Anda di halaman 1dari 21

BAHAN KULIAH II:Tujuan dan

Fungsi Hukum

OLEH
MOHAMMAD ILYAS,SH.MH
TUJUAN DAN FUNGSI HUKUM
Kadang-kadang ada yang menganggap tujuan
hukum sama dengan fungsi hukum. Pada hal
berbeda.Untuk bisa membedakan itu agar lebih
mudah di analogi sbg berikut; Jika kita berangkat
ke Makassar dengan pesawat Sriwijaya, maka
tujuan pesawat itu ad/Makassar, adapun fungsi
pesawat tersebut adalah memindahkan atau
menghantarkan orang sampai ketujuannya. Begitu
pula hukum tujuan hukum (L.J.Van Apeldoren)
“mengatur pergaulan hidup secara damai”, agar
tercapai tujuan itu maka fungsi hukumlah yg
menghantarkan sampai tujuan tercapai .
Prof Ahmad Ali

Mengklasifikasikan pada umumnya ada tiga aliran


tujuan hukum;
a. Aliran etis yang mengganggap pada asasnya tujuan
hukum adalah untuk mencapai keadilan.
b. Aliran utilitis yang menganggap pada asasnya
tujuan hukum adalah untuk menciptakan
kemanfaatan.
c. Aliran Yuridis-formal yang menganggap pada
asasnya tujuan hukum adalah untuk menciptakan
kepastian hukum.
Dalam sejarah perkembangan ilmu hukum
dikenal tiga jenis aliran konvensional tentang
tujuan hukum yaitu sbg berikut;
1. Aliran etis yg mengaganggap bahwa pada asas tujuan
hkm itu ad/semata-mata untuk mencapai
keadilan.Salah satu penganut aliran etis ini
ad/Aristoteles yg membagi keadilan kedalam dua
jenis, yaitu sbg berikut;
a. Keadilan distributif, yakni keadilan yang memberikan
kepada setiap org jatah menurut jasanya.
b. Keadilan komutatif,yakni keadilan yg memberikan
kepada setiap org sama banyaknya, tanpa mengingat
jasa-jasa perseorangan.
2. Aliran utilitis yg menganggap bahwa pada asas
tujuan hukum adalah semata-mata untuk
menciptakan kemanfaatan atau kebahagian warga
masyarakat.”Bahwa tujuan hukum itu mengabdi
pada tujuan Negara, yaitu mendatangkan
kemakmuran dan kebahagian
rakyatnya(R.Subekti).Artinya, tujuan hukum
hendaknya memberikan manfaat yg seluas-luasnya
dan sebesar-besarnya kepada warga
masyarakat.Hkm dipandang semata-mata untuk
memberikan kebahagian bagi warga masyarakat,
serta pelaksanaan hukum hendaknya tetap
mengacu pada manfaat atau kegunaan bagi
masyarakat.
3. Aliran normatif-dogmatif menganggap bahwa
pada asasnya hkm adalah semata-mata untuk
menciptakan kepastian hukum.Salah satu
penganut aliran ini ad/John Austin dan Van Kan,
yg bersumber dari pemikiran positivistis yg lebih
melihat hkm sbg suatu yg otonom atau hkm
dalam bentuk peraturan tertulis.Artinya, karena
hkm itu otonom sehingga tujuan hkm semata-
mata untuk kepastian hukum dalam melegalkan
kepastian hak dan kewajiban seseorang. Van Kan
berpendapat bahwa tujuan hkm ad/ menjaga
setiap kepentingan MC agar tdk diganggu dan
terjamin kepastiannya.
Lanjut Prof Ahmad Ali

Bahwa persoalan tujuan hukum dapat dikaji melalui


tiga sudut pandang, yaitu;
a. Dari sudut pandang Ilmu hukum Positif-Normatif
tujuan hukum dititik beratkan pada segi kepastian
hukum.
b. Dari Sudut Pandang Falsafah hukum, maka tujuan
hukum dititik beratkan pada segi keadilan.
c. Dari sudut pandang sosiologi hukum, tujuan
hukum dititik beratkan pada segi kemanfaatan.
Lanjutan;

Dengan demikian tujuan hukum dapat dipahami


sebagai” Tiga Ide Dasar Hukum atau Tiga Nilai
Dasar Hukum masing-masing;
i. Keadilan
ii. Kemanfaatan
iii. Kepastian hukum
Tiga Nilai Dasar hukum itu juga yang kita sebut
Tujuan Hukum dalam makna yang luas.
Tujuan hukum
menurut teori Grand Westrn Theori

Tujuan Hukum klasik


a. Teori etis ; Tujuan hukum semata-mata untuk
mewujudkan keadilan (justice).
b. Teori utilitis; Tujuan hukum semata-mata untuk
mewujudkan kemanfaatan (Utility).
c. Teori legalistik; Tujuan hukum semata-mata untuk
mewujudkan kepastian hukum (Legal certainty).
Tujuan Hukum dalam teori modern.

a. Teori Prioritas Baku;


Tujuan hukum mencakupi;
1. Keadilan.
2. Kemanfaatan
3. Kepastian Hukum
Teori ini menyebutkan, bahwa tujuan hukum
“pertama-tama wajib memprioritaskan keadilan,
disusul kemanfaatan, dan terakhir adalah
Kepastian hukum (Gustav Radbruch).
b. Teori Prioritas kasuistik
Tujuan hukum mencakupi keadilan-
kemanfaatan-kepastian hukum, dengan urutan
prioritas secara proporsonal, sesuai dengan kasus
yang dihadapi.
Misalnya; pada kasus A mungkin yang diprioritaskan
ad/ kepastian hukumnya, sedangkan pada kasus
B yang diprioritaskan ad/kemanfaatannya, pada
kasus C mungkin dengan keadilannya, begitu
pula sebaliknya.
Sekian Terima Kasih

SAMPAI JUMPA PADA MATERI SELANJUTNYA


Fungsi Hukum adalah tentang bagaimana hkm
difungsikan agar dapat diwujudkan tujuan
hkm.
Adapun fungsi Hkm sbg berikut;
1. Fungsi hkm sbg Sarana Social Control.
Sbg sarana social control bertujuan untuk
memberikan suatu batasan tingkah laku masy yg
menyimpang dan akibat yg harus diterima dari
penyimpangan itu.Mis;membuat larangan-larangan,
pemberian ganti rugi,dan sbgnya.Penggunaan hkm
sbg sarana social control dapat berarti hkm
mengontrol tingkah laku masyarakat.
2. Fungsi hkm sbg “a tool of social enginering”
dikemukakan oleh Mochtar Kusumah Admaja, dan
Rescoe Pound.
ad/ untuk menciptakan perubahan-perubahan
dalam masy menuju kemajuan yg terencana atau
fungsi yg aktif yg merombak tatanan yg telah ada
menuju suatu keadaan yg dicita-citakan.
Menurut Rescoe Pound “Hkm sbg alat untuk mengubah
masy, dlam arti bahwa hkm mungkin digunakan sbg
alat oleh agent of change.Dan, agen of change atau
pelopor perubahan ad/ seseorang atau sekelompok
org yg mendapatkan kepercayaan dari masya sbg
pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
3. Fungsi HKM sbg “Simbol”
Fungsi ini dimaksudkan u/ menyederhanakan
rangkaian tindakan atau peristiwa tertentu,
sehingga mudah diperoleh pengertian yg bersifat
umum.Penyimbolan yg dilakukan o/ hkm, jelas
akan memudahkan baik oleh para pelaksananya
maupun masy umum u/ saling memahami tentang
makna suatu peristiwa yg menjadi interaksi warga
masyarakat. Mis; tindakan si A mengasah
parang,berjalan ke Rmh si B kemudian
memeranginya hingga meninggal, disimbolkan
oleh hkm sebagai “pembunuhan
berencana”sbgmana dimaksud dalam Pasal 340
KUHPidana.
Untuk lebih memahami makna fungsi hkm sbg
simbol, harus mengetahui tujuan-tujuan
penyimbolan hkm, yaitu sbg berikut;
1) Menyederhanakan suatu rangkaian tindakan atau
peristiwa tertentu, agar mudah diperoleh
pengertian yg bersifat umum dari tindakan atau
peristiwa yg kemungkinan mempunyai esensi.
2) Memudahkan para pelaksana hkm dlam
menerapkan hkm simbol hkm tertentu terhadap
suatu tindakan atau peristiwa yg tdk bersesuaian
dgn hkm.
4. Fungsi Hkm Sbg Alat Politik.
Fungsi sbg sarana politik, adalah untuk memper
kokoh kekuasaan politik atau mengefektifkan
pelaksanaan kekuasaan negara. Melihat fungsi
tersebut, menunjukkan keberadaan hkm tertulis
yg dibuat secara prosedural. Keberadaan hkm
dan politik dlam kenyataan memang tdk
mungkin dpt dipisahkan, karena keberadaan
hkm sbg kaidah (tertulis) merupakan pesan-
pesan politik, tetapi setelah ditetapkan
pemberlakuannya, tdk boleh lagi ditafsirkan
secara politik yg bermuatan “kepentingan”, tapi
harus ditafsirkan secara yuridis.
5. Fungsi hkm Sebagai Sarana Penyelesiaan
sengketa;
Hkm bertujuan untuk menyelesaikan setiap konflik
atau sengketa yg terjadi dalam masy, sehingga
tercipta keteraturan dan ketentraman hidup
warga masyarakat.
6. Fungsi Hkm sbg Sarana Pengendalian Sosial
Hkm dimaksud untuk mengendalikan masy secara
terencana, agar kehidupan sosial masy dpat
terkendali sesuai peraturan hkm yg berlaku.
Fungsi hkm sbg pengendalian sosial merupakan
suatu proses yg direncanakan sebelumnya dgn
tujuan u/menganjurkan, mengajak, menyuruh,
bahkan memaksa warga masy agar mematuhi
kaidah hkm yg berlaku.
Sifat dari fungsi atau mekanisme hukum sbg sarana
pengendalian sosial dapat dilakukan dalam tiga
bentuk, yaitu sebagai berikut;
a. Bersifat Preventif, bertujuan u/ mencegah
terjadinya gangguan stablititas didalam
kehidupan masyarakat.
b. Bersifat represif, bertujuan untuk
mengembalikan keseimbangan yg telah
mengalami gangguan didalam kehidupan
masyarakat.
c. Bersifat preventif-represif, selain bertujuan
untuk mencegah terjadinya gangguan, juga
sekaligus mengembalikan keseimbangan antara
stabilitas dan fleksibilitas dalam kehidupan
masyarakat.
Sekian Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai