Anda di halaman 1dari 19

UJI PERBEDAAN DUA

RATA-RATA

OLEH :
KELOMPOK 6
ASIH FITRI ALDI ANGGRA
HANDAYANI FERDIANSYAH PUSPITA

A1C120070 A1C1200072 A1C120078


SHELLVIA DWI DELVINA
CAHYATI ARNAINI PUTRI RESI SALFITRI

A1C120076 A1C120074 A1C120080


APA ITU UJI PERBEDAAN
DUA RATA-RATA??
Uji perbedaan dua rata-rata dikenal dengan nama uji-t (t-test).
Yang mana uji ini digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan dalam
dua buah data yang ada.
Teori ini juga diartikan sebagai teori statistic yang dipakai untuk menguji
suatu nilai tertentu sebagai pembanding.
KONSEP DAN PRINSIP
● Konsep dari uji beda rata-rata ini adalah membandingkan nilai rata-
rata beserta selang kepercayaan tertentu (confidenceinterval) dari dua
populasi.
● Prinsip pengujian dua rata-rata adalah meilhat perbedaan variasi kedua
kelompok data

oleh karena nya dalam pengujian ini diperlukan informasi apakah


varian kedua kelompok yang diuji sama atau tidak. Varian ini akan
berpengaruh pada nilai standar error yang akhirnya akan membedakan
rumus pengujiannya
SYARAT PENGUJIAN UJI-T

Adapun dalam pengujian ini merupakan uji statistic parametric ( uji-t


sampel bebas ) yang tentu saja harus memenuhi asumsi sebagai berikut:
1. Data distribusi normal
2. Data dipilih secara acak
3. Data yang dgunakan merupakan data numeric dengan skala dan
interval
4. Varian dua kelompok sama
5. Tidak ada hubungan antara subjek pada sampel
LANGKAH UJI-T
● Uji atau asumsikan bahwa data dipilih secara acak
● Uji atau asumsikan bahwa data berdistribusi normal
● tentukan apakah variansnya homogen atau hetero.
● Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat
● Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik
● Cari t-hitung atau z-hitung dengan rumus tertentu
● Tentukan taraf signifikan (α)
● Cari t-tabel atau z-tabel dengan pengujian dua pihak dimana df yang tergantung rumus.
● Tentukan kriteria pengujian, yaitu: Jika –ttabel ≤ thitung ≤ +ttabel, maka H0 diterima
● Bandingkan t-hitung dengan t-tabel
● Buatlah kesimpulannya
HIPOTESIS UJI-T
Hipotesis pada Uji-t dua sampel bebas yaitu Hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1), yang
dapat dinyatakan dalam dua cara yang berbeda tetapi setara :
H0: μ1 = µ2 (rata-rata dua kelompok sama)
H1: µ1 ≠ µ2 (rata-rata dua kelompok tidak sama)

Atau
H0: μ1 - µ2 = 0 (perbedaan rata-rata dua kelompok sama dengan 0)
H1: μ1 - µ2 ≠ 0 (perbedaan rata-rata dua kelompok tidak sama dengan 0)

Keterangan:
μ1 adalah rata-rata populasi kelompok 1
µ2 adalah rata-rata populasi kelompok 2
HOMOGENITAS VARIANS
Homogenitas varian menguji keragaman atau varian kedua kelompok untuk menetukan metode uji-
t dua sampel bebas yang akan digunakan, yaitu:
1. Asumsi varian sama, nilai p > α H0 diterima
2. Asumsi varian tidak sama, nilai p < α H0 ditolak
UJI STATISTIK (t)
Uji statistik yang digunakan sesuai dengan asumsi varian. Hipotesis nol dan
hipotesis alternatif sama pada kedua uji statistik yang sesuai asumsi varian.
Asumsi varian sama

Sp =

Menjadi

t=
Nilai t yang dihitung kemudian dibandingkan dengan nilai t kritis pada tabel distribusi t
dengan derajat kebebasan (df) = n1 + n2 - 2 dan tingkat signifikansi yang dipilih.
UJI STATISTIK (t)
ASUMSI VARIAN BERBEDA

t=

Menjadi

df =

Nilai t yang dihitung kemudian dibandingkan dengan nilai t kritis pada tabel distribusi t dengan derajat
kebebasan (df) dan tingkat signifikansi yang dipilih.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dasar pengambilan keputusan uji-t dua sampel bebas untuk mengukur ada
tidaknya perbedaan rata-rata dua kelompok yang diuji berdasarkan :
Membandingkan t hitung dengan t tabel.
• Nilai t hitung > nilai t tabel maka Ho ditolak
. • Nilai t hitung < nilai t tabel maka Ho diterima .
CONTOH SOAL
Seorang pemilik toko yang menjual 2 macam bola lampu merek A dan B,
berpendapat bahwa tak ada perbedaan rata-rata lamanya menyala bola
lampu kedua  merek tersebut. Dengan pendapat alternatif adanya
perbedaan ≠ guna menguji pendapat itu dilakukan percobaan atau
eksperimen dengan menyalakan 100 buah lampu merek A dan 50 buah
bola lampu merek B, sebagai sampel acak. Ternyata bola lampu merek A
dapat menyala rata-rata selama 952 jam, sedangkan merek B selama 987
jam, masing-masing dengan simpangan baku sebesar A adalah 85 jam
dan B adalah 92 jam. Dengan menggunakan α = 5%, ujilah pendapat
tersebut !
PENYELESAIAN
Langkah Pertama : Merumuskan Hipotesis
H0 : µ1 – µ2 = 0
H1 : µ1 – µ2 ≠ 0
Ø n1 = 100, 1 = 952, 1 = 85
Ø n2 = 50, 2 = 987, 2 = 92

Langkah Kedua : Menentukan Taraf Nyata


Karena α = 5%. Zα/2 = 1.96 atau -Zα/2 = -1.96
PENYELESAIAN
Langkah Ketiga : Menentukan Kriteria Pengujian
PENYELESAIAN
Langkah Keempat : Menentukan Daerah Keputusan
PENYELESAIAN
Langkah Kelima : Pengambilan Keputusan
Dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis menolak H0 dan menerima H1 sebagai
Hipotesis Alternatif. Sehingga nyala lampu A tidak sama dengan nyala lampu B
karena Z0 sebesar -2.25 dan berada di luar daerah menerima H 0 sebab lebih kecil
dari batas akhir yaitu -1.96.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai