MASYARAKAT
OLEH
MUSA RIWU
NOVITA BANI
NUR AFNI G
SHERLY AUGUSTYN
SARAH WLARY
STEVIN KOEN
SOFRONIUS REWO
SUSI MABILAKA
KONSEP LANSIA
a.Ada beberapa hak individu lanjut usia yang menarik dalam peran-
peran sosial. Seperti kewajiban sosial bekerja, bergaul di masyarakat,
partisipasi pembangunan yang merupakan beberapa contoh nyata dan
kemudian dilepaskan peran dirinya;
b. Memunculkan peran orang lain untuk menunjukkan peran dan
keperdulian terhadap individu lanjut usia. Sikap dan peran orang lain
terhadap lanjut usia ini berbeda antara satu masyarakat dengan
masyarakat lain. Di masyarakat timur (Indonesia) pemeliharaan orang
lanjut usia itu menjadi kewajiban anak cucunya;
c. Setelah usia seseorang memasuki usia lanjut, seorang individu akan
memulai untuk melepaskan hak dan kepemilikannya terhadap berbagai
sumber produksi.
Hukum waris merupakan hokum pemindahan hak secaara menyeluruh
dari orang lanjut usia kepada generasi penerusnya.
MASALAH UMUM LANSIA
1.Tahap persiapan
a.Persiapan petugas
Persiapan petugas didefinisikan sebagai prasyarat suksesnya suatu
pengembangan masyarakat dengan pendekatan non-direktif. Menyamakan
presepsi antar anggota tim merupakan tugas pertama yang harus
dipersiapkan oleh petugas, sebagai perubahan mengenai pendekatan apa
yang akan dipilih dalam melakukan pembangunan masyarakat
b.Persiapan lapangan
Petugas yang akan melakukan persiapan lapangan, awalnya dilakukan
melalui studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran, baik
dilakukan secara informal maupun formal. Ditahap ini terjadi kontak dan
“kontrak” awal dengan kelompok sasaran. Kontak awal ini harus tetap
ditindak lanjuti agar “kedekatan” antara petugas sebagai pelaku perubahan
dengan komunitas sasaran.
2.Tahap assessment
Proses assessment yang dilaksanakan yaitu dengan mengidentifikasi masalah
ataupun kebutuhan yang diekspresikan dan juga sumber daya yang dimiliki
sasaran. Proses penilaian ini dapat digunakan teknik SWOT (Strength,
Weaknesses, Opportunities, Threat). Yaitu dengan melihat kekuatan, kelemahan,
kesempatan, dan ancaman
3.Tahap perencanaan alternatif program
Adanya perubahan secara partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir
tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya. Usaha
mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat diharapkan dalam memikirkan
beberapa alternative program dan kegiatan yang mereka lakukan.
4.Tahap pemformulasian rencana aksi
Adanya perubahan pelaku perubahan membantu masing-masing kelompok untuk
merumuskan dan memutuskan penentuan program dan kegiatan apa yang akan
dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
5.Tahap pelaksanaan (implementasi) program
Salah satu tahap yang penting dalam pengembangan masyarakat, karena suatu yang
sebelumnya sudah direncanakan dengan baik akan dapat melenceng dalam
pelaksanaan di lapangan apabila tidak ada suatu kerjasama antara pelaku perubahan
dan warga masyarakat.
6.Tahap evaluasi proses dan hasil perubahan
Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas terhadap program yang
sedang berjalan pada pengembangan masyarakat sebaiknya masyarakat terlibat
dalam evaluasi ini. Diharaapkan akan terbentuknya sistem untuk melaksanakan
pengawasan secara internal dengan adanya keterlibtan warga dalam tahap ini
7.Tahap terminasi
Selesainya hubungan secara formal dengan komunitas sasaran. Terkadang terminasi
dilaksanakan bukan karena masyarakat sudah dianggap “mandiri”, melainkan karena
proyek sudah diberhentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang ditetapkan
sebelumnya, atau karena anggaran sudah selesai dan tidak ada penyandangan dana
yang mau meneruskan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMBERDAYAAN
Ada dua sasaran yang dimiliki pleh posyandu lanisa, yaitu sasaran langsung dan
sasaran tidak langsung. Pudiastuti (2011) mengemukakan dua sasaran tersebut :
1. Sasaran langsung
a. Pra lansia yaitu kisaran usia 45 tahun – 49 tahun;
b. Lansia yaitu kisaran usia 50 tahun – 69 tahun;
c. Lansia resiko tinggi yaitu kisaran usia lebih dari 70 tahun;
2. Sasaran tidak langsung
a. Keluarga dimana lansia tinggal;
b. Masyarakat yang ada dilingkungan lansia tinggal;
c. Petugas kesehatan atau kader pelayanan posyandu lansia;
d. Petugas lain yang menangani posyandu lansia;
e. Organisasi sosial;
f. Masyarakat luas;
KEGIATAN POSYANDU LANSIA