mungkin tidak menyerupai sel asalnya lagi.
Derajad sel tumor menyerupai sel normal disebut
deferensiasi baik, dan bila berbeda dr sifat sel normal
asalnya disebt berdeferensiasi buruk atau anaplasia.
Makin anaplastik sel tumor, makin ganas.
Anaplasia terjd penyimpangan sifat, susunan dan
bentuk.
7. Kehilangan polaritas
Contoh, susunan sel epitel normal td epidermis
( lap.basal, apinosum, granulosum dsb)---- ada
polaritas.
* 39
Pada tumor ganas, tidak tampak ssnan normal, meskipun
belum menembus membran basal.
8. Tumor ganas jika tidak diobati menyebabkan kematian.

Ciri-ciri tumor jinak.

1. Tumor jinak tumbuh ekspansif, yi mendesak jaringan


normal sekitarnya, shg jar yg terdesak membentuk
sipai/kapsul dr tumor, shg dikatakan tumor jinak berkapsul,
mudah digerakan dr dasarnya.
2. Tumor jinak sering berkapsul, shg mudah diangkat
dikeluarkan seluruhnya, tdk ada jar, tumor yg tertingga dan
tidak timbul lagi.
3. Tumor jinak tidak menyebar.
* 40
4. Tumbuh lambat, shg tdk cepat membesar, mikroskopis tdk
ditemukan gambaran mitostasis abnormal.
5. Intisel masih menyerupai inti sel jaringan asalnya,
bentuk teratur dan uniform.
6. Sel masih menyerupai sel jaringan asalnya, shg dikatakan
berdeferensiasi baik.
7. Tidak ditemukan “loos of polarity”.
8. Tidak menyebabkan kematian.

* 41
* 42
Nomenklatur neoplasma
Neoplasma Epithelial.
Neoplasma epithel jinak dari kelenjar, dinamakan
adenoma,
Papilloma : neoplasma dr epithel permukaan.
Neoplasma epithel ganas( malignant) ---- karsinoma , bila
berasal dari kelenjar ------------ adenokarsinoma.

Neoplasma Mesenkimal
Neoplasma mesenkimal jinak , dinamakan sesuai selnya
diikuti akhiran - oma , , bila ganas ( malignant) diikuti
akhiran – sarcoma.
* 43
KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR

JARINGAN ASAL TUMOR JINAK TUMOR GANAS


l. SIMPLE TERDIRI DARI
SATU JENIS SEL
A. EPITHEL
1. Epithel permukaan Papilloma karsinoma

skuamous
2. Epithel kelenjar adenoma adenokarsinoma
3. Epithel villus Mola hidatidosa Choriokarsinoma
chorialis
( plasenta)

* 44
B. Mesoderm
1.Jaringan ikat ( fibroma fibrosarcoma
fibroblast)
2. jar. Miksomatosa myxoma myxosarcoma

3. Jar. lemak lipoma liposarcoma

4. Tulang rawan chondroma chondrosarcoma

5. Tulang osteoma osteosarcoma

6. Otot polos leiomyoma leiomysarcoma

7. Otot serat lintang rhabdomyoma rhabdomyosarcoma

8. Pembuluh darah hemangioma hemangiosarkoma

9. Pembuluh limfe lymphangioma lymphangiosarcoma

10. Jaringan hemapoetik


a. Sumsum tulang leukemia

Myeloma multiple

b. Jaringan limfoid Tidak dikenal Lymphoma malignum

Lymphosarcoma
* 45
Sarcoma sel reticulum

Penyakit Hodgkin

C. Jaringan Saraf
1. Neuroglia Glioma ( jarang) Glioma
D.Pigmented
epithelium
1. Melanoblas melanoma Melanoma malignum

II.
II.“Compoud”
“Compound” (>1 jenis sel neoplasma berasal dari 1>1 lapis
sel)
E. Jaringan Embrional

1. Sel totipoten Kista dermoid Teratoma


(teratoma kistik) solidumTeratokarsinoma/sar
coma

* 46
Metabolisme Sel Neoplasma
Energi terutama didapat dari : glikolisis anaerob, walaupun memp
enzim lengkap utk oksidasi.
Sel normal, susunan enzim bervariasi/berbeda,
Sel neoplasma cenderung sama / uniform, fungsi utamanya
membelah /proliferasi, shg ssnan enzim utk katabolisme menjd tidak
penting.
Sel neoplasia, memerlukan banyak beberapa asam amino, shg tubuh
kekurangan, penggunaan kalori dan BMR tinggi, shg tubuh
kehilangan banyak lemak dan massa tubuh yang progresif................
Penderita tumor ganas ………. cachexia.

* 47
SIFAT SIFAT
TUMOR BENIGNA/ JINAK

⚫Tunggal ⚫Tidak toksik


⚫Bulat, elips, ⚫Tidak metastatik
bromkol, ⚫Tidak tumbuh lagi
bertangkai bila diangkat
⚫Berkapsul ⚫Biasanya tidak
menyebabkan
⚫Tumbuh lambat kematian
⚫Jarang nekrosis
⚫Mudah diambil

* 48
SIFAT SIFAT
TUMOR MALIGNA/ GANAS

⚫Biasa multiple ⚫Infiltratif, invasif,


⚫Ireguler metastatik
⚫Tidak berkapsul ⚫Cenderung tumbuh
⚫Tumbuh cepat lagi
⚫Sering nekrotik ⚫Menyebabkan
kematian
⚫Sulit diangkat
⚫Toksik bagi pasien

* 49
Tumor tidak akan membesar 1- 2 mm, kecuali memp
vaskularisasi yg baik, zona 1 – 2 mm, merupakan jarak maksimal
nutrisi & oksigen yang berasal dari pembuluh darah
angiogenesis diperlukan utk proses metastsis tumor.
Pertumbuhan tumor dikontrol oleh keseimbangan antara faktor
angiogenik dan anti yg menghambat proses angiogenesis.
Faktor angiogenesis yang penting :
1. VEGF ( vascular endothetial growth factor) dan
2. Basic fibroblast growth factor

Faktor antiangiogenesis :
Trombospondin-1 ( mungkin dihasilkan sel tumor itu sendiri),
atau dipicu oleh sel tumor tsb , spt : angiostatin, endostatin dan
vasculostatin).
* 50
PENYEBARAN
NEOPLASMA

• Infiltrasi
• Metastase
• Implantasi

* 51
Penyebaran Tumor Ganas

Dibedakan :
1. penyabaran setempat : penjalaran sel tumor ke jaringan sehat
disekitarnya.
2. metastase / menyebar jauh, pelepasar sel tumor dr tumor
induk, kmd melalui vaskularisasi atau kelenjar limfe
(limfogen) atau transplantasi langsung ketempat yg jauh.

Sel tumor harus berinteraksi dulu dgn matrik ekstraseluler


( kolagen, glokoprotein dan proteoglikan ) . ….pertama harus
menembus membran basal dulu, kmd masuk ke interstitial
jaringan ikat dan mendapatkan akses ke sirkulasi, dengan
menembus membran basal pembuluh darah.
Invasi
*
ini memerlukan 4 langkah : 52
1. Terlepasnya sel tumor satu dengan yg lainnya…. Longgarnya
ikatan antar sel tumor.
2. Melekatnya sel tumor pd komponen matrik s
3. Penguraian ECM ( degradasi ECM)
4. Migrasi sel tumor.

Langkah pertama dlm metastatik adl : merenggangnya sel tumor.


E-kaderin berfungsi sbg perekat intersellukair dan sitoplasmanya
berikatan dgn β-kaderin.
E-kaderin, mempertahankan agar sel tetap menyatu.
β-kaderin yang bebas memicu pengaktifan transkrip gen yang
mendorong pertumbuhan.
* 53
* 54
Langkah kedua :
Melekatnya sel tumor ke berbagai protein ECM ( laminin,
fibronektin) …….. Penting utk metastasis.
Sel normal memp reseptor utk laminin membran basal tsb, tetapi
sel kanker mempunyai lebih banyak pada permukaan
reseptornya.

Langkah ketiga :
Degradasi lokal membran basal & jaringan ikat interstitium, sel
tumor mengeluarkan enzym proteolitik, atau menginduksi sel
penjamu (fibroblast), utk mengeluarkan enzim protease…….
Terjdi penghancuran jaringan >>>>.

* 55
Langkah ke empat .
Selanjutnya sel tumor bisa menembus membran basal dan ECM
yg rusak dan masuk ke vaskular.

Penyebaran Vaskular

Dalam sirkulasi, sel tumor rentan terhadap destruksi sel imun


penjamu, sebagaian besar membentuk emboli, mentuk
gumpalan dgn leukosit, t. u . trombosit, shg terhindar dr sel
imun.. Untuk keluar dr sirkulasi , memerlukan perlekatan
dgn sel endotel, diikuti pergerakan melalui mambran basal….
masuk ke jaringan.
Tempat ekstravasasi, dan distribusi organ, pd metastse dapt
diperkirakan berdasarkan lokasi tumor primer, dgn drainase
limfatik dan sirkulasinya.
* 56
ATTACHMENT

PROSES
INVASI
DARI SEL
TUMOR
PADA
MEMBRANA
BASALIS

* Lab. Patologi, FKH- 57


DEGRADATION

* Lab. Patologi, FKH- 58


IPB
MIGRATION

* Lab. Patologi, FKH- 59


IPB
AKIBAT dari
NEOPLASMA
1. Atrofi 🡺 Tekanan
2. Obstruksi Lumen 🡺 Stenosis
3. Kerusakan Pembuluh Darah & Limfe
🡺 Thrombosis
4. Merusak Inervasi 🡺 Tekanan & Infiltrasi
Syaraf
5. Infiltrasi Mikroba 🡺 Nekrosa

* Lab. Patologi, FKH- 60


6. Emaciacio / Kekurusan 🡺 Saluran Digesti & Toksin
7. Anemia 🡺 Gangguan Hematopoiesis
🡺 Perdarahan
8. Produksi Hormon Berlebihan 🡺 Tumor jar.
Endokrin 🡺 Sel Sertoli 🡺 Feminisasi
9. Regresi & Persembuhan
🡺 Toksin
🡺 Infeksi
10. Kematian Individu
🡺 Pada alat tubuh vital
🡺 Tumornya banyak 🡺 Kerusakan
jaringan meningkat

* Lab. Patologi, FKH- 61


Akhiran OMA dapat dipakai untuk
tumor ganas asal DIDEPAN nama tumor
tersebut diberi kata MALIGNANT 🡺
Malignant Melanoma
Tumor asal sel-sel primitif,
malignansinya ditambah kata BLAST
diantara awalan dan akhiran 🡺
Astroblastoma
Penambahan kata CYST mengindikasi
bahwa tumor tersebut mengalami lebih
banyak diferensiasi 🡺 Lymphocytoma
* Lab. Patologi, FKH- 62
Klasifikasi tumor

* Lab. Patologi, FKH- 63


Comparision between Benign and Malignant Tumors

Characte Benign Malignat


ristic
Differentia Well-diff.ted apperance Usually some lack of different.
tion Structure similar to tissue of Structure often etypical
origen Variable degree of anaplasia
Little or no anaplasia
Growth Slow, progressive expansion. Slow to rapid growth; erratic
rate Rare mitotic figures growth rate.
Normal-appearing mitotic Mitotic figures often numerous
figures Mitotic figures sometimes
abnormal

* 64
Lokal No invasion Local invasion
invasion Cohesive & expansile growth Infiltrative growth
Capsule often present Usually no capsule
Metastasis No metastsis Frequent metastsis ( definitive
criterion for malignancy).

1. Diferensiasi .
Diferensiasi sel parenkim, mengacu pada seberapa jauh sel
tersebut secara morfologis dan fungsional masih mirip dengan sel
asalnya.
Pada tumor jinak, berdiferensiasi baik, mitosis sangat jarang
ditemukan, dan konfigurasinya normal.
Pada tumor ganas, ditandai dengan diferensiasi yang beragam dr
yang
diferensiasi sampai yg sama sekali tidak berdiferensiasi, dan
anaplastik .
Tidak adanya diferensiasi, atau anaplasia dianggap tanda utama
keganasan
*
!! 65
BENTUK TUMOR
Besar, Bentuk, Warna, Konsistensi
tidak menentu 🡺 Bermacam-macam
Faktor yang berpengaruh untuk
Bentuk Makroskopis :
1. Lokasi
2. Jenis Tumor
3. Supplai Darah
4. Growth Rate
5. Lamanya Tumor
* Lab. Patologi, FKH- 66
PERTUMBUHAN

Ekspansif

Infiltratif
* Lab. Patologi, FKH- 67
Diagnosa Kanker Secara Laboratoris.

1. Biopsi
2. Aspirasi jarum halus
3. Apusan sitologik ( Papanicolaou), yaitu pemeriksaan sel
kanker yang lepas, dievaluasi gambaran
anaplasia untuk menujukan sel asalnya.
Apusan bisa berasal dari : cairan abdomen, servik
dsb.
4. imunohistokimia.
5. Flow cytometri.

* 68
STADIUM

Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada
pada tumor jinak.
Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan
klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu
histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan
dengan CT scan, scintigrafi, dll.
Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling
banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan
klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC
(International Union Against Cancer dari World Health
Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer yang
disponsori oleh American Cancer Society dan American College of
Surgeons).
* 69
Pada sistem TNM
TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran
tumor , "N" yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan
"M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh.
Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum
dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan
histopatologi (PA).
Contoh : pd kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut:

* 70
T (tumor size), ukuran tumor:
T 0: tidak ditemukan tumor primer
T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
T 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm
T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke
kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa
borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada
benjolan kecil di kulit di luar tumor utama.

* 71
N (node), kelenjar getah bening regional (kgb):
N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla
N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka
(supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat
tulang sternum.

M (metastasis), penyebaran jauh:


M x: metastasis jauh belum dapat dinilai
M 0: tidak terdapat metastasis jauh
M 1: terdapat metastasis jauh.

* 72
Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga
faktor tersebut kemudian digabung dan akan diperoleh stadium
kanker sebagai berikut:
Stadium 0: T0 N0 M0
Stadium 1: T1 N0 M0
Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0
Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0
Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0/T2 N2
M0
Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0
Stadium III C: Tiap T N3 M0
Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1.

* 73
Contoh gambaran makroskopis tumor jinak dan ganas.

Leiomyoma

* 74
Leiomioma

Derkripsi :
Diagnosa morfologi :
* 75
Multiple buccal papillomas
* 76
Deskrepsi lesi :
Papilloma

* 77
Oral & pulmonary melanoma.
Deskripsi lesi :

* 78
Deskripsi lesi :
Melanoma

* 79
Sel-sel
Anaplastik

* Lab. Patologi, FKH- 80


Fibroma
Tumor jinak, di mana fibrocytes dan
kolagen berkembang biak,
berkapsul, dikenal dengan sebutan
fibroma.
Mudah dipisahkan
Fibromas sering muncul pada
dermis atau subkutan, dan dapat
ditemukan di manapun .
Makroskopik, timbul berbatas,
seperti telur atau bulat, formasi
keras atau lembut; subkutan, kulit
sering terjadi erosi atau bahkan
borok.
Warna abu-abu, menunjukkan
minimnya vascularisasi.

* 81
Fibroma terdiri dari fibrocytes dan kolagen yang berlimpah.
Fbroma durum adalah tumor, biasanya tunggal jinak padat dan
berbatas tegas
Histologis, fibrocytes matang dan serat kolagen. Fibrocytes
memanjang, fusiform atau inti bulat, hyperchromatic, dan
bentuk mitosis jarang ditemukan atau ada secara sporadis.
Serabut kolagen menggambarkan bentukan pusaran, atau
paralel.
biru Masson trichrome van Gieson, hijau
* 82
Fibrosarcoma

Merupakan tumor (kanker) ganas dari jaringan ikat.


Jaringan ikat merupakan jaringan pendukung yg utama,
kemungkinan juga terdiri dari kulit, tulang, darah dan
tulang rawan.
Fibrosarcoma mungkin timbul dari suatu fibroma jinak,
menjadi ganas .
Menyebabkan pembengkakan dan cepat bermetastasis
(menyebar) ke bagian lain dari tubuh melalui darah.
Perawatan adalah dengan operasi pengangkatan, sering
dikombinasikan dengan terapi radiasi dan kemoterapi.

* 83
Makroskopik, besar , ukuran bervariasi,mulai dari beberapa
sentimeter bentukan distorsi menonjol.
Bisa: tunggal, nodular, multinodular tumor, dengan lokasi pd
kulit atau subkutan, melekat ke jaringan di bawahnya, kadang-
kadang terdapat ulserasi.
Tanpa kapsul, konsistensi lunak, rapuh dan berdarah, berlubus
dan abu-abu-putih, dengan hemoragik dan / atau daerah
nekrotik.

* 84
Histologis, struktur biasanya
ditemukan bentukan fibroblas,
kolagen dan serat reticulin.
Sel tumor yang fusiform, juga
dapat seperti bintang, yang
dipisahkan oleh bundel kolagen
Biasanya banyak mitosis, inti
yang anisomorphic, dengan
nukleolus menonjol, kadang-
kadang ditemukan sel raksasa
multinuklear.
Sitoplasma sel berwarna
suram, bervariasi dalam
bentuk dan ukuran, batasan sel
sulit dibedakan.
Fibrosarcomas sangat
vascularized, kapiler memiliki
dinding yang baik.
* 85
* 86
* 87
* 88

Anda mungkin juga menyukai