Anda di halaman 1dari 61

GOVERNMENT SECTOR

Islamic Macroeconomics (Team Teaching)


Sumber :
1) Nurul Huda (Ekonomi Makro Islam 2008)
2) Ir. Adiwarman Karim (Ekonomi Makro Islam, 2008)
3) N. Gregory Mankiw (Teori Makroekonomi, 2003)
Aktivitas Perekonomian (Huda dkk.,
2008)
 Analisis pendapatan nasional pada perekonomian tertutup
dengan kebijakan pemerintah  terdapat tiga pelaku
utama pada aktivitas perekonomian :
1. Rumah Tangga (Houshold)
2. Perusahaan (Firm)
3. Pemerintah (Government)
 Adanya unsur pemerintah (government) menimbulkan
dua konsekuensi perhitungan pendapatan nasional :
a) Sudut Pengeluaran  pengeluaran pemerintah
(Government Expenditure)
b) Sudut Penerimaan  memunculkan komponen pajak
(Tax)
Islamic Macroeconomics Government Sector 2
Belanja Pemerintah :
Government purchases are the goods and
services bought by federal, state, and local
governments.This category includes such items
as military equipment, highways, and the
services that government workers provide. It
does not include transfer payments to
individuals, such as Social Security and welfare.
Because transfer payments reallocate existing
income and are not made in exchange for goods
and services, they are not part of GDP.

Islamic Macroeconomics Government Sector 3


Karim (2008) Belanja Pemerintah :
Terdapat 3 Jenis Belanja pemerintah :
1. Wasteful Spending  Belanja pemerintah
memberikan manfaat yang lebih kecil
dibandingkan biaya yang dikeluarkan
2. Productive Spending  Belanja pemerintah
memberikan manfaat yang lebih besar
dibandingkan biaya yang dikeluarkan
3. Transfer Payment  Jumlah manfaat yang
diterima dan biaya yang dikeluarkan sama
besarnya
Islamic Macroeconomics Government Sector 4
Contoh belanja negara :
1. Wasteful spending : biaya transportasi umum  Rp.
1 Milyar  Manfaat nya dinilai Rp. 700 juta 
selisih Rp. 300 juta sebagai wasteful spending
2. Productive spending : biaya pembangunan jembatan
umum  Rp. 500 juta  Manfaat nya dinilai Rp.
900 juta  selisih Rp. 400 juta sebagai productive
spending
3. Transfer Payment  pemerintah mengenakan pajak
untuk digunakan menolong bencana alam melalui
PMI (Palang Merah Indonesia)  PMI menerima
dana sebesar sejumlah pajak yang ditarik pemerintah
tersebut
Islamic Macroeconomics Government Sector 5
Menurut sifatnya belanja negara dapat
dibedakan menjadi :
1. Temporary spending : pembiayaan yang hanya
dilakukan satu kali waktu saja
 Contoh : Pengeluaran untuk pembangunan jalan
raya, jembatan dan lainnya
2. Permanent spending : pembiayaan yang dilakukan
oleh pemerintah secara terus menerus dalam periode
tertentu
 Contoh : biaya pemeliharaan jalan raya yang harus
dikeluarkan setiap tahunnya

Islamic Macroeconomics Government Sector 6


Sumber : Nurul Huda dkk., 2008

PENDAPATAN NASIONAL
PADA PEREKONOMIAN
TERTUTUP DENGAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH

Islamic Macroeconomics Government Sector 7


1) Sudut Pengeluaran
Y = C+I+G
Dimana :
Y = Pendapatan Nasional
 C = Consumption (Pengeluaran yang dilakukan rumah
tangga)
 I = Investment (Pengeluaran yang dilakukan
perusahaan)
 G = Government expenditure (Pengeluaran yang
dilakukan pemerintah)

Government Sector
Islamic Macroeconomics 8
2) Sudut Penerimaan
Y = C+S+T
Dimana :
Y = Pendapatan Nasional
 C = Consumption (Pengeluaran yang dilakukan rumah
tangga)
 S = Saving (Tabungan)
 T = Tax (Pajak)

Government Sector
Islamic Macroeconomics 9
Outline of model
A closed economy, market-clearing model
Supply side
factor markets (supply, demand, price)

determination of output/income
DONE 
DONE 
Demand side
 determinants of C, I, and G
Next 
Equilibrium
 goods market
 loanable funds market
CHAPTER 3 National
Income
Demand for goods & services
Components of aggregate demand:
C = consumer demand for g & s
I = demand for investment goods
G = government demand for g & s
(closed economy: no NX )

CHAPTER 3 National
Income
Dampak pajak terhadap konsumsi dan
tabungan  Huda dkk. (2008)
 Pada perekonomian tertutup dengan dua sektor 
 pendapatan nasional (Y) = pendapatan disposable
(Yd)
 Unsur Pajak  persamaan berubah menjadi : Yd = Y
– T , maka :
1. Pendapatan disposable (Yd) lebih kecil dari
pendapatan nasional (Y)
2. Berkurangnya Pendapatan disposable  akan
mengurangi tingkat konsumsi  mengurangi tingkat
tabungan

Islamic Macroeconomics Government Sector 12


Dampak pajak terhadap konsumsi dan
tabungan  Huda dkk. (2008)
1. Pengaruh pajak tetap  besaran pajak
yang jumlahnya sama pada berbagai
tingkat pendapatan  terhadap
pengeluaran konsumsi dan tabungan
2. Pengaruh pajak proporsional 
besaran pajak yang ditentukan dengan
presentase tertentu dari tingkat
pendapatan)  terhadap pengeluaran
konsumsi dan tabungan

Islamic Macroeconomics Government Sector 13


Consumption, C
 def: Disposable income is total income minus total
taxes: Y – T.
 Consumption function: C = C (Y – T )
Shows that (Y – T )  C
 def: Marginal propensity to consume (MPC) is the
increase in C caused by a one-unit increase in
disposable income.

CHAPTER 3 National
Income
The consumption function
C

C (Y –T )

The slope of the


MPC
consumption function
1 is the MPC.

Y–T

CHAPTER 3 National
Income
Marginal Prospencity to Consume (Huda,
dkk, 2008)
 MPC = ∆ C / ∆ Y  keinginan marginal dari
masyarakat untuk melakukan konsumsi (C =
Konsumsi, Y = Pendapatan)
 Rasio perubahan pengeluaran konsumsi dengan
perubahan pendapatan (MPC)  lebih (>) 0 (nol) 
mencerminkan pengeluaran konsumsi rumah tangga
akan meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat
pendapatan
 MPC  kurang (<) 1 (satu)  mencerminkan
kenaikan pengeluaran konsumsi akan selalu lebih
kecil dari pendapatan

Islamic Macroeconomics Government Sector 16


Dampak Pajak Terhadap pendapatan
(Huda dkk, 2008) :
1. Setelah ada pajak menyebabkan pengurangan
terhadap pendapatan disposable income
sebesar pajak tetap (T), maka  ∆ Yd = -T
 ∆ Yd = Perubahan Pendapatan disposable
income
2. Berkurangnya pendapatan disposable income
 mengurangi jumlah konsumsi dan tabungan
sama dengan pengurangan pendapatan
disposable
 ∆ Yd = - T = ∆ C + ∆

Islamic Macroeconomics Government Sector 17


Investment, I
 The investment function is I = I (r ),
where r denotes the real interest rate,
the nominal interest rate corrected for inflation.
 The real interest rate is

◦ the cost of borrowing


◦ the opportunity cost of using one’s own funds
to finance investment spending.
So, r  I

CHAPTER 3 National
Income
The investment function
r
Spending on investment
goods
depends negatively on
the real interest rate.

I (r )

I
CHAPTER 3 National
Income
Fungsi Investasi dengan Pendekatan
Ekonomi Konvensional (Huda dkk, 2008)
DefinisiInvestasi : pengeluaran
perusahaan untuk membeli barang –
barang modal dan perlengkapan –
perlengkapan produksi untuk menambah
kemampuan memproduksi barang –
barang dan jasa yang tersedia dalam
perekonomian

Islamic Macroeconomics Government Sector 20


3 bentuk pengeluaran investasi (Huda
dkk., 2008)
1. Investasi Tetap Bisnis (business fixed income) 
pengeluaran investasi untuk pembelian berbagai jenis
barang modal yaitu mesin – mesin investasi dan peralatan
produksi lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri
dan perusahaan
2. Investasi Residensial (residential investment) 
pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal,
bangunan kantor, bangunan pabrik, dan bangunan lainnya
3. Investasi Persediaan (inventory investment) berupa
pertambahan nilai stok barang – barang yang belum
terjual, bahan mentah, dan barang yang masih dalam
proses produksi pada akhir tahun perhitungan pendapatan
nasional
Islamic Macroeconomics Government Sector 21
Fungsi Persaman Investasi Konvensional
(Huda dkk., 2008)
1. Asumsi  bahwa investasi bersifat
autonomous atau tidak dipengaruhi variabel
lain  I = Ī
2. Asumsi  bahwa investasi dipengaruhi
variabel suku bunga atau interest  I = Ī – di
3. Pengaruh suku bunga terhadap investasi 
Hubungan Negatif  jika tingkat suku bunga
naik maka investasi akan turun demikian
sebaliknya (vice versa)

Islamic Macroeconomics Government Sector 22


Government spending (Pengeluaran /
Pembelian Pemerintah), G
G = govt spending on goods and services
(barang dan jasa).
G excludes transfer payments
(e.g., social security benefits,
unemployment insurance benefits).
Assume government spending and total
taxes are exogenous:
G G and T T

CHAPTER 3 National
Income
Pembelian Pemerintah (Mankiw, 2003) ..
(1)
 Pembelian Pemerintah atau Belanja Pemerintah 
komponen ketiga dari permintaan terhadap barang dan jasa.
1. Pemerintah pusat membeli senjata, peluru kendali dan
jasa pegawai pemerintah
2. Pemerintah lokal  membeli buku – buku untuk
perpustakaan, membangun gedung – gedung, dan
memperkerjakan para guru.
3.Pemerintah di semua tingkat  membuat jalan
dan pekerjaan publik lainnya
Seluruh transaksi ini membentuk pembelian
barang dan jasa pemerintah  jika Amerika
Serikat jumlah nya 20% dari GDP
Islamic Macroeconomics Government Sector 24
Pembelian Pemerintah (Mankiw, 2003) ..
(2)
4.Pengeluaran pemerintah  Pembayaran transfer
kepada rumah tangga  tunjangan, kesejahteraan
orang – orang miskin dan pembayaran jaminan
sosial untuk kaum lansia  tidak ada pertukaran
dengan sebagian output barang dan jasa
perekonomian  Tidak termasuk pada variabel
‘”G”
 Pembayaran transfer lawan dari pajak 
pembayaran transfer meningkatkan disposable
income rumah tangga sedangkan pajak sebaliknya

Islamic Macroeconomics Government Sector 25


Belanja Pemerintah dan Pajak (Mankiw,
2003) ..(1)
1. Jika pemerintah membeli  pajak (pendapatan
pemerintah) dikurangi transfer (pengeluaran
pemerintah)  jika G = T  menunjukkan bahwa
pemerintah memiliki anggaran yang berimbang
 Dimana : G (pengeluaran / belanja pemerintah) dan T
(Pajak)
2. Jika G > T  pemerintah mengalami defisit
anggaran  pemerintah menerbitkan surat utang
pemerintan melalui pasar keuangan
3. Jika G < T  pemerintah mengalami surplus
anggaran  kelebihan anggaran dapat digunakan
pemerintah untuk melunasi utang - utangnya
Islamic Macroeconomics Government Sector 26
Belanja Pemerintah dan Pajak (Mankiw,
2003) ..(2)
 Tujuan  menjelaskan proses politis mengarah
kebijakan fiskal tertentu  Pada tingkat
pembelian pemerintah dan pajak
 Asumsi : pembelian pemerintah (G) sebagai
variabel eksogen  diasumsikan semua variabel
adalah Tetap  G  G and T  T
 Perlu dikaji dampak kebijakan fiskal terhadap
variabel -variabel lain yang ditentukan dalam
model  Variabel endogen  Konsumsi,
Investasi dan tingkat bunga

Islamic Macroeconomics Government Sector 27


The market for goods & services
Aggregate demand: C (Y T )  I (r )  G

Aggregate supply: Y  F (K , L )

Equilibrium: Y = C (Y  T )  I (r )  G

The real interest rate adjusts


to equate demand with supply.
CHAPTER 3 National
Income
Pasar Barang dan Jasa (Mankiw, 2003)
 Permintaan Agregat
 Dasar konsep  Permintaan terhadap output (hasil
produksi) perekonomian  berasal dari konsumsi, investasi
dan pembelian pemerintah  persamaan sebagai berikut  Y
=C+I+G
1. Konsumsi (C)  bergantung pada disposable income 
C = C (Y – T)
2. Investasi (I)  bergantung pada tingkat bunga riil  I = I
(r)
3. Pembelian Pemerintah (G) dan Pajak  variabel
Eksogen  ditetapkan oleh para pembuat kebijakan
 Sehingga rumus permintaan Agregat : dng asumsi Y,
Tdag G  tetap
C (Y  T )  I (r )  G
Islamic Macroeconomics Government Sector 29
Konsep Penawaran Barang dan Jasa
(Mankiw, 2003)  Penawaran Agregat
 Dasar Konsep  faktor – faktor produksi (input
yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa)
dan fungsi produksi  menentukan jumlah output
(hasil produksi) yang ditawarkan dalam perekonomian
 Simbol  K (Jumlah Modal) dan L (Jumlah
Tenaga Kerja)
 Persamaan Penawaran Agregat  dengan asumsi :
Y, K dan L  tetap

Y  F (K , L )

Islamic Macroeconomics Government Sector 30


Pasar Barang dan Jasa (Mankiw, 2003) 
permintaan dan penawaran  agregat
Jika megganti fungsi konsumsi dan fungsi
investasi  sebagai pos identitas pos
pendapatan nasional  Dan karena variabel
“G” dan “T” ditetapkan oleh kebijakan 
tingkat output “Y” ditetapkan oleh faktor –
faktor produksi maka  Persamaan baru :
Y = C (Y T )  I (r )  G
Persamaan ini menyatakan  bahwa
penawaran output sama dengan
permintaannya (jumlah konsumsi, investasi
dan pembelian pemerintah)
Islamic Macroeconomics Government Sector 31
Pasar Uang (Mankiw, 2003) 
Konvensional
 Dasar Konsep  karena tingkat bunga merupakan
biaya pinjaman dan pengembalian  akan diperoleh
karena meminjamkan dana (Loanable Fund) ke pasar
keuangan
 Pasar Uang  digunakan untuk memahami peran dari
tingkat bunga terhadap perekonomian
 Konsep Pendapatan Nasional  ditulis kembali 
Y–C–G=I
 Y – C – G = output yang tersisa setelah permintaan
konsumen dan pemerintah dipenuhi  disebut
tabungan nasional (national saving) atau tabungan
(saving)
The loanable funds market
A simple supply-demand model of the
financial system.
One asset: “loanable funds”
◦ demand for funds: investment
◦ supply of funds: saving
◦ “price” of funds: real interest rate

CHAPTER 3 National
Income
Demand for funds: Investment
The demand for loanable funds…
◦ comes from investment:
Firms borrow to finance spending on plant &
equipment, new office buildings, etc.
Consumers borrow to buy new houses.
◦ depends negatively on r,
the “price” of loanable funds
(cost of borrowing).

CHAPTER 3 National
Income
Loanable funds demand curve
r
The investment
curve is also the
demand curve for
loanable funds.

I (r )

I
CHAPTER 3 National
Income
Supply of funds: Saving
The supply of loanable funds comes from
saving:
◦ Households use their saving to make bank
deposits, purchase bonds and other assets.
These funds become available to firms to
borrow to finance investment spending.
◦ The government may also contribute to saving

if it does not spend all the tax revenue it


receives. CHAPTER 3 National
Income
Tabungan, Investasi dan Tingkat Suku
Bunga  Dana Pinjaman (Loanable
Fund)
 Tabungan  penawaran dana pinjaman  rumah
tangga meminjamkan tabungan mereka kepada
investor atau menabungnya di bank yang kemudian
meminjamkan dana itu ke pihak lain
 Investasi  permintaan terhadap dana pinjaman 
investor meminjam dari publik secara langsung
dengan menjual obligasi atau secara tidak langsung
dengan meminjam dana dari bank
 Tingkat bunga  menyesuaikan sampai jumlah
perusahan yang ingin menanamkan modal sama
dengan jumlah rumah tanggaa yang ingin menabung

Islamic Macroeconomics Government Sector 37


Konsep Tingkat bunga  Pasar Uang
Konvensional (Mankiw, 2003)
1. Jika tingkat bunga terlalu rendah  investor
menginginkan ouput perekonomian lebih
banyak daripada rumah tangga yang ingin
menabung  Jumlah dana pinjaman yang
diminta melebihi yang ditawarkan
2. Jika tingkat bunga terlalu tinggi  rumah
tangga yang menabung lebih banyak
dibandingka perusahaan yang ingin
menanamkan modal  Jumlah dana pinjaman
yang ditawarkan lebih besar dibandingkan
jumlah yang diinginkan
Islamic Macroeconomics Government Sector 38
Types of saving (Tabungan dibagi
menjadi dua)
private saving (Tabungan Swasta) = (Y
– T) – C
public saving (Tabungan Publik) = T
– G
national saving (Tabungan Nasional) , S
= private saving + public saving
= (Y –T ) – C + T – G
= Y – C – G
CHAPTER 3 National
Income
Notation:  = change in a variable

For any variable X, X = “the change in X ”


 is the Greek (uppercase) letter Delta
Examples:
 If L = 1 and K = 0, then Y = MPL.
More generally, if K = 0, then Y
MPL  .
L
 (YT ) = Y  T , so
C = MPC  (Y  T )
= MPC Y  MPC T CHAPTER 3 National
Income
EXERCISE:
Calculate the change in saving

Suppose MPC = 0.8 and MPL = 20.


For each of the following, compute S :
a. G = 100
b. T = 100
c. Y = 100
d. L = 10

CHAPTER 3 National
Income
Answers

S  Y  C  G  Y  0.8 (Y  T )  G
 0.2 Y  0.8 T  G

a. S   100

b. S  0.8  100  80

c. S  0.2  100  20

d. Y  MPL  L  20  10  200,
S  0.2  Y  0.2  200  40.
CHAPTER 3 National
Income
digression:
Budget surpluses and deficits
If T > G, budget surplus = (T – G )
= public
saving.
If T < G, budget deficit = (G – T )
and public saving is negative.
If T = G , “balanced budget,” public
saving = 0.
The U.S. government finances its deficit
National
by issuing Treasury bonds – i.e., Income
CHAPTER 3
U.S. Federal Government Surplus/Deficit, 1940-
2004
5%

0%

-5%
(% of GDP)

-10%

-15%

-20%

-25%

-30%
1940 1950 1960 1970 1980 1990 National
CHAPTER 3
2000
Income
U.S. Federal Government Debt,
1940-2004
Fact: In the early 1990s, about
120%
18 cents of every tax dollar
went to pay interest on the debt.
100%
(Today it’s about 9 cents.)
80%
(% of GDP)

60%

40%

20%

0%
1940 1950 1960 1970 1980 1990
CHAPTER 3 National
2000
Income
Loanable funds supply curve
r S  Y  C (Y  T )  G

National saving
does not depend
on r,
so the supply
curve is vertical.

S, I

CHAPTER 3 National
Income
Loanable funds market equilibrium
r S  Y  C (Y  T )  G

Equilibrium real
interest rate

I (r )
Equilibrium level S, I
of investment
CHAPTER 3 National
Income
The special role of r
r adjusts to equilibrate the goods market and
the loanable funds market simultaneously:
If L.F. market in equilibrium, then
Y–C–G =I
Add (C +G ) to both sides to get
Y = C + I + G (goods market eq’m)
Thus,
Eq’m in L.F.
market  Eq’m in goods
market
CHAPTER 3 National
Income
Digression: Mastering models
To master a model, be sure to know:
1. Which of its variables are endogenous and
which are exogenous.
2. For each curve in the diagram, know
a. definition
b. intuition for slope
c. all the things that can shift the curve
3. Use the model to analyze the effects of each
item in 2c. National
CHAPTER 3

Income
Mastering the loanable funds model
Things that shift the saving curve
◦ public saving
 fiscal policy: changes in G or T
◦ private saving
 preferences
 tax laws that affect saving
 401(k)
 IRA
 replace income tax with consumption tax

CHAPTER 3 National
Income
CASE STUDY:
The Reagan deficits
Reagan policies during early 1980s:
◦ increases in defense spending: G > 0
◦ big tax cuts: T < 0
Both policies reduce national saving:

S  Y  C (Y  T )  G

G   S T   C   S

CHAPTER 3 National
Income
CASE STUDY:
The Reagan deficits
1. The increase in the r S1
S2
deficit reduces
saving…

r2
2. …which causes the
real interest rate to
r1
rise…

3. …which reduces I (r )
the level of I2 I1 S, I
investment.
CHAPTER 3 National
Income
Are the data consistent with these results?

variable 1970s 1980s


T–G –2.2 –3.9
S 19.6 17.4
r 1.1 6.3
I 19.9 19.4

T–G, S, and I are expressed as a percent of GDP


All figures are averages over the decade shown.
CHAPTER 3 National
Income
Now you try…
Draw the diagram for the loanable funds
model.
Suppose the tax laws are altered to
provide more incentives for private
saving.
(Assume that total tax revenue T does not
change)
What happens to the interest rate and
investment? National
CHAPTER 3

Income
Mastering the loanable funds model ,
continued
Things that shift the investment curve
◦ some technological innovations
 to take advantage of the innovation,
firms must buy new investment goods
◦ tax laws that affect investment
 investment tax credit

CHAPTER 3 National
Income
An increase in investment demand
r S

…raises the An increase


interest rate. r2 in desired
investment…
r1
But the equilibrium
level of investment I2
cannot increase I1
because the
S, I
supply of loanable
funds is fixed. CHAPTER 3 National
Income
Saving and the interest rate
Why might saving depend on r ?
How would the results of an increase in
investment demand be different?
◦ Would r rise as much?
◦ Would the equilibrium value of I change?

CHAPTER 3 National
Income
An increase in investment demand when
saving depends on r
r Sr
()
An increase in
investment demand
raises r,
which induces an r2
increase in the
r1
quantity of saving,
which allows I
to increase. I(r)2
I(r)
I1 I2 S, I
CHAPTER 3 National
Income
Chapter Summary
Total output is determined by
◦ the economy’s quantities of capital and labor
◦ the level of technology
Competitive firms hire each factor until
its marginal product equals its price.
If the production function has constant
returns to scale, then labor income plus
capital income equals total income
(output).
CHAPTER 3 National Income slide 59
Chapter Summary
A closed economy’s output is used for
◦ consumption
◦ investment
◦ government spending
The real interest rate adjusts to equate
the demand for and supply of
◦ goods and services
◦ loanable funds

CHAPTER 3 National Income slide 60


Chapter Summary
A decrease in national saving causes the
interest rate to rise and investment to fall.
An increase in investment demand causes the
interest rate to rise, but does not affect the
equilibrium level of investment
if the supply of loanable funds is fixed.

CHAPTER 3 National Income slide 61

Anda mungkin juga menyukai