Anda di halaman 1dari 15

Low Back Pain

Akibat
Hernia Nukleus Pulposus

Hagina Kurnia Putri, Immanuel, Lingga Agustina, Moh. Ardiansyah, Moch. Fauzian
Latar Belakang
Menurut WHO di Amerika Serikat nyeri pinggang bawah merupakan penyebab utama dalam
pembatasan aktivitas pada penduduk dengan usia < 45 tahun

Urutan ke 2 untuk alasan paling sering berkunjung ke dokter,

Urutan ke 5 alasan perawatan di rumah sakit , dan alasan penyebab yang paling sering untuk
tindakan operasi.

2
Latar Belakang

Pada penderita Hernia Nukleus Pulposus (HNP) biasanya akan timbul nyeri pinggang yang menjalar
sampai daerah tungkai bawah bahkan ada yang sampai ujung ibu jari kaki dan juga ditandai dengan
nyeri yang hebat ketika pasien mengejan atau bersin.
Adanya nyeri tersebut, maka akan timbul spasme otot di sekitar vertebra dan keterbatasan gerak pada
vertebra lumbal (fleksi, ekstensi, latero fleksi). Dari masalah yang timbul ini, akan mempengaruhi
aktivitas kehidupan sehari-hari tidak dapat bekerja sesuai dengan bidangnya dan tidak dapat
menikmati waktu senggang karena nyeri waktu istirahat (Wijayanti, 2012).

3
Etiologi

Penyebab dari Hernia Nucleus Pulposus (HNP) biasanya dengan meningkatnya usia terjadi perubahan
degeneratif yang mengakibatkan kurang lentur dan tipisnya nucleus pulposus. Annulus fibrosus
mengalami perubahan karena digunakan terus menerus. Akibatnya, Annulus fibrosus biasanya di
daerah lumbal dapat menyembul atau pecah
(Moore dan Agur,2013).

Selain karna faktor usia, HNP lumbal 4-5 paling banyak diakibatkan adalah trauma, baik trauma
berat maupun ringan yang dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Umumnya akibat
mengangkat benda berat dengan posisi pinggang membungkuk dan mendadak, sehingga fibrosis akan
terobek

4
Anatomi & Fisiologi
Diantara korpus vertebra mulai dari vertebra servikalis kedua sampai vertebra sakralis terdapat
diskus intervertebralis. Diskus ini membentuk sendi fibrokartilago yang lentur antara korpus
vertebra.

Diskus Intervertebralis terdiri dari dua bagian pokok; nukleus


pulposus ditengah dan anulus fibrosus di sekelilingnya.
Diskus dipisahkan dari tulang yang di atas dan dibawahnya oleh
dua lempengan tulang rawan yang tipis.

5
Anatomi & Fisiologi
Nukleus pulposus adalah bagian tengah diskus berkas-berkas serat kolagen, sel-sel jaringan
penyambung dan sel-sel tulang rawan. Zat ini berfungsi sebagai peredam benturan antara korpus
vertebra yang berdekatan. Selain itu. juga berperan penting dalam pertukaran cairan antara diskus
dan pembuluh-pembuluh darah kapiler.

Anulus fibrosus terdiri atas cincin-cincin fibrosa konsentris yang mengelilingi nukleus pulposus.
Anulus fibrosus berfungsi untuk memungkinkan gerakan antara korpus vertebra (disebabkan oleh
struktur spiral dari serabut-serabut); untuk menopang nukleus pulposus; dan meredam benturan.

6
Anatomi & Fisiologi
Diskus intervertebralis berukuran kira-kira seperempat panjang kolumna vertebralis. Diskus paling tipis
terdapat pada daerah torakal sedangkan yang paling tebal tedapat di daerah lumbal. Bersamaan dengan
bertambahnya usia, kandungan air diskus berkurang dan menjadi lebih tipis.

7
Anatomi & Fisiologi

8
Prognosis

Prognosis Hernia Nukleus Pulposus (HNP) pada pasien yang menjalani operasi laminektomi memiliki
angka mortalitas 0,3%. Pasien yang mendapat terapi dini dan agresif memiliki prognosis keseluruhan
yang lebih baik.

Perbaikan klinis biasanya terlihat pada kebanyakan pasien dan hanya 10% pasien saja yang masih
merasakan nyeri setelah 6 minggu tatalaksana konservatif. Hasil pemeriksaan MRI yang sekuensial pada
2/3 pasien HNP menunjukkan bahwa bagian diskus yang mengalami herniasi dapat mengalami
penyembuhan parsial atau total setelah 6 bulan pengobatan.

9
Diagnosis Banding
-Mylogram
Pada myelogram dilakukan injeksi kontras bersifat
radio-opaque dalam columna spinalis. Kontras
masuk dalam columna spinalis sehingga pada X-ray
dapat nampak adanya penyumbatan atau hambatan
kanalis spinalis.

-MRI
Merupakan gold standard diagnosis HNP karena
dapat melihat struktur columna vertebra dengan jelas
dan mengidentifikasi letak herniasi

-Elektoromyografi
Untuk melihat konduksi dari nervus, dilakukan
untuk mengidentifikasi kerusakan nervus.
10
Intervensi Fisioterapi

Intervensi yang diberikan adalah terapi konvensional untuk pengurangan nyeri, serta metode McKenzie
untuk perbaikan kondisi penekanan saraf akibat penekanan diskus.

-Terapi Konvensional Pengurang Nyeri


Dapat digunakan TENS yang ditujukan pengurangan nyeri tingkat saraf pada pasien. TENS diberikan
dengan dosis 3 kali seminggu, intensitas 60 mA, tipe contionus dan waktu selama 10 menit.

Selanjutnya terapi konvensional pengurangan nyeri untuk kondisi nyeri tekan akibat ketegangan otot para
spinal maka digunakan terapi ultrasonik. Dosis terapi ultrasonik diberikan menyesuaikan penggunaan
frekuensi yaitu 1MHz untuk jaringan yang dalam dan 3 MHz untuk jaringan superfisial. Lalu, intensitas
diberikan pada 0,1 Watt/cm2-1,5 Watt/cm2.

11
Intervensi Fisioterapi

-Terapi Latihan McKenzie


Metode McKenzie yang dikenal juga sebagai mechanical diagnosis and treatment (MDT) adalah terapi
latihan aktif yang menggunakan gerakan berulang atau posisi-posisi tertentu yang dapat diajarkan dengan
tujuan mengurangi nyeri, disabilitas, dan meningkatkan mobilitas tulang belakang (McKenzie, 2011).

Dalam metode McKenzie dijelaskan memiliki 2 fase gerakan, yaitu fase gerakan ekstensi dan fase fleksi.
Dalam kondisi LBP disebabkan karena HNP, McKenzie merekomendasikan penggunaan fase ekstensi
terlebih dahulu dalam rangka pengurangan nyeri mekanis dan dalam usaha mengarahkan mengurangi
tekanan diskus terhadap akar saraf dan dengan kondisi tersebut pasien lebih merasakan nyeri saat gerakan
fleksi lumbal (McKenzie, 2003)

12
Terapi Latihan

Gambar 1
Gerakan :Lying facedown (posisi ditahan 2 menit)
Tujuan : Relaksasi otot-otot ekstensi lumbal

Gambar 2
Gerakan :Lying facedown with extension (posisi ditahan 10 detik pengulangan 10
kali dengan 3 set)
Tujuan :Relaksasi otot-otot paraspinal, restorasi gerakan ekstensi,
penguluran otot-otot abdominal

Gambar 3
Gerakan :Extension on standing (pengulangan 10 kali dengan 3 set)
Tujuan :Mengurangi tekanan mekanis pada vertebra lumbal dengan harapan
mengurangi tekanan pada diskus

13
Terapi Latihan

Gambar 4
Gerakan :Extension on standing (pengulangan 10 kali dengan set)
Tujuan :Mengaktivasi otot gluteal, mengurangi penekanan diskus pada
akar saraf.

Terapi metode McKenzie dilakukan dengan dosis 3 kali seminggu dengan


pengulangan masing-masing gerakan 10 kali. Setelah itu, dilakukan sebanyak
3 repetisi.

14
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai