Anda di halaman 1dari 13

PEMERIKSAAN

KAS dan SETARA


KAS
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Daniel Rahandri, SE. MSi
PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS
Sifat dan Contoh Kas/Setara Kas
• Sifat Kas
 Harta lancar perusahaan yang sangat menarik
dan mudah untuk diselewengkan
 Banyak transaksi perusahaan yang
menyangkut penerimaan dan pengeluaran kas
• Definisi Kas (SAK 1994)
 Alat pembayaran yang siap dan bebas
dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum
perusahaan
PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS
Sifat dan Contoh Kas/Setara Kas
• Menurut PSAK No.2 hal. 2.2 dan 2.3 (IAI:2002)
- Kas terdiri dari  Saldo Kas (Cash On Hand) dan
Rekening Giro
- Setara Kas (Cash Equivalent) adalah  investasi
yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan
yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah
tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai
yang signifikan
• Definisi Bank (SAK 1994)
- Sisa rekening giro perusahaan yang dapat
dipergunakan secara bebas untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan
PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS
Sifat dan Contoh Kas & Setara Kas
• Contoh Kas
- Kas kecil (Petty Cash)
- Saldo Rekening Giro di Bank
- Bon sementara (IOU)
- Bon Kas Kecil yang belum diReimbursed
- Check Tunai yang akan didepositokan

• Yang tidak dapat digolongkan Kas/Bank


- Deposito Berjangka (Time Deposit) yang jatuh tempo lebih
dari 3 bulan
- Check mundur dan check kosong
- Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (sinking fund)
- Rekening giro yang tidak dapat segera digunakan baik
didalam maupun diluar negeri
PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS
Sifat dan Contoh Kas & Setara Kas
• Untuk memenuhi persyaratan Setara Kas
 Investasi harus segera dapat diubah menjadi kas
dalam jumlah yang telah diketahui (jatuh tempo
dalam waktu ≤ 3 bulan dari tanggal perolehan)
tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang
signifikan
 Cerukan (Bank Overdraft)
• Tidak termasuk Setara Kas
 Investasi dalam bentuk saham (saham preferen
yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta
tanggal penebusan/redemption date telah
ditentukan
PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS

Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Kas/Setara Kas


1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control
yang cukup baik atas kas dan setara kas dan
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan
Bank, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Pemisahan tugas dan tanggung jawab
b. Rekonsiliasi bank dibuat rutin dan harus ditelaah
(direview)
c. Digunakan imprest fund system untuk mengelola
kas kecil
d. Penerimaan kas, check dan giro, disetor ke Bank
e. Uang kas harus disimpan ditempat yang aman
dan dikelola dengan baik
PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS
f. Blangko check dan giro disimpan ditempat yang aman
g. Check dan Giro ditulis atas nama dan ditandatangani oleh
2 orang
h. Kasir diasuransikan atau diminta uang jaminan
i. Gunakan kwitansi yang bernomor urut cetak
(prenumbered)
j. Pengeluaran kas yang sudah dibayar harus distempel
lunas

• Luas pemeriksaan dalam melakukan substantive test


dapat dipersempit, apabila :
 Yakinkan bahwa internal control atas kas/setara kas serta
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank
berjalan efektif
PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS
2. Memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca
per tanggal neraca benar-benar ada dan dimiliki perusahaan
(Existence)
 Yakinkan bahwa kas/setara kas dimiliki perusahaan (cash on
hand dan cash in bank), betul-betul ada dan milik perusahaan,
bukan milik direksi atau pemegang saham
3. Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan
saldo kas dan setara kas
Adanya pembatasan penggunaan saldo kas/setara kas
 Jika dana yang dimiliki perusahan disisihkan untuk keperluan
pelunasan obligasi berikut bunganya (sinking fund), atau jika
perusahaan tersangkut hukum sehingga saldo rekening giro
dibekukan, dana tersebut tidak dapat dilaporkan sebagai kas
di harta lancar
PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS
4. Untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan
setara kas dalam valuta asing, apakah saldo
tersebut dikonversikan kedalam rupiah dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca
dan apakah selisih kurs yang terjadi sudah
dibebankan atau dikreditkan ke Laba Rugi tahun
berjalan
• Saldo kas/setara kas dalam valuta asing
 Konversikan dalam rupiah dengan kurs
tengah BI pada tanggal neraca dan selisih kurs
yang ada dibebankan atau dikreditkan ke laba
rugi tahun berjalan
PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS

5. Untuk memeriksa apakah penyajian di Neraca sesuai dengan


prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (Presentation
dan Disclosure)
Menurut SAK :
a. Kas dan setara kas disajikan di neraca sebagai harta lancar
(current asset)
b. Kas dan setara yang penggunaannya dibatasi dapat dimasukkan
dalam aktiva lancar hanya jika pembatasan tersebut dilakukan
untuk menyisihkan dana untuk melunasi kewajiban jangka pendek
atau jika pembatasan tersebut hanya berlaku selama satu tahun
c. Saldo kredit pada perkiraan bank disajikan pada kelompok
kewajiban sebagai kewajiban jangka pendek dan saldo kredit dan
debit rekening giro pada bank yang sama dapat digabung dan
disajikan pada neraca sebagai satu kesatuan
Prosedur Pemeriksaan Kas dan Setara Kas
1. Pahami dan evaluasi IC atas kas/setara kas serta
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank
(lihat contoh ICQ di Exhibit 8-1A, Exhibit 8-1B atau
Exhibit 8-2)
2. Buat Top Schedule kas/setara kas per tanggal neraca
(lihat Exhibit 8-4)
3. Lakukan cash count per tanggal neraca, jika tidak
melakukan kas opname dapatkan pernyataan saldo
dari kasir (lihat Exhibit 8-6)
4. Kirim konfirmasi (lihat Exhibit 8-9) untuk seluruh
rekening bank yang dimiliki perusahaan dan minta
rekonsiliasi bank (lihat Exhibit 8-5)
5. Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat
dan perjanjian kredit
6. Periksa inter bank transfer
Prosedur Pemeriksaan Kas dan Setara Kas

7. Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca


(subsequent payment dan subsequent collection)
sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan
lapangan
8. Periksa apakah saldo kas/setara kas dalam mata uang
asing per tanggal neraca sudah dikonversikan ke
dalam rupiah dengan kurs tengah BI pada tanggal
neraca, dan selisih kurs dibebankan atau dikreditkan
pada laba rugi tahun berjalan
9. Periksa apakah penyajian kas/setara kas di neraca
sesuai dengan PABU di Indonesia (PSAK).
10. Setelah menjalankan seluruh prosedur audit diatas,
buat kesimpulan di Top Schedule Kas/Setara Kas,
atau di memo tersendiri
. .!!!
Yo u
h a nk
T

Anda mungkin juga menyukai