Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 3

1. dr.Khairunnisa
2. dr.Meirani Rizdaputri
3. Hesty Harleny, AM.Keb
4. dr.Frisnaini Ayu Sundari
5. Hikma Nurwendi SH,AMK
6. Eka Juniarti Purnamasari,S.Kep
7. Eka Rahayu Julia, AMK
Latar belakang
 Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia
dihadapkan pada Triple Burden, yaitu suatu
keadaan dimana penyakit menular masih
merupakan masalah kesehatan masyarakat, dilain
pihak angka kesakitan dan kematian yang
disebabkan PTM cenderung meningkat.
Perubahan pola penyakit tersebut sangat
dipengaruhi antara lain oleh perubahan
lingkungan, perilaku masyarakat, transisi
demografi, sosial ekonomi dan sosial budaya.
 Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO),
kematian akibat penyakit tidak menular di
perkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia,
dan peningkatan terbesarakan terjadi di negara-
negara miskin dan menengah bahkan di negara-
negara afrika. PTM diprediksi akan menjadi
penyebab paling umum kematian pada tahun 2030
dan di proyeksikan akan melebihi penyakit
menular,penyakit maternal dan prenatal dan
gangguan gizi.
 Data WHO menunjukan bahwa dari 57 juta
kematian yang terjadi di seluruh dunia pada
tahun 2008,sebanyak 36 juta atau hampir dua
pertiganya di sebabkan oleh penyakit tidak
menular terutama penyakit
kardiovakuler,diabetes,kanker,dan penyakit
saluran pernafasan kronik
Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menerapkan dan mengimplementasikan pelayanan terpadu
penyakit tidak menular di wilayah kerja puskesmas kabupaten
Karimun
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai PL, peserta dapat :
a. Mengetahui langkah-langkah nyata dalam upaya penceghan dan
pengendalian PTM terpadu di FKTP
b. Mengetahui Pelaksanaan Penanggulangan PTM terpadu di FKTP
b Mengetahui pelaksanaan Penanggulangan PTM terpadu DI FKTP.
c Mengetahui langkah Surveilans Terpadu PTM di FKTP
Manfaat

 Memiliki keahlian profesional,dengan


keterampilan,pengetahuan,gagasan seputar pandu
PTM
 Menghasilkan keterampilan yang di berikan pada
pelatihan pandu PTM
 Meningkatkan efisiensi waktu
Letak Geografis UPT Puskesmas
Durai
 UPT Puskesmas Durai terletak di Kecamatan Durai
Kabupaten Karimun, mempunyai wilayah kerja di 4 (empat)
Desa yaitu : Desa Telaga Tujuh, Desa Tanjung Kilang, Desa
Semembang, dan Desa Sanglar.
Batas wilayah kerja UPT Puskesmas Durai sebagai berikut :
 Bagian Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Kundur
 Bagian Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Kateman
(Provinsi Riau)
 Bagian Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Moro
 Bagian Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Pulau Burung
(Provinsi Riau)
Berikut Peta Wilayan Kerja UPT Puskesmas Durai
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Durai Tahun 2019

No Desa Luas Jarak Ke WaktuTempuh Ke Dusun RT RW


Wilayah Puskesmas Puskesmas

1 Telaga Tujuh 7,0 Km² 1 Km 5 Menit 4 4 4

2 Tanjung 16,0 Km² 3 Km 10 Menit 3 7 3


Kilang

3 Semembang 10,0 Km² 3 Km 20 Menit 4 8 4

4 Sanglar 10,0 Km² 30 Km 30 Menit 3 10 3


Data Jumlah Penduduk dan Peran Serta Masyarakat di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Durai tahun 2019

    Penduduk     Dukun
No Desa Posyandu Kader Beranak
LK PR

1 Telaga Tujuh 1048 476 3 24 4

2 Tanjung 835 764 2 15 3


Kilang

3 Semembang 646 640 3 23 4

4 Sanglar 939 828 5 36 3

TOTAL 3468 3212 13 98 14


X Penyakit Perbanyak Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Durai

 ISPA
 Demam
 Dispepsia
 Hipertensi
 DM
 Dislipidemia
 Diare
 Asma
 Osteoatritis
 Cepalgia
KASUS I
 Seorang Laki-laki Usia 52 Tahun Datang Ke Puskesmas Dengan Keluhan
Nyeri,berdenyut Di Kepala,sesak Nafas Dan Nyeri Dada Di
Sangkal.Pasien Memiliki Kebiasaan Merokok 1 Bungkus Sehari Pasien
Juga Mengaku Jarang Melakukan Aktifitas Fisik Seperti Olahraga Karna
Sibuk Kerja.Pasien Memiliki Riwayat Kelurga Ayah Pasien Memiliki
Penyakit Jantung Dan Hipertensi Dan Ibu Pasien Terkena Stroke
 Dari Pemeriksaan Fisik Di Dapatkan TD: 110/70 Mmhg, Rr:20x/Menit,
suhu:37ᵒc, Bb: 53Kg, Tb: 170 Cm. Dilakukan pemeriksaan Laboratorium
dengan hasil sebagai berikut: Kolestrol 202 mg/dl, Gula darah sewaktu
118 mg/dl, Asam Urat 9,3 mg/dl
DATA PASIEN KASUS I
FAKTOR YANG DAPAT DI MODIFIKASIKAN I

 Merokok
Pasien merokok 1 bungkus/hari
 Diet
Pasien kurang makan buah dan sayur
 Aktifitas fisik
Pasien tidak pernah berolahraga
FAKTOR YANG TIDAK DAPAT DI MODIFIKASIKAN I

 Jenis kelamin (laki-laki)


Laki-laki mempunyai risiko PJPD lebih tiinggi
disbanding wanita
 Usia (52 tahun)
Risiko PJPD meningkat seiring bertambahnya usia,
terutama terjadi pada usia > 40 tahun
 Riwayat keluarga (ayah: penyakit jantung, ibu:stroke)
Adanya riwayat keluarga terdekat yang terkena PJPD
meningkatkan risiko 2 kali lebih besar disbanding yang
tidak memiliki Riwayat keluarga
CARTA KASUS I
PENATALAKSANAAN KASUS I
 Terapi Nonf-farmakologi
a. Konseling (CERDIK dan PATUH)
Cek Kesehatan secara rutin
Enyahkan asap rokok
Rajin aktivitas fisik
Diet sehat dan gizi seimbang
Istirahat yang cukup
Kelola stress

Periksa Kesehatan secara rutin dan ikut anjuran dokter


Atasi penyakit dengan pengobatan teratur
Tetap diet dengan gizi seimbang
Upayakan aktivitas fisik dengan aman
Hindari asap rokok, alcohol dan zat karsinogenik lainnya
- Terapi farmakologi
a. Terapi nyeri kepala dengan Paracetamol 3x500 mg
b. Terapi antikolesterol dengan Simvastatin 1x10 mg
c. Terapi antihiperurisemia dengan allupurinol 1x100 mg
d. Follow up setiap 3 bulan hingga target tercapai, selanjutnya tiap 6-9 bulan
KASUS II
 Seorang Perempuan Usia 40 Tahun Datang Ke Puskesmas Dengan
Keluhan Nyeri Kepala Berdenyut Sampai Ketengkuk, dan Keluar
Keputihan dari Kemaluannya hilang Timbul. Sesak Nafas dan Nyeri
Dada disangkal. Pasien Mengaku Jarang Melakukan Aktifitas Fisik
Seperti Olah raga.Pola Makan Tidak Sehat. Dan Pasien Memiliki
Riwayat Keluarga Ayah Pasien Memiliki Penyakit Hipertensi.
 Dari Pemeriksaan Fisik Didapatkan TD : 150/100Mmhg, Rr
:20x/menit, Suhu ;37°C, Bb: 95 Kg, Tb: 169Cm,Lp : 93 Cm
Dilakukan Pemeriksaan Laboratorium dengan Hasil sebagai
berikut : Kolestrol ; 281 mg/dl, Sehari Yang Lalu Pasien Melakukan
Pemeriksaan Gula Darah 103 mg/dl, Pemeriksaan IVA test (-)
DATA PAIEN KASUS II
Faktor yang dapat dimodifikasikan faktor yang tidak dapat di
modifikasikan

 Hipertensi ( Tekanan darah  Usia 31 Tahun


150/100mmHg )
Faktor
 Jenis yangTidak
Kelamin
 Kegemukan ( IMT 33,4
kg/m2 ), Lingkar Perut 93
dapat dimodifikasikan
(Perempuan )
cm,  Riwayat Keluarga
 Kurang Aktifitas Fisik ( Ayah : Penyakit
 Riwayat Dislipidema
Hipertensi )
( Kolestrol Total 281
mg/dl )
CARTA KASUS II
PENATALAKSAAN II

Terapi Non Farmakologi Terapi Farmakologi


 Konseling Cerdik dan Patuh
 Cek kesehatan secara rutin  Terapi Antihipertensi
 Enyakan asap rokok Amlodipin 1x10mg
 Rajin aktivitas fisik
 Diet sehat dan gizi seimbang
 Antiklestrol simvastatin
 Kelola stress 1x20mg
 Terapi Nyeri Kepala
Periksa kesehatan secara rutin dan ikut
anjuran dokter atasi penyakit dengan
Paracetamol 3x500 mg
berobat secara teratur  Cek teratur tiap 3-6bulan
Upayakan Aktifitas fisik, tetap diet dengan
gizi seimbang, hindari asap rokok dan
alkohol.
Kesimpulan

 Berdasarkan hasil penelitian faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan


Posbindu PTM di wilayah kerja UPT Puskesmas Durai dan UPT Puskesmas
Midai Tahun 2021, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sebagian besar responden kurang memanfaatkan posbindu PTM.
2. Dengan kurangnya waktu dan keadaan terbatas sehingga kelompok kami juga
terbatas dalam mendapatkan responden

3. Dari dua kasus di atas kami mendapatakn hasil CARTA kurang dan sama dengan
5% beresiko terkena penyakit kardiovaskular
Rekomendasi
 Bagi pihak Puskesmas diharapkan agar:
a. Memaksimalkan sosialisasi adanya Posbindu PTM pada masyarakat yaitu dengan
membuat spanduk, poster atau leaflet dan diletakkan di Puskesmas, dan
mensosialisasikan dengan mengadakan penyuluhan tentang Posbindu PTM pada
tokoh-tokoh masyarakat seperti ketua RT, ketua RW, Lurah, Camat, ketua pemuda dll.
b. Memaksimalkan layanan informasi tentang jadwal Posbindu PTM seperti
menginformasikan jadwal Posbindu selama 1 jam sebelum mulai Posbindu lewat
mobil Puskesmas Keliling, menginformasikan jadwal Posbindu PTM sehari sebelum
dan 1 jam sebelum Posbindu di Mesjid dan Mushola.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai