0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sengketa dan cara penyelesaian sengketa, baik secara litigasi maupun non litigasi. Sengketa adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih yang dapat menimbulkan sanksi hukum. Cara penyelesaiannya melalui pengadilan (litigasi) atau mekanisme alternatif seperti mediasi dan arbitrase (non litigasi). Litigasi diatur dalam hukum acara perdata dan merupak
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sengketa dan cara penyelesaian sengketa, baik secara litigasi maupun non litigasi. Sengketa adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih yang dapat menimbulkan sanksi hukum. Cara penyelesaiannya melalui pengadilan (litigasi) atau mekanisme alternatif seperti mediasi dan arbitrase (non litigasi). Litigasi diatur dalam hukum acara perdata dan merupak
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sengketa dan cara penyelesaian sengketa, baik secara litigasi maupun non litigasi. Sengketa adalah pertentangan antara dua pihak atau lebih yang dapat menimbulkan sanksi hukum. Cara penyelesaiannya melalui pengadilan (litigasi) atau mekanisme alternatif seperti mediasi dan arbitrase (non litigasi). Litigasi diatur dalam hukum acara perdata dan merupak
DOSEN FAKULTAS HUKUM UNINUS BANDUNG Pengertian Sengketa • Sengketa adalah perilaku pertentangan antara kedua orang atau lembaga atau lebih yang menimbulkan suatu akibat hukum dan karenanya dapat diberikan sanksi hukum bagi salah satu diantara keduanya. Sengketa dimulai ketika satu pihak merasa dirugikan oleh pihak lain. Ketika pihak yang merasa dirugikan menyampaikan ketidakpuasannya kepada pihak kedua dan pihak kedua tersebut menunjukkan perbedaan pendapat. • Sengketa dapat diselesaikan melalui cara- cara formal yang berkembang menjadi proses adjudikasi yang terdiri dari proses melalui pengadilan dan arbitrase atau cara informal yang berbasis pada kesepakatan pihak-pihak yang bersengketa melalui negosiasi dan mediasi. Cara penyelesaian sengketa Indonesia membagi upaya penyelesaian sengketa perdata ke dalam dua cara. •Pertama, melalui jalur pengadilan atau dikenal sebagai jalur litigasi sebagaimana diatur dalam Hukum Acara Perdata. •Kedua, melalui penyelesaian di luar pengadilan atau jalur non litigasi. Salah satu penyelesaian sengketa melalui jalur non litigasi ialah alternatif penyelesaian sengketa, sebagai contoh yaitu melalui lembaga arbitrase. Sengketa perdata dalam perjanjian merupakan perkara yang timbul dari perjanjian yang telah disepakati sebelumnya oleh para pihak. Perjanjian diawali dengan negosiasi (bargaining process) sehingga menghasilkan kesepakatan yang tertuang secara tertulis dalam kontrak perdagangan. Dimana kontrak perdagangan sendiri berlaku sebagai alas hukum bagi para pihak yang mengikatkan dirinya. Cara penyelesaian sengketa Secara Litigasi Litigasi merupakan suatu istilah dalam hukum mengenai penyelesaian suatu sengketa yang dihadapi melalui jalur pengadilan. Proses tersebut melibatkan pembeberan informasi dan bukti terkait atas sengketa yang dipersidangkan. Gunanya, untuk menghindari permasalahan yang tak terduga di kemudian hari. Masalah sengketa tersebut diselesaikan di bawah naungan kehakiman. Dalam UUD 1945 pasal 22 disebutkan bahwa sistem kehakiman di bawah kekuasaan Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya. • Pengadilan adalah lembaga resmi kenegaraan yang diberi kewenangan untuk mengadili, yaitu menerima, memeriksa, dan memutus perkara berdasarkan hukum acara dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Cara penyelesaian sengketa Secara Litigasi Badan-badan peradilan tersebut antara lain peradilan umum, peradilan agama, peradilan tata usaha negara, peradilan militer dan mahkamah konstitusi. Penyelesaian sengketa melalui litigasi ada bermacam-macam jenisnya. Jenis kasus litigasi seperti: 1.Mengenai pembebasan lahan 2.Perbankan 3.Sengketa keperdataan 4.Kejahatan perusahaan (fraud) 5.Penyelesaian atas tuduhan palsu atau perebutan hak asuh anak (difasilitasi oleh pengadilan agama) Proses penyelesaian sengketa melalui jalur peradilan atau litigasi seringkali disebut dengan ultimum remedium. Jadi maksudnya, litigasi adalah sarana akhir dari penyelesaian sengketa. Hasil akhir dari litigasi mempunyai kekuatan hukum mengikat terhadap pihak- pihak yang terkait di dalam sengketa tersebut. Cara penyelesaian sengketa Secara Litigasi pada umumnya: • Gugatan • Jawaban • Replik • Duplik • Pembuktian • Kesimpulan • Putusan • Upaya Hukum Biasa : Banding dan Kasasi • Upaya Hukum Luar Biasa : Peninjauan Kembali • Pada dasarnya penyelesaian sengketa melalui pengadilan memiliki kesamaan dengan arbitrase, mengingat keduanya memutuskan berdasarkan kalah menang. Namun demikian, tidak seperti arbiter di dalam arbitrase, hakim yang menangani suatu perkara di pengadilan tidak dapat dipilih oleh para pihak yang bersengketa; demikian pula tempat persidangan, bahasa yang digunakan, dan lain-lain. Cara penyelesaian sengketa Secara Non Litigasi akan dibahas pada perkuliahan berikutnya. Mahasiswa dapat menggali materi ini dari berbagai literatur yang tersedia