Anda di halaman 1dari 39

PENYUSUNAN ANGGARAN KESEHATAN

BERBASIS RENSTRA PROVINSI JAMBI


OLEH:
Dr Dwi Noerjoedianto SKM M.Kes,CIQaR
Falsafah Dasar
• Perencanaan dan penganggaran merupakan satu kesatuan proses komprehensive
yang tak terpisahkan

• Renstra merupakan elemen yang paling vital sebagai


prasyarat dalam menyusun anggaran.

• Prioritas Program adalah Hal yang mutlak dilakukan

• Frame awal sebelum memasuki tahapan penyusunan program dan anggaran yaitu
hal mendasar yang harus dipikirkan atau direview kembali yaitu membumikan
misi Dinas Kesehatan yang mencakup 4 peran besar pemerintah yaitu
stewardship/regulasi, financing, pelayanan dan pengelolaan resource.

• Dan menerjemahkan 4 peran besar tersebut dalam program dan anggaran


Prinsip-prinsip Penganggaran
1. Transparansi dan akuntabilitas anggaran
2. Disiplin anggaran
3. Keadilan anggaran
4. Efisiensi dan efektivitas anggaran
5. Disusun dengan pendekatan kinerja

3
Penyusunan Anggaran Terpadu
Berbasis Kinerja
1. Ada 7 Prinsip Penyusunan Anggaran
• Anggaran disusun untuk semua program (menyeluruh) dan tanggung
jawab Dinas Kesehatan Kab/Kota
• Kebutuhan anggaran masing2 program diperhitungkan secara “bottom
up”
• Alokasi anggaran harus terpadu dan seimbang antara kegiatan penunjang
dan kegiatan langsung (pelayanan)
• Alokasi anggaran harus terpadu antara anggaran investasi dengan
anggaran operasional dan pemeliharaan
• Sumber anggaran untuk program tsb beragam: pusat, prop, kab/kota
dan masy/swasta
• Mata anggaran dalam masing2 prog juga beragam
• Ada mata anggaran yang bisa dimanfaatkan secara bersama antara
program spt: supervisi, alat tertentu, dll. Sehingga lebih terintegrasi.
Asas-Asas Penataan Alokasi Anggaran
Pembangunan Kesehatan
1. Asas equality
Dalam perencanaan dan anggaran program pembangunan kesehatan,
ditetapkan atas dasar memiliki hak yg sama atau besarnya jumlah
untuk semua penanganan kegiatan program adalah sama
2. Asas Equity
Dalam perencanaan dan anggaran pembangunan kesehatan, ditetapkan
atas dasar berkeadilan dan kesetaraan yaitu besar dan kecilnya masalah
yg dihadapi oleh daerah
3. Asas Spesifik Masalah
Ditetapkan atas dasar masalah spesifik yg berpengaruh langsung kpd
daerah dan mempunyai daya ungkit
4. Asas Fokus Permasalahan
Ditetapkan utilisasi dana berdasarkan fokus permasalahan
Falsafah DasarAnggaran Kinerja
Pada proses perencanaan dan penganggaran, beberapa hal ini yang
harus diperhatikan sebagai daya ungkit dalam pengajuan usulan
anggaran adalah sbb :
• Kesesuaian antara rancangan anggaran masing-masing Unit Kerja
dengan Program dan Kegiatan yang direncanakan Unit Kerja,
• Kesesuaian program dan kegiatan berdasarkan Tugas Pokok dan
Fungsi (TUPOKSI) Unit Kerja,
• Kewajaran antara anggaran dengan target kinerja berdasarkan
Standar Analisa Belanja (SAB) yang telah diperhitungkan
VISI MISI MASUKAN
PERENCANAAN TUJUAN
STRATEGIS
SASARAN
STRATEGI /KEBIJAKAN PROSES
UMUM
PENETAPAN
AKTIVITAS KELUARAN
PENYUSUNAN PROGRAM
KERJA PENETAPAN
ALAT UKUR HASIL
KINERJA
PENETAPAN
BOBOT AKTIVITAS
DAN TOLOK UKUR MANFAAT
KINERJA
PENYUSUNAN ANGGARAN PENENTUAN
STANDAR ANALISIS
BELANJA (TARIF) DAMPAK
PENYUSUNAN
RENCANA ANGGARAN AKTIVITAS
PENYUSUNAN
RENCANA ANGGARAN UNIT KERJA MELALUI
KOMPILASI
PENYUSUNAN TIM PENENTUAN KUALIFIKASI PERSONIL
PELAKSANA PENUNJUKAN PERSONIL
PENYUSUNAN URAIAN KERJA PERSONIL
PENYUSUNAN ORGANISASI TIM PELAKSANA
PENYUSUNAN JADUAL KERJA PENETAPAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
PENETAPAN SAAT MULAI DAN AKHIR KEGIATAN
Diagram alur yang dipergunakan dalam proses
perencanaan
• Perencanaan Strategis

• Perencanaan Program

• Perencanaan Anggaran

• Perencanaan Pelaksanaan
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Visi
Misi Analisis SWOT
Tuj, Sasaran, Tupoksi Analisis Situasi
Strategik Analysis Isu pengembangan
Programming
Indikator
Target Input, Output, Out Come, Benefit, Impact
Program Unit Kerja
By When
Kegiatan Perprogram By Whom

Anggaran Investasi Rekap Anggaran Aspek Politik - Pembiayaan


(Sensitivitas Analisis)

Anggaran Operasional
Biaya Langsung

Aktivitas/Kegiatan Biaya Pendapatan Pendapatan


Cost Cash Flow Revenue Per Kegiatan

Biaya Tdk Langsung

ABC System  ABB System


Analisa Biaya
(Activity Based Cost) (Activity Based Budgeting)

(Performance Based Budgeting) Cost Benefit Analysis


PBB Cost Effectiveness Analysis
System Shadow Price/Shadow Budget/Bechmarking

Standar Biaya SBM Standar Biaya


Minimal SPM
RENSTRA Pedoman RENJA Pedoman RKA - KL RINCIAN
KL KL APBN

Pemerintah
Pedoman

Pusat
dia
cu
RPJP diacu RPJM dijabarkan Pedoman RAPBN
RKP APBN
NASIONAL NASIONAL
diacu

diperhatikan
Diserasikan melalui MUSRENBANG

RPJP diacu RPJM dijabarkan Pedoman KUA Pedoman APBD


DAERAH RKPD RAPBD
DAERAH PPAS

Pemerintah
Daerah
Pedoman

RENSTRA Pedoman RENJA Pedoman RKA PENJABARAN


SKPD SKPD SKPD APBD

PERENCANAAN PENGANGGARAN
KERANGKA PIKIR
PROSES PENGANGGARAN
PERENCANAAN
COSTING  BUDGETING  FINANCING

ANALISA BIAYA  PENGANGGARAN  PEMBIAYAAN

Ketiganya mempunyai keterkaitan satu sama lain


dan merupakan bagian yang tak terpisah
ANALISA BIAYA
• Analisis biaya merupakan langkah lanjutan setelah proses perencanaan yang
dibuat berdasar peta masalah (evidence based) serta merupakan langkah
awal sebelum dilakukan proses penganggaran dan advocacy

• Pengelompokan biaya dalam analisa biaya


- biaya langsung - biaya tidak langsung
- biaya pegawai, biaya barang dan jasa dan biaya modal

• Penghitungan unit cost

• Analisa biaya merupakan elemen penting sebagai alat advocacy dalam


mendapatkan anggaran yang diajukan.

• Analisa biaya merupakan jembatan secara substansi dalam penyusunan


anggaran sesuai dengan format anggaran kinerja secara teknis sesuai
perundangan yang berlaku
DASAR HUKUM
LATAR BELAKANG
Permendagri 90 Tahun 2019
LAMPIRAN
Permendagri 90 Tahun 2019
MASTER PLAN
Indonesia Menjadi Satu Data Satu Sistem
MASTER PLAN
Indonesia Menjadi Satu Data Satu Sistem
ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
Berdasarkan Regulasi Permendagri
DESAIN PENYUSUNAN
Untuk memastikan kesesuaian nomenklatur dan kewenangan,
desain aktivitas baik program maupun kegiatan diterjemahkan dari
lampiran UU 23/2014, sedangkan sub kegiatan diturunkan dari
SPM dan NSPK urusan pemerintahan Urusan yang jadi
kewenangan

Program

Kegiatan
KLASIFIKASI, KODEFIKASI DAN NOMENKLATUR
Urusan, Bidang Urusan, Program, Kegiatan, Sub Kegiatan
TIMELINE
Indonesia Menjadi Satu Data Satu Sistem
HASIL PENYUSUNAN
KEM ENTERIAN
URUSANDAL
PROVINSI M NEGERI
URUSAN KAB/KOTA
NOMENKLATUR KODE NOMENKLATUR REPUBLI K INDONESIA
JML JML JML SUB JML JML JML SUB
LEVELLING
PROGRA KEGIATAN PROGRA KEGIATAN
M KEGIATAN M KEGIATAN

X XX PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 1 4 66 1 4 65

1 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN 7 15 200 5 10 123

2 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG


KESEHATAN 4 11 67 4 18 87
1 3 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN 11 18 222 11 18 217
PENATAAN
RUANG

4 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERUMAHAN DAN 4 6 24 4 12 46


KAWASAN
PERMUKIMAN

5 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENTERAMAN DAN 3 9 46 3 11 37


Urusan Kesehatan untuk Provinsi, KETERTIBAN
UMUM SERTA PERLINDUNGAN MASYARAKAT

terdapat sebanyak 4 Program, 11 6 URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG SOSIAL 6 12 73 6 11 51

kegiatan dan 67 Sub Kegiatan


4 UNSUR PENDUKUNG URUSAN PEMERINTAHAN 9 24 141 5 22 80

5 UNSUR PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN 12 32 202 12 31 193


Sedangkan
@keme untuk @kemen
kabupaten/kota 6 UNSUR PENGAWASAN URUSAN PEMERINTAHAN 2 4 12 2 4 12

terdapat
ndagri dagri_ri 7 UNSUR KEWILAYAHAN 3 11 118 5 10 46

4 program, 18 kegiatan dan 87 sub 8 UNSUR PEMERINTAHAN UMUM 5 5 28 5 5 28

kegiatan @kemendagri 9 UNSUR KEKHUSUSAN 6 26 124 - - -

JUMLAH 37 102 625 29 72 359


KLASIFIKASI, KODEFIKASI, DAN NOMENKLATUR
URUSAN KESEHATAN KEWENANGAN PROVINSI
PROGRAM KESEHATAN PADA URUSAN PROVINSI
Permendagri 90 Tahun 2019
KODE

SUB KEGIATAN
PROGRAM

KEGIATAN
URUSAN

URUSAN
BIDANG

NOMENKLATUR URUSAN PROVINSI

PROGRAM PENUNJANG URUSAN


1 02 01    
PEMERINTAHAN DAERAH

1 02       URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN

PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN


1 02 02    
MASYARAKAT

1 02 03     PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

1 02 04     PROGRAM SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN MAKANAN MINUMAN

1 02 05     PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN


KODE

SUB KEGIATAN
PROGRAM

KEGIATAN
URUSAN

URUSAN
BIDANG

NOMENKLATUR URUSAN PROVINSI INDIKATOR KINERJA

1 02 01     PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH  


1 02 01 1.01   Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah  
1 02 01 1.02   Administrasi Keuangan  
1 02 01 1.03   Administrasi Umum  
1 02 01 1.04   Peningkatan Disiplin dan Kapasitas Sumber Daya Aparatur  
1 02       URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KESEHATAN  

1 02 02     PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT  

Penyediaan Fasilitas Pelayanan, Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan Untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan
1 02 02 1.01    
Tingkat Daerah Provinsi

1 02 02 1.02   Penyediaan Layanan Kesehatan Untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan Tingkat Daerah Provinsi  

1 02 02 1.03   Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan Secara Terintegrasi  

1 02 02 1.04   Penerbitan Izin Rumah Sakit Kelas B dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Daerah Provinsi  

1 02 03     PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN  


1 02 03 1.01   Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan untuk UKM dan UKP Provinsi  

1 02 03 1.02   Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis Sumber Daya Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Provinsi  

1 02 04     PROGRAM SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN MAKANAN MINUMAN  

1 02 04 1.01   Penerbitan Pengakuan Pedagang Besar Farmasi (PBF) Cabang dan Cabang Penyalur Alat Kesehatan (PAK)  
1 02 04 1.02   Penerbitan izin Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT)  
1 02 05     PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN  

1 02 05 1.01   Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Provinsi  

Pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Rangka Promotif Preventif
1 02 05 1.02    
Tingkat Daerah Provinsi
INDIKATOR RPJMN 2020 - 2024
INDIKATOR SASARAN STRATEGIS
KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2020 - 2024
TINDAK LANJUT
• Masing-Masing Bidang/UPTD/Seksi untuk menyusun Rencana
Program, Kegiatan, Sub Kegiatan sesuai dengan Nomenklatur
Permendagri 90 Tahun 2019
• Dalam Menentukan Indikator Kinerja dan Target Indikator Kinerja
tetap memperhatikan Indikator Nasional.
• Penyampaian Pemetaan Penyusunan Rancangan Teknokratif RPJMD
2022 – 2025 disampaikan Pada Tanggal 11 Maret 2020 sesuai
format yang diberikan
• Pembahasan Kembali per bidang pada tanggal 13-16 Maret 2020
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai