Anda di halaman 1dari 30

Izin Usaha Industri

(IUI)
Group Members
Aisyah Rifda Salsabila 20080694081
Ananda Azkia Fatmawati 20080694055
Dennis Fika Amalia 20080694036
Fitri Anggra Eni 20080694054
Jacklyn Dona Silvia 20080694015
Muhammad Fauzan A S 20080694042

2
Pengertian
Izin Usaha Industri (IUI) adalah izin
operasional yang diberikan kepada setiap orang
atau badan untuk melakukan kegiatan usaha
3
bidang Industri yang mengolah suatu bahan
baku menjadi suatu produk dengan komposisi
dan spesifikasi baru.
▹ Menurut Peraturan Pemerintah
No.107/2015, IUI wajib bagi setiap pelaku
usaha industri dan diklasifikasikan menurut
skala usaha (yakni IUI Kecil, IUI
Menengah dan IUI Besar).
▹ Untuk memperbesar skala tempat produksi,
IUI menjadi suatu keharusan dan 4
kebutuhan dalam memenuhi kelengkapan
administrasi yang sering dipersyaratkan
dalam berbagai kerjasama bisnis. Selain itu,
IUI adalah salah satu syarat untuk
mendapatkan Izin Edar BPOM.
▹ Izin usaha industri wajib dimiliki oleh usaha
yang memiliki modal sebesar Rp 5 juta sampai
Rp 200 juta

▹ Izin usaha industri dapat di ajukan di Pelayanan


Perizinan Terpadu Daerah Tingkat II, Kabupaten 5

atau Kota. Sedangkan bila usaha sudah


berkembang dan meliputi usaha besar dapat
mengajukan di Pelayanan Perizinan Terpadu
Tingkat I, Provinsi atau BKPM. Untuk izin usaha
industri uang sudah mencapai tingkat nasional.
Subjek Perizinan

Izin Usaha Industri dapat diajukan oleh


semua jenis badan usaha - baik
perseorangan atau badan usaha, baik
yang tidak berbadan hukum (seperti 6

CV/Firma) atau yang berbadan hukum


(seperti PT atau Koperasi) - yang
melakukan kegiatan usaha di bidang
industri.
Dasar Hukum
1. Undang-Undang No.3/2014 tentang Perindustrian
2. Peraturan Pemerintah No.13/1995 tentang Izin
Usaha Industri
3. Peraturan Pemerintah No.38/2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota 8

4. Peraturan Pemerintah No.107/2015 tentang Izin


Usaha Industri
5. Peraturan Presiden No.44/2016 tentang Daftar
Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha
yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang
Penanaman Modal
6. Peraturan Menteri Perindustrian No.41/2008
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin
Usaha Industri, Izin Perluasan dan Tanda Daftar
Industri
7. Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia No.64/2016 tentang Besaran Jumlah
Tenaga Kerja dan Nilai Investasi untuk Klasifikasi 9
Usaha Industri
8. Peraturan Menteri perindustrian Nomor 05/M-
Ind/Per/1/2009, tentang Perubahan atas
Peraturan menteri Perindustrian Nomor 66/M-
Ind/Per/2008, tentang Pelimpahan kewenangan
Pemberian Izin Usaha Industri dan Izin Usaha
Perluasan dalam Rangka Penanaman Modal
Persyaratan
Pengurusan Izin Usaha Industri
1) Mengisi formulir permohonan
2) Fotocopy KTP Direksi dan Dewan Komisaris.
3) Fotocopy NPWP.
4) Fotocopy Akte Pendirian Perusahaan dan
perubahannya
5) Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
6) Surat keterangan Domisili Perusahaan. 11

7) Surat Rekomendasi dari Lurah dan Camat setempat.


8) Fotocopy UKL/UPL (Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup serta dan atau AMDAL bagi
perusahaan industri yang mengandung dampak
pencemaran.
9) Fotocopy Surat Izin Gangguan/HO
(Hinderordonnantie)
10) Fotocopy SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan ) dan
TDP (Tanda daftar Perusahaan)
11) Persyaratan tambahan yang mungkin di butuhkan
oleh masing-masing Kabupaten/Kota.
12) Fotocopy Pendaftaran Penanaman Modal/ investasi/ 12
izin prinsip yang masih berlaku
13) Fotocopy Izin Usaha Industri Lama.
14) Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)
periode terakhir
Prosedur
Pengurusan Izin Usaha Industri
1) Pemohon melengkapi berkas persyaratan
2) Customer service menerima berkas permohonan
3) Kepala seksi meneliti keabsahan berkas,
melakukan peninjauan lapangan jika
diperlukan, melaksanakan koordinasi dengan
dinas terkait, melakukan perhitungan
pemungutan retribusi dan pembuatan BAP 14

4) Kepala bidang melakukan penetapan


pemungutan retribusi dan paraf draft SK
5) Kepala dinas melakukan tanda tangan SK
6) Customer service menyerahkan SK ke Pemohon
7) Pemohon melengkapi berkas persyaratan
8) Customer service menerima berkas permohonan
9) Kepala seksi meneliti keabsahan berkas, melakukan
peninjauan lapang jika diperlukan, melaksanakan
koordinasi dengan dinas terkait, melakukan
perhitungan pemungutan retribusi dan pembuatan
BAP 15

10)Kepala bidang melakukan penetapan pemungutan


retribusi dan paraf draft SK
11)Kepala dinas melakukan tanda tangan SK
12)Customer service menyerahkan SK ke Pemohon
13)Prosedur ini akan memakan waktu sekitar 4 hari
kerja.
Jangka Waktu
Jangka waktu penerbitan izin selama 7
hari kerja, terhitung sejak segala
persyaratan administrasi, teknis dan 16

materialnya terpenuhi
Masa Biaya
Berlaku
3 Tahun Gratis 17
Izin usaha kawasan Industri diberikan kepada
Perusahaan Kawasan Industri yang telah
memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Mengisi formulir permohonan izin usaha


kawasan industri dan melampirkan data 18

kemajuan pembangunan kawasan industri


terakhir
b. Memenuhi ketentuan pedoman teknis
kawasan industri.
c. Sebagian dari kawasan industri siap untuk
dioperasikan yang sekurang-kurangnya
telah memiliki prasarana dan sarana
penunjang yang meliputi jalan masuk ke
kawasan industri, jaringan jalan dan
saluran air hujan dalam kawasan industri, 19

serta instalasi pengolahan air limbah bagi


kawasan industri, kantor pengelola.
Setiap perusahaan kawasan industri yang
telah memiliki Izin Usaha (IU) Kawasan
Industri dan telah beroperasi, serta akan
melaksanakan perluasan lahan Kawasan
20
Industri wajib memperoleh Izin perluasan
Kawasan Industri terlebih dahulu.
Perluasan Kawasan Industri yang berlokasi dalam
satu kabupaten/kota tidak memerlukan persetujuan
prinsip. Izin perluasan Kawasan Industri diberikan
apabila Perusahaan Kawasan Industri yang
bersangkutan telah memperoleh IU Kawasan Industri
dengan ketentuan:
 Memiliki izin lingkungan atas kawasan industri
21
perluasan.
 Memiliki izin lokasi perluasan.
 Lahan yang direncanakan sebagai area perluasan
telah dikuasai dan dibuktikan dengan surat
pelepasan hak (sph) atau sertifikat.
 Berada dalam kawasan peruntukan industri
Pihak yang
Berwenang
• Kewenangan pemberian Izin Usaha Industri, Izin
perluasan dan Tnda Daftar Industri berada pada
Bupati/Walikota setempat sesuai dengan lokasi
pabrik dan jenis industri, apabila dengan skala
investasi sampai dengan Rp. 10.000.000.000
(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha, kecuali jenis usaha
industry yang menjadi kewenangan Menteri. 23

• Izin Usaha Industri dan Izin Perluasan berada pada


Gubernur setempat apabila skala investasi sampai
dengan Rp. 10.000.000.000 (sepuluh milyar
rupiah) yang berlokasi pada lintas kabupaten/kota
dalam satu provinsi, kecuali jenis usaha menjadi
kewenangan Menteri
 Izin Usaha Industri dan Izin Perluasan kewenangan
berada pada Menteri apabila memiliki jenis industri
sebegai berikut:
o Industri yang mengolah dan menghasilkan
Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
oIndustri minuman beralkohol.
24
oIndustry teknologi tinggi yang strategis.
oIndustri kertas berharga.
oIndustri senjata dan amunisi.
oIndustri yang lokasinya lintas provinsi
• Jadi kewenangan pemberian IUI untuk kawasan
industri dan izin perluasan berada pada
Bupati/Walikota untuk Kawasan Industri yang
berlokasi di kabupaten/kota. Gubernur untuk
Kawasan Industri yang berlokasi di lintas wilayah
kabupaten/kota.
25

• Menteri untuk Kawasan Industri yang berlokasi


lintas wilayah provinsi dan Kawasan Industri yang
merupakan penanaman modal asing dan
penanam modal yang menggunakan modal asing,
yang berasal dari pemerintah negara lain, yang
didasarkan perjanjian yang dibuat oleh
Pemerintah dan Pemerintah Negara lain.
Contoh Blangko
IUI
27
28
29

THANK YOU !

30

Anda mungkin juga menyukai