DEFINISI .
* 2
Neoplasma berasal dari kata Neos yang berarti baru, dan
plasein yang berarti pertumbuhan.
Jadi Neoplasma berarti pertumuhan sel/jaringan baru, yang
mempunyai bentuk, sifat dan kinetika yang berdeda dengan
sel/jaringan normal.
Neoplasma ini bisa merpkan perubahan pertumbuhan
menjadi otonom, liar, tidak terkendali dan terlepas dari
koordinasi pertumbuhan sel normal.
* 3
Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel yang
tidak normal (tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan
tidak berirama), yang dapat menyusup (infiltrasi) ke
jaringan normal dan juga bisa menekan (ekspansi) jaringan
tubuh normal sehingga dapat mengganggu fungsi organ
tubuh.
* 4
Perbedaan sel normal dengan sel kanker
Sifat Sel Normal Sel Kanker
Morfologi Normal Abnormal
* 7
Sintesis DNA (S) dan mitosis (M) bergantian dengan
satu sama lain, dipisahkan oleh dua “gap” fase (G 2
dan G 1) persiapan dan pertumbuhan.
* 8
* 9
* 10
1.Fasa G0, sel yang baru saja mengalami pembelahan
berada dalam keadaan diam atau sel tidak
melakukan pertumbuhan maupun perkembangan.
Umum terjadi dan beberapa tidak melanjutkan
pertumbuhan (dorman) dan mati.
2.Fasa G1, sel eukariot mendapatkan sinyal untuk
tumbuh, antara sitokinesis dan sintesis.
3. Fasa G2, pertumbuhan sel eukariot antara sintesis
dan mitosis.
* 12
Hal yang penting pada neoplasia : hilangnya respon
terhadap beberapa faktor pengendali pertumbuhan yang
normal.
* 13
Diferensiasi sel
* 14
lesi inflamasi seperti granulomatosa atau abcsseses dapat menjadi
besar dan bertahan dalam waktu lama dan mengganggu fungsi.
Bila faktor-faktor etiologi telah diatasi, lesi akan berhenti .
* 16
PROTOONKOGEN
Adalah gen sel normal yg terdiri dari
⚫ Regulatory region
⚫ Strukturalregion
Region yang bertanggung jawab mengenai
Penyimpangan struktur & fungsi
Kanker
(invasif)
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Cancer_progression_from_NIH.png
* 22
Tahap inisiasi
Sel normal berubah menjadi pre maligna
Prosesnya :
« Tahap inisiasi
Pada tahap ini sel normal berpotensi berubah menjadi sel
kanker akibat rangsangan karsinogen sebagai inisiator.
Inisiatro dapat langsung merubah DNA atau melalui
metabolisme sel sehingga DNA pecah. Di tahap ini
perubahan bersifat ireversibel.
* 23
Secara morfologi, sel tampak normal, dan akan tetap diam selama
bertahun-tahun.
dalam kondisi tertentu, sel dapat merespon , adanya sinyal
mitogenic atau lebih tahan terhadap apoptosis.
Promotion
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan
berubah menjadi ganas.
Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh
oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk
terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu
karsinogen).
* 24
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan
berubah menjadi ganas.
Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh tahap promosi. Karena itu diperlukan
beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel
yang peka dan suatu karsinogen).
Sifat promotor adalah :
* 25
PROGRESSION
Irreversible
Mulai menunjukkan tanda-tanda ganas
* 26
4 golongan gen yang mangatur pertumbuhan normal:
* 28
Dalam perkembangannya, karsinogenesis dipercaya melalui
beberapa tahapan / multi hit , 5 atau lebih, dengan peyebab
dr bberapa faktor.
Setiap hit, menghasilkan perubahan geno pd sel yang
terpapar, transmisinya disebt progeni, ( sel turunan, disebut
klon neoplastik).
Periode antara hit pertama dan perkembangannya kanker,
disebut : lag periode.
* 29
* 30
Proses transformasi sel kanker terjd melalui pengaturan
proliferasi oleh bbrp jenis gen / faktor tertentu al yaitu :
* 31
Bila tp53, gagal mengikat DNA, mk kemampuan
mengontrol proliferasi menjd hilang, shg proliferasi berjln
terus menerus dan tdk terkendali.
* 33
Etiologi
4. Oncogen Hormonal
Contoh: estrogen, diethylstilbestrol (DES),steroid.
5. Onkogen genetik.
* 35
Ciri-ciri tumor ganas
* 36
(atipik). Satu sel membelah membtk bipolar spindle. Bisa
terjd pembelahan multiple pada saat bersamaan, shg dari satu
sel dpt menjdi 3 atau 4 anak sel. Mikroskopis : atipik, seperti
tripolar atau multipolar.
5. Perubahan pd inti. Utk menetukan keganasan harus
memperhatikan inti, krn pembelahan sel diatur oleh
nukleoprotein dalam kromatin.
Pd kanker, inti sel tampak lebih besar, shg perband
inti:sitoplasma = : 1 atau 1 : 2, sel normal, inti :sitoplasma =
1:4.
Bentuk dan ukuran inti sangat berbeda, disebut pleomorfik.
Kromatin inti yang bertamabah, menyebabkan gambaran
tampak kasar, berkelompok di tepi inti, disbt hiperkromasi.
* 37
Nukleus sering lebih besar, kadang multiple, dan biasanya di
kelilingi halo, sehingga memberikan gambaran “mata burung
hantu” (owl eye).
Sering ditemukan inti berbentuk bizarre ( tdk beraturan) dan sel
datia tumor, gambaran cepatnya mitosis menunjukkan cepatnya
pertumbuhan , tampak mitosis abnormal spt tri, quadric atau
multipolar.
6. Anaplasia.
Tumor td, 2 komponen :
1. Sel tumor yang berproliferasi
2. Stroma pendukung ( jaringan ikat dan pembuluh darah), stroma
mendukung parenkim dan memberikan makanan melalui
pembuluh darah.
* 38
Parenkim yaitu sel tumor, pd keadaan ganas, akan
membelah diri dengan mengalami beberapa perubahan
shg mungkin tidak menyerupai sel asalnya lagi.
Derajad sel tumor menyerupai sel normal disebut
deferensiasi baik, dan bila berbeda dr sifat sel normal
asalnya disebt berdeferensiasi buruk atau anaplasia.
Makin anaplastik sel tumor, makin ganas.
Anaplasia terjd penyimpangan sifat, susunan dan
bentuk.
7. Kehilangan polaritas
Contoh, susunan sel epitel normal td epidermis
( lap.basal, apinosum, granulosum dsb)---- ada
polaritas.
* 39
Pada tumor ganas, tidak tampak ssnan normal, meskipun
belum menembus membran basal.
8. Tumor ganas jika tidak diobati menyebabkan kematian.
* 41
* 42
Nomenklatur neoplasma
Neoplasma Epithelial.
Neoplasma epithel jinak dari kelenjar, dinamakan
adenoma,
Papilloma : neoplasma dr epithel permukaan.
Neoplasma epithel ganas( malignant) ---- karsinoma , bila
berasal dari kelenjar ------------ adenokarsinoma.
Neoplasma Mesenkimal
Neoplasma mesenkimal jinak , dinamakan sesuai selnya
diikuti akhiran - oma , , bila ganas ( malignant) diikuti
akhiran – sarcoma.
* 43
KLASIFIKASI HISTOLOGIK TUMOR
skuamous
2. Epithel kelenjar adenoma adenokarsinoma
3. Epithel villus Mola hidatidosa Choriokarsinoma
chorialis
( plasenta)
* 44
B. Mesoderm
1.Jaringan ikat ( fibroma fibrosarcoma
fibroblast)
2. jar. Miksomatosa myxoma myxosarcoma
Myeloma multiple
Lymphosarcoma
* 45
Sarcoma sel reticulum
Penyakit Hodgkin
C. Jaringan Saraf
1. Neuroglia Glioma ( jarang) Glioma
D.Pigmented
epithelium
1. Melanoblas melanoma Melanoma malignum
II.
II.“Compoud”
“Compound” (>1 jenis sel neoplasma berasal dari 1>1 lapis
sel)
E. Jaringan Embrional
* 46
Metabolisme Sel Neoplasma
Energi terutama didapat dari : glikolisis anaerob, walaupun memp
enzim lengkap utk oksidasi.
Sel normal, susunan enzim bervariasi/berbeda,
Sel neoplasma cenderung sama / uniform, fungsi utamanya
membelah /proliferasi, shg ssnan enzim utk katabolisme menjd tidak
penting.
Sel neoplasia, memerlukan banyak beberapa asam amino, shg tubuh
kekurangan, penggunaan kalori dan BMR tinggi, shg tubuh
kehilangan banyak lemak dan massa tubuh yang progresif................
Penderita tumor ganas ………. cachexia.
* 47
SIFAT SIFAT
TUMOR BENIGNA/ JINAK
* 48
SIFAT SIFAT
TUMOR MALIGNA/ GANAS
* 49
Tumor tidak akan membesar 1- 2 mm, kecuali memp
vaskularisasi yg baik, zona 1 – 2 mm, merupakan jarak maksimal
nutrisi & oksigen yang berasal dari pembuluh darah
angiogenesis diperlukan utk proses metastsis tumor.
Pertumbuhan tumor dikontrol oleh keseimbangan antara faktor
angiogenik dan anti yg menghambat proses angiogenesis.
Faktor angiogenesis yang penting :
1. VEGF ( vascular endothetial growth factor) dan
2. Basic fibroblast growth factor
Faktor antiangiogenesis :
Trombospondin-1 ( mungkin dihasilkan sel tumor itu sendiri),
atau dipicu oleh sel tumor tsb , spt : angiostatin, endostatin dan
vasculostatin).
* 50
PENYEBARAN
NEOPLASMA
• Infiltrasi
• Metastase
• Implantasi
* 51
Penyebaran Tumor Ganas
Dibedakan :
1. penyabaran setempat : penjalaran sel tumor ke jaringan sehat
disekitarnya.
2. metastase / menyebar jauh, pelepasar sel tumor dr tumor
induk, kmd melalui vaskularisasi atau kelenjar limfe
(limfogen) atau transplantasi langsung ketempat yg jauh.
Langkah ketiga :
Degradasi lokal membran basal & jaringan ikat interstitium, sel
tumor mengeluarkan enzym proteolitik, atau menginduksi sel
penjamu (fibroblast), utk mengeluarkan enzim protease…….
Terjdi penghancuran jaringan >>>>.
* 55
Langkah ke empat .
Selanjutnya sel tumor bisa menembus membran basal dan ECM
yg rusak dan masuk ke vaskular.
Penyebaran Vaskular
PROSES
INVASI
DARI SEL
TUMOR
PADA
MEMBRANA
BASALIS
* 64
Lokal No invasion Local invasion
invasion Cohesive & expansile growth Infiltrative growth
Capsule often present Usually no capsule
Metastasis No metastsis Frequent metastsis ( definitive
criterion for malignancy).
1. Diferensiasi .
Diferensiasi sel parenkim, mengacu pada seberapa jauh sel
tersebut secara morfologis dan fungsional masih mirip dengan sel
asalnya.
Pada tumor jinak, berdiferensiasi baik, mitosis sangat jarang
ditemukan, dan konfigurasinya normal.
Pada tumor ganas, ditandai dengan diferensiasi yang beragam dr
yang
diferensiasi sampai yg sama sekali tidak berdiferensiasi, dan
anaplastik .
Tidak adanya diferensiasi, atau anaplasia dianggap tanda utama
keganasan
*
!! 65
BENTUK TUMOR
Besar, Bentuk, Warna, Konsistensi
tidak menentu 🡺 Bermacam-macam
Faktor yang berpengaruh untuk
Bentuk Makroskopis :
1. Lokasi
2. Jenis Tumor
3. Supplai Darah
4. Growth Rate
5. Lamanya Tumor
* Lab. Patologi, FKH- 66
PERTUMBUHAN
Ekspansif
Infiltratif
* Lab. Patologi, FKH- 67
Diagnosa Kanker Secara Laboratoris.
1. Biopsi
2. Aspirasi jarum halus
3. Apusan sitologik ( Papanicolaou), yaitu pemeriksaan sel
kanker yang lepas, dievaluasi gambaran
anaplasia untuk menujukan sel asalnya.
Apusan bisa berasal dari : cairan abdomen, servik
dsb.
4. imunohistokimia.
5. Flow cytometri.
* 68
STADIUM
Stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada
pada tumor jinak.
Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan
klinis dan ditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu
histopatologi atau PA, rontgen , USG, dan bila memungkinkan
dengan CT scan, scintigrafi, dll.
Banyak sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling
banyak dianut saat ini adalah stadium kanker berdasarkan
klasifikasi sistem TNM yang direkomendasikan oleh UICC
(International Union Against Cancer dari World Health
Organization)/AJCC (American Joint Committee On cancer yang
disponsori oleh American Cancer Society dan American College of
Surgeons).
* 69
Pada sistem TNM
TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu tumor size atau ukuran
tumor , "N" yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan
"M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh.
Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik secara klinis sebelum
dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan
histopatologi (PA).
Contoh : pd kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut:
* 70
T (tumor size), ukuran tumor:
T 0: tidak ditemukan tumor primer
T 1: ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
T 2: ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
T 3: ukuran tumor diameter > 5 cm
T 4: ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke
kulit atau dinding dada atau pada keduanya, dapat berupa
borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada
benjolan kecil di kulit di luar tumor utama.
* 71
N (node), kelenjar getah bening regional (kgb):
N 0: tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak/aksilla
N 1: ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
N 2: ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
N 3: ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka
(supraclavicula) atau pada kgb di mammary interna di dekat
tulang sternum.
* 72
Setelah masing-masing faktor T, N, dan M didapatkan, ketiga
faktor tersebut kemudian digabung dan akan diperoleh stadium
kanker sebagai berikut:
Stadium 0: T0 N0 M0
Stadium 1: T1 N0 M0
Stadium II A: T0 N1 M0/T1 N1 M0/T2 N0 M0
Stadium II B: T2 N1 M0 / T3 N0 M0
Stadium III A: T0 N2 M0/T1 N2 M0/T2 N2 M0/T3 N1 M0/T2 N2
M0
Stadium III B: T4 N0 M0/T4 N1 M0/T4 N2 M0
Stadium III C: Tiap T N3 M0
Stadium IV: Tiap T-Tiap N-M1.
* 73
Contoh gambaran makroskopis tumor jinak dan ganas.
Leiomyoma
* 74
Leiomioma
Derkripsi :
Diagnosa morfologi :
* 75
Multiple buccal papillomas
* 76
Deskrepsi lesi :
Papilloma
* 77
Oral & pulmonary melanoma.
Deskripsi lesi :
* 78
Deskripsi lesi :
Melanoma
* 79
Sel-sel
Anaplastik
* 81
Fibroma terdiri dari fibrocytes dan kolagen yang berlimpah.
Fbroma durum adalah tumor, biasanya tunggal jinak padat dan
berbatas tegas
Histologis, fibrocytes matang dan serat kolagen. Fibrocytes
memanjang, fusiform atau inti bulat, hyperchromatic, dan
bentuk mitosis jarang ditemukan atau ada secara sporadis.
Serabut kolagen menggambarkan bentukan pusaran, atau
paralel.
biru Masson trichrome van Gieson, hijau
* 82
Fibrosarcoma
* 83
Makroskopik, besar , ukuran bervariasi,mulai dari beberapa
sentimeter bentukan distorsi menonjol.
Bisa: tunggal, nodular, multinodular tumor, dengan lokasi pd
kulit atau subkutan, melekat ke jaringan di bawahnya, kadang-
kadang terdapat ulserasi.
Tanpa kapsul, konsistensi lunak, rapuh dan berdarah, berlubus
dan abu-abu-putih, dengan hemoragik dan / atau daerah
nekrotik.
* 84
Histologis, struktur biasanya
ditemukan bentukan fibroblas,
kolagen dan serat reticulin.
Sel tumor yang fusiform, juga
dapat seperti bintang, yang
dipisahkan oleh bundel kolagen
Biasanya banyak mitosis, inti
yang anisomorphic, dengan
nukleolus menonjol, kadang-
kadang ditemukan sel raksasa
multinuklear.
Sitoplasma sel berwarna
suram, bervariasi dalam
bentuk dan ukuran, batasan sel
sulit dibedakan.
Fibrosarcomas sangat
vascularized, kapiler memiliki
dinding yang baik.
* 85
* 86
* 87
* 88