Anda di halaman 1dari 53

Tugas 4 Asistensi

Konstruksi Jalan – DF
pekerjaan tanah
Asisten :
Yeyet Hudayat, S.T., M.T.

Disusun oleh :
222018159 Kania Agustina
222018166 Rizka Fauzia
222018265 M. Fahmi Zain
Outline
1. Pekerjaan Galian
2. Pekerjaan Timbunan
3. Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan
4. Pekerjaan Pembersihan, Pengupasan, dan Penebangan Pohon
5. Pekerjaan Geotekstil
Pekerjaan Tanah

• Pemanfaatan tanah dalam bidang teknik sipil memegang peranan penting, karena tanah merupakan media
yang digunakan sebagai bahan bangunan dan tempat landasan bangunan.
• Pada pembuatan badan jalan, ada beberapa pilihan yang dapat digunakan untuk lapisan tanah dasar,
yaitu :
1. tanah galian sebagai tanah dasar,
2. tanah asli sebagai tanah dasar,
3. tanah timbunan sebagai tanah dasar.
Pekerjaan Tanah

Tahapan proses pekerjaan tanah meliputi penggalian, penimbunan, dan


pemadatan.
• Penggalian dilakukan untuk mengganti tanah asli yang tidak sesuai
spesifikasi teknik dengan tanah timbunan, dengan tujuan untuk mendapat
daya dukung tanah yang memadai.
• Penimbunan dilakukan untuk menambah ketinggian tanah asli sesuai
dengan yang dibutuhkan.
• Pemadatan tanah adalah usaha secara mekanik untuk merapatkan butir-
butir tanah (memadatkan tanah).
Pemadatan Tanah

• Pemadatan tanah akan memberikan pengaruh terhadap kareteristik tanah.


• Proses pemadatan dapat mengubah nilai parameter-parameter tanah seperti :
1. berat volume tanah,
2. angka pori,
3. sudut geser dalam tanah,
4. kadar air tanah dll.
• Perubahan ini akan menentukan prilaku tanah terhadap proses penimbunan dan pemadatan
dalam pelaksanaan kondisi yang ideal.
1. Pekerjaan Galian
Pekerjaan ini diperlukan untuk :
• pembuatan saluran air dan selokan,
• formasi galian atau pondasi pipa, gorong-gorong, pembuangan atau struktur lainnya,
• pembuangan bahan yang tak terpakai dan tanah humus,
• pekerjaan stabilisasi lereng dan pembuangan bahan longsoran,
• galian bahan konstruksi dan pembuangan sisa bahan galian,
• pengupasan dan pembuangan bahan perkerasan beraspal pada perkerasan lama,
• pembentukan profil dan penampang badan jalan.
Bahan Galian
1. Bahan galian tidak boleh mengandung tanah yang sangat organik, tanah gambut, sejumlah
besar akar atau tumbuhan lainnya dan tanah kompresif karena akan menyulitkan pemadatan
bahan di atasnya atau yang mengakibatkan setiap kegagalan atau penurunan (settlement).

2. Bahan galian tidak boleh melebihi kebutuhan timbunan, apabila demikian maka harus
dibuang dan diratakan di luar Ruang Milik Jalan (Rumija).

3. Bahan hasil galian struktur yang tersisa, tidak boleh diletakkan di daerah aliran agar tidak
mengganggu aliran dan tidak merusak efisiensi atau kinerja dari struktur.
Jenis Galian
1. Galian Biasa
2. Galian Batu
3. Galian Batu Lunak
4. Galian Struktur
5. Galian Perkerasan Beraspal
6. Galian Perkerasan Berbutir
7. Galian Perkerasan Beton
Jenis Galian
1. Galian Biasa
a. Tanah biasa yang bukan galian batu lunak & batu, galian struktur, galian
perkerasan aspal, berbutir dan beton.
b. Elevasi akhir, garis dan formasi sesudah galian tidak boleh berbeda lebih tinggi
dari 2 cm atau lebih rendah 3 cm pada setiap titik.
2. Galian Batu : Batu lunak yang mempunyai kuat tekan uniaksial sebesar 0,6-12,5
Mpa.
3. Galian Batu Lunak
a. Bongkahan batu yang mempunyai kuat tekan uniaksial > 12,5 Mpa dengan dimensi
> 1 m3.
b. Tidak dapat dibongkar dengan ripper tunggal yang ditarik oleh traktor berat 15 ton
dan daya netto maksimal 180 PK (tenaga kuda).
Jenis Galian

4. Galian Struktur : Setiap galian yang didefinisikan sebagai galian biasa, galian
batuan, galian perkerasan beton tidak dapat dimasukkan dalam galian struktur.
5. Galian Perkerasan Beraspal : galian pada perkerasan lama dan pembuangan bekas
galian yang tidak terpakai.
6. Galian Perkerasan Berbutir : galian pada perkerasan berbutir eksisting dan
pembuangan bekas galian yang tidak terpakai.
7. Galian Perkerasan Beton : galian pada perkerasan beton lama dengan atau tanpa
tulangan dan pembuangan bekas galian yang tidak terpakai.
Alat yang digunakan dalam
Pekerjaan Galian
1. Excavator 2. Wheel Loader 3. Dump Truck

untuk memotong perbukitan, menggali untuk memindahkan bahan dalam jarak untuk memindahkan bahan

tanah dan material yang dapat dekat dari suatu lokasi ketempat kendaraan galian dalam jarak jauh.

langsung dipindahkan ke dump truck. pengangkut jarak jauh (dump truck).


Pelaksanaan Pekerjaan Galian
1. Penggalian tanah dilaksanakan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang
ditentukan dan mencakup pembuangan material/bahan dalam bentuk apapun,
termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan organik dan bahan
perkerasan lama yang sudah tidak dipakai lagi.

2. Penggalian tanah dilakukan dengan :

• Excavator untuk daerah galian tanah yang dalam.

• Bulldozer untuk galian yang bersifat pemotongan tanah.

• Manual Untuk lahan/daerah yang tidak bisa dijangkau oleh alat berat
Pelaksanaan Pekerjaan Galian
3. Muat hasil galian ke atas Dump Truck, angkut dan buang hasil galian tersebut
keluar area/lokasi kerja.
4. Dorong dan ratakan buangan hasil galian/tanah dengan Bulldozer.
5. Lakukan penggalian dan pembuangan secara berulang, sampai batas galian dan
elevasi yang sudah ditentukan.
Pengendalian Mutu Pekerjaan Galian

Pengendalian mutu pekerjaan galian adalah sebagai berikut:


1. Elevasi desain formasi badan jalan
2. Uji kepadatan (jika digunakan sebagai subgrade)
3. Elevasi desain formasi badan jalan
4. Elevasi desain perkerasan dan dimensi
5. Jika permukaan dasar hasil galian terlepas atau rusak, maka lubang pada
permukaan dasar galian harus diisi dengan material yang cocok dan dipadatkan
dengan merata.
Pengukuran dan Pembayaran Pekerjaan
Galian
1. Galian yang tidak diukur untuk pembayaran
• Galian di luar garis yang ditunjukkan dalam profil dan penampang
melintang yang disetujui.
• Pekerjaan galian untuk selokan drainase dan saluran air, kecuali untuk
galian batu.
• Pekerjaan galian yang dilaksanakan untuk pemasangan gorong-gorong
pipa dan kotak.
Pengukuran dan Pembayaran Pekerjaan
Galian
1. Galian yang tidak diukur untuk pembayaran
• Pekerjaan galian yang dilaksanakan untuk memperoleh bahan konstruksi dari sumber
bahan (borrow pits) atau sumber lainnya di luar batas-batas daerah kerja.
• Pekerjaan galian dan pembuangan selain untuk tanah, batu, perkerasan berbutir, tanah
organik dan bahan perkerasan aspal lama.
• Pekerjaan galian untuk pembuatan gigi bertangga untuk landasan suatu timbunan atau
untuk penyiapan saluran-saluran untuk penimbunan.
Pengukuran dan Pembayaran
Pekerjaan Galian
2. Pengukuran galian untuk pembayaran

• Dasar perhitungan kuantitas galian harus dilakukan berdasarkan


gambar penampang melintang profil tanah asli sebelum digali yang
telah disetujui dan gambar pekerjaan galian akhir dengan garis,
kelandaian dan elevasi yang disyaratkan atau diterima.

• Metode perhitungan haruslah metode luas ujung rata-rata,


menggunakan penampang melintang pekerjaan secara umum dengan
jarak < 25 meter atau dengan jarak 50 meter untuk medan yang datar.
Pengukuran dan Pembayaran
Pekerjaan Galian
3. Dasar pembayaran
2. Pekerjaan Timbunan
Timbunan adalah pekerjaan penimbunan tanah dengan tujuan untuk memperoleh bentuk
serta elevasi permukaan sesuai dengan gambar yang telah direncanakan.

Pekerjaan galian dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu :

1. Timbunan Biasa

2. Timbunan Pilihan

3. Timbunan Pilihan Berbutir


Bahan Timbunan
1. Timbunan Biasa
• Timbunan harus terdiri dari bahan galian tanah atau bahan galian batu.
• Tidak mempunyai plastisitas tinggi atau tidak termasuk tanah klasifikasi A-7-6 .
• Nilai CBR minimum 6%.
• Tidak boleh menggunakan tanah sangat ekspansif dengan nilai aktif > 1,25% .
• Tidak boleh tanah organik (Ol, OH Pt) .
• Kepadatan lapangan 100% untuk tebal lapisan < 30 cm .
• Kepadatan lapangan 95% untuk tebal lapisan = 30 cm .
Bahan Timbunan
2. Timbunan Pilihan
• Timbunan harus terdiri dari bahan tanah atau batu.
• Timbunan pilihan harus memiliki CBR ≥ 10% setelah 4 hari perendaman bila
dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum.
• Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi
timbunan memerlukan kuat geser yang cukup.
• Timbunan dapat berupa timbunan batu atau kerikil lempungan bergradasi baik
atau lempung pasiran atau lempung berplastisitas rendah.
• Jenis bahan yang dipilih tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan
dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang akan dipikul.
Bahan timbunan
3. Timbunan Pilihan Berbutir
• Bahan timbunan untuk di atas tanah rawa dan untuk keadaan
dimana penghamparan dalam kondisi jenuh atau banjir.
• Timbunan harus batu, pasir atau kerikil atau bahan berbutir
bersih lainnya dengan Index Plastisitas maksimum 6 %.
Alat yang digunakan dalam
Pekerjaan Timbunan
1. Dump truck 2. Bulldozer
untuk memindahkan bahan timbunan ke untuk mendorong bahan timbunan yang telah
lokasi pelaksanaan proyek. dikeluarkan oleh dump truck.
Alat yang digunakan dalam
Pekerjaan Timbunan
3. Motor Grader 4. Vibratory Roller 5. Water Tank Truck
untuk meratakan material sebagai alat pemadat. sebagai alat pemberi air sesuai
timbunan ketika sudah dengan kadar air yang diperlukan
dihamparkan. pada saat melakukan pemadatan.
Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan
4. Penghamparan Timbunan
a. Dasar pondasi timbunan harus dipadatkan seluruhnya sampai 15 cm bagian permukaan atas
dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan.
b. Tanah timbunan diangkut langsung dari sumber bahan ke permukaan dengan menggunakan
dump truck dan disebarkan.
c. Timbunan ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapisan yang
merata.
Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan
4. Penghamparan Timbunan
d. Selanjutnya timbunan dihampar horizontal lapis demi lapis sampai elevasi yang
direncanakan.
e. Lapisan penopang di atas tanah lunak termasuk tanah rawa harus dihampar sesegera
mungkin dan tidak lebih dari 3 (tiga) hari setelah persetujuan penggalian. Lapisan penopang
dapat dihampar satu lapis atau beberapa lapis dengan tebal antara 0,50 – 1,00 m sesuai
kondisi lapangan.
Pelaksanaan Pekerjaan Timbunan
5. Pemadatan Timbunan
1. setiap lapis harus dipadatkan dengan vibratory roller sampai mencapai kepadatan yang
disyaratkan.
2. Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari
bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu > 5 cm, serta mampu mengisi
rongga-rongga pada bagian atas timbunan batu. Lapis penutup ini dipadatkan sampai
mencapai kepadatan yang disyaratkan.
3. Pemadatan timbunan dimulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan,
sehingga setiap ruas akan menerima jumlah energi pemadatan yang sama.
Pengendalian Mutu
Pekerjaan Timbunan
1. Pengendalian Mutu Bahan
a. Jumlah data pendukung hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan awal
mutu bahan paling sedikit tiga contoh yang mewakili sumber yang diusulkan.
b. Jumlah pengujian untuk setiap 1000 m3 bahan timbunan yang diperoleh dari
setiap sumber paling sedikit harus dilakukan suatu pengujian nilai aktif.
Pengendalian Mutu
Pekerjaan Timbunan
2. Pengendalian Kepadatan
a. Pemadatan harus mulai dilaksanakan paling lambat 60 menit sejak pencampuran material dengan
air, dan harus sudah selesai dalam waktu 120 menit.
b. Campuran yang telah dihampar tidak boleh dibiarkan tanpa dipadatkan lebih dari 30 menit.
c. Kepadatan setelah pemadatan harus ≥ 95% maksimum kepadatan kering untuk lapisan s.d 30 cm
dari elevasi tanah dasar.
d. Kepadatan setelah pemadatan harus 100% maksimum kepadatan kering untuk lapisan < 30 cm
dari elevasi tanah dasar.
e. Kadar air pada waktu pemadatan minimal sama dengan kadar air optimum dan maksimal sama
dengan kadar air maksimum + 2%.
f. Mutu tiap lapisan tanah timbunan harus diuji menggunakan uji densitas tanah di lapangan dengan
alat konus.
Pengukuran dan Pembayaran Pekerjaan
Timbunan
1. Pengukuran Timbunan
• Timbunan harus diukur sebagai jumlah kubik meter bahan terpadatkan yang diperlukan,
diselesaikan di tempat dan diterima. Volume yang diukur harus berdasarkan gambar
penampang melintang profil tanah asli yang disetujui atau profil galian sebelum setiap
timbunan ditempatkan dan gambar dengan garis, kelandaian dan elevasi pekerjaan timbunan
akhir yang disyaratkan dan diterima.
• Timbunan yang ditempatkan di luar garis dan penampang melintang yang disetujui, termasuk
setiap timbunan tambahan yang diperlukan sebagai akibat penggalian bertangga pada atau
penguncian ke dalam lereng eksisting, atau sebagai akibat dari penurunan fondasi, tidak akan
dimasukkan ke dalam volume yang diukur untuk pembayaran.
Pengukuran dan Pembayaran Pekerjaan
Timbunan
1. Pengukuran Timbunan
• Timbunan yang dihampar untuk mengganti tanah yang dibuang oleh Penyedia Jasa untuk dapat
memasang pipa, drainase beton, gorong-gorong, drainase bawah tanah atau struktur, tidak akan
diukur untuk pembayaran.
• Timbunan yang digunakan di mana saja di luar batas Kontrak pekerjaan, atau untuk mengubur
bahan sisa atau yang tidak terpakai, atau untuk menutup sumber bahan, tidak boleh dimasukkan
dalam pengukuran timbunan.
• Bahan galian dinyatakan secara tertulis oleh Pengawas Pekerjaan dapat digunakan sebagai bahan
timbunan, namun tidak digunakan oleh Penyedia Jasa sebagai bahan timbunan, maka pekerjaan
timbunan biasa atau pilihan berasal dari sumber galian akan diukur untuk pembayaran sebagai
timbunan biasa atau pilihan berasal dari galian.
Pengukuran dan Pembayaran
Pekerjaan Timbunan
2. Dasar Pembayaran
3. Pekerjaan Penyiapan Badan
Jalan

Penyiapan tanah dasar termasuk bagian


dari pekerjaan yang dipersiapkan untuk
dasar lapis fondasi bawah (sub-base)
perkerasan di daerah galian.
Bahan yang digunakan dalam pekerjaan
penyiapan badan jalan

Bahan yang digunakan harus sesuai dengan yang diperintahkan Pengawas Pekerjaan,
dan sifat sifat bahan yang dihamparkan membentuk tanah dasar harus sesuai
spesifikasi.
Alat yang digunakan dalam
Pekerjaan Penyiapan Badan jalan

Vibratory Roller Water Tank Truck

Berfungsi sebagai alat pemadat Berfungsi sebagai ala pemberi air sesuai
dengan kadar air yang diperlukan pada
saat melakukan pemadatan
Pelaksanaan Pekerjaan Penyiapan
Badan Jalan
1. Penyiapan Tempat Kerja
2. Pemadatan Tanah Dasar
3. Daya Dukung Tanah Dasar : CBR minimum 6 %.
Pengukuran dan Pembayaran Pekerjaan
Penyiapan Badan Jalan
1. Pengukuran untuk pembayaran

Daerah jalur lalu lintas eksisting yang memerlukan rekonstruksi, akan


ditetapkan sebagai lokasi yang ditingkatkan dan penyiapan badan jalan.
Penyiapan tanah dasar di daerah galian untuk jalur lalu lintas dan bahu jalan
juga akan dibayar.
Pengukuran dan Pembayaran
Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan
2. Dasar pembayaran
4. Pekerjaan Pembersihan, Pengupasan, dan
Penebangan Pohon

Meliputi penyingkiran dan pembuangan struktur-


struktur yang menghalangi, mengganggu, atau
menghalangi pekerjaan.
Pelaksanaan Pekerjaan Pembersihan,
Pengupasan, dan Penebangan Pohon

1. Pembersihan dan Pengupasan


2. Pembuangan Tanah Humus
3. Pemotongan Pohon
Pengukuran dan Pembayaran Pekerjaan Pembersihan,
pengupasan dan pemotongan pohon

1. Pengukuran untuk pembersihan dan pengupasan

• Kuantitas pembersihan dan pengupasan lahan akan dibayar sesuai dengan Spesifikasi ini dan haruslah jumlah meter
persegi dari pekerjaan pembersihan dan pengupasan lahan yang diterima oleh Pengawas Pekerjaan.

• Pembersihan dan pengupasan yang diperlukan untuk struktur permanen akan diukur untuk pembayaran.

• Pembersihan dan pengupasan untuk jalur pengangkutan, jalur pelayanan dan semua konstruksi sementara tidak akan
diukur untuk pembayaran.

2. Pengukuran untuk pemotongan pohon

•Kuantitas pemotongan dan pembuangan pohon termasuk batang dan akar-akarnya akan diukur untuk pembayaran
sebagai jumlah pohon yang benar-benar dipotong dan diterima oleh Pengawas Pekerjaan.
Pengukuran dan Pembayaran Pekerjaan
Pembersihan, pengupasan dan pemotongan pohon

3. Dasar pembayaran
5. Pekerjaan Geotekstil

Pekerjaan geotekstil mencakup pengadaan,


pemasokan dan pemasangan bahan geotekstil filter.
Bahan yang digunakan dalam
Pekerjaan Geotekstil

Serat (fiber) yang digunakan untuk membuat geotekstil


dan tali (thread) yang digunakan untuk menyambung
geotekstil dengan cara dijahit, harus terdiri dari polimer
sintetik rantai panjang yang terbentuk dari sekurang-
kurangnya 95% berat poliolefin atau poliester.
Pelaksanaan Pekerjaan Geotekstil

1. Setelah penggelaran geotekstil, geotekstil tidak


boleh terekpos unsur unsur atmosfir lebih dari 14
hari untuk mengurangi potensi kerusakan
2. Untuk menyambung geotekstil, maka tali (thread)
yang digunakan harus terbuat dari polipropilena
atau poliester dengan kekuatan tinggi.
Pelaksanaan Pekerjaan Geotekstil

3. Geotekstil untuk drainase harus digelarkan


secara lepas atau lipatan, dan tanpa adanya
rongga antara geotekstil dan permukaan tanah.
4. Penghamparan lapis fondasi bawah di atas
geotekstil harus dilakukan dengan cara
penumpahan ujung atau lend dumping dari tepi
geotekstil
Pengendalian Mutu Pekerjaan
Geotekstil
Pengendalian Mutu Pekerjaan
Geotekstil
Pengukuran dan Pembayaran Pekerjaan
Geotekstil
1. Pengukuran pekerjaan

a. Geotekstil harus diukur berdasarkan jumlah meter persegi yang dihitung dari garis batas
pembayaran pada Gambar atau dari garis batas pembayaran yang ditentukan secara tertulis
oleh Pengawas Pekerjaan. Pengukuran ini tidak meliputi tumpang tindih sambungan.

b. Persiapan lereng, penggalian dan penimbunan kembali, lapisan dasar (bedding), dan bahan
penutup merupakan mata pembayaran terpisah.
Pengukuran dan Pembayaran Pekerjaan
Geotekstil
2. Dasar Pembayaran
Kesimpulan

• Pekerjaan galian dan timbunan berfungsi untuk mengganti tanah asli


yang tidak sesuai spesifikasi teknik dengan tanah timbunan, dengan
tujuan untuk mendapat daya dukung tanah yang sesuai dengan
spesifikasi.
• Tujuan dari proses ini adalah menjadikan permukaan tanah menjadi lebih
rata sehingga memudahkan pekerjaan pembangunan jalan baru yang
akan dilakukan pada tanah tersebut.
Daftar Pustaka
• Modul 4 Spesifikasi Pekerjaan Tanah; Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat; 2016
• Spesifikasi Teknis Binamarga 2018
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai