Anda di halaman 1dari 23

SISTEM

PEREDARAN DARAH
Maria Dian Novianti, S.Pd
Apa sih yang
dimaksud peredaran
darah?
Suatu sistem dalam tubuh yang berperan untuk
mengangkut dan mengedarakan darah (yang
mengandung nutrisi dan oksigen) keseluruh
tubuh, sehingga dapat diubah menjadi energi
 berukuran sekepalan tangan, dengan warna asli putih
bening. Massa ±300 gr, terletak bagian tengah rongga
dada ke sebelah kiri.
 Dibungkus oleh membrane pembungkus yang disebut
pericardium, dimana terdapat pelumas antara ruang

Ja n tu ng membrane yakni pericardial


 Memiliki 4 ruang: serambi kiri (atrium sinister), serambi
kanan (atrium dexter), bilik kiri (ventrikel sinister), dan
bilik kanan (ventrikel dexter)
 Terdiri dari otot jantung yang berfungsi untuk memompa
darah
 Terdapat saraf khusus sebagai alat pacu jantung
(pacemaker) yang disebut nodus sinoatrial, sehingga
jantung memiliki irama saat berdetak

←gambar jantung
Table of Contents

Jenis sistem
Introduction
peredaran darah
Pengertian sistem peredaran Sistem peredaran darah besar, system
darah peredaran darah kecil dan system peredaran
darah jantung

Organ peredaran Penyakit dan kelainan


darah sistem peredaran darah
Jantung, Pembuluh darah dan Strok, Jantung coroner, hipertensi dan
Darah hipotensi, sklerosisi, anemia, leukemia,
hemophilia, talasemia, dll
Bagian-bagian
Bilik Jantung Serambi
● Otot tersusun lebih tebal dibandingkan ● Serambi kanan merupakan muara
dengan otot serambi pembuluh nadi besar (vena kava) yang
membawa darah mengandung CO2 dari
● Otot bilik kiri lebih tebal dibandingkan
seluruh tubuh
otot bilik kanan, karena bilik kiri
memompa darah keseluruh tubuh ● Serambi kiri merupakan muara pembuluh
sedangkan bilik kanan memompa darah ke balik paru-paru (vena pulmonalis) yang
paru-paru. membawa O2 dari paru-paru
● Bilik kanan akan bertugas mengangkut ● Bilik kiri akan memompa darah yang
CO2 dari serambi kanan dan pompa ke mengandung O2 (dari serambi kiri)
paru-paru melalui pembuluh nadi paru- keseluruh tubuh melalui pembuluh nadi
paru (arteri pulmonalis) besar (aorta)
Cara Kerja
jantung
 Jantung berdenyut sebanyak 60/80 kali per menit
 Denyut jantung dapat dirasakan melalui pembuluh nadi yang terdapat pada bagian bawah kulit,
pergelangan tangan dan leher
 Jantung akan memompa darah sebesar 120 mmHg pada saat berkontraksi (sistole) dan 80 mmHg
pada saat berelaksasi (diastole).
 Waktu yang dibutuhkan untuk 1 kali sistole dan distole sebesar 0,8 sekon. Sehingga di perkirakan
rata2 jantung berdenyut sebanyak 100 ribu kali/ hari

Tiga tahapan kerja jantung:


● Serambi mengembang sehingga darah dapat masuk keserambi
● Serambi menguncup sehingga darah masuk ke bilik
● Bilik menguncup sehingga darah keluar jantung
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja
Jantung
Saraf parasimpati Menghambat kontraksi (denyut) jantung

Saraf simpati Merangsang dan mempercepat denyut jantung

Fisik Aktifitas kerja secara fisik akan menyebabkan jantung


berdenyut lebih cepat
Psikis (emosi) Keadaan terkejut atau takut yang dapat menimbulkan reaksi
pada jantung sehingga berdenyut lebih cepat
Kandungan CO2 dan O2 Terlalu banyak O2 akan memperlambat denyut jantung,
sedangkan kebanyak CO2 akan mempercepat denyut jantug
Obat-obatan Obat efedrin untuk mencegah perlambatan denyut jantung

hormon Hormon adrenal/noradrenalin yang dapat mempercepat


denyut jantung
Pembuluh
Kira-k
ir
dimana a
sih
l e ta k
Darah pembu
darah?
lu h
?
Pembuluh
Darah
 Pembuluh darah merupakan media penyalur darah ke seluruh tubuh
 Terletak diseluruh tubuh
 Terdiri dari 3 jenis: arteri (nadi), vena (balik) dan kapiler

1. Arteri -> membawa darah keluar dari jantung, Pembuluh nadi besar (Aorta) yang
membawa darah keseluruh tubuh, pembuluh nadi paru-paru (Arteri pulmonalis) yang
membawa darah ke paru-paru. Ukurannya tebal dan elastis, memliliki 1 katup di pangkal
aorta.
2. Vena -> mengalirkan darah untuk masuk ke jantung. Pembuluh balik paru-paru (vena
pulmonalis) yang menyalurkan darah ke paru-paru, sedangan untuk kesuruh tubuh yakni
pembuluh balik besar (Vena cava).
Vena cava terdiri dari 2 jenis: vena cava superior (pembuluh balik besar atas) yang
membawa darah dari kepala dan tangan. Vena cava inferior (pembuluh balik besar
bawah) yang membawa darah dari badan dan kaki. Letak dengan permukaan kulit, lebih
tipis dan kurang elastis, memiliki banyak katup untuk menahan darah kembali
3. Kapiler
• Pembuluh yang
menghubungkanlangsung ke sel-sel
tubuh
• Berukuran sangat kecil, sekitar 7,5
micron.
• Panjangnya sekitar 90.000 Km dan luas
1.000 m2
• Venula bagian kapiler yang terhubung
dengan vena
• Arteriol bagian kapiler yang terbubung
dengan arteri
Darah
Fungsi
darah
• Mengatur suhu tubuh
• Mengangkut bahan-bahan metabolism
(oksigen, nutrisi dan sisa metabolism)
• Membunuh kuman atau kekebalan
• Mengedarkan hormone dan enzim
• Memperthankan pH tubuh
• Menutup luka
Komponen Plasma Darah
Darah • Berfungsi mengangkut sari-sari makanan
masuk ke sel-sel, mengangkut sisa
metabolisme nutrisi serta gas dalam sel
ke tempat pembuangan (ekskresi),
mengangkut hormone dan enzim,
menghasilkan anti bodi
• Terdiri dari 90% air dan 10% senyawa
organic, anorganik, serta protein
• Protein darah berupa albumin, globulin,
dan fibrinogen
• Serum merupakan bagian darah tanpa
fibrinogen
• Fibrinogen dan protrombin berfungsi
sebagai zat pembeku
Darah tersusun atas 55% plasma darah
(komponen cair) dan 45% keping darah
(komponen padat
Keping Darah
Sel Darah Merah
(eritrosit) ● Hemoglobin adalah suatu pigmen
merah yang mengandung zat besi
● Setiap 1 mm3 darah mengandung 5-6 juta
● Hemoglobin berfungsi mengikat
eritrosit.
oksigen dan CO2
● Terbentuk di sumsum tulang belakang dan
● Eritrosit tidak memiliki inti sel, sebab
tulang pipa seluruh bagian terisi oleh hemoglobin
● Berbentuk pipih bulat dan cekung
(bikonkaf)
● Bertahan hidup selama 120 hari
● Ketika eritrosit sudah tua maka akan
dirombak dan dibongkar pada hati, bagian
hemoglobin akan menjadi zat empedu
(bilirubin) dan zat besi nya akan digunakan
untuk membentuk eritrosit baru
Sel darah putih
(leukosit)
● Bentuk tidak tetap, mempunyai inti yang
berbentuk bulat/cekung
● Tidak berwarna
● Dapat bergerak seperti amoeboid, seperti
amoeba
● Dapat menembus dinding pembuluh
darah (diapedesis)
● setiap 1 mm3 darah mengandung 5.000-
10.000 leukosit
● Berfungsi menghasilkan anti bodi dan
menghancurkan pathogen
● Umur leukosit berbeda-beda tergantung
jenis nya
Keping-keping darah
(Trombosit)
● Tidak memiliki inti
● Tidak berwarna (bening)
● Tidak berbentuk pasti
● Berdiameter 7-9 mm
● Usia 7-9 hari
● Jumlah 200-400 ribu/mm3
● Berfungsi membantu proses pembekuan
darah
● Berasal dari fragmen sitoplasma yang
memisahkan diri dari sel besar didalam
sumsum tulang
Golongan Darah
● Pertama kali dicetuskan oleh Dr. Karl ● Aglutinin disebut juga antiaglutinogen yang
Landsteiner dari Austria dengan system terbagi menjadi 2: agglutinin Alfa (Anti-A)
darah ABO pada tahun 1901 dan Aglutinin Beta (Alfa-B)
● Sistem darah ABO membagi kelompok ● Lalu pada tahun 1940 Karl Landsteiner
darah menjadi 4 yakni: A, B, AB, dan O bersama Wiener mencentuskan golongan
● Kelompok tersebut dibagi berdasarkan darah yang lebih kompleks yakni system
aglutinogen dan aglutinin dalam darah Rhesus
● Aglutinogen merupakan protein yang ● Sistem Rhesus dibagi menjadi 2 yaitu: rhesus
terdapat di eritrosit positif () dan rhesus negative ()
● Aglutinin merupakan protein pada dalam ● Orang yang bergolongan darah positif
kandungan serum di plasma darah mempunyai antigen-Rh dalam eritrositnya
● Aglutinogen dibagi menjadi 2: Aglutinogen sehingga ketika diuji menggunakan antiserum
A dan Aglutinogen B anti-Rh eritrositnya akan menggumpal,
sedangkan pada golongan darah negative
tidak akan menggumpal.
Tabel Golongan Darah

Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin

1 AB A dan B -

2 A A Beta

3 B B Alfa

4 O - Alfa dan Beta


Donor Darah
• Orang yang memberikan darah disebut donor
• Orang yang menerima darah disebut resipien
• jika golongan darah donor tidak sesuai dengan resipien maka darah akan menggumpal karena
terjadi penolakan pada resipien
Sistem Peredaran
Darah Sistem Peredaran
Sistem Peredaran
darah kecil
darah besar

Sistem peredaran
darah jantung
Gangguan dan Penyakit Sistem Peredaran
Darah
● Anemia -> kondisi yang terjadi karena kekurangan hemoglobin atau biasa disebut kekurangan
darah. Dapat terjadi karena kekurangan zat besi, vitamin B12, pendarahan. Ciri-ciri fisik orang
yang mengalami anemia: mudah lelah, kurang tenaga, tampak pucat, napas cepat dan pendek/sesak
napas, serta pusing
● Anemia Sel Sabit (sickle cell) -> disebabkan karena factor genetis yang menyebabkan hemoglobin
berbentuk bulan sabit dan tidak normal karena mudah pecah dan rapuh. Daya ikat oksigen pada
penderita anemia sel sabit sangat rendah.
● Hipertensi -> biasa disebut tekanan darah tinggi, dimana kondisi tekanan denyut jantung tidak
normal yakni >140/90 pada kondisi systole dan diastole. Kondisi ini menyebabkan bilik kiri harus
bekerja lebih keras dan membesar sehingga dapat menyebabkan gagal jantung, pendarahan otak
(strok) dan pecah pembuluh darah. Penyebab: factor usia, kegemukan, keturunan dan makanan
● Hipotensi -> kondisi tekanan denyut jantung tidak normal yakni <120/80 biasa disebut tekanan
darah rendah. Gejala: pusing, lemas, pandangan kabur, napas pendek, keringat dingin, pucat, dan
mual yang paling parah ialah strok karena tubuh kekurangan oksigen akibat dari melemahnya
kinerja jantung,
● Strok -> kondisi dimana pasukan darah ke otak terputus akibat pecah atau tersumbatnya
pembuluh darah. Terjadi karena factor makanan yang tidak sehat dan hipertensi
● Leukimia -> nama lain kanker darah, kondisi dimana kadar leukosit lebih banyak dari yang
seharusnya atau sel-sel leukosit yang tidak normal sehingga tidak matang dan fungsi imunitas
tidak optimal
● Talasemia -> penyakit bawaan akibat terganggunya produksi hemoglobin pada eritrosit
sehingga proses pengikatan dan pengedaran oksigen keseluruh tubuh. Talasemia dibedakan
menjadi 3: talasemia mayor yang mengharuskan penderitanya harus transfuse darah seumur
hidup, talasemia intermedia masih menbutuhkan transfusi tapi tidak terlalu sering, talasemia
minor yang tidak menimbulkan gejala dan tidak harus transfuse darah
● Hemofilia -> kelainan genetis pada darah dimana darah sulit membeku ketika terjadi luka luar
● Jantung Koroner -> kondisi dimana arteri koronaria yang bertugas memasok darah untuk
jantung mengalami penyempitan/tersumbat akibat penumpukan kolesterol dan zat lainnya
hingga menybabkan jantung berhenti berkontraksi lalu meninggal
● Varises -> merupakan peristiwa pelebaran pembuluh darah vena, umumnya terjadi pada
bagian kaki/betis. Terjadi akibat terlalu lama berdiri, obesitas, dan kehamilan, dimana
kondisi otot pada kaki bekerja keras dan menyebabkan tekanan besar juga pada
pembuluh vena bagian kaki sehingga darah terlalu lama di vena lalu katup vena melemah
dan dindingnya melabar. Jika sudah terlalu mengganggu jantung dapat ditangani dengan
operasi
● Ambeien/hemoroid -> keadaan dimana terjadi varises pada bagian anus akibat kontraksi
yang terlalu berlebihan. Penderita yang terlalu parah dapat mengeluarkan darah ketika
defekasi. Dapat diatasi dengan obat-obatan dan operasi.

Anda mungkin juga menyukai