Anda di halaman 1dari 31

DIARE CAIR AKUT PADA

ANAK
Oleh :
Che Siti Nurfaziera Binti Che Ismail
112019172

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK FK UKRIDA


RS FMC BOGOR PERIODE 3 JANUARI – 12 MARET 2022
Definisi
Diare

IDAI WHO

buang air besar pada bayi atau anak lebih suatu keadaan dimana buang air besar
dari 3 kali per hari disertai perubahan dengan konsistensi lebih cair dari
konsistensi tinja menjadi cair dengan atau biasanya dengan frekuensi 3 kali atau
tanpa lendir dan darah yang berlangsung lebih dalam 24 jam
kurang dari 1 minggu.

*Catatan: Hati-hati menentukan diare pada bayi


1. Buku Ajar Gastroenterologi – Hepatologi. Badan Penerbit IDAI; 2015
2. World Health Organization. Diarrhoea.. 2009
EPIDEMIOLOGI

Penyakit endemis potensial KLB yang


SERING DISERTAI KEMATIAN

6 juta anak meninggal tiap tahun


karena diare di dunia, sebagian besar
di negara berkembang
CARA PENULARAN
KLASIFIKASI DIARE

Patomekanisme
Lama Berlangsung Diare

• Diare Sekretorik
• Akut • Diare Invasif
• Persisten/ kronik
• Diare Osmotik

1. Buku Ajar Gastroenterologi – Hepatologi. Badan Penerbit IDAI; 2015.


2. World Health Organization. Diarrhoea.. 2009
PATOMEKANISME
DIARE SEKRETORIK

Invasi enterotoksin masuk ke usus merusak villi-villi usus.

Aktivasi enzim adenil siklase  mengubah adenosine


triphosphate (ATP)  cyclic adenosine monophosphate
(cAMP).

Akumulasi cAMP intraselular menyebabkan sekresi aktif air,


Cl, Na, K, HCO3 ke dalam lumen usus.

Contoh: Vibrio cholera, ETEC, Shigella, Clostridium,


Salmonella, dan Campylobacter.

1. Diare. Ilmu kesehatan anak esensial. Nelson. Edisi ke-6, 2021


DIARE OSMOTIK

Substansi
intraluminal Meningkatkan
Menumpuk di Air tertarik ke
yang tidak osmolaritas
usus lumen usus
dapat usus
diabsorbsi

Contoh: Intoleransi laktosa

1. Diare. Ilmu kesehatan anak esensial. Nelson. Edisi ke-6, 2021


DIARE INVASIF
Invasi
mikroorganisme ke
dalam mukosa usus

Toksin merusak sel


epitel usus

Ditemukan sel
leukosit dan eritrosit Contoh:
dalam tinja Shigella, Salmonella, dan EIEC

1. Diare. Ilmu kesehatan anak esensial. Nelson. Edisi ke-6, 2021


ETIOLOGI
Infeksi Virus Rotavirus, adenovirus,
Norwalk
Bakteri Shigella, Salmonella,
Yersinia, Campylobacter,
dan berbagai strain dari
Escherichia coli.

Parasit Protozoa:
Entamoeba histolytica,
Giardia lamblia,
Balantidium coli,
Cryptosporidium parvum

Alergi Makanan Susu sapi, protein keledai


Malabsorbsi Intolerasi laktosa
Keracunan makanan Dari kaleng Botolinum sp.
Gejala klinis Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EIEC Kolera

Masa tunas 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 48 – 72 jam
DIARE INVASIF
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual & muntah sering Jarang sering + - Sering
NyeriAkibat
perut invasi mikroorganisme
tenesmus ke dalam
Tenesmus
mukosa usus Tenesmus
sehingga kolik +
terjadi kerusakan Tenesmus
mukosa usus yang Kramp
kramp kramp
disebabkan oleh :
Nyeri kepala - + + - - -

Lamnya sakit Virus (Rotavirus),
5-7 hari > 7 hari 3-7 hari 2-3 hari variasi 3 hari
Sifat tinja  Bakteri (Salmonella, shigella, Campylobacter)
Volume sedang Sedikit Sedikit Banyak Sedikit Banyak
Frekuensi  Parasit (Amoeba).
5-10 x/hari >10x/hari Sering Sering Sering Terus menerus
Konsistensi Cair Lembek Lembek Cair Lembek Cair
Darah - Sering Kadang- - + -
kandang
Bau -   Busuk + Tidak Amis khas
Warna Kuning hijau Merah hijau Kehijauan Tak berwarna Merah hijau Seperi air
cucian beras
Leukosit - + + - - -

Lain – lain Anoreksia Kejang Sepsis Meteorismus Infeksi  


sistemik

1. Buku Ajar Gastroenterologi – Hepatologi. Badan Penerbit IDAI; 2015.


DIAGNOSIS Keadaan umum, kesadaran, TTV & BB

Anamnesis
• Deskripsi diare
• Onset
• Frekuensi/hari
• Konsistensi dan warna
• Lendir/ darah (+)
• Keadaan umum anak
• Keluhan penyerta (muntah,demam,kejang)
• Muncul tanda dehidrasi (rasa haus, anak rewel/ lemah, BAK
terakhir)
• Makanan dan minum terakhir, jumlah
cairan yang masuk
• Penyakit lain
• Riwayat pengobatan

Pemeriksaan Fisik
PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI
TANYAKAN
 Berapa banyak tinja cair per hari yang keluar?
 Sudah berapa lama anak mengalami diare?
 Apakah ada darah atau lendir (lebih dari 1 atau 2 garis) pada tinja?

 Apakah ada muntah?


 Jika ada, apakah jumlahnya hanya sedikit atau banyak?
 Seberapa sering anak muntah?

 Apakah anak bisa minum? Jika iya, apakah dia lebih haus dari biasanya
 Apakah dia minum dengan penuh semangat?
 Perut terlihat kembung atau tidak?
1. Diare. Ilmu kesehatan anak esensial. Nelson. Edisi ke-6, 2014.

2. World Health Organization. Diarrhoea. WHO. 2009.


LIHAT
 Bagaimana keadaan umum anak tersebut?
 Apakah dia gelisah atau cengeng?
 Apakah dia lesu atau tidak sadar?
 Apakah dia kekurangan gizi parah?
 Apakah matanya normal atau cekung?

RASA
 Ketika kulit dicubit, apakah kembali dengan cepat, lambat, atau sangat lambat (>2 detik)?

1. Diare. Ilmu kesehatan anak esensial. Nelson. Edisi ke-6, 20201

2. World Health Organization. Diarrhoea. WHO. 2009.


PENENTUAN DERAJAT DEHIDRASI MENURUT WHO 1995
Penilaian A B C
Lihat :      
 Keadaan Umum Baik, sadar *gelisah, rewel *lesu, lunglai/tidak
    sadar
 Mata Normal Cekung sangat cekung &
 Air mata Ada Tidak ada kering
 Mulut & lidah Basah Kering sangat kering
     
 Rasa haus Minum biasa tidak *haus, ingin *malas minum atau
haus minum banyak tidak bisa minum
 
Periksa : turgor kulit Kembali cepat *kembali lambat * kembali sangat
lambat
Hasil pemeriksaan : Tanpa dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi berat
ringan/sedang  
Bila ada 1 tanda * Bila ada 1 tanda *
ditambah 1/lebih ditambah 1 atau
tanda lain lebih tanda lain
Terapi : Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C

1. Duggan C, Santosham M, Glasso RI. WHO 1995


PENENTUAN DERAJAT DEHIDRASI MENURUT SISTEM
PENGANGKAAN – MAURICE KING
Bagian tubuh Nilai untuk gejala yang ditemukan
yang diperiksa 0 1 2

Keadaan umum Sehat Gelisah, cengeng, Mengigau,


    apatis, ngantuk koma/ syok

Kekenyalan kulit Normal Sedikit, kurang Sangat kurang


   

Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung


   

UUB Normal Sedikit, cekung Sangat cekung


   

Mulut Normal Kering Kering &


    sianosis

Denyut nadi/mnt Kuat <120 Sedang (120-140) lemah >140


1. Buku Ajar Gastroenterologi – Hepatologi. Badan Penerbit IDAI; 2015
PENENTUAN DERAJAT DEHIDRASI MENURUT MMWR 2003
Simptom Minimal atau tanpa Dehidrasi ringan sedang Dehidrasi berat
dehidrasi kehilangan BB kehilangan BB 3-9% kehilangan BB >9%
<3%
Kesadaran Baik Normal, lelah, gelisah, Apatis, letargi, tidak sadar
irritable
Denyut jantung Normal Normal - meningkat Takikardia, bradikardia pada
kasus berat
Kualitas nadi Normal Normal – melemah Lemah, kecil, tidak teraba

Pernapasan Normal Normal – cepat Dalam


Mata Normal Sedikit cowong Sangat cowong
Airmata Ada Berkurang Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Cubitan kulit Segera kembali Kembali < 2 detik Kembali > 2 detik
Capillary refill Normal Memanjang Memanjang, minimal
Ekstremitas Hangat Dingin Dingin, mottled, sianotik

Kencing Normal Berkurang Minimal

1. Duggan C, Santosham M, Glasso RI. MMWR


TATALAKSANA DIARE
5 PILAR

Edukasi
Rehidrasi Suplementasi Nutrisi Antibiotik
orang
cairan zinc adekuat selektif
tua

1. Acute Diarrhea in adults and children: A global perspective. 2013


TATALAKSANA TANPA DEHIDRASI -A

Acute Diarrhea in adults and children: A global perspective. 2013


Acute Diarrhea in adults and children: A global perspective. 2013
TATALAKSANA DEHIDRASI RINGAN SEDANG -B

1. Acute Diarrhea in adults and children: A global perspective. 2013


Acute Diarrhea in adults and children: A global perspective. 2013
TATALAKSANA DEHIDRASI BERAT -C

Acute Diarrhea in adults and children: A global perspective. 2013


Acute Diarrhea in adults and children: A global perspective. 2013
1. Oralit
Campuran garam elektrolit (NaCl, KCL, trisodium sitrat
hidrat, glukosa anhidrat)

Anak < 1 tahun


= 50 - 100 cc cairan oralit setiap kali BAB
Anak > 1 tahun
= 100 – 200 cc cairan oralit setiap kali BAB
2. Zink

• Meningkatkan absorbsi air


dan elektrolit
• Mempercepat penyembuhan diare
(membantu reepitelialisasi)
• Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
3. Dukungan nutrisi

ASI/cairan Makanan
Makan seperti
Teruskan biasa dengan
pemberian ASI frekuensi lebih
sering

<2 tahun:
kurangi susu Jangan batasi
formula, ganti makan
dengan ASI

>2 tahun: Lakukan


teruskan susu hingga 2
formula + oralit minggu setelah
+ air matang diare berhenti
4. Antibiotik
• Tidak rutin diberikan
Pemberian tidak rasional  ganggu keseimbangan flora usus  perpanjang diare

• Tetrasiklin 50mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis selama 3 hari


Kolera • Eritromisin 50mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis selama 3 hari

• Metronidazol 30-50mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis selama 5-10


Amoebiasis hari
giardiasis

• Kotrimoksazol 50mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 5 hari


Shigella • Cefixime 10mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 3-5 hari
dysentri
5. Kaunseling ibu/pengasuh
-Cara pemberian cairan dan obat di rumah

-Kapan harus membawa kembali anak ke petugas kesehatan

1. Diare lebih sering


2. Muntah berulang
3. Sangat haus
4. Makan/minum sedikit
5. Demam
6. Tinja berdarah
7. Tidak membaik dalam 3 hari
Probiotik

Depoorter, L.; Vandenplas, Y. Probiotics in Pediatrics. A Review and Practical Guide. Nutrients 2021, 13, 2176
PENCEGAHAN
Perbaikan gizi
Penggunaan air
ASI eksklusif 6 bulan makanan
bersih

Mencuci tangan Imunisasi rotavirus Jamban sehat


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai