Pembimbing:
dr. Alexander Kurniadi,Sp.A, M.Sc
KEPANITERA KLINIK MODUL PROFESI KEDOKTERAN
ILMU KESEHATAN ANAK DAN REMAJA PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
2021
Latar Belakang
• Diare akut masih tetap menjadi penyebab utama mortalitas dan morbiditas pada anak-anak
di negara berkembang.
• Penatalaksanaan diare akut pada anak yang tepat terdiri dari terapi cairan dan elektrolit,
antibiotik yang sesuai serta terapi nutrisi yang memadai.
• Perhatian yang lebih besar pada terapi nutrisi sangat penting di negara berkembang, di
mana bukti menunjukkan hubungan yang signifikan antara prevalensi diare dan
peningkatan pertumbuhan anak-anak. Diare akut yang berkepanjangan dapat menurunkan
pertumbuhan dan meningkatkan risiko diare persisten pada anak.
Tujuan
• Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi efek pemberian awal susu formula
bebas laktosa dibandingkan dengan susu formula yang mengandung laktosa
dalam pengelolaan diare akut pada anak yang diberi susu formula di bawah dua
tahun.
Subjek dan Metode
Uji klinis terkontrol ini dilakukan dari Januari-Agustus 2009 di klinik pediatri di dua Rumah
Sakit Universitas rujukan di Isfahan (Iran). Subyek penelitian dibagi menjadi dua kelompok
secara acak, yaitu kelompok perlakuan (mendapat formula bebas laktosa) dan kelompok
kontrol (mendapat formula yang mengandung laktosa).
Kriteria Ekslusi
Kriteria Inklusi
● Anak-anak yang diberi susu formula, ● Anak dengan kondisi fases berlendir dan berdarah
berusia 1-24 bulan, dirujuk dengan ● Kondisi penyakit sistemik utama
kondisi diare akut tanpa darah ≤ 2 ● Malnutrisi berat (berat untuk usia <60% dan/ berat
minggu untuk tinggi <70%)
● Dehidrasi berat yang memerlukan infus IV
● Muntah parah
● Riwayat pernah mendapatkan terapi antibiotik
Intervensi Penelitian
• Untuk perawatan pemeliharaan,
Pada kunjungan pertama :
anak-anak secara bergantian
• Setelah mendapat data demografi
dialokasikan untuk menerima 100
dan riwayat kesehatan, serta
ml/kg/hari salah satu dari susu
pengukuran berat badan.
formula bebas laktosa (kelompok
• Segera nilai dehidrasi pada pasien
perlakuan) atau susu yang
dan berikan terapi rehidrasi oral
mengandung laktosa (kelompok
berdasarkan pedoman WHO.
kontrol).
• Pada anak dengan dehidrasi
ringan Oral Rehydration Solution
• Anak-anak dipulangkan setelah
(OTS) 50 ml/kg dan pada anak
kondisi mereka secara meyakinkan
dengan dehidrasi sedang
dapat mentoleransi terapi hidrasi
diresepkan ORS 100 ml/kg,
oral, dan orang tua melaporkan
selama empat jam pertama.
konsistensi feces anak mereka di
rumah.
Intervensi Penelitian
Keterbatasan Penelitian:
• Perbedaan dasar antara kedua kelompok yang mungkin disebabkan karena
alokasi tidak diacak, meskipun peneliti sudah melakukan analisis
multivariat dan perbedaan dasar terkontrol.
• Tidak bisa menemukan faktor lain seperti asidosis dan kadar elektrolit
plasma, yang mungkin secara tidak langsung dapat dipengaruhi oleh diet
bebas laktosa.
Kesimpulan
● Formula bebas laktosa dibandingkan dengan formula yang
mengandung laktosa, terbukti efektif dalam manajemen diet
diare akut dengan mengurangi waktu meredakan diare.