Anda di halaman 1dari 44

Anuria

Muhammad Haris Anwar / 210070200111048


Arlikhansa Karimah Ikbar / 210070200111036

SPV Pembimbing
dr. Taufiq Nur Budaya, Sp.U(K)
Anatomi Traktus Urinarius
Traktus urinarius mamalia merupakan sistem organ yang
berfungsi utama memproduksi, mentransport, menampung, dan
mengeluarkan urin secara berkala dengan koordinasi yang sangat
tinggi

Aliran urin yang konstan di traktus urinarius atas dan eliminasi


berkala dari traktus urinarius bawah berperan penting
membersihkan traktus urinarius dan mengeluarkan mikroba
yang mungkin sudah masuk ke dalam traktus urinarius.

Hickling DR, Sun TT, Wu XR. Anatomy and Physiology of the Urinary Tract; Relation to Host Defense and Microbial Infection. Microbiol Spectr. 2016;
3(4):1-29.
Soriano RM, Penfold D, Leslie SW. Anatomy, Abdomen and Pelvis, Kidneys. Online [StatPearls]. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482385/.
Ginjal
Ginjal terletak di retroperitoneal di belakang dinding abdomen
setinggi T12 dan L3

Ginjal terdiri dari 2 bagian, yakni korteks dan medula


1. Korteks = korpuskulus ginjal, tubulus kontortus, Henle
posterior view
Loop, tubulus kolektivus, dan pembuluh darah
2. Medula = Henle Loop dan tubulus kolektivus yang
memanjang dari medula ke korteks

Soriano RM, Penfold D, Leslie SW. Anatomy, Abdomen and Pelvis, Kidneys. Online [StatPearls]. 2021.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482385/.
Ginjal
Vaskularisasi
Ginjal menerima sekitar 20% dari cardiac output

Arteri renalis pada kedua ginjal bercabang


di dekat hilum renal menjadi lima arteri segmentalis
1) arteri segmentalis posterior
2) arteri segmentalis superior
3) arteri segmentalis anterosuperior
4) arteri segmentalis anteroinferior
5) arteri segmentalis inferior

Vena renalis mengikuti jalur arteri renalis di bagian


anteriornya. Vena renalis kiri lebih panjang beberapa
sentimeter daripada vena renalis kanan

Soriano RM, Penfold D, Leslie SW. Anatomy, Abdomen and Pelvis, Kidneys. Online [StatPearls]. 2021.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482385/.
Ginjal
Sistem Urinarius Ginjal
Papilla ginjal menyalurkan urin dari piramida ginjal ke kaliks minor. 2-3 kaliks
minor  kaliks mayor. 2-3 kaliks mayor  infundibulum  pelvis ginjal

Soriano RM, Penfold D, Leslie SW. Anatomy, Abdomen and Pelvis, Kidneys. Online [StatPearls]. 2021.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482385/.
Ureter
Ureter merupakan struktur fibromuscular berbentuk tabung dengan
panjang 22-30 cm, berada di retroperitoneum. Fungsi sebagai
penyalur urin dari pelvis ginjal ke kandung kemih.

Uretrer terdiri dari jaringan epitel transisional, lapisan otot yang terdiri
dari lapisan otot polos longitudinal, dan lapisan otot polos sirkuler

Terdapat tiga lokasi penyempitan fisiologis, yakni :


a. pada pelvicoureteric junction,
b. ketika menyilangi arteri illiaca communis,
c. ureterovesical junction.

Adanya penyempitan sering berkaitan dengan masalah klinis


obstruksi traktus urinarius, misal akibat obstruksi batu ureter

Hickling DR, Sun TT, Wu XR. Anatomy and Physiology of the Urinary Tract; Relation to Host Defense and Microbial Infection. Microbiol Spectr.
2016; 3(4):1-29.
Kandung Kemih
Kandung kemih merupakan struktur berongga di dalam kavum pelvis. Bentuknya tetrahedral ketika
kosong dan berbentuk ovoid ketika terisi oleh urin.

Bagian superior kandung kemih, yakni


urachus (sisa allantois) menempel pada apex Trigonum dari kandung kemih merupakan
kandung kemih ke dinding abdomen regio segitiga yang tersusun atas otot halus
anterior. di antara kedua orifisium uretra dan meatus
uretra interna
• Pada pria, kandung kemih berada di
antara rectum dan simfisis pubis
• Pada wanita, kandung kemih berada di
antara rectum dan uterus/vagina

Hickling DR, Sun TT, Wu XR. Anatomy and Physiology of the Urinary Tract; Relation to Host Defense and Microbial Infection. Microbiol Spectr.
2016; 3(4):1-29.
Uretra
Uretra merupakan struktur tabung yang berfungsi menyalurkan urin keluar dari buli-buli
melalui proses miksi

Uretra dibagi menjadi uretra anterior dan posterior. Uretra dilengkapi spinchter uretra
interna pada perbatasan buli-buli dan uretra serta dilengkapi spinchter uretra eksterna pada
perbatasan uretra anterior dan posterior

Spinchter uretra interna terdiri dari otot polos yang terbuka ketika buli-buli penuh.
Sementara spinchter uretra eksterna terdiri atas otot lurik yang dipersarafi secara somatik

Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. Edisi ketiga. Malang: CV. Sagung Seto. 2019.
Uretra
• Pada pria, panjang uretra 13-20 cm, dan terbagi menjadi uretra pars prostatika (3-4 cm)
yang dilingkupi kelenjar prostat; uretra pars membranosa (2-2,5 cm). Pada uretra pars
membranosa terdapat otot lurik yang mengelilingi (spinchter uretra eksterna); uretra pars
penile yang terdapat di dalam corpus spongiosa.

• Pada wanita, panjang uretra sekitar 3,8-5,1 cm dan berada di bawah simfisis pubis
menuju meatus uretra eksterna sepanjang dinding anterior vagina

Hickling DR, Sun TT, Wu XR. Anatomy and Physiology of the Urinary Tract; Relation to Host Defense and Microbial Infection. Microbiol Spectr.
2016; 3(4):1-29.
Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. Edisi ketiga. Malang: CV. Sagung Seto. 2019.
Fisiologi Traktus Urinarius
1. Filtrasi Glomerulus
Proses ini merupakan proses pasif, tekanan hidrostatik mendorong cairan dan zat terlarut melalui membran tanpa
membutuhkan energi

Membran filtrasi  endotel kapiler glomerulus, membran basal, prosesus


podosit dari kapsul glomerulus yang menciptakan filtrasi yang lebih selektif
(filtration slit dari ruang yang terbentuk dari hubungan prosesus podosit)

GFR merupakan volume cairan yang difiltrasi tiap menit. GFR normal
berkisar antara 120-125 ml/menit

Mekanisme myogenik menjaga GFR dengan melakukan konstriksi arteriol


aferen ketika otot polos vaskular meregang akibat tekanan darah yang tinggi

Mekanisme feedback tubulogromerular berfungsi dalam menjaga GFR dengan


mendeteksi jumlah NaCl di dalam tubulus

Bhaskar A and Oommen V. A Simple Model for Demonstrating The Factors Affectng Glomerular Filtration Rate. Adv PhysioL Educ. 2018;
42(2):380-2.
Ogobuiro I and Tuma F. Physiology, Renal. Online [StatPearls]. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538339/.
Fisiologi Traktus Urinarius
2. Reabsorbsi Tubulus

Tubulus kontortus proksimal/proximal convoluted tubule (PCT) mereabsorbsi glukosa dan asam amino serta
65% natrium dan air

Filtrat yang tidak direabsorbsi pada tubulus kontortus proksimal akan berpindah ke loop nefron. Loop nefron
dipisahkan secara fungsional menjadi limb descending dan ascending. Limb descending mereabsorbsi air
melalui osmosis

Tubulus kontortus distal/distal convoluted tubulus (DCT) yang berfungsi untuk reabsorbsi. Pada segmen
tersebut, terdapat transport sodium aktif primer pada membran basolateral dan transport aktif sekunder pada
membran apikal melalui Na-Cl symporter dan kanal

Tubulus kolektivus merupakan stage final dari reabsorbsi

Ogobuiro I and Tuma F. Physiology, Renal. Online [StatPearls]. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538339/.


Fisiologi Traktus Urinarius
3. Sekresi Tubulus

Fungsi sekresi tubulus adalah untuk membuang substansi seperti obat-obatan dan metabolit yang
berikatan dengan protein plasma.

Sekresi tubulus juga berfungsi mengeliminasi substansi yang direabsorbsi secara pasif, seperti urea dan
asam urat.

Ogobuiro I and Tuma F. Physiology, Renal. Online [StatPearls]. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538339/.


Fisiologi Traktus Urinarius
4. Penampungan Urin

Ureter terdiri dari tiga lapis dinding, yakni mukosa yang mengandung jaringan epitel transisional,
lapisan otot yang terdiri dari lapisan longitudinal internal dan lapisan sirkuler eksternal

Uretra merupakan tabung otot berdinding tipis yang berfungsi mengalirkan urin keluar kandung kemih

Ogobuiro I and Tuma F. Physiology, Renal. Online [StatPearls]. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538339/.


Fisiologi Traktus Urinarius
5. Proses Mikturisi

Proses mikturisi membutuhkan koordinasi kontraksi otot detrusor dan relaksasi dari spinchter uretra
interna dan eksterna

Ogobuiro I and Tuma F. Physiology, Renal. Online [StatPearls]. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538339/.


Definisi Anuria

Anuria secara klinis, merupakan kondisi ketika urine output kurang dari 100 ml
dalam 24 jam

Dejan F, Daniel PH, Veronica G. The Treatment of Postrenal Anuria: Nephrostomie vs Urethral Stent. Acta Medica Marisiensis. 2019; 65(1):1-144.
Klasifikasi dan Etiopatofisiologi
1. Pre renal
a. Hipovolemia
• Dehidrasi
• Luka Bakar
• Perdarahan
b. Sepsis
c. Syok Kardiogenik

2. Renal
a. Diabetes Mellitus
b. Hipertensi
c. Crush Syndrome/Post-traumatik Anuria

3. Post renal
a. Enstrinsik
• Tumor Serviks
b. Intrinsik
• Batu Ureter
Pre Renal Anuria
a. Hipovolemia

Kehilangan darah akut atau kehilangan elektrolit akut menyebabkan inadekuasi volume
intravaskuler → syok
Syok hipovolemik (kehilangan 30-40% darah) → hipotensi berat dan hipoperfusi organ →
tidak ditangani segera → ischemic injury organ vital → kegagalan organ multisistem

Deplesi volume dan hipotensi → sekresi vasopressin → tubulus distal dan duktus kolektivus
sangat permeabel terhadap air

Taghavi S and Askari R. Hypovolemic Shock. Online [StatPearls]. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513297/.


Pre Renal Anuria
Etipatofisiologi Hipovolemia
1. Dehidrasi

Kehilangan air melebihi jumlah air yang menggantikan kehilangan tersebut

Kontrol utama homeostasis air adalah osmoreseptor otak. Ketika dehidrasi → pusat haus di
hipotalamus → rangsang konsumsi air. Osmoreseptor → konversi air ginjal

Hipotalamus → deteksi konsentrasi air yang rendah → pituitari posterior merilis hormon
ADH → stimulasi ginjal untuk reabsorbsi air

Penurunan tekanan darah biasa menyertai dehidrasi → memicu sekresi renin ginjal →
konversi angiotensin → meningkatkan rilis aldosterone → meningkatkan absorbsi sodium
dan air di ginjal

Taylor K and Jones EB. Adult Dehydration. Online [StatPearls]. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555956/.
Pre Renal Anuria
Dehidrasi
Anamnesis :
Riwayat diare kronis, muntah, intake cairan kurang

Pemeriksaan fisik :
● Mukosa kering ● Tekanan darah menurun

● Kulit “tenting” ● Pusing

● CRT memanjang ● Haus

● Bibir pecah-pecah ● Lemas

● Aksila, membran mukosa, dan lidah kering ● Kelelahan

● Mata cekung

Taylor K and Jones EB. Adult Dehydration. Online [StatPearls]. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555956/.
Pre Renal Anuria
Etiopatofisiologi Dehidrasi
a. Diare
Diare merupakan kondisi ketika komposisi air pada feses meningkat (>10 ml/kgBB/hari pada bayi dan
anak-anak; >200g/hari pada remaja dan dewasa) akibat ketidakseimbangan fungsi normal proses fisiologis
usus halus dan besar mengabsorbsi bermacam ion, substrat, dan air.

Diare dalam jangka waktu lama  deplesi cairan tubuh  dehidrasi.

b. Luka Bakar
Luka bakar terjadi saat kulit kontak dengan sumber panas, biasanya api, air mendidih, listrik, bahan
kimia dan lainnya.

Luka bakar mempengaruhi integritas kulit dan proteksi terhadap kehilangan cairan. Sehingga, dehidrasi
dapat dipicu oleh kehilangan cairan melalui luka bakar

Jaret P. Preventing Dehydration When You Have Diarrhea or Vomiting. Online. 2011.
https://www.webmd.com/digestive-disorders/features/prevent-dehydration#:~:text=A%20prolonged%20bout%20of%20diarrhea,it%20needs%20to%20function%20properly.
Pre Renal Anuria
2. Perdarahan

Kehilangan darah signifikan → fluktuasi tanda vital dan perubahan status mental

Kehilangan darah lebih dari 40% total volume darah (kehilangan darah derajat 4). Gejala
yang dapat muncul:
● Hipotensi
● Takikardia
● Perubahan status mental
● Urine output minimal dan absent
● CRT memanjang

Hooper N and Armstrong TJ. Hemorrhagic Shock. Online. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470382/.


Pre Renal Anuria
b. Sepsis

Sepsis adalah disfungsi organ yang mengancam jiwa akibat disregulasi respons tubuh
terhadap infeksi
Disfungsi organ dinilai dengan qSOFA (Sequential/Sepsis-related Organ Failure Assessment)
memenuhi skor ≥2 poin

Sepsis merupakan etiologi utama acute kidney injury di ICU.


Mekanisme sepsis menyebabkan AKI belum diketahui pasti, namun konsep terbaru
merumuskan mekanisme patofisiologi meliputi inflamasi, gangguan aliran mikrovaskuler
peritubular dan glomerular, serta respons metabolik sel epitel tubular terhadap cedera

Mahapatra S and Heffner AC. Septic Shock. Online [StatPearls]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430939/


Pre Renal Anuria
Sementara, sepsis berat (sepsis disertai disfungsi organ akhir), menunjukkan gejala:
● Perubahan status mental
● Oliguria atau anuria
● Hipoksia
● Sianosis

Mahapatra S and Heffner AC. Septic Shock. Online [StatPearls]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430939/


Pre Renal Anuria
c. Syok Kardiogenik

Kondisi jantung tidak dapat memompa cukup darah ke organ-organ vital, termasuk ginjal.
Penyebab utamanya adalah serangan jantung, sementara penyebab lain adalah gagal
jantung, cedera dada, dan kondisi yang mencegah aliran darah kembali ke jantung, seperti
gumpalan darah di paru-paru

Kurangnya aliran darah ke ginjal → azotemia (peningkatan dan penumpukan produk


nitrogen yang menandakan ketidakmampuan sistem ginjal memfiltrasi produk limbah
secara adekuat (GFR turun), peningkatan dan penimbunan kreatinin darah, serta produk
limbah sekunder lain di dalam tubuh) dengan atau tanpa oliguria atau anuria

Brown AJ and Mandel DC. Cardiogenic Shock. Online. 2015.


https://www.sciencedirect.com/topics/pharmacology-toxicology-and-pharmaceutical-science/cardiogenic-shock.
National Heart, Lung, and Blood Institute. Cardiogenic Shock. Online. 2020. https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/cardiogenic-shock
Renal Anuria
a. Diabetes Mellitus

Diabetes adalah penyakit metabolic kronis yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah akibat pankreas tidak
memproduksi cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif

Diabetes mellitus memiliki implikasi jangka panjang pada organ-organ vital

Komplikasi mikrovaskular merupakan keluaran utama DM. Salah satu komplikasi mikrovaskular yakni nefropati
diabetik

Kondisi hiperglikemia menyebabkan produksi spesies oksigen reaktif dan aktivasi berbagai jalur, termasuk poliol,
heksosamin  peningkatan sitokin dan kemokin proinflamasi  fibrosis inflamasi  podocytopathy 
albuminuria

Nefropati diabetik  end-stage renal disease


Prevalensi populasi pasien ESDR, 44% kasusnya merupakan pasien diabetes

Hussein M and Menasri S. Prevalence of Microvascular Complications in Type 2 Diabetics Attending a Primary Healthcare Centre in Sudan. Int J Diabetes Metab. 2019;
25:127-33.
Henry Ford Health System. Chronic Kidney Disease. Clininal Practice Recommendations for Primary Care Physicians and Healthcare Providers. Edition 6.0. 2012; 1-76
Renal Anuria
b. Hipertensi

Hipertensi adalah ketika terjadi peningkatan tekanan darah secara persisten.

Penyakit hipertensi pada dasarnya adalah penyakit yang dapat merusak pembuluh darah

Hipertensi → rangsangan barotrauma pada kapiler glomerulus → meningkatkan tekanan kapiler


glomerulus → menyebabkan glomerulosclerosis → merangsang terjadinya hipoksia kronis yang
menyebabkan kerusakan ginjal

Hasanatuludhhiyah N, Basor A, Suhartati S. Gangguan Ginjal Akut Akibat Rhabdomiolisis. Majalah Biomorfologi. 2015;28(2): 26-31.
Godat LN and Doucet JJ, Severe Crush Injury in Adults. Online. UptoDate. https://www.uptodate.com/contents/severe-crush-injury-in-adults
Vanholder R and Sever MS. Crush-Related Acute Kidney Injury. Online. UpToDate. https://www.uptodate.com/contents/crush-related-acute-kidney-injury
Renal Anuria
c. Crush Syndrome/Post-Traumatic Anuria

Crush injury → trauma fisik langsung pada tubuh, ekstremitas, maupun bagian tubuh lain
akibat gaya crushing eksternal

Crush injury menyebabkan disfungsi organ (utamanya acute kidney injury) bahkan
kematian → crush syndrome

Manifestasi klinis crush syndrome → cedera otot (rhabdomiolisis) yang paling sering
menyebabkan acute kidney injury

Hasanatuludhhiyah N, Basor A, Suhartati S. Gangguan Ginjal Akut Akibat Rhabdomiolisis. Majalah Biomorfologi. 2015;28(2): 26-31.
Godat LN and Doucet JJ, Severe Crush Injury in Adults. Online. UptoDate. https://www.uptodate.com/contents/severe-crush-injury-in-adults
Vanholder R and Sever MS. Crush-Related Acute Kidney Injury. Online. UpToDate. https://www.uptodate.com/contents/crush-related-acute-kidney-injury
Renal Anuria
Rhabmodiolisis ditandai kerusakan otot rangka → rilis konten intraseluler seperti
mioglobin, potassium, fosfat, creatinine kinase, laktat dehidrogenase ke sirkulasi

Efek nefrotoksik produk heme dan obstruksi tubular oleh mioglobin serta kristal urat →
menyebabkan cedera ginjal akut

Gangguan ginjal akut akibat rhabdomiolisis seringkali menyebabkan oliguria dan


terkadang anuria

Gejala AKI akibat rhabdomiolisis → takikardia akibat nyeri, dehidrasi, urin berwarna
merah gelap, coklat, atau hitam, perubahan kulit seperti lebam dan nekrosis akibat cedera
kompresi. Pasien juga mengalami abnormalitas biokimia → hiperkalemia, hiperfosfatemia,
serta creatinine kinase yang tinggi

Hasanatuludhhiyah N, Basor A, Suhartati S. Gangguan Ginjal Akut Akibat Rhabdomiolisis. Majalah Biomorfologi. 2015;28(2): 26-31.
Godat LN and Doucet JJ, Severe Crush Injury in Adults. Online. UptoDate. https://www.uptodate.com/contents/severe-crush-injury-in-adults
Vanholder R and Sever MS. Crush-Related Acute Kidney Injury. Online. UpToDate. https://www.uptodate.com/contents/crush-related-acute-kidney-injury
Post Renal Anuria
Obstruksi Ureter
1.1 Ekstrinsik
Tumor Serviks

Kanker serviks merupakan kanker pada serviks yang disebabkan Human Papilloma Virus risiko tinggi. Faktor
risikonya → partner seksual lebih dari satu, riwayat infeksi HPV, riwayat HIV, merokok, maupun riwayat
vaksinasi HPV

Gejala → perdarahan post-coitus, perdarahan di luar siklus menstruasi, discharge vagina yang persisten, dan
lesi pada serviks

Terjadi kompresi ekstrinsik pada meatus ureter

Pasien kanker serviks dengan gagal ginjal 90% kasusnya karena obstruksi ureter di lokasi tinggi akibat
kompresi massa kanker

Fowler JR, Maani EV, Jack BW. Cervical Cancer. Online [StatPearls]. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431093/.
Miyauchi Y, Osaki Y, Naito H, et al. Ureteroiliac Artery Fistula caused by Full-length Metallic Ureteral Stenting in A Malignant Ureteral Obstruction: A Case Report. J Med Cse REP. 2020;
14(195):1-6.
Rasjidi I, Gunawan A, Susanto C. Effect of Percutaneous Nephrostomy in Late Stage Cervical Cancer’s Survival with Impaired Renal Function. Majalah Obstetri & Ginekologi. 2016; 24(2):1-4.
Post Renal Anuria
1.2 Intrinsik
Batu Ureter

Batu ginjal (nefrolithiasis) → batu keluar pelvis ginjal dan bergerak ke ureter.

Ada beberapa jenis batu saluran kencing, diantaranya calcium oxalate atau phosphate
(80%), batu struvite (10%), batu asam urat (9%), dan batu cystine (1%)

Faktor risiko batu ureter, yakni:


1. Intake cairan kurang → volume urin berkurang dan menyebabkan urin
terkonsentrasi. Urin dengan supersaturasi memicu pembentukan batu ginjal
2. Intake protein hewani tinggi → meningkatkan ekskresi oksalat melalui urin →
kombinasi dengan kalsium dan senyawa lain → batu ginjal

Chung MJ. Urolithiasis and Nephrolithiasis. JAAPA. 2017; 30(9):49-50.


Servais A, Thomas K, Strologo LD, et al. Cystinuria: Clinical Practice Recommendation. Kidney Int. 2021(98); 45-58.
Siener R. Nutrition and Kidney Stone Disease. 2021; 13(1917):1-17.
Thakore P and Liang TH. Urolithiasis. Online [StatPearls]. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559101/.
Post Renal Anuria
3. Intake oksalat tinggi  pada makanan kacang-kacangan, bir, kopi, coklat, beberapa
jenis teh, soda, bayam, dan kacang. Konsumsi oksalat tinggi  faktor risiko
pembentukan batu oksalat
4. Riwayat medis pasien  gagal ginjal kronis, hipertensi, diabetes mellitus,
hiperlipidemia, obesitas. Pasien hiperlipidemia, hipertensi, dan diabetes mellitus tipe 2
biasanya ada riwayat konsumsi tinggi protein hewani, garam, gula  risiko
pembentukan batu ginjal

Chung MJ. Urolithiasis and Nephrolithiasis. JAAPA. 2017; 30(9):49-50.


Servais A, Thomas K, Strologo LD, et al. Cystinuria: Clinical Practice Recommendation. Kidney Int. 2021(98); 45-58.
Siener R. Nutrition and Kidney Stone Disease. 2021; 13(1917):1-17.
Thakore P and Liang TH. Urolithiasis. Online [StatPearls]. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559101/.
Post Renal Anuria
Manifestasi klinis:
1. Nyeri kolik unilateral pada abdomen/panggul yang tiba-tiba, berat, dan menetap. Ketika batu di
pelvicoureteric junction  nyeri di panggul. Batu di ureterovesical junction  pada
selangkangan/skrotum/labial
2. Riwayat hematuria makroskopik
3. Mual
4. Muntah
5. Disuria
6. Kasus berat  obstruksi urin atau sumber sepsis  kebingungan ringan dan instabilitas hemodinamik

Chung MJ. Urolithiasis and Nephrolithiasis. JAAPA. 2017; 30(9):49-50.


Servais A, Thomas K, Strologo LD, et al. Cystinuria: Clinical Practice Recommendation. Kidney Int. 2021(98); 45-58.
Siener R. Nutrition and Kidney Stone Disease. 2021; 13(1917):1-17.
Thakore P and Liang TH. Urolithiasis. Online [StatPearls]. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559101/.
Diagnosis
a. Anamnesis

1. Pasien mengeluhkan kencingnya sedikit atau tidak kencing sama sekali


2. Jika terdapat riwayat kehilangan cairan, asupan cairan berkurang, atau menderita
penyakit jantung  waspadai pre-renal anuria
3. Riwayat konsumsi obat-obatan nefrotoksik atau pemakaian bahan kontras untuk foto
radiologi, riwayat transfusi hemolitik, riwayat penyakit ginjal sebelumnya
4. Terkadang, disertai keluhan obstruktif lain  nyeri di daerah pinggang atau nyeri
kolik dan tidak jarang disertai demam

Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. Malang: Perpustakaan Nasional RI (Katalog Dalam Terbitan). 2003: pp 252-4.
Diagnosis
b. Pemeriksaan Fisik

1. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, dan perfusi  menilai keadaan hidrasi pasien,
pasang manometer tekanan vena sentral atau central venous pressure  nilai hidrasi
dengan tepat dan mudah
2. Palpasi bimanual serta perkusi daerah pinggang  nilai nyeri pinggang akibat
hidronefrosis atau pyonefrosis
3. Colok dubur  nilai adanya karsinoma, misal karsinoma serviks stadium lanjut yang
dapat menyebabkan obstruksi muara ureter

Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. Malang: Perpustakaan Nasional RI (Katalog Dalam Terbitan). 2003: pp 252-4.
Diagnosis
c. Pemeriksaan Penunjang
1. Urinalisis
Pada batu ureter, biasa ditemukan eritrosit. Apabila ditemukan leukosit, leukosit
esterase, dan/atau bakteri dapat mengindikasikan kalkulus akibat infeksi
2. Serum Kreatinin
3. Serum Elektrolit

Piro KM and Dversdal RK. Anuria Evaluation. Atlas of Handheld Ultrasound. 2018: 1-6.
Glazer K, Brea IJ, Vaitla P. Ureterolithiasis. Online [StatPearls]. 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560674/.
Wiggins JE, Goyal M, Bryan LW, Wiggins RC. Antioxidant Ceruloplasmin is Expressed by Glomerular Parietal Epithelial Cells and Screted into Urine in Association
with Glomerular Aging and High-Calorie Diet. J Am Soc Nephrol. 2006; 17(5):1382-7.
Sakamaki Y, Goto K, Watanabe Y, Takata T, Yamazaki H, Imai N, Ito Y, Narita I. Nephrotic Syndrome and End-Stag Kidney Disease ACCOMPANIED BY Bicitopenia
due To Copper Deficincy. Intern Med. 2014; 53(18):2101-6.
Diagnosis
4. Point-of-Care Ultrasound (POCUS)
POCUS dapat mendeteksi cepat obstruksi uropati dan membantu memahami anatomi
genitourinarius.

Kandung kemih diukur untuk menilai struktur dasar kandung kemih

Piro KM and Dversdal RK. Anuria Evaluation. Atlas of Handheld Ultrasound. 2018: 1-6.
Diagnosis
Volume kandung kemih diestimasi dari kedalaman, panjang, dan lebar terbesar (dalam
cm). Volume urin <100 cc selama 24 jam menunjukkan kearah adanya anuria.

Piro KM and Dversdal RK. Anuria Evaluation. Atlas of Handheld Ultrasound. 2018: 1-6.
Gambaran ginjal normal

Piro KM and Dversdal RK. Anuria Evaluation. Atlas of Handheld Ultrasound. 2018: 1-6.
Gambaran hidronefrosis sedang. Cairan terkoleksi pada sistem pelvicalyceal. Derajat
dinilai dari dilatasi sinus renal (ringan), pengaburan papilla ginjal dan penumpulan
piramida (sedang), serta penipisan korteks (berat).

Piro KM and Dversdal RK. Anuria Evaluation. Atlas of Handheld Ultrasound. 2018: 1-6.
Diagnosis
Anuria

History Taking and Physical Examination

No Renal Pelvic Dilatation Renal Pelvic Dilatation

Pre-Renal/Renal Anuric Post-Renal Anuric

• Treat Fluid and Electrolyte • Relief of Obstruction


Abnormalities • Treat Fluid and Electrolyte
• Discontinue Nephrotoxic Abnormalities
Drugs

Guignard JP and Fine RN. Renal Failure. Practical Algorithms in Pediatrics. 2008: 106-15.
Tatalaksana
1. Rehidrasi defisit cairan sirkulasi pada pasien dehidrasi
a. Cairan IV. Pasien deficit cairan harus diberikan bolus cairan isotonik tergantung
kondisi individu. Pada pasien dehidrasi, kristaloid isotonic paling banyak
digunakan. Setelah resusitasi, dilakukan pemeriksaan laboratorium dan klinis
untuk menemukan dan memperbaiki penyebab dehidrasi
b. CVP 7-9 cm H2O. Tekanan vena sentral merupakan tekanan pada vena cava
thoracic dekat atrium kanan. CVP penting dalam critical care medicine untuk
estimasi status volume cairan pasien, menilai fungsi jantung, dan mengukur fungsi
ventrikel kanan jantung

Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. Malang: Perpustakaan Nasional RI (Katalog Dalam Terbitan). 2003: pp 252-4.
Tatalaksana
2. Antibiotik IV apabila pasien sepsis
3. Dialisis

Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. Malang: Perpustakaan Nasional RI (Katalog Dalam Terbitan). 2003: pp 252-4.
Tatalaksana
4. Pemasangan kateter nefrostomi pada pasien baik dengan tuntunan ultrasonografis atau
operasi terbuka. Kateter diletakkan pada kaliks ginjal untuk mengeluarkan urin atau
nanah pada system pelvicocalyceal

Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. Malang: Perpustakaan Nasional RI (Katalog Dalam Terbitan). 2003: pp 252-4.
THANKS!
Do you have any questions?

youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai