Anda di halaman 1dari 17

Perbandingan Susu Bebas Laktosa dengan Susu

Formula yang Mengandung Laktosa dalam


Penatalaksanaan Diet Diare Anak Akut
Disusun Oleh:
Nabila Firyal Ananda I4061202074
Marizca Okta Syafani I4061202044

Pembimbing:
dr. Alexander Kurniadi,Sp.A, M.Sc
 
KEPANITERA KLINIK MODUL PROFESI KEDOKTERAN
ILMU KESEHATAN ANAK DAN REMAJA PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
2021
Latar Belakang

• Diare akut masih tetap menjadi penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada anak-anak
di negara berkembang.

• Penatalaksanaan diare akut pada anak yang tepat terdiri dari terapi cairan dan elektrolit,
antibiotik yang sesuai serta terapi nutrisi yang memadai.

• Perhatian yang lebih besar pada terapi nutrisi sangat penting di negara berkembang, di
mana bukti menunjukkan hubungan yang signifikan antara prevalensi diare dan
peningkatan pertumbuhan anak-anak. Diare akut yang berkepanjangan dapat menurunkan
pertumbuhan dan meningkatkan risiko diare persisten pada anak.
Tujuan

• Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi efek pemberian awal susu formula
bebas laktosa dibandingkan dengan susu formula yang mengandung laktosa
dalam pengelolaan diare akut pada anak yang diberi susu formula di bawah dua
tahun.
Subjek dan Metode
Uji klinis terkontrol ini dilakukan dari Januari-Agustus 2009 di klinik pediatri di dua Rumah
Sakit Universitas rujukan di Isfahan (Iran). Subyek penelitian dibagi menjadi dua kelompok
secara acak, yaitu kelompok perlakuan (mendapat formula bebas laktosa) dan kelompok
kontrol (mendapat formula yang mengandung laktosa).

Kriteria Ekslusi
Kriteria Inklusi

● Anak-anak yang diberi susu formula, ● Anak dengan kondisi fases berlendir dan berdarah
berusia 1-24 bulan, dirujuk dengan ● Kondisi penyakit sistemik utama
kondisi diare akut tanpa darah ≤ 2 ● Malnutrisi berat (berat untuk usia <60% dan/ berat
minggu untuk tinggi <70%)
● Dehidrasi berat yang memerlukan infus IV
● Muntah parah
● Riwayat pernah mendapatkan terapi antibiotik
Intervensi Penelitian
• Untuk perawatan pemeliharaan,
Pada kunjungan pertama :
anak-anak secara bergantian
• Setelah mendapat data demografi
dialokasikan untuk menerima 100
dan riwayat kesehatan, serta
ml/kg/hari salah satu dari susu
pengukuran berat badan.
formula bebas laktosa (kelompok
• Segera nilai dehidrasi pada pasien
perlakuan) atau susu yang
dan berikan terapi rehidrasi oral
mengandung laktosa (kelompok
berdasarkan pedoman WHO.
kontrol).
• Pada anak dengan dehidrasi
ringan Oral Rehydration Solution
• Anak-anak dipulangkan setelah
(OTS) 50 ml/kg dan pada anak
kondisi mereka secara meyakinkan
dengan dehidrasi sedang
dapat mentoleransi terapi hidrasi
diresepkan ORS 100 ml/kg,
oral, dan orang tua melaporkan
selama empat jam pertama.
konsistensi feces anak mereka di
rumah.
Intervensi Penelitian

Pada kunjungan kedua :


• dilakukan tujuh hari setelah
kunjungan pertama untuk
mengukur berat badan dan
mengevaluasi berapa lama waktu
penyembuhan diare.
Analisis Statistik
● Waktu yang dibutuhkan untuk penyembuhan kondisi diare serta
berat badan selama 7 hari setelah intervensi dianggap sebagai
outcome
● Independent t test dan uji Chi-square dilakukan untuk
membandingkan data yang didapat.
● Untuk data tanpa distribusi normal, uji non-parametric yang sesuai
akan dilakukan.
● Analisis dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0
Hasil pengamatan
● Total jumlah subyek adalah 32 orang bayi laki-laki
dan 39 bayi perempuan.

● Anak-anak dialokasikan untuk menerima susu


formula bebas laktosa (intervensi, n=37) atau susu
formula yang mengandung laktosa (kontrol, n=34)

● Kedua kelompok memiliki karakteristik demografis


dan baseline yang serupa kecuali bahwa kelompok
intervensi telah lebih lama menderita diare sebelum
dirujuk ke RS, dan juga mengalami dehidrasi lebih
parah pada kelompok kontrol.
Hasil Pengamatan
• Setelah terapi mereka yang menerima • Berat badan meningkat secara signifikan
formula bebas laktosa mengalami baik pada kelompok intervensi dan
penurunan diare yang jauh lebih cepat kelompok kontrol, tetapi tidak ada
dibandingkan dengan kontrol (1,7±0,7 perbedaan yang cukup jauh antara kedua
Vs 2,6±0,7 hari, P,0,001) kelompok dalam perubahan berat badan
(37±100 Vs 38±77gr, p=0,7)
Diskusi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas
01 pemberian awal susu formula bebas laktosa dalam pengelolaan diare
akut pada anak.

Pada penelitian ini, peneliti menemukan penurunan yang signifikan


02 dalam periode diare pada anak-anak dengan diare akut yang
menerima bebas laktosa dibandingkan dengan formula mengandung
laktosa.

03 Namun tidak menemukan perbedaan terkait perubahan BB setelah


terapi.
Diskusi

Xu dan Huang menemukan durasi remisi diare secara signifikan


lebih pendek (3,17 ± 1,04 hari) pada kelompok formula bebas laktosa
04 dibandingkan dengan kelompok formula konvensional (5,25±1,58
hari)

• Simakachorn dan rekan menemukan bahwa durasi rata-rata diare

05 secara signifikan dipersingkat 20,5 jam pada kelompok diet bebas


laktosa dibandingkan dengan kelompok kontrol.
• kenaikan berat badan secara signifikan lebih tinggi pada anak-anak
dengan diet bebas laktosa dibandingkan dengan kelompok kontrol
Diskusi

• Wall dan rekan dalam uji coba secara acak membandingkan


kemanjuran formula susu terhidrolisis rendah laktosa, formula
susu berbasis sirup jagung bebas laktosa, dan formula standar
06 yang mengandung laktosa selama pemberian makan kembali
setelah rehidrasi pada bayi dengan gastroenteritis.
• Mereka menyimpulkan bahwa penggunaan rutin formula rendah
laktosa bermanfaat selama pemberian makan kembali setelah
rehidrasi pada bayi dengan gastroenteritis 
Diskusi
Berbeda dengan penelitian yang menunjukkan efek menguntungkan
dari formula bebas laktosa untuk pengelolaan diare akut anak, pada
penelitian yang dilakukan Brown dan rekan dalam meta-analisis dari

08 29 uji coba terkontrol secara acak menyimpulkan bahwa:


• Sebagian besar anak-anak dengan diare akut dapat berhasil
dikelola dengan pemberian terus menerus berupa susu murni non-
ASI.
• Meta-analisis ini menyimpulkan bahwa penggunaan rutin formula
bebas laktosa tidak diperlukan, terutama ketika oralit dan
pemberian makanan dini (selain susu) merupakan pendekatan
dasar untuk manajemen klinis diare pada bayi dan anak-anak.
Diskusi

• Penelitian ini tidak menemukan efek menguntungkan dari bebas


laktosa dibandingkan formula yang mengandung laktosa pada

09 • perubahan BB selama pengobatan diare.


Perubahan waktu yang signifikan untuk perbaikan diare yang pada
akhirnya dapat mengurangi mortalitas dan morbiditas diare akut
pada anak.
Diskusi

Keterbatasan Penelitian:
• Perbedaan dasar antara kedua kelompok yang mungkin disebabkan karena
alokasi tidak diacak, meskipun peneliti sudah melakukan analisis
multivariat dan perbedaan dasar terkontrol.
• Tidak bisa menemukan faktor lain seperti asidosis dan kadar elektrolit
plasma, yang mungkin secara tidak langsung dapat dipengaruhi oleh diet
bebas laktosa.
Kesimpulan
● Formula bebas laktosa dibandingkan dengan formula yang
mengandung laktosa, terbukti efektif dalam manajemen diet
diare akut dengan mengurangi waktu meredakan diare.

● Pemberian awal formula bebas laktosa untuk anak-anak yang


mengalami diare akut dapat menghasilkan remisi diare lebih
cepat dan mengurangi mortalitas dan morbiditas.

● Percobaan lebih lanjut dengan waktu lebih lama diperlukan


untuk mengevaluasi hasil jangka Panjang seperti perubahan
BB dan masalah pemberian makan.
Thanks!
Do you have any question?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon
and infographics & images by Freepik.

Please, keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai