Anda di halaman 1dari 29

Emphysema

Immanuel
Moh Ardiansyah
Yuliana Tanua
Introducing
● “Mengembang atau membengkak.”
● Kerusakan alveolus yang mengakibatkan pembesaran dan hilangnya
elastisitas.
● Kesulitan ekspirasi
Etiologi
● Merokok
● Polusi Udara
● Pekerjaan
● Defisiensi Alpha-1 Antitrypsin
Chronic Obstruct
Pulmonary Disease
(COPD)

Brochitis Kronis Emphysema


Terdapat batuk produktif Perubahan Struktural
Chronic Obstruct Pulmonary Disease (COPD)
● Berakibat terhambatnya saluran nafas, mengakibatkan:
● Forced Vital Capacity (FVC) berkurang,
● Forced Expiratory Volume 1 (FEV1) lebih berkurang.
Contoh:
Normal COPD
FVC : 5L FVC : 4L
FEV1: 4L FEV1: 2L
𝑭𝑬𝑽𝟏 𝟒 𝑭𝑬𝑽𝟏 𝟐
= 𝟓 = 𝟖𝟎% = 𝟒=50%
𝑭𝑽𝑪 𝑭𝑽𝑪
Chronic Obstruct Pulmonary Disease (COPD)
● Total Lung Capacity (TLC) meningkat, karena adanya udara yang terjebak.
Patofisiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
Patofisiologi

Berkurangnya area pertukaran oksigen, menghasilkan


berkurangnya kadar O2 dan CO2
Patofisiologi
Jenis-Jenis Emphysema
1. Centriacinar Emphysema
Jenis-Jenis Emphysema
2. Panacinar Emphysema
Jenis-Jenis Emphysema
3. Paraseptal Emphysema
Gejala Emphysema
● Detak jantung lebih cepat sehingga terasa berdebar
● Batuk yang disertai dengan dahak
● Penderita sulit untuk bernapas hingga napas semakin pendek
● Mudah merasa lelah
● Berat badan menurun drastis meski penderita tidak melakukan diet dan
sebagainya
● Warna kuku dan biru berubah membiru
● Pada beberapa kasus penderita mungkin akan merasa depresi atau stres
● Dada terasa berat seperti ditekan
● Terdapat suara ketika bernapas
● Dyspnea
Dyspnea
Pemeriksaan Fisioterapi
● Subjektif:
- Gejala yang dirasakan
- Lifestyle
● Objektif
- Pola Nafas (Breathing Pattern)
- Respiration Rate
- Volume Paru
Pemeriksaan Khusus
● Spirometry
Data yang didapat.
-Forced Vital Capacity (FVC)
-Forced Expiratory Volume in One Second (FEV1)
-Rasio FEV1 dan FVC.
Interpretasi:
- >70% Normal atau Restrictive
- <70% diduga memiliki penyakit paru obstruktif (COPD, Asthma)
Pemeriksaan Khusus
● Diffusing Capacity of Carbon monoxide (DLCo) Oxygen
Tujuan:
-Mengukur kemampuan paru untuk mentransfer gas ke dalam darah.

Pengukuran ini dapat membantu membedakan tipe penyakit paru obstruktif.


Contoh kapasitas difusi akan normal atau meningkat pada penyakit asthma,
namun akan menurun pada penyakit epmhysema
Prognosis

Prognosis jangka pendek maupun jangka panjang bergantung pada


umur dan gejala klinis waktu berobat.Penderita yang berumur kurang
dari 50 tahun dengan :

- Sesak ringan, 5 tahun kemudian akan terlihat ada perbaikan.


- Sesak sedang, 5 tahun kemudian 42 % penderita akan sesak lebih berat
dan meninggal.
Tujuan Fisioterapi
● Membantu mengeluarkan sputum dan meningkatkan efisiensi batuk.
● Mengatasi gangguan pernapasan pasien.
● Memperbaiki gangguan pengembangan thoraks.
● Meningkatkan kekuatan otot-otot pernapasan.
Problematika Fisioterapi
● Batuk produktif disertai sputum yang meningkat .
● Gangguan pernapasan.
● Gangguan pengembangan thorax .
● Kelemahan otot-otot pernapasan.
● Spasma/tegang otot-otot leher.
Penatalaksaan Fisioterapi
● Postural Drainase
Salah satu tehnik membersihkan jalan napas akibat akumulasi sekresi dengan
cara penderita diatur dalam berbagai posisi untuk mengeluarkan sputum dengan
bantuan gaya gravitasi. Tujuannya untuk mengeluarkan sputum yang terkumpul
dalam lobus paru, mengatasi gangguan pernapasan dan meningkatkan efisiensi
mekanisme batuk
Penatalaksaan Fisioterapi
● Breathing Exercises
Dimulai dengan menarik napas melalui hidung dengan mulut tertutup kemudian
menghembuskan napas melalui bibir dengan mulut mencucu. Posisi yang dapat
digunakan adalah tidur terlentang dengan kedua lutut menekuk atau kaki
ditinggikan, duduk di kursi atau di tempat tidur dan berdiri.
Tujuannya untuk memperbaiki ventilasi alveoli, menurunkan pekerjaan
pernapasan, meningkatkan efisiensi batuk, mengatur kecepatan pernapasan,
mendapatkan relaksasi otot-otot dada dan bahu dalam sikap normal dan
memelihara pergerakan dada.
Penatalaksaan Fisioterapi
● Latihan Batuk
Merupakan cara yang paling efektif untuk membersihkan laring, trakea, bronkioli
dari sekret dan benda asing.
● Latihan Relaksasi
Secara individual penderita sering tampak cemas, takut karena sesat napas dan
kemungkinan mati lemas. Dalam keadaan tersebut, maka latihan relaksasi
merupakan usaha yang paling penting dan sekaligus sebagai langkah
pertolongan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai