Anda di halaman 1dari 70

PENILAIAN

KINEJA
PNS
Berdasarakan PP 30/2019 dan PermenPANRB
tentang Sistem Manajemen Kinerja PNS
PENILAIAN KINERJA
PNS
Dilakukan setiap akhir Bulan Desember pada tahun
berjalan dan paling lama akhir bulan Januari tahun PEJABAT
berikutnya. PENILAI
KINERJA
Dilakukan pejabat penilai kinerja atau atau pejabat lain PNS
yang diberi pendelegasian kewenangan.

Dalam hal penugasan atau tanggung jawab diberikan oleh


pejabat pimpinan tinggi pada unit kerja lain, pejabat yang PENILAIAN
bersangkutan dapat memberikan rekomendasi penilaian KINERJA
atas rencana kinerja pegawai yang berkaitan dengan
penugasan kepada pejabat penilai kinerja. SUDAH PENILAIAN
MENERAPKA  60%
N METODE  40%
Penilaian kinerja bagi pegawai yang diperbantukan/ 360˚ SKP Perilaku
dipekerjakan pada negara sahabat, Lembaga Internasional, PERILAKU Kerja
SKP
organisasi profesi, dan badan badan swasta yang KERJA
ditentukan oleh Pemerintah baik di dalam maupun di luar BELUM PENILAIAN
negeri dilakukan berdasarkan bahan yang diperoleh dari MENERAPKA  70%
𝑃𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 N METODE
instansi tempat yang bersangkutan bekerja. 360˚  30%
SKP Perilaku
Hasil 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢 Kerja
Penilaian kinerja pejabat pimpinan tinggi dan pimpinan Pengukur
unit kerja beserta tindak lanjutnya menyesuaikan dengan PREDIKAT KINERJA PNS
a n  Sangat Baik (nilai 110 ≤ x < 120)
waktu dikeluarkannya hasil penilaian SKP (apabila diukur Kinerja
oleh instansi lain dan tidak sesuai periode penilaian) dan menciptakan ide baru dan/atau
cara baru dalam peningkatan kinerja
Penilaian kinerja bagi pegawai yang mengalami rotasi, Nila yang memberi manfaat bagi
mutasi dan/atau penugasan lain terkait dengan tugas dan i organisasi atau negara.
fungsi jabatan selama tahun berjalan dilakukan dengan  Baik, nilai 90 ≤ x < 120
Nilai  Cukup, nilai 70 ≤ x < 90
menggunakan metode proporsional berdasarkan periode Nilai SKP Perilaku  Kurang, nilai 50 ≤ x < 70
SKP.
Kerja  Sangat Kurang, nilai < 50
Penilaian kinerja bagi pegawai yang menjalani tugas
belajar hanya berdasarka ipk dan ketepatan waktu lulus DOKUMEN PENILAIAN
KINERJA
PENILAIAN KINERJA

01 PENILAIAN SKP JPT

02 PENILAIAN SKP JA DAN JF (MODEL DASAR)

03 PENILAIAN SKP JA DAN JF (MODEL PENGEMBANGAN)

04 PENILAIAN IDE BARU

05 PENILAIAN KINERJA
LANGKAH – LANGKAH PENILAIAN SKP JPT
Berdasarkan pengukuran kinerja tahunan dilakukan :

I II III IV

MENGHITUNG CAPAIAN MENENTUKAN KATEGORI MENENTUKAN BOBOT TOTAL MENGHITUNG NILAI


IKI (CIKI) CAPAIAN DAN NILAI CAPAIAN IKI DAN NILAI SKP
CAPAIAN IKI (NCIKI) TERTIMBANG
Menghitung capaian Konversi capaian Untuk Capaian IKI KU berupa: Mengitung nilai SKP
IKI pada KU dan KT. setiap IKI menjadi Min • Capaian IKI PK berdasarkan nilai
• Capaian IKI Renstra
nilai capaian IKI 60 tertimbang capaian
• Capaian IKI RKT
100 • Capaian IKI Direktif IKI KU dan KT
Capaian IKI = Berdasarkan tabel
Perbandingan konversi capaian IKI Maks
realisasi IKI dengan menjadi nilai capaian 40 Untuk Capaian IKI KU berupa:
• Capaian IKI Rencana Aksi
target IKI pada SKP IKI
+ • Capaian IKI Insisiatif Strategis

Maks Untuk Capaian IKI Kinerja


10 Tambahan (jika ada)

Keterangan: Nilai tertimbang = Bobot x


KU = Kinerja Utama NCIKI
KT = Kinerja Tambahan
I. MENGHITUNG CAPAIAN IKI (CIKI)

CAPAIAN IKI KONDISI formula


NORMAL (MAXIMISE)

Semakin tinggi nilai realisasi IKI maka Realisasi IKI


semakin baik capaian kinerjanya Capaian IKI = × 100%
(capaian melampaui target) Target

T
capaian R< T R>T capaian formula CAPAIAN IKI KONDISI
semakin semakin baik
buruk KHUSUS (MINIMISE)
Ket:
T=
Target Semakin rendah realisasi IKI maka
R=
Realisas
semakin baik capaian kinerjanya
i (capaian melampaui target)
CONTOH IKI:
T
1. Indeks Sistem Merit R< T R>T capaian
capaian
2. Jumlah IP yang memiliki nilai semakin baik semakin
buruk
RB minimal ”Baik” Ket:
3. Indeks kepuasan layanan T = Target
R = Realisasi
4. Jumlah penerimaan pajak
5. Jumlah produksi perikanan
budidaya
CONTOH IKI:
1. Angka kematian Bayi
2. Persentase jalanan ibu kota provinsi yang
rusak
3. Persentase complain yang masuk
TABEL MENGHITUNG CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI S D … D E S E M B E R … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI K INERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Direktur Jenderal III JABATAN Menteri
UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III INSTANSI Instansi Pusat
PERSPEKTIF * NO RENCANA KI NERJA INDIKATOR KI NERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A. K I NERJA UTAMA
Penerima 1 Meningkatnya pelayanan infrastruktur perumahan dan Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur 61,95% 62,95% 102%
Layanan/ permukiman yang layak dan aman pemukiman yang layak dan aman melalui pendekatan
Stakeholder smart living
Penerima 2 Meningkatkan kualitas layanan Direktorat Jenderal III Indeks kualitas layanan yang dihasilkan oleh unit kerja 3,5 3,5 100,0%
Layanan/ lingkup Direktorat Jenderal III
Stakeholder
Proses Bisnis 3 Tersusunnya revisi Undang-Undang Republik Indonesia Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang 100% 80% 80,0%
No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung sampai tahap harmonisasi di
Kemenkumham

4 Tersusunnya RPP tentang Peraturan Pelaksanaan U U Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan 100% 95% 95,0%
No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek Pelaksanaan U U No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek
sampai tahap harmonisasi di Kemenkumham

5 Terlaksananya rencana aksi/ inisiatif strategis dalam Persentase penyelesaian rencana aksi/ inisiatif strategis 80% 80% 100,0%
rangka pencapaian sasaran dan indikator Kinerja individu yang berkontribusi langsung terhadap
ut ama organisasi dalam perjanjian Kinerja pencapaian indikator Perjanjian Kinerja Direktorat
Jenderal III sesuai target waktu yang ditetapkan

6 Terlaksananya direktif pimpinan sesuai target waktu Persentase penyelesaian penugasan/direktif pimpinan 80% 80% 100,0%
yang ditetapkan sesuai target waktu yang ditetapkan
Penguatan 7 Terwujudnya Direktorat Jenderal III yang reform dan Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat 85 85 100%
Internal akuntabel Jenderal III
Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal III 85 85 100%

Anggaran 8 Pengelolaan anggaran Program Pembinaan dan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran 95 93 98%
Pengembangan Infrastruktur Permukiman yang optimal Direktorat Jenderal III
II. MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN DAN NILAI CAPAIAN IKI
Berdasarkan capaian IKI ditentukan Kategori dan Nilai Capaian IKI (NCIK) berdasarkan tabel konversi dibawah ini :

KATEGORI RENTANG NILAI CAPAIAN IKI


CAPAIAN IKI
CAPAIAN IKI MINIMAL MAKSIMAL

101% - 110% Sangat Baik (5) 110 120


100% Baik (4) 109
80% - 99% Cukup (4) 70 89
60 – 79% Kurang (2) 50 69
0 - 59% Sangat Kurang (1) 0 49 Pengecualian
Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Baik (5) atau pada range 101% - 110% maka Nilai Capaian IKI adalah :

NCIKI = 110 + [(120 -110)/(110% - 101%) x (Capaian IKI – 101%)] Apabila capaian IKI adalah 100% dan target
adalah target maksimal yang dapat dicapai
Apabila capaian IKI berada kategori Baik (4) atau 100% maka Nilai Capaian IKI adalah : pada IKI tersebut maka capaian IKI berada pada
kategori Sangat baik (5) dengan NCIKI
NCIKI = 109 = 120.

Apabila capaian IKI berada kategori Cukup (3) atau pada range 80% - 99% maka Nilai Capaian IKI adalah :

NCIKI = 70 + [(89 - 70)/(99% - 80%) x (Capaian IKI – 80%)]

Apabila capaian IKI berada kategori Kurang (2) atau pada range 60% - 79% maka Nilai Capaian IKI adalah :

NCIKI = 50 + [(69 - 50)/(79% - 60%) x (Capaian IKI – 60%)]

Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Kurang (1) atau pada range 0% - 59% maka Nilai Capaian IKI
adalah :

NCIKI = Capaian IKI/ 59% x 49

Apabila capaian IKI > 110% maka berada pada kategori Sangat Baik (5) dan Nilai Capaian IKI adalah :
TABEL MENETUKAN KATEGORI DAN NILAI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI S D … D E S E M B E R … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI K I NERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Direktur Jenderal III JABATAN Menteri
UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III INSTANSI Instansi Pusat
PERSPEKTIF * NO RENCANA K I NERJA INDIKATOR K INERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI KATEGORI NILAI
CAPAIAN CAPAIAN
IKI IKI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A. KI NERJA UTAMA
Penerima 1 Meningkatnya pelayanan infrastruktur Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur 61,95% 62,95% 102% Sangat Baik 111
Layanan/ perumahan dan permukiman yang layak dan pemukiman yang layak dan aman melalui
Stakeholder aman pendekatan smart living
Penerima 2 Meningkatkan kualitas layanan Direktorat Indeks kualitas layanan yang dihasilkan oleh unit 3,5 3,5 100,0% Baik 109
Layanan/ Jenderal III kerja lingkup Direktorat Jenderal III
Stakeholder
Proses Bisnis 3 Tersusunnya revisi Undang-Undang Republik Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang 100% 80% 80,0% Cu ku p 70
Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang
Gedung Bangunan Gedung sampai tahap harmonisasi di
Kemenkumham
4 Tersusunnya RPP tentang Peraturan Pelaksanaan Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan 100% 95% 95,0% Cu ku p 85
U U No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek Pelaksanaan U U No. 6 Tahun 2017 tentang
Arsitek sampai tahap harmonisasi di
Kemenkumham
5 Terlaksananya rencana aksi/ inisiatif strategis Persentase penyelesaian rencana aksi/ inisiatif 80% 80% 100,0% Baik 109
dalam rangka pencapaian sasaran dan indikator strategis individu yang berkontribusi langsung
Kinerja utama organisasi dalam perjanjian terhadap pencapaian indikator Perjanjian Kinerja
Kinerja Direktorat Jenderal III sesuai target waktu yang
ditetapkan
6 Terlaksananya direktif pimpinan sesuai target Persentase penyelesaian penugasan/direktif 80% 80% 100,0% Baik 109
waktu yang ditetapkan pimpinan sesuai target waktu yang ditetapkan
Penguatan 7 Terwujudnya Direktorat Jenderal III yang reform Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat 85 85 100% Baik 109
Internal dan akuntabel Jenderal III
Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal III 85 85 100% Baik 109

Anggaran 8 Pengelolaan anggaran Program Pembinaan dan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran 95 93 98% Cu ku p 88
Pengembangan Infrastruktur Permukiman yang Direktorat Jenderal III
optimal
B . K I NERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - -
III. MENENTUKAN BOBOT TOTAL CAPAIAN IKI DAN NILAI TERTIMBANG RENCANA KINERJA
Capaian Rencana Kinerja JPT terlihat pada setiap capaian IKI Rencana Kinerja (Kinerja Utama dan Kinerja
Tambahan). Bobot adalah besarnya angka yang ditetapkan sebagai pengali nilai capaian IKI (NCIKI). Bobot
tergantung pada jenis kinerja JPT.

NILAI NILAI
TERTIMBANG TERTIMBANG
CAPAIAN IKI KU 1
CAPAIAN IKI
Maks Bobot** x Rata - rata NCIKI pada kinerja
KT tambahan SKP)
σ (Bobot∗ x NCIKI kinerja
utama SKP yang berdasarkan:
10
*Pengaturan Bobot untuk NCIKI KT ada di slide selanjutnya 1. Capaian PK/Renstra
2. Capaian Direktif
Maks **Bobot ditentukan oleh masing – masing IP
40 Min
NILAI CAPAIAN IKI
TERTIMBANG 60
CAPAIAN IKI KU 2
Bobot** x Rata – Rata NCIKI kinerja utama
SKP yang yang berdasarkan
1. Capaian Rencana Aksi dan/atau
2. Capaian Inisaitif Srategis

**Bobot ditentukan oleh masing – masing IP


PENGATURAN BOBOT CAPAIAN KINERJA TAMBAHAN
Bobot unruk Rencana Kinerja Tambahan ditentukan berdasarkan lingkup penugasan Kinerja Tambahan dan NCIKI Kinerja Tambahan

Pengaturan Bobot NCIKI KT Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Baik (5) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :

INSTANSI LINGKUP PENUGASAN BOBOT Nilai Tertimbang = 100/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI
1. Dalam satu unit kerja 1
Apabila capaian IKI berada kategori Baik (4) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
Instansi 2. Antar unit kerja dalam satu
2
Pusat Instansi Nilai Tertimbang = 80/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI

3. Antar Instansi (Pusat-


3 Apabila capaian IKI berada kategori Cukup (3) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
Pusat/Pusat-Daerah)

1. Dalam satu perangkat daerah 1 Nilai Tertimbang = 60/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI

Instansi 2. Antar perangkat daerah dalam


2 Apabila capaian IKI berada kategori Kurang (2) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :
Daerah satu daerah

3. Antar daerah (Daerah- Nilai Tertimbang = 40/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI
3
Daerah/Daerah–Pusat)
Apabila capaian IKI berada kategori Sangat Kurang (2) maka Nilai Tertimbang Capaian IKI :

Nilai Tertimbang = 25/100 x bobot lingkup penugasan x NCIKI


TABEL MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI S D … D E S E M B E R … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/G OL RUAN G PANGKAT/G OL RUAN G
JABATAN Direktur Jenderal III JABATAN Menteri
UNIT K E R JA Direktorat Jenderal III INSTANSI Instansi Pusat
PERSPEKTIF * NO RENCANA KI NERJA INDIKATOR KI NERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI KATEGORI NILAI NILAI
CAPAIAN CAPAIAN TERTIM
IKI IKI BANG
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
A. KI NERJA UTAMA
Penerima 1 Meningkatnya pelayanan infrastruktur Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur 61,95% 62,95% 102% Sangat Baik 111 102,8***
Layanan/ perumahan dan permukiman yang layak dan pemukiman yang layak dan aman melalui pendekatan
Stakeholder aman smart living
Penerima 2 Meningkatkan kualitas layanan Direktorat Indeks kualitas layanan yang dihasilkan oleh unit kerja 3,5 3,5 100,0% Baik 109
Layanan/ Jenderal III lingkup Direktorat Jenderal III
Stakeholder
Proses Bisnis 3 Tersusunnya revisi Undang-Undang Republik Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang Republik 100% 80% 80,0% Cu k up 70
Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
Bangunan Gedung sampai tahap harmonisasi di Kemenkumham
4 Tersusunnya RPP tentang Peraturan Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan 100% 95% 95,0% Cu k up 85
Pelaksanaan U U No. 6 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan U U No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek
Arsitek sampai tahap harmonisasi di Kemenkumham
5 Terlaksananya rencana aksi/ inisiatif Persentase penyelesaian rencana aksi/ inisiatif strategis 80% 80% 100,0% Baik 109
strategis dalam rangka pencapaian sasaran individu yang berkontribusi langsung terhadap
dan indikator Kinerja utama organisasi pencapaian indikator Perjanjian Kinerja Direktorat
dalam perjanjian Kinerja Jenderal III sesuai target waktu yang ditetapkan
6 Terlaksananya direktif pimpinan sesuai Persentase penyelesaian penugasan/direktif pimpinan 80% 80% 100,0% Baik 109
target waktu yang ditetapkan sesuai target waktu yang ditetapkan
Penguatan 7 Terwujudnya Direktorat Jenderal III yang Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat 85 85 100% Baik 109
Internal reform dan akuntabel Jenderal III
Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal III 85 85 100% Baik 109
Anggaran 8Pengelolaan anggaran Program Pembinaan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Direktorat 95 93 98% Cu k up 88
dan Pengembangan Infrastruktur Jenderal III
Permukiman yang optimal
B . KI NERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - - -

***Nilai tertimbang Capaian Rencana Kinerja Utama diperoleh dengan formula:

= Rata – Rata Nilai Capaian IKI Kinerja Utama (Perjanjian Kinerja, Rencana Strategis, dan Direktif) × 60∗∗ 40∗∗
+ Rata – Rata Nilai Capaian IKI Kinerja Utam a (Rencana Aksi/Inisiatif Stratgeis) × 100
100
=
111 + 109 + 70 + 85 + 109 + 109 + 109+88 × 60
40 60 40
8 + 109 × 100 = 98,7 × 100 + 109 × = 102,8
IV. MENGHITUNG NILAI AKHIR SKP
Berdasarkan Nilai Tertimbang capaian IKI dihitung Nilai Akhir SKP :

Formula yang digunakan adalah :

dimana :
Nilai KU

Nilai KT

Apabila perolehan nilai S KP lebih dari 120, m aka nilai S KP dikonversi menjadi 120 dengan menambahkan
keterangan.
TABELPENILAIAN SKP
( NAMA INSTANSI )
PEGAWAI YANG DINILAI
AKHIR PERIODE PENILAIAN: … JANUARI S D … D E S E M B E R … TAHUN …
PEJABAT PENILAI KINERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/G OL RUAN G PANGKAT/G OL RUAN G
JABATAN Direktur Jenderal III JABATAN Menteri
UNIT K E R JA Direktorat Jenderal III INSTANSI Instansi Pusat
PERSPEKTIF * NO RENCANA KI NERJA INDIKATOR K INERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI KATEGORI NILAI NILAI
CAPAIAN CAPAIAN TERTIM
IKI IKI BANG
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
A. KI NERJA UTAMA
Penerima 1 Meningkatnya pelayanan infrastruktur Persentase peningkatan pelayanan infrastruktur 61,95% 62,95% 102% Sangat Baik 111 102,8***
Layanan/ perumahan dan permukiman yang layak dan pemukiman yang layak dan aman melalui pendekatan
Stakeholder aman smart living
Penerima 2 Meningkatkan kualitas layanan Direktorat Indeks kualitas layanan yang dihasilkan oleh unit kerja 3,5 3,5 100,0% Baik 109
Layanan/ Jenderal III lingkup Direktorat Jenderal III
Stakeholder
Proses Bisnis 3 Tersusunnya revisi Undang-Undang Republik Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang Republik 100% 80% 80,0% Cu k up 70
Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
Bangunan Gedung sampai tahap harmonisasi di Kemenkumham

4 Tersusunnya RPP tentang Peraturan Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan 100% 95% 95,0% Cu k up 85
Pelaksanaan U U No. 6 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan U U No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek
Arsitek sampai tahap harmonisasi di Kemenkumham
5 Terlaksananya rencana aksi/ inisiatif Persentase penyelesaian rencana aksi/ inisiatif strategis 80% 80% 100,0% Baik 109
strategis dalam rangka pencapaian sasaran individu yang berkontribusi langsung terhadap
dan indikator Kinerja utama organisasi pencapaian indikator Perjanjian Kinerja Direktorat
dalam perjanjian Kinerja Jenderal III sesuai target waktu yang ditetapkan

6 Terlaksananya direktif pimpinan sesuai Persentase penyelesaian penugasan/direktif pimpinan 80% 80% 100,0% Baik 109
target waktu yang ditetapkan sesuai target waktu yang ditetapkan
Penguatan 7 Terwujudnya Direktorat Jenderal III yang Nilai pelaksanaan Reformasi Birokrasi Direktorat 85 85 100% Baik 109
Internal reform dan akuntabel Jenderal III
Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal III 85 85 100% Baik 109
Anggaran 8
Pengelolaan anggaran Program Pembinaan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Direktorat 95 93 98% Cu k up 88
dan Pengembangan Infrastruktur Jenderal III
Permukiman yang optimal
B . KI NERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - - -
NILAI AKHIR SKP = Nilai tertimbang Capaian Rencana Kinerja Utama∗∗∗ + Nilai tertimbang Capaian Rencana Kinerja Tambahan 102,8

= (59, 2 + 43,6 ) + 0

= 102, 8

KETERANGAN Terdapat 3 (tiga) indikator Kinerja individu (IKI) yang berada pada level 3 (cukup) yaitu:
(Opsional)
1. Presentase penyelesaian revisi Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bang unan Gedung sampai tahap harmonisasi di Kemenkumham adalah
80% dimana surat permohonan harmonisasi belum diajukan
2. Presentase penyelesaian RPP tentang Peraturan Pelaksanaan U U No. 6 Tahun 2017 tentang Arsitek sampai adalah 95% dimana kebijakan masih dalam tahap finalisasi
harmonisasi di Kemenkumhan
3. Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran Direktorat Jenderal III memiliki capaian sedikit dibawah target yakni 93
PENILAIAN KINERJA JA DAN
JF Dasar
Model
LANGKAH – LANGKAH PENILAIAN SKP JA DAN JF (MODEL DASAR)
Berdasarkan pengukuran tahunan

I II III IV

MENENTUKAN CAPAIAN MENENTUKAN KATEGORI MENGHITUNG NILAI MENGHITUNG NILAI


IKI RENCANA KINERJA DAN NILAI CAPAIAN TERTIMBANG CAPAIA SKP
RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA
N
Perhitungan Konversi capaian Nilai capaian kinerja Mengitung nilai SKP
capaian IKI pada IKI menjadi nilai akan dibobotkan berdasarkan nilai
KU dan KT. capaian kinerja dan menjadi nilai kinerja capaian Kinerja
nilai capaian kinerja tertimbang tertimbang

Capaian IKI = Berdasarkan tabel


Mengaitkan Kinerja
Perbandingan konversi capaian
atasan dengan
realisasi IKI dengan kinerja menjadi nilai
Kinerja Bawahan
target IKI pada SKP kinerja
I. MENGHITUNG CAPAIAN IKI DAN KATEGORI CAPAIAN IKI

CAPAIAN IKI KONDISI formula


NORMAL (MAXIMISE)
Semakin tinggi nilai realisasi IKI maka
semakin baik capaian kinerjanya Realisasi IKI
Capaian IKI = × 100%
(capaian melampaui target) Target
formula CAPAIAN IKI KONDISI
T KHUSUS (MINIIMISE)
capaian R< T R>T capaian
semakin semakin baik
buruk Semakin tinggi rendah realisasi IKI maka
Ket: semakin baik capaian kinerjanya (capaian
T=
Target melampaui target)
R=
Realisas
i
T
R< T R>T capaian
capaian
CONTOH: semakin baik semakin
buruk
Ket:
1. Persentase Telahaan yang diselesaikan T = Target
R = Realisasi

CONTOH:
1. Ketepatan waktu penyelesaian laporan
2. Persentase complain yang masuk
3. Frekuensi kesahalan penulisan nota dinas
KATEGORI
CAPAIAN IKI
CAPAIAN IKI
101% - 110% Sangat Baik (5)
Pengecualian Baik (4)
100%
Apabila capaian IKI adalah 100% dan target adalah 80% - 99% Cukup (4)
target maksimal yang dapat dicapai pada IKI 60 – 79% Kurang (2)
tersebut makan capaian Iki berada pada kategori 5
(Sangat baik) 0 - 59% Sangat Kurang (1)
TABEL MENGHITUNG CAPAIAN IKI DAN KATEGORI CAPAIAN IKI
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI S D … D ES E MB ER … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI K I NERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Kepala Subdirektorat II JABATAN Direktur II
UNIT K E R J A Direktorat II UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III
RENCANA KI NERJA ATASA RENCANA K INERJA KATEGORI
NO ASPEK INDIKATOR K I NERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI
N LANGS U NG CAPAIAN IKI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
A. KI NERJA UTAMA
1 Meningkatnya kualitas Aplikasi S I MB G Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi dengan NSPK 70 – 80% 75% 100% Baik
bangunan gedung yang menjalankan bisnis
menjamin keselamatan, proses dan SLA (service
level agreement) sesuai Kuantitas Persentase penyelesaian fitur aplikasi S I MB G yang siap 80 – 90% 87% 100% Baik
kesehatan, kenyamanan, digunakan fitur aplikasi
NSPK yang reliable dan
dan kemudahan bagi user-friendly siap
penggunanya. Ketepatan waktu penyelesaian fitur aplikasi sesuai dengan digunakan
Waktu 7 bulan 100% Baik
jadwal yang ditetapkan 7 – 8 bulan
setelah
NSPK terbit

2 Meningkatnya kualitas Respons yang cepat dan Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan masyarakat dan 80 – 90% dari 95% 106% Sangat Baik
bangunan gedung yang akurat atas pengaduan
masyarakat dan pengelola S I MBG atas layanan PBG/I MB dan S LF jumlah
menjamin keselamatan, pengelola simbg terkait pengaduan yang
kesehatan, kenyamanan, layanan penerbitan diajukan
PBG/IMB dan S LF
dan kemudahan bagi melalui aplikasi S I MB G Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memproses 1 – 2 hari 2 hari 100% Baik
penggunanya layanan pengaduan masyarakat dan pengelola S I MB G setelah
permohonan /
pengaduan
disampaikan
3 Meningkatnya kualitas Semakin banyak pegawai Kualitas Persentase kesalahan dokumen PBG/I MB dan S LF yang 90 – 95% 90% 100% Baik
bangunan gedung yang dinas PU dan PTSP diterbitkan melalui aplikasi S I MBG dokumen
menjamin keselamatan, pemda kab/kota yang diproses tanpa
kesehatan, kenyamanan, bisa melayani penerbitan kesalahan
dan kemudahan bagi PBG/I MB dan SLF 80 – 90%
Persentase Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota yang
penggunanya melalui S I MB G secara Kuantitas Pemda
memiliki pegawai dalam jumlah yang ideal yang bisa 85% 100% Baik
cepat dan akurat
mengoperasikan aplikasi S I M B G

B . KI NERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - -
II. MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN RENCANA KINERJA
Berdasarkan capaian IKI berserta kategorinya ditentukan capaian rencana kinerja berdasarkan tabel konversi
dibawah ini :

CAPAIAN RENCANA
KETENTUAN K INE RJA
KATEGORI NILAI

D u a atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori "Sangat Baik", dan/ata u
tidak ada Capaian IKI yang berada dibawah kategori “Baik”. SANGAT BAIK 120

D u a atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori "Baik", d an/atau tidak
lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Cukup" serta tidak ada Capaia n IKI berada BAIK 100
pada kategori “Kurang” atau “Sangat Kurang”.

D u a atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Cukup”, dan/ata u tidak
lebih dari 1 Capaian IKI yang berada pada kategori "Kurang" serta tidak ada Capaian IKI C U KU P 80
berada pada kategori "Sangat Kurang"

D u a atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Kurang” da n/a ta u tidak
KUR ANG 60
lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang"

D u a atau lebih Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang" SANGAT KUR ANG 25

Dalam hal suatu rencana kinerja hanya memiliki satu Indikator Kinerja Individu, maka capaian IKI merupakan capaian rencana kinerja.
TABEL MENGHITUNG CAPAIAN RENCANA KINERJA
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI S D … D ES E MB ER … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI K I NERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Kepala Subdirektorat II JABATAN Direktur II
UNIT K E R J A Direktorat II UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III
KATEGORI CAPAIAN RENCANA K I NERJA
RENCANA KI NERJA
NO RENCANA K I NERJA ASPEK INDIKATOR KI NERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN
ATASAN LA NGS U NG IKI KATEGORI NILAI

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
A. KI NERJA UTAMA
1 Meningkatnya kualitas Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi 70 – 80% 75% 100% Baik Baik 100
bangunan gedung yang menjalankan bisnis dengan NSPK
proses dan SLA Kuantitas 80 – 90% fitur 87% 100% Baik
menjamin keselamatan, (service level Persentase penyelesaian fitur aplikasi
kesehatan, S I MBG yang siap digunakan aplikasi siap
agreement) sesuai digunakan
kenyamanan, dan NSPK yang reliable Ketepatan waktu penyelesaian fitur 7 – 8 bulan
kemudahan bagi dan user-friendly Waktu aplikasi sesuai dengan jadwal yang 7 bulan 100% Baik
setelah
penggunanya. ditetapkan NSPK terbit

2 Meningkatnya kualitas Respons yang cepat Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan 80 – 90% dari 95% 106% Sangat Baik Baik 100
bangunan gedung yang dan akurat atas masyarakat dan pengelola S I MBG atas jumlah
pengaduan masyarakat layanan PBG/IMB dan S LF pengaduan
menjamin keselamatan, dan pengelola yang diajukan
kesehatan, simbg terkait layanan Rata-rata waktu yang dibutuhkan 1 – 2 hari
2 hari 100% Baik
kenyamanan, dan penerbitan P BG/I MB Waktu untuk memproses layanan pengaduan setelah
kemudahan bagi dan S LF melalui masyarakat dan pengelola S I MBG permohonan /
penggunanya aplikasi S I MB G pengaduan
disampaikan

3 Meningkatnya kualitas Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan dokumen 90 – 95% 90% 100% Baik Baik 100
bangunan gedung yang pegawai dinas PU dan PBG/IMB dan S L F yang diterbitkan dokumen
melalui aplikasi S I M B G diproses
menjamin keselamatan, PTSP pemda kab/kota tanpa
kesehatan, yang bisa melayani kesalahan
kenyamanan, dan penerbitan PBG/IMB Persentase Pemerintah Daerah 80 – 90%
kemudahan bagi dan S LF melalui Kuantitas Kabupaten/ Kota yang memiliki Pemda 85% 100% Baik
penggunanya S I M B G secara cepat pegawai dalam jumlah yang ideal yang
dan akurat bisa mengoperasikan aplikasi S I MB G

B . KI NERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - - - -
III. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG CAPAIAN RENCANA KINERJA
Nilai tertimbang berfungsi untuk mengikat kinerja individu dengan kinerja organisasi atau kinerja bawahan dengan kinerja atasan langsung. Bobot adalah besarnya angka yang ditetapkan
sebagai pengali nilai capaian Rencana Kineja. Bobot tergantung pada Metode Penyelarasan Kinerja yang digunakan.

Metode Cascading Ketentuan Rencana Kinerja Ada/Tidak Pembagian Bobot

Non-Direct 1 Kinerja Uta ma Ada 80


Kinerja atasan langsung yang diintervensi Ada Maksimal 20
Kinerja Tambaha n Ada Maksimal 10
Non - Direct 2 Kinerja Uta ma Ada 80
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Ada Maksimal 20
Kinerja Tambaha n Tidak -
Direct 3 Kinerja Uta ma Ada 100
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Tidak -

Kinerja Tambaha n Ada Maksimal 10


Direct 4 Kinerja Uta ma Ada 100
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Tidak -
Kinerja Tambaha n Tidak -

1. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode direct maka :


• Bobot untuk nilai capaian rencana kinerja adalah 100 poin
• Nilai capaian kinerja atasan yang diintervensi tidak
diperhitungkan dalam penilaian.
3. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode non-direct maka :
• Bobot untuk nilai capaian rencana kinerja adalah 80 poin
• Bobot untuk nilai capaian kinerja atasan yang diintervensi
adalah maksimal 20 poin
KETENTUAN PEMBOBOTAN NILAI TERTIMBANG

METODE DIRECT METODE NON DIRECT


80/100 x NCRKP + Bobot*/100 x NCRKAL
100/100 x NCRKP + 0/100* x NCRKAL
Sangat Baik*

20/100 x NCRKAL

Bobot dipengaruhi oleh Kategori Capaian


Baik*

20/100 x NCRKAL

Kinerja Atasan
Cukup*

10% x NCRKAL

Kurang*

5% x NCRKAL

Sangat Kurang*

1% x NCRKAL

Keterangan:
NCRKP = NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA PEGAWAI
NCRKAL = NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA ATASAN LANGSUNG/ RATA – RATA NILAI CAPAIAN IKI JPT YANG DIINTERVENSI
TABEL MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG
( NAMA INSTANSI ) PERIODE PENILAIAN: … JANUARI S D … D ES E MB ER … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI K I NERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Kepala Subdirektorat II JABATAN Direktur II
UNIT K E R J A Direktorat II UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III

KATEGORI CAPAIAN RENCANA K INERJA


RENCANA KI NERJA CAPAIAN
NO ATASAN LA NGS U NG RENCANA K I NERJA ASPEK INDIKATOR KI NERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI NILAI TERTIM
IKI KATEGORI NILAI BANG*

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
A. KI NERJA UTAMA
1 Meningkatnya kualitas Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi 70 – 80% 75% 100% Baik Baik 100 104
bangunan gedung yang menjalankan bisnis dengan NSPK
proses dan SLA Kuantitas 80 – 90% fitur 87% 100% Baik
menjamin keselamatan, (service level Persentase penyelesaian fitur aplikasi
kesehatan, S I MBG yang siap digunakan aplikasi siap
agreement) sesuai digunakan
kenyamanan, dan NSPK yang reliable Ketepatan waktu penyelesaian fitur 7 – 8 bulan
kemudahan bagi dan user-friendly Waktu 7 bulan 100% Baik
aplikasi sesuai dengan jadwal yang setelah
penggunanya. ditetapkan NSPK terbit

2 Meningkatnya kualitas Respons yang cepat Kuantitas Persentase penyelesaian pengaduan 80 – 90% dari 95% 106% Sangat Baik Baik 120 104
bangunan gedung yang dan akurat atas masyarakat dan pengelola S I MBG atas jumlah
pengaduan masyarakat layanan PBG/IMB dan S LF pengaduan
menjamin keselamatan, dan pengelola yang diajukan
kesehatan, simbg terkait layanan Waktu Rata-rata waktu yang dibutuhkan 1 – 2 hari
kenyamanan, dan untuk memproses layanan pengaduan setelah 2 hari 100% Baik
penerbitan P BG/I MB
kemudahan bagi dan S LF melalui masyarakat dan pengelola S I MBG permohonan /
penggunanya aplikasi S I MB G pengaduan
disampaikan

3 Meningkatnya kualitas Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan dokumen 90 – 95% 90% 100% Baik Baik 100 104
bangunan gedung yang pegawai dinas PU dan PBG/IMB dan S LF yang diterbitkan dokumen
melalui aplikasi S I M B G diproses
menjamin keselamatan, PTSP pemda kab/kota tanpa
kesehatan, yang bisa melayani kesalahan
kenyamanan, dan penerbitan P BG/I MB Persentase Pemerintah Daerah 80 – 90%
Kuantitas 85% 100% Baik
kemudahan bagi dan S L F melalui Kabupaten/ Kota yang memiliki Pemda
penggunanya S I M B G secara cepat pegawai dalam jumlah yang ideal yang
dan akurat bisa mengoperasikan aplikasi S I MB G

B . K I NERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - - - - -
Keterangan:
*Nilai tertimbang Capaian Rencana Kinerja Utama Kepala Subdirektorat II yang teridiri dari :
1. Aplikasi SI MBG menjalankan bisnis proses dan S LA (service level agreement) sesuai NSPK yang reliable dan user-friendly) mengintervensi Kinerja
utama Direktur II nomor 1 yakni “Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudah
an bagi penggunanya” yang memiliki NCIKI adalah
2. Res p ons yang cepat dan akurat atas pengaduan masyarakat dan pengelola simbg [TR1] terkait layanan penerbitan PBG/IMB dan SLF melalui apli
kasi SI MBG mengintervensi Kinerja utama Direktur II nomor 1 yakni “Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin keselamatan, ke s
ehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi penggunanya”
3. Semakin banyak pegawai dinas PU dan PTSP pemda kab/kota yang bisa melayani penerbitan PBG/IMB dan S LF melalui SI MBG secara cepat da
n akurat mengintervensi Kinerja utama Direktur II nomor 1 yakni “Meningkatnya kualitas bangunan gedung yang menjamin keselamatan, kes eh a
tan, kenyamanan, dan kemudahan bagi penggunanya”

Dihitung dengan formula:

Berikut ilustrasi perhitungan nilai TERTIMBANG kepala subdirektorat II:

KINERJA UTAMA NILAI KINERJA METODE KINERJA UTAMA KEPALA NILAI KINERJA UTAMA NILAI TERTIMBANG
ATASAN LANGSUNG UTAMA ATASAN CASCADING SUBDIREKTORAT II KEPALA SUBDIREKTORAT II
YANG DIINTERVENSI LANGSUNG
1 120 non - direct 1 100 (80/100 × 100) + ( 20/100 × 120) = 104

1 120 non - direct 2 100 (80/100 × 100) + ( 20/100 × 120) = 104

1 120 non - direct 3 100 (80/100 × 100) + ( 20/100 × 120) = 104


IV. MENGHITUNG NILAI AKHIR SKP
Berdasarkan Nilai capaian Rencana Kinerja dihitung Nilai Akhir SKP :

Formula yang digunakan adalah :

dimana : Nilai Capaian KU

Nilai Capaian KT

Apabila perolehan nilai S KP lebih dari 120, maka nilai S KP dikonversi menjadi 120 dengan menambahkan
keterangan.
TABEL MENGHITUNG NILAI SKP
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI K I NERJA
NAMA NAMA
NIP NIP (*opsional)
PANGKAT/GOL RUANG PANGKAT/GOL RUANG
JABATAN Kepala Subdirektorat II JABATAN Direktur II
UNIT K E R J A Direktorat II UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III
RENCANA K I NERJ KATEGORI CAPAIAN RENCANA K I NERJA
NO A ATASAN LA NGS U RENCANA K I NERJA ASPEK INDIKATOR KI NERJA INDIVIDU TARGET REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN IK NILAI TERTI
NG I KATEGORI NILAI MBANG*

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
A. K I NERJA UTAMA
1 Meningkatnya Aplikasi S I M BG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur aplikasi 70 – 80% 75% 100% Baik Baik 100 104
kualitas bangunan menjalankan bisnis dengan NSPK
gedung yang proses dan SLA Kuantitas Persentase penyelesaian fitur 80 – 90% fitur 87% 100% Baik
menjamin (service level aplikasi SIMBG yang siap aplikasi siap
keselamatan, agreement) sesuai digunakan digunakan
kesehatan, Ketepatan waktu penyelesaian fitur 7 – 8 bulan
kenyamanan, dan NSPK yang reliable Waktu 7 bulan 100% Baik
dan user-friendly aplikasi sesuai dengan jadwal yang setelah NSPK
kemudahan bagi ditetapkan terbit
penggunanya.

2 Meningkatnya Respons yang cepat Kuantitas Persentase penyelesaian 80 – 90% dari 95% 106% Sangat Baik Baik 100 104
kualitas bangunan dan akurat atas pengaduan masyarakat dan jumlah
gedung yang pengaduan pengelola S I MBG atas layanan pengaduan
menjamin masyarakat dan P BG/IMB dan S LF yang diajukan
keselamatan, pengelola
2 hari 100% Baik
kesehatan, simbg terkait Rata-rata waktu yang dibutuhkan 1 – 2 hari
kenyamanan, dan layanan penerbitan Waktu untuk memproses layanan setelah
kemudahan bagi PBG/IMB dan S L F pengaduan masyarakat dan permohonan
penggunanya melalui aplikasi pengelola S I MBG / pengaduan
S I MB G
disampaikan

3 Meningkatnya Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan dokumen 90 – 95% 90% 100% Baik Baik 100 104
kualitas bangunan pegawai dinas PU dan P BG/IMB dan S L F yang diterbitkan dokumen
gedung yang PTSP pemda kab/kota melalui aplikasi S I MBG diproses
menjamin yang bisa melayani tanpa
keselamatan, penerbitan PBG/I MB kesalahan
kesehatan, dan S LF melalui 80 – 90%
Persentase Pemerintah Daerah 85% 100% Baik
kenyamanan, dan S I MB G secara cepat Kuantitas Pemda
Kabupaten/ Kota yang memiliki
kemudahan bagi dan akurat
pegawai dalam jumlah yang ideal
penggunanya
yang bisa mengoperasikan aplikasi
B . KI NERJA TAMBAHAN

- - - - - - - - - - -

104

KETERA NGA N P E JA B AT PENILAI (Opsional) : -

(tempat), (tanggal, b ulan, tahun)


Pejabat Penilai Kinerja,

(Nama)
(NIP)
PENILAIAN KINERJA JA DAN
JF
Model Pengembangan
LANGKAH – LANGKAH PENILAIAN SKP JA (MODEL PENGEMBANGAN)
Berdasarkan pengukuran tahunan

I II III IV

MENENTUKAN MENENTUKAN KATEGORI DAN MENGHITUNG NILAI MENGHITUNG NILAI


CAPAIAN IKI RENCANA NILAI CAPAIAN RENCANA TERTIMBAN CAPAIAN SKP
KINERJA KINERJA G RENCANA KINERJA

Konversi capaian IKI menjadi Nilai capaian kinerja akan Mengitung nilai SKP
Menghitung capaian berdasarkan nilai
IKI pada KU dan KT nilai capaian kinerja dan nilai dibobotkan menjadi nilai
capaian kinerja kinerja tertimbang capaian Kinerja
tertimbang

Capaian IKI = Berdasarkan tabel Mengaitkan Kinerja


Perbandingan konversi capaian atasan dengan
realisasi IKI dengan kinerja menjadi nilai Kinerja Bawahan
target IKI pada SKP kinerja
I. MENGHITUNG CAPAIAN IKI DAN KATEGORI CAPAIAN IKI
Capaian IKI diperoleh dengan membandingkan realisasi dengan target dan kategori penilaian/standar Kinerja yang telah ditetapkan pada SKP. Seperti yang telah dijelaskan pada perencanaan SKP tahap 4, Terdapat 4
jenis kategori penilaian yang dapat digunakan yakni 2 level penilaian, 3 level penilaian, 4 level penilaian, dan 5 level penilaian dengan penjelasan sebagaimana tabel berikut:

Keterangan:
1. Kategori penilaian/standar Kinerja sangat kurang sampai deng
an sangat baik adalah suatu urutan kategori penilaian/standar
Kinerja dalam menilai capaian Kinerja.
2. Pada kategori penilaian Kinerja pegawai sangat kurang/tidak d
apat diterima tercantum realisasi Kinerja yang tidak dapat diteri
ma dan merupakan kategori untuk menilai capaian Kinerja.
3. Pada kategori penilaian Kinerja sangat baik/melampaui target t
ercantum realisasi Kinerja yang melampaui target dan merupak
an kategori tertinggi untuk menilai capaian Kinerja.
4. Pedoman ini menggunakan kategori penilaian “baik” sebagai kat
egori yang mencantumkan target Kinerja.
Contoh Kasus:
Seorang pegawai dengan rencana Kinerja “Proses bisnis aplikasi S I M B G dalam bentuk arsitektur aplikasi yang lengkap dan sesuai NSPK”
memiliki 5 kategori penilaian (Sangat Baik, Baik, Cu kup , Kurang, dan Sangat Kurang).
KATEGORI PENILAIAN/STANDAR K INERJA
(DIBACA DARI ATAS KEBAWAH)
CONTOH RENCANA K INERJA ASPEK INDIKATOR KI NERJA INDIVIDU TARGET SANGAT KURANG/ C U KU P / SANGAT BAIK/ REALISASI KATEGORI
KAS U S KURANG/ JAU H SEDIKIT MELAMPAUI CAPAIAN IKI
TIDAK DAPAT DIBAWAH DIBAWAH TARGET
TARGET TARGET
DITERIMA
I Proses bisnis aplikasi Kualitas Tingkat kesesuaian proses 80 - 90% sesuai < 50% 50 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik
S I MB G dalam bentuk bisnis aplikasi S I MB G dengan
NSPK
arsitektur aplikasi yang
lengkap dan sesuai NSPK 80 - 90% selesai
Kuantitas Persentasepenyelesaian <50% 50 - 69% 70 – 79% >90% 90% Baik
dokumen arsitektur aplikasi
S I MBG sesuai NSPK
7 - 8 bulan setelah
Tingkat ketepatan NSPK terbit
Waktu waktu penyelesaian dokumen >11 10 – 11 9 – 10 <7 7,5 bulan Baik
arsitektur aplikasi unt uk
diserahkan ke tim IT

II Proses bisnis aplikasi Kualitas Tingkat kesesuaian proses 80 - 90% sesuai < 50% 50 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik
S I MB G dalam bentuk bisnis aplikasi S I MB G dengan
arsitektur aplikasi yang NSPK
lengkap dan sesuai NSPK 80 - 90% selesai
Kuantitas Persentasepenyelesaian <50% 50 - 69% 70 – 79% >90% 78% Cuk up
dokumen arsitektur aplikasi
S I MBG sesuai NSPK
7 - 8 bulan setelah
Tingkat ketepatan NSPK terbit
Waktu waktu penyelesaian dokumen >11 10 – 11 9 – 10 <7 10 bulan Cuk up
arsitektur aplikasi unt uk
diserahkan ke tim IT

III Proses bisnis aplikasi Kualitas Tingkat kesesuaian proses 80 - 90% sesuai < 50% 50 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik
S I MB G dalam bentuk bisnis aplikasi S I MB G dengan
arsitektur aplikasi yang NSPK
lengkap dan sesuai NSPK
80 - 90% selesai
Kuantitas Persentasepenyelesaian <50% 50 - 69% 70 – 79% >90% 92% Sangat Baik
dokumen arsitektur aplikasi
S I MBG sesuai NSPK
7 - 8 bulan setelah
Tingkat ketepatan NSPK terbit
Waktu waktu penyelesaian dokumen >11 10 – 11 9 – 10 <7 8 bulan Baik
arsitektur aplikasi untuk
II. MENENTUKAN KATEGORI CAPAIAN RENCANA KINERJA
Berdasarkan capaian IKI kategori capaian IKI ditentukan capaian rencana kinerja berdasarkan tabel konversi
dibawah ini :

CAPAIAN RENCANA KINERJA


KETENTUAN
KATEGORI NILAI

D u a atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori "Sangat Baik",
dan/atau tidak ada Capaian IKI yang berada dibawah kategori “Baik”. SANGAT BAIK 120

D u a atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori "Baik",
dan/atau tidak lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Cukup" serta BAIK 100
tidak ada Capaian IKI berada pada kategori “Kurang” atau “Sangat Kurang”.

D u a atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Cukup”,
dan/atau tidak lebih dari 1 Capaian IKI yang berada pada kategori "Kurang" C U KU P 80
serta tidak ada Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang"

D u a atau lebih Capaian IKI paling kurang berada pada kategori “Kurang”
dan/atau tidak lebih dari 1 Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang" KU RANG 60

D u a atau lebih Capaian IKI berada pada kategori "Sangat Kurang" SANGAT KURANG 25

Dalam hal suatu rencana kinerja hanya memiliki satu Indikator Kinerja Individu, maka capaian IKI merupakan capaian rencana kinerja.
Contoh Kasus:
Seorang pegawai dengan rencana Kinerja “Proses bisnis aplikasi S I M B G dalam bentuk arsitektur aplikasi yang lengkap dan sesuai NSPK”
memiliki 5 kategori penilaian (Sangat Baik, Baik, Cu kup , Kurang, dan Sangat Kurang).
KATEGORI PENILAIAN/STANDAR K INERJA CAPAIAN RENCANA
(DIBACA DARI ATAS KEBAWAH) K I NERJA
CONTOH RENCANA ASPEK INDIKATOR K I NERJA INDIVIDU TARGET SANGAT KURANG/ C U KU P / SANGAT BAIK/ REALISASI KATEGORI
K AS US KI NERJA KURANG/ JAUH SEDIKIT MELAMPAUI CAPAIAN IKI
DIBAWAH DIBAWAH KATEGORI NILAI
TIDAK DAPAT TARGET
TARGET TARGET
DITERIMA
I Proses bisnis Kualitas Tingkat kesesuaian proses 80 - 90% sesuai < 50% 50 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik
aplikasi S I MB G bisnis aplikasi S I M BG dengan
NSPK
dalam bentuk
arsitektur aplikasi Kuantita 80 - 90% selesai
Persentase penyelesaian dokumen
yang lengkap dan arsitektur aplikasi S I MBG <50% 50 - 69% 70 – 79% >90% 90% Baik
sesuai NSPK sesuai NSPK
Baik 100
Waktu Tingkat ketepatan waktu 7 - 8 bulan
penyelesaian dokumen setelah
arsitektur aplikasi unt uk NSPK terbit >11 10 – 11 9 – 10 <7 7,5 bulan Baik
diserahkan ke tim IT

II Proses bisnis Kualitas Tingkat kesesuaian proses 80 - 90% sesuai < 50% 50 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik
aplikasi S I MB G bisnis aplikasi S I M BG dengan
dalam bentuk NSPK
arsitektur aplikasi
yang lengkap dan Kuantitas 80 - 90% selesai
Persentase penyelesaian dokumen
sesuai NSPK arsitektur aplikasi S I MBG <50% 50 - 69% 70 – 79% >90% 78% Cuk up
sesuai NSPK Cu ku p 80
Waktu Tingkat ketepatan waktu 7 - 8 bulan
penyelesaian dokumen setelah
arsitektur aplikasi unt uk NSPK terbit >11 10 – 11 9 – 10 <7 10 bulan Cuk up
diserahkan ke tim IT

III Proses bisnis Kualitas Tingkat kesesuaian proses 80 - 90% sesuai < 50% 50 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik
aplikasi S I MB G bisnis aplikasi S I M BG dengan
dalam bentuk NSPK
arsitektur aplikasi
yang lengkap dan Kuantitas 80 - 90% selesai
Persentase penyelesaian dokumen <50% 50 - 69% 70 – 79% >90% 92% Sangat Baik
sesuai NSPK arsitektur aplikasi S I MBG
sesuai NSPK Sangat Baik 120
Waktu Tingkat ketepatan waktu 7 - 8 bulan
penyelesaian dokumen setelah
arsitektur aplikasi unt uk NSPK terbit >11 10 – 11 9 – 10 <7 8 bulan Baik
diserahkan ke tim IT
III. MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG CAPAIAN RENCANA KINERJA
Nilai tertimbang berfungsi untuk mengikat kinerja individu dengan kinerja organisasi atau kinerja bawahan dengan kinerja atasan langsung. Bobot adalah besarnya angka yang ditetapkan
sebagai pengali nilai capaian Rencana Kineja. Bobot tergantung pada Metode Penyelarasan yang digunakan

Metode Cascading Ketentuan Rencana Kinerja Ada/Tidak Pembagian Bobot

Non-Direct 1 Kinerja Uta ma Ada 80


Kinerja atasan langsung yang diintervensi Ada Maksimal 20
Kinerja Tambaha n Ada Maksimal 10
Non - Direct 2 Kinerja Uta ma Ada 80
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Ada Maksimal 20
Kinerja Tambaha n Tidak -
Direct 3 Kinerja Uta ma Ada 100
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Tidak -

Kinerja Tambaha n Ada Maksimal 10


Direct 4 Kinerja Uta ma Ada 100
Kinerja atasan langsung yang diintervensi Tidak -
Kinerja Tambaha n Tidak -

1. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode direct maka :


• Bobot untuk nilai capaian rencana kinerja adalah 100 poin
• Nilai capaian kinerja atasan yang diintervensi tidak
diperhitungkan dalam penilaian.
3. Jika kinerja utama diselaraskan dengan metode non-direct maka :
• Bobot untuk nilai capaian rencana kinerja adalah 80 poin
• Bobot untuk nilai capaian kinerja atasan yang diintervensi
adalah maksimal 20 poin
KETENTUAN PEMBOBOTAN[TRN1]
hIaLruAsnIyaTkEapRitaTl ?IMBANG

METODE DIRECT METODE NON DIRECT


80/100 x NCRKP + Bobot*/100 x NCRKAL
100/100 x NCRKP + 0/100* x NCRKAL
Sangat Baik*

20/100 x NCRKAL

Bobot dipengaruhi oleh Kategori Capaian


Baik*

20/100 x NCRKAL

Kinerja Atasan
Cukup*

10% x NCRKAL

Kurang*

5% x NCRKAL

Sangat Kurang*

1% x NCRKAL

Keterangan:
NCRKP = NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA PEGAWAI
NCRKAL = NILAI CAPAIAN RENCANA KINERJA ATASAN LANGSUNG/ RATA – RATA NILAI CAPAIAN IKI JPT YANG DIINTERVENSI
TABEL MENGHITUNG NILAI TERTIMBANG
( NAMA INSTANSI ) P ERI ODE PENILAIAN: … JANUARI S D … D E S E MB E R … TAHUN …
PEGAWAI YANG DINILAI PEJABAT PENILAI K I NERJA
NAMA NAMA
NIP NIP
PANGKAT/GOL PANGKAT/GOL
RUANG RUANG
JABATAN Kepala Subdirektorat II JABATAN Direktur II
UNIT K E R J A Direktorat II UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III
NO RENCANA RENCANA ASPEK INDIKATOR K INERJA TARGET KATEGORI PENILAIAN/STANDAR KINERJA * REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN RENCANA KI NERJA
K I NERJA KI NERJA INDIVIDU SANGAT KURANG C U KU P SANGAT NILAI
KATEGOR I NILAI
ATASAN KURANG BAIK TERTIM
LANGSUNG BANG*
*
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
A. K INERJA UTAMA
1 Meningkatnya Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur 80 – 90% < 60% 60 – 69% 70 – 79% >90% 85% Baik Baik 100 104
kualitas menjalankan Kuantitas aplikasi dengan NSPK
bisnis proses dan Persentase penyelesaian 80 – 90% <70% 60 – 69% 70 – 79% >90% 85% Baik
bangunan gedung SLA (service level aplikasi SIMBG yang
yang agreement) sesuai sistem
siap digunakan aplikasi siap
menjamin NSPK yang digunakan
keselamatan, reliable dan user- Ketepatan waktu 7 – 8 bulan
friendly Waktu penyelesaian aplikasi
kesehatan,
sesuai dengan jadwal >12 11 - 12 9 - 10 <7 7 bulan Baik
kenyamanan, dan yang ditetapkan
kemudahan
bagi
penggunanya.
2 Meningkatnya Respons yang Kuantitas Persentase penyelesaian 80 – 90% <60% 60 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat Baik Baik 100 104
kualitas cepat dan akurat pengaduan masyarakat dari
atas pengaduan dan pengelola S I MB G jumlah
bangunan masyarakat dan atas layanan PBG/IMB pengaduan
gedung pengelola dan S LF yang
yang simbg terkait Waktu Rata-rata waktu yang diajukan
menjamin layanan dibutuhkan untuk 2 – 3 hari >7 6–7 4-5 <2 2 hari Baik
keselamatan, penerbitan memproses layanan setelah
PBG/IMB dan pengaduan masyarakat permohonan
kesehatan, dan pengelola S I MBG
SLF melalui / pengaduan
kenyamanan, aplikasi S I MB G disampaikan
dan
kemudahan
bagi
penggunanya
3 Meningkatnya Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan 90 – 95% <78% 78 – 83% 84 – 89% >95% 90% Baik Baik 100 104
kualitas pegawai dinas PU dokumen P BG/IMB dan dokumen
S LF yang diterbitkan diproses
bangunan gedung dan PTSP pemda melalui aplikasi S I MBG tanpa
yang kab/kota yang kesalahan
Kuantitas Persentase Pemerintah 80 – 90%
menjamin bisa melayani
keselamatan, penerbitan Daerah Kabupaten/ Pemda <70% 60 – 69% 70 – 79% >90% 85% Baik
IV. MENGHITUNG NILAI AKHIR SKP
Berdasarkan Nilai capaian Rencana Kinerja dihitung Nilai Akhir SKP :

Formula yang digunakan adalah :

dimana : Nilai Capaian KU

Nilai Capaian KT

Apabila perolehan nilai S KP lebih dari 120, maka nilai S KP dikonversi menjadi 120 dengan menambahkan
keterangan.
TABEL MENGHITUNG NILAI SKP

( NAMA INSTANSI ) P E RI O DE PENILAIAN: … JAN UARI S D … D E S E M B E R … TAHUN …


PEGAWAI YAN G DINILAI P E JABAT PENILAI KI N E RJA
NAMA NAMA
NIP NIP
PAN GKAT / GOL RUA N G PANG KAT/ G OL RUAN G
JABATAN Kepala Subdirektorat II JABATAN Direktur II
UNIT K E R J A Direktorat II UNIT K E R J A Direktorat Jenderal III

NO RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA ASPEK INDIKATOR KINE RJA INDIVI TARGET KATEG ORI PENILAIAN/STANDAR KINERJA * REALISASI CAPAIAN IKI CAPAIAN RENCANA KIN ERJA
ATASAN LA NG S UN G DU SANGAT KUR KURANG CUKUP SANGAT BAI NILAI TERT
AN G K KATEGORI NILAI IM
BANG**
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15)
A. KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya Aplikasi SIMBG Kualitas Tingkat kesesuaian fitur 80 – 90% < 60% 60 – 69% 70 – 79% >90% 85% B aik Baik 100 104
kualitas bangunan menjalankan bisnis Kuantitas aplikasi dengan NSPK
proses dan SLA Persentase penyelesaian 80 – 90% <70% 60 – 69% 70 – 79% >90% 85% B aik
gedung yang (service level aplikasi S I M B G yang siap sistem aplikasi
menjamin agreement) sesuai digunakan siap digunakan
keselamatan, NSPK yang reliable 7 – 8 bulan
kesehatan, dan user-friendly Ketepatan waktu
Waktu penyelesaian aplikasi sesuai
kenyamanan, dan
dengan jadwal yang >12 11 - 12 9 - 10 <7 7 bulan B aik
kemudahan bagi ditetapkan
penggunanya.

2 Meningkatnya Respons yang cepat Kuantitas Persentase penyelesaian 80 – 90% dari <60% 60 – 69% 70 – 79% >90% 95% Sangat B aik Baik 100 104
kualitas bangunan dan akurat atas pengaduan masyarakat dan jumlah
gedung yang pengaduan pengelola S IM B G atas pengaduan
menjamin masyarakat dan layanan PB G/ IM B dan S LF yang diajukan
keselamatan, pengelola Rata-rata waktu yang 2 – 3 hari
Waktu dibutuhkan untuk setelah
kesehatan, simbg
kenyamanan, dan memproses layanan permohonan / >7 6 –7 4-5 <2 2 hari B aik
terkait
kemudahan bagi layanan penerbitan pengaduan masyarakat dan pengaduan
penggunanya PBG /IMB dan S L F pengelola S I M B G disampaikan
melalui aplikasi
SIMBG

3 Meningkatnya Semakin banyak Kualitas Persentase kesalahan 90 – 95% <78% 78 – 83% 84 – 89% >95% 90% B aik Baik 100 104
kualitas bangunan pegawai dinas PU dan dokumen PBG /IMB dan S L F dokumen
yang diterbitkan melalui diproses
gedung yang PTSP pemda aplikasi S I M B G tanpa
menjamin kab/kota yang bisa kesalahan
keselamatan, melayani penerbitan Kuantitas Persentase Pemerintah 80 – 90%
kesehatan, PB G/IM B dan S L F Daerah Kabupaten/ Kota <70% 60 – 69% 70 – 79% >90% 85% B aik
Pemda
kenyamanan, dan melalui S I M B G secara yang memiliki pegawai
cepat dan akurat dalam jumlah yang ideal
kemudahan bagi
yang bisa mengoperasikan
penggunanya aplikasi S I M B G

B . KINERJA TAMBAHAN
- - - - - - - - - - - - - - -
104

KETERA NGA N P E JA B AT PENILAI (Opsional) : -

(tempat), (tanggal, b ulan, tahun)


Pejabat Penilai Kinerja,

(Nama)
(NIP)
PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS
PERILAKU STANDAR PERILAKU
KERJA
KERJA Standar/Level
Jabatan Jenjang yang
Orientasi Pelayanan Jabatan dipersyaratk
an
Komitmen
Jabatan Pimpinan Utama 7
Insiatif Kerja Tinggi Madya 6– 7
Pratama 5– 6
Kerja sama Jabatan Administr Administrator 4– 5
asi Pengawas 3– 4
Kepemimpinan Pelaksana 1– 2
Jabatan Fungsiona Utama 5– 6
l Keahlian Madya 4– 5
Muda 3– 4
Ditetapkan berdasarkan Standar Pertama 2– 3
Perilaku yang berlaku dalam Jabatan Fungsiona Penyelia 3– 4
jabatan l Keterampilan Mahir 2– 3
Terampil 1– 2
Pemula 1– 2
Standar Perilaku Kerja
1. Orientasi Pelayanan

ASPEK PERILAKU K E R J A ORIENTASI PELAYANAN


DEFINISI Sikap dan perilaku kerja pegawai dalam memberikan pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain meliputi
masyarakat, atasan, rekan kerja, unit kerja terkait, dan/atau instansi lain.

L EVEL INDIKATOR PERILAKU K E R J A SITUASI


PERILAKU
KERJA
1 Memahami dan memberikan pelayanan yang baik sesuai standar. a. Ketika memberikan pelayanan kepada
pihak-pihak yang dilayani.
2 Memberikan pelayanan sesuai standar dan m enunjukkan komitmen dalam b. Ketika membangun hubungan dengan
pelayanan. pihak-pihak yang dilayani.
3 Memberikan pelayanan diatas standar unt uk memastikan keputusan c. Ketika diharapkan memberikan nilai-
pihak-pihak yang dilayani sesuai arahan atasan. nilai tumb uh atas layanan yang
diberikan kepada pihak-pihak yang
dilayani.
4 Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah d. Ketika beradaptasi dengan
menggunakan teknologi digital.
dalam pelayanan.
e. Ketika diharapkan dengan benturan
5 Berusaha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan kepentingan.
percepatan penanganan masalah.

6 Mengevaluasi dan mengantisipasi kebutuhan pihak-pihak yang dilayani.

7 Mengembangkan sistem pelayanan baru bersifat jangka panjang untuk


memastikan kebutuhan dan kepuasan pihak-pihak yang dilayani.
Standar Perilaku Kerja
2. KOMITMEN

ASPEK PERILAKU K E R J A KOMITMEN


DEFINISI Kemauan dan kemampuan untuk menyelaraskan sikap dan tindakan pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi dengan
mengutam akan kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, seseorang, dan/atau golongan.

L EVEL INDIKATOR PERILAKU K E R J A SITUASI


PERILAKU
KERJA
1 Memahami dan mengetahui perilaku dasar menyangkut komitmen organisasi. a. Ketika menjalankan tugas
serta
2 Menunjukkan perilaku atau tindakan sesuai dengan aturan atau nilai-nilai kewajibannya sebagai
organisasi sebatas mengikuti arahan atasan. anggota organisasi.
b. Ketika harus menjaga citra organisasi.
c. Ketika menghadapi keadaan dilematis.
3 Menunjukkan tindakan dan perilaku yang konsisten serta meneladani perilaku d. Ketika diharapkan memupuk
komitmen terhadap organisasi. jiwa nasionalisme.
e. Ketika dihadapkan dengan masalah
4 M endukung tujuan serta menjaga citra organisasi secara konsisten. korupsi/ kolusi/ nepotisme (KKN).

5 Bertindak berdasarkan nilai-nilai organisasi secara konsisten.

6 Menunjukkan komitmen atas kepentingan yang lebih besar daripada


kepentingan pribadi.
7 Mengambil keputusan atau tindakan yang m em butuhkan pengorbanan yang
besar (menjadi model perilaku positif yang terintegrasi)
Standar Perilaku Kerja
3. INISIATIF KERJA
ASPEK PERILAKU INISIATIF K E R J A
DEFINISI Kemauan dan kemampuan untuk melahirkan ide-ide baru, cara-cara baru untuk peningkatan kerja, kemauan untuk membantu
rekan kerja yang m em butuhkan b antuan, melihat masalah sebagai peluang b ukan ancaman, kemauan untuk bekerja menjadi lebih
baik setiap hari, serta penuh semangat dan antusiasme, aspek inisiatif kerja juga termasuk inovasi yang dilakukan oleh pegawai.

L EVEL INDIKATOR PERILAKU K E R J A SITUASI


PERILAKU
KERJA
1 Memahami apa yang harus dilakukan dalam merespon tugas atau pekerjaan, a. Ketika menjalankan tugas yang terkait
belum m enunjukka n perilaku dasar yang diharapkan oleh organisasi. pekerjaannya.
b. Ketika kondisi/ situasi penyelesaian.
2 Cepat tanggap ketika menerima tugas atau pekerjaan dengan menyusun target, c. Ketika menjadi bagian anggota tim/
mencari ide baru ataupun m enunjukkan keinginan untuk berkontribusi dalam kelompok kerja.
tugas, dan menghadapi permasalahan dengan menghubungi pihak d. Ketika menghadapi mas a-m asa sulit.
berwenang/atasan. e. Ketika dituntut bekerja lebih baik.
3 Dapat bekerja secara mandiri, kemauan untuk mencoba hal baru dan
membangun jejaring. Mam pu bertindak secara mandiri sesuai kewenangan dalam
menangani permasalahan rutin.
4 Bertindak proaktif pada situasi kritis, terbuka terhadap pendekatan baru, dan
secara sukarela mengembangkan kem ampuan orang lain.

5 Menyusun rencana, tindakan taktis m aup un langkah antisipasi terhadap


permasalahan rutin. Menyusun perbaikan berkelanjutan, dan menghargai orang
lain.
6 Merancang rencana jangka pendek, adaptasi ide untuk meningkatkan Kinerja, dan
memberikan dukungan terhadap orang lain.
7 Merancang rencana yang komprehensif, berorientasi jangka panjang,
mempertimbangkan kesuksesan anggota organisasi, serta membuat terobosan
b aru.
Standar Perilaku Kerja
4. KERJA SAMA

ASPEK PERILAKU K E R JA S A M A
DEFINISI Ke mauan dan kemampuan pegawai untuk bekerjasama dengan rekan kerja, atasan, bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lain dalam
menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

L EVE L INDIKATOR PERILAKU K E R J A SITUASI


PERILAKU
KERJA
1 Memahami peran dalam tim dan m e nunjukkan sikap positif dalam hub ungan kerjasama. a. Ketika menghadapi masalah
dengan
2 B erusaha m enunjukkan perilaku kooperatif dan sikap profesional sesuai standar prosedur. pegawai lain/ orang yang tidak disukai
ditempat kerja.
b. Ketika mendapatkan pembagian tugas yang
3 Me nunjukkan komitmen atas profesionalitas dan harapan positif terhadap tim/kelompok
tidak menyenangkan
kecil.
c. Ketika menghadapi pimpinan yang tidak
memperdulikan kontribusi anggota tim.
4 Bersikap transparan dan terbuka serta menghargai anggota kelompoknya. d. Ketika bekerja di dalam kelompok/ tim.
e. Ketika dituntut untuk mengembangkan
5 Berkomitmen terhadap penyelesaian tugas dan memberikan dukungan secara aktif jaringan Kerjasama.
terhadap anggota tim yang lebih besar dan beragam.

6 Me mb angun semangat kelompok besar dan nilai tambah dalam pelaksanaan tugas.

7 Secara aktif menjaga motivasi dan hub ungan yang positif dalam organisasi.
Standar Perilaku Kerja
5. KEPEMIMPINAN

ASPEK PERILAKU KEPEMIMPINAN


DEFINISI Kemampuan dan kem auan pegawai unt uk memotivasi dan mempengaruhi bawahan atau orang lain yang berkaitan dengan bidang
tugasnya demi tercapainya tujuan organisasi.
LE VEL INDIKATOR PERILAKU K E R J A SITUASI
PERILAKU
KERJA
1 Memahami dan menunjukkan sikap kepedulian, memberikan arahan tugas, serta a. Ketika menjadi pemimpin informal dalam unit
pertimbangan atas risiko. kerja/ organisasi.
2 Menunjukkan perilaku positif, memberikan bimbingan dan motivasi, serta keberanian b. Ketika diharapkan menjadi penyemangat
rekan kerja/ bawahan.
mengambil risiko personal.
3 Bersedia untuk memberikan pengarahan, memotivasi, dan m enunjukkan komitmen c. Ketika terjadi perselisihan dalam kelompok/
atas perilaku positif dan keberanian dalam mengambil risiko. unit kerja/ organisasi.
d. Ketika mengatur pelaksanaan tugas/
4 Memberikan dukungan terhadap orang lain serta menunjukkan tekad untuk
pekerjaan bawahan.
mengambil risiko. e. Ketika mempengaruhi orang lain untuk
5 Menunjukkan kepercayaan diri serta sikap yang adil dan profesional dalam segala mencapai tujuan.
situasi, serta bersedia untuk mengambil resiko. f. Ketika dihadapkan dengan situasi yang tidak
6 Me nunjukkan kemandirian dan kemam puan menjadi katalisator pasti (terdapat kemungkinan mendatangkan
7 Menjadi teladan dalam kepemimpinan organisasi. hasil yang negatif ).
g. Ketika terjadi perubahan-perubahan yang
spesifik dalam organisasi.
Mekanisme Penilaian Perilaku Kerja

Penilaian Perilaku TOOLS SUBJEK MEKANISME

01
kesesuaian
oleh Pejabat penilai tanpa Pengamatan Level perilaku
tingkah laku, sikap,
mempertimbangkan rekan kerja Pejabat Penilai yang diperoleh
atau tindakan
setingkat dan bawahan langsung Kinerja kemudian
pegawai dengan
dikonversi menjadi
indikator perilaku
suatu nilai perilaku
kerja yang
kerja
dipersyaratkan
dalam jabatan

Penilaian Perilaku TOOLS SUBJEK MEKANISME

02
kesesuaian tingkah laku,
oleh Pejabat penilai dengan Survey tertutup Level perilaku
sikap, atau tindakan
mempertimbangkan rekan kerja yang diperoleh
pegawai dengan
setingkat dan bawahan langsung kemudian
perilaku kunci pada
dikonversi menjadi
indikator perilaku kerja
suatu nilai perilaku
yang dipersyaratkan
kerja
dalam jabatan
Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja

Contoh:
Seorang pejabat pimpinan tinggi pratama menilai perilaku kerja bawahan langsungnya yang merupakan seorang pejabat administrator pada
aspek orientasi pelayanan. Standar/Level perilaku kerja yang dipersyaratkan untuk seorang pejabat administrator adalah 4 – 5. Maka dalam
penilaian perilaku akan diujikan kesesuaian indikator perilaku kerja dari level 4 sampai dengan 6.
Berdasarkan hasil pengamatannya diperoleh:
ASP EK PERILAKU K E R J A : 1. ORIENTASI PELAYANAN

Langkah NO

1
S ITUASI

Ketika memberikan pelayanan kepada


INDIKATOR PERILAKU K E R JA

Memberikan pelayanan diatas standar dan m emba ng un nilai tambah


TERPENUHI
(☑/❌)

LEVEL YANG DI PEROL EH

pihak-pihak yang dilayani dalam pelayanan.

Menentukan level perilaku kerja B erusa ha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan
percepatan penanganan m asa la h.
☑ 5

yang diperoleh berdasarkan Mengevaluasi dan mengantisipasi kebut uhan pihak-pihak yang dilayani. ❌
pengamatan untuk setiap situasi.
2 Ketika membangun hubungan dengan Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah ☑
pihak-pihak yang dilayani. dalam pelayanan.

1. Sesuai standar, B erusaha memenuhi kebutuhan


percepatan penanganan masalah.
mendasar dalam pelayanan dan ☑ 6

2. Di atas standar (1 level Mengevaluasi da n mengantisipasi kebutuha n pihak-pihak yang dilayani. ☑


diatas standar yang
3 Ketika diharapkan memberikan nilai- Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah
dipersyaratkan), atau nilai tumbuh atas layanan yang dalam pelayanan.

diberikan kepada pihak-pihak yang


3. Di bawah standar (1 level dilayani. B erusaha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan
❌ 4
percepatan penanganan masalah.
dibawaj standar yang Mengevaluasi da n mengantisipasi kebutuha n pihak-pihak yang dilayani.
dipersyaratkan) Tidak diujikan

4 Ketika beradaptasi dengan Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah
mengg unakan teknologi digital. dalam pelayanan. ❌

B erusaha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan


percepatan penanganan masalah. Tidak diujikan 3

Mengevaluasi da n mengantisipasi kebutuha n pihak-pihak yang dilayani.


Tidak diujikan

5 Ketika diharapkan dengan benturan Memberikan pelayanan diatas standar dan membangun nilai tambah ☑
kepentingan. dalam pelayanan.

B erusaha memenuhi kebutuhan mendasar dalam pelayanan dan ☑ 5


percepatan penanganan masalah.

Mengevaluasi da n mengantisipasi kebutuha n pihak-pihak yang dilayani.



Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja

Berdasarkan hasil pengamatan untuk aspek perilaku orientasi pelayanan diperoleh level sebagai berikut:

AS PE K
PERILAKU LEVE L YANG
NO SITUASI
KERJA DIPEROLEH

Orientasi 1 Ketika memberikan pelayanan kepada pihak-pihak yang dilayani 5


Pelayanan
2 Ketika me mbangun hubunga n dengan pihak-pihak yang dilayani 6

3 Ketika diharapkan memberikan nilai-nilai tumbuh atas layanan yang 4


diberikan kepada pihak-pihak yang dilayani.

4 Ketika beradaptasi dengan me ngguna ka n teknologi digital. 3


5 Ketika diharapkan dengan benturan kepentingan. 5
Total 23
Rata – rata
4,6
(Total/Jumlah Situasi)
Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengamatan pejabat penilai Kinerja, perilaku kerja pejabat administrator aspek
orientasi pelayanan berada pada level 4,6 (sesuai standar)
Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja

Bagi JPT Utama

Langkah
Mengkonversi level perilaku
kerja yang diperoleh menjadi
suatu nilai perilaku.

1. Bagi JPT Utama


2. Bagi JPT Madya
3. Bagi Pejabat JPT Pratama, JA,
dan JF (Standar Perilaku Kerja
adalah level 3 - 6)
4. Bagi JA dan JF (Standar
Perilaku Kerja adalah level 1
- 2)
Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja

Bagi JPT Madya

Langkah
Mengkonversi level perilaku
kerja yang diperoleh menjadi
suatu nilai perilaku.

1. Bagi JPT Utama


2. Bagi JPT Madya
3. Bagi Pejabat JPT Pratama, JA,
dan JF (Standar Perilaku Kerja
adalah level 3 - 6)
4. Bagi JA dan JF (Standar
Perilaku Kerja adalah level 1
- 2)
Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja

Bagi Pejabat JPT Pratama, JA, dan JF (Standar Perilaku Kerja adalah level 3 - 6)

Langkah
Mengkonversi level perilaku
kerja yang diperoleh menjadi
suatu nilai perilaku.

1. Bagi JPT Utama


2. Bagi JPT Madya
3. Bagi Pejabat JPT Pratama, JA,
dan JF (Standar Perilaku Kerja
adalah level 3 - 6)
(a-1 ≤ level yang diperoleh < a) ma
4. Bagi JA dan JF (Standar ka
Perilaku Kerja adalah level 1
- 2)

(b ≤ level yang diperoleh < b + 1) maka


Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja

Bagi Pejabat Bagi JA dan JF (Standar Perilaku Kerja adalah level 1 - 2)

Langkah
Mengkonversi level perilaku
kerja yang diperoleh menjadi
suatu nilai perilaku.

1. Bagi JPT Utama


2. Bagi JPT Madya
3. Bagi Pejabat JPT Pratama, JA,
dan JF (Standar Perilaku Kerja
adalah level 3 - 6)
4. Bagi JA dan JF (Standar
Perilaku Kerja adalah level 1 (0 ≤ level yang diperoleh < 1) mak
- 2) a:
Nilai Perilaku Kerja = level yang diperoleh x 90

(2 ≤ level yang diperoleh < 3) mak


a:
Langkah – Langkah Melakukan Penilaian Perilaku Kerja

Contoh Bagi Pejabat Administrator

Langkah
Menghitung Nilai Akhir Perilaku
Kerja
PENILAIAN PNS TUGAS BELAJAR
PENILAIAN KINERJA BAGI PEGAWAI TUGAS BELAJAR
A. I N D E K S PRESTASI
Penilaian Kinerja bagi 1.Indikator nilai Indeks Prestasi (IP) setiap tahun akademik
pegawai yang digunakan untuk menilai kinerja PNS selama masa studi.
melaksanakan tugas 2.Indikator nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) digunakan
belajar dilakukan pada akhir masa studi.
menggunakan 2 (dua) 3.Bagi universitas luar negeri yang tidak mengeluarkan nilai
indikator, yaitu: prestasi akademik berupa Indeks Prestasi, maka penilaian
kinerja pegawai selama melaksanakan tugas belajar dapat
menggunakan Predikat Akademik atau sebutan lain yang
berlaku pada universitas tersebut.
B. KETEPATAN W A K T U LULUS
Indikator ketepatan waktu lulus digunakan pada akhir
masa studi yang terbagi dalam 2 (dua) kategori, yaitu:
1.Pegawai yang lulus tepat waktu atau sesuai jangka waktu
tertentu (batas waktu normative program studi)
2.Pegawai yang lulus tidak tepat waktu atau adanya
perpanjangan jangka waktu tugas belajar sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
PENILAIAN KINERJA BAGI PEGAWAI TUGAS BELAJAR
Bagi pegawai yang melaksanakan tugas belajar di dalam negeri/luar negeri, Indeks
Prestasi dikonversi menjadi predikat Kinerja dengan memperhatikan Akreditasi
Universitas dan Akreditasi Program Studi

DALAM LUAR
NEGERI NEGERI
S1 S1

S2/S3
S2/S3
PENILAIAN KINERJA BAGI PEGAWAI TUGAS
BELAJAR
Pada akhir masa studi, ketentuan konversi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan ketepatan waktu lulus menjadi
predikat kinerja pegawai dilakukan berdasarkan pembobotan. Bobot IPK adalah 60 dan bobot ketepatan waktu lulus
adalah 40 dari total bobot 100 sebagaimana tertuang dalam tabel Nilai Tertimbang Berdasarkan Predikat IPK dan
Waktu Kelulusan serta tabel Konversi Hasil Pembobotan ke Predikat Kinerja, sebagai berikut:

Nilai Tertimbang Berdasarkan Predikat IPK dan Waktu Kelulusan Kategori Penilaian
PENILAIAN KINERJA BAGI PEGAWAI TUGAS BELAJAR
Contoh penilaian kinerja bagi pegawai tugas belajar.
Seorang pegawai menjalankan tugas belajar dan memulai pembelajaran pada semester ganjil tahun akademik
2019/2020 pada program studi Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik di Universitas Indonesia dan dapat
menyelesaikan studi tepat waktu pada tahun 2021, dengan total 4 semester.
Data Indeks Prestasi yang bersangkutan adalah sebagai berikut :

Berdasarkan IPK 2019-2020 Ybs mendapatkan IPK 3,4. Dengan demikian, Ybs memperoleh predikat berdasarkan IPK
“Baik”. Sedangkan untuk periode 2020-2021 pegawai tersebut mendapatkan IPK 3,6 dengan predikat berdasarkan IPK
“Sangat Baik”. Ybs lulus tepat waktu. Maka ketepatan waktu lulus pegawai dapat menjadi pertimbangan dalam
penentuan predikat kinerja pegawai. Sehingga nilai tertimbang yang diperoleh dari tabel Nilai Tertimbang Berdasarkan
Predikat IPK dan Waktu Kelulusan adalah 4,6 sehingga predikat akhir masa studi berdasarkan Tabel Konversi Hasil
Pembobotan ke Predikat Kinerja adalah “Sangat Baik”.
PENILAIAN IDE BARU
IDE BARU
gagasan kreatif pegawai atau sekelompok pegawai yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah dan/atau perbaikan metode dan proses kerja
yang sudah berjalan sehingga memberikan manfaat atau dampak pada lingkup tim kerja/ unit kerja/ instansi/daerah/ nasional.

Lingkup Aspek yang Dinilai Pejabat yang menetapkan

1. Pimpinan unit kerja untuk ide baru


1. tim kerja; Penilaian atas usulan ide baru
lingkup tim kerja dan unit kerja.
2. unit kerja; dilakukan paling kurang terkait
2. Menteri, pimpinan Lembaga, atau
3. instansi/ daerah; atau aspek orisinalitas, aspek
pejabat setingkat untuk ide baru
4. nasional. penggunaan anggaran, dan aspek
lingkup Instansi Pusat.
kemanfaatan,
3. Kepala Daerah untuk ide baru lingkup
 Dapat diajukan individual atau dalam Instansi Daerah.
tim dan mendapatkan rekomendasi 4. Presiden, atau Menteri, pimpinan
pejabat lingkup ide baru Lembaga, atau pejabat setingkat
untuk ide baru lingkup Nasional.

PENILAIA PENETAPAN
PENGAJUAN N USULAN
IDE BARU IDE BARU
IDE BARU

PERHITUNGAN IDE BARU 1. Lingkup tim kerja diberikan 2 poin; masa berlaku 1 tahun
Setelah 2. Lingkup unit kerja diberikan 3 poin; masa berlaku 1 tahun
ditetapkan Ditambahkan dalam bentuk
poin saat penilaian kinerja 3. Lingkup instansi diberikan 4 poin; masa berlaku 2 tahun dan
4. Lingkup nasional diberikan 5 poin. masa berlaku 2 tahun
Perubahan Penilaian Kinerja pada tahun berjalan
1.Ketika pegawai mengalami rotasi, mutasi dan/atau penugasan lain, sebelum menempati posisi
yang baru maka pejabat penilai pegawai yang bersangkutan harus melakukan penilaian SKP dan
penilaian perilaku pada posisi lama sehingga diperoleh nilai kinerja pada posisi sebelumnya.
2.Setelah memperoleh nilai kinerja pada posisi sebelumnya, maka pegawai yang bersangkutan
harus membuat perencanaan kinerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya pada posisi
yang baru.
3.Ketika periode penilaian kinerja di akhir tahun, maka pejabat penilai pegawai yang bersangkutan
melakukan penilaian SKP dan penilaian perilaku pada posisi yang baru sehingga diperoleh nilai
kinerja pada posisi baru.
4.Penilaian kinerja bagi pegawai yang mengalami rotasi, mutasi dan/atau penugasan lain terkait
dengan tugas dan fungsi jabatan selama tahun berjalan, dilakukan dengan menggunakan metode
proporsional berdasarkan periode SKP pada unit-unit dimana pegawai tersebut bekerja pada
tahun berjalan.
Perubahan Penilaian Kinerja pada tahun berjalan
5. Contoh penilaian kinerja ketika perubahan penilaian kinerja pada tahun berjalan;
Seorang pejabat fungsional pada tahun 2020 mengalami perpindahan tugas dari Instansi A ke Instansi B
dengan data hasil penilaian kinerja sebagai berikut:

Total nilai kinerja yang diperoleh pegawai tersebut


dalam tahun 2020 adalah 97,93 dan termasuk dalam
predikat penilaian kinerja “Baik”.Hasil ini dicantumkan
dalam Format E.1.1 Laporan Dokumen Penilaian
Kinerja yang ditandatangani oleh pegawai yang dinilai
dan pejabat penilai kinerja pada unit kerja terakhir.
Penilaian Kinerja pns tahun 2021
1. Penilaian Kinerja PNS tahun 2021 terbagi atas 2 periode yaitu:

a. Bulan Januari – Juni, terdiri atas:


1.Penilaian SKP yang disusun berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara
No.1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46
Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS.
2.Penilaian perilaku kerja berdasarkan ketentuan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian
Negara No.1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS.

b. Bulan Juli – Desember, terdiri atas:


1.Penilaian SKP yang disusun berdasarkan ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS.
2.Penilaian perilaku kerja berdasarkan ketentuan pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja PNS.
Penilaian Kinerja pns tahun 2021
Nilai dan predikat kinerja PNS Tahun 2021 diperoleh dengan mengintegrasikan Hasil Penilaian
Prestasi Kerja PNS pada periode Januari-Juni dan Penilaian Kinerja PNS pada periode Juli-
Desember

a.Mengkonversikan Nilai Prestasi Kerja PNS menjadi Nilai Kinerja PNS pada
periode Januari-Juni
Apabila Nilai Prestasi Kerja PNS berada pada range 91 – 99 maka Nilai Kinerja PNS adalah:

Apabila Nilai Prestasi Kerja PNS berada pada range 76 – 90 maka Nilai Kinerja PNS adalah:
Penilaian
Kinerja pns
tahun
Apabila Nilai Prestasi Kerja PNS berada pada range 61 – 75 maka Nilai Kinerja PNS adalah:
2021

Apabila Nilai Prestasi Kerja PNS berada pada range 51 – 60 maka Nilai Kinerja PNS adalah:

Apabila Nilai Prestasi Kerja PNS berada pada range ≤ 50 maka Nilai Kinerja PNS adalah

Apabila Nilai Prestasi Kerja PNS adalah > 99 maka Nilai Kinerja PNS adalah 120
Penilaian Kinerja pns tahun 2021

Contoh:
Nilai Prestasi Kerja PNS yang diperoleh pada Periode Januari-Juni adalah 93,6 sehingga masuk dalam Nilai
Prestasi Kerja PNS pada range 91 – 99. Untuk konversinya menggunakan formula sebagai berikut:
Penilaian Kinerja pns tahun 2021
b.Menghitung Nilai Kinerja PNS Tahun 2021
Nilai Kinerja PNS tahun 2021 diperoleh menggunakan Contoh:
formula sebagai berikut: Seorang PNS memperoleh Nilai Prestasi Kerja PNS
Nilai Kinerja PNS Tahun 2021 = 93,6 dan telah dikonversikan menjadi Nilai Kinerja
(50% x Nilai Kinerja 1)+(50% x Nilai Kinerja 2) PNS periode Januari-Juni yaitu113,25. Pada
periode Juli-Desember, PNS yang bersangkutan
Dimana: memperoleh Nilai Kinerja PNS 99. Sehingga Nilai
Nilai Kinerja 1: Nilai Kinerja PNS periode Januari-Juni Kinerja PNS yang diperoleh pada Tahun 2021
berdasarkan hasil konversi dari Nilai Prestasi Kerja berdasarkan pengintegrasian adalah sebagai
PNS.
berikut:
Nilai Kinerja 2: Nilai Kinerja PNS periode Juli-Desember
Nilai Kinerja PNS Tahun 2021 = (50% x 113,25)
c. Menentukan Predikat berdasakan Nilai Kinerja PNS
Tahun 2021 + (50% x 99) Nilai Kinerja PNS Tahun 2021 =
56,63 +
49,5 = 106,13
Penilaian Kinerja pns tahun 2021

d. Menuangkan dalam Format Hasil Integrasi Penilaian Kinerja PNS Tahun


2021

Contoh Penilaian Prestasi Kerja PNS Periode Januari -


Juni
Terima Kasih

The information contained in these documents is confidential, privileged and only for the information of the intended
recipient and may not be used, published or redistributed without the prior written consent of Author.

Anda mungkin juga menyukai