kejang
parsial umum
Diagnosisnya :
- Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
- Kejang berlangsung lebih dari 15 menit
- Kejang bersifat fokal/multipel
- EEG abnormal
- Frekuensi kejang lebih dari 3 kali / tahun
- Temperatur kurang dari 39 derajat celcius
Kejang demam sederhana
Diagnosisnya :
- Kejadiannya antara umur 6 bulan sampai dengan 5
tahun
- Serangan kejang kurang dari 15 menit atau singkat
- Kejang bersifat umum (tonik/klonik)
- Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan
sesudah kejang
- Frekuensi kejang kurang dari 3 kali / tahun
- Temperatur lebih dari 39 derajat celcius
Kejang demam berulang
Diagnosisnya :
- Kejang demam timbul pada lebih dari satu episode
demam
MANIFESTASI
1. Kejang parsial ( fokal, lokal )
a. Kejang parsial sederhana : Kesadaran tidak terganggu, dapat mencakup
satu atau lebih hal berikut ini :
Tanda – tanda motoris, kedutan pada wajah, atau salah satu sisi
tubuh; umumnya gerakan setiap kejang sama.
Tanda atau gejala otonomik: muntah, berkeringat, muka merah,
dilatasi pupil.
Gejala somatosensoris atau sensoris khusus : mendengar musik,
merasa seakan jatuh dari udara, parestesia.
Gejala psikis : dejavu, rasa takut.
b. Kejang parsial kompleks
Terdapat gangguan kesadaran, walaupun pada
awalnya sebagai kejang parsial simpleks
Dapat mencakup otomatisme atau gerakan
otomatik : mengecap – ngecapkan bibir,mengunyah,
gerakan menongkel yang berulang – ulang pada
tangan dan gerakan tangan lainnya.
Dapat tanpa otomatisme : tatapan terpaku
2. Kejang umum ( konvulsi atau non konvulsi )
Kejang absens
Gangguan kewaspadaan dan responsivitas
Ditandai dengan tatapan terpaku yang umumnya berlangsung
kurang dari 15 detik
Awitan dan akhiran cepat, setelah itu kembali waspada dan
konsentrasi penuh
Kejang mioklonik
Kedutan – kedutan involunter pada otot atau
sekelompok otot yang terjadi secara mendadak.
Sering terlihat pada orang sehat selaam tidur tetapi
bila patologik berupa kedutan keduatn sinkron dari
bahu, leher, lengan atas dan kaki.
Umumnya berlangsung kurang dari 5 detik dan
terjadi dalam kelompok otot
Kehilangan kesadaran hanya sesaat.
Kejang tonik klonik
Diawali dengan kehilangan kesadaran dan saat tonik, kaku umum
pada otot ekstremitas, batang tubuh dan wajah yang berlangsung
kurang dari 1 menit
Dapat disertai hilangnya kontrol usus dan kandung kemih
Saat tonik diikuti klonik pada ekstrenitas atas dan bawah.
Letargi, konvulsi, dan tidur dalam fase postictal
Kejang atonik
Hilangnya tonus secara mendadak sehingga dapat
menyebabkan kelopak mata turun, kepala
menunduk,atau jatuh ke tanah.
Singkat dan terjadi tanpa peringatan.
KOMPLIKASI
Aspirasi
Asfiksia
Retardasimental
Kejang berulang
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Elektroensefalogram ( EEG ) : dipakai unutk membantu
menetapkan jenis dan fokus dari kejang.
Pemindaian CT : menggunakan kajian sinar X yang lebih
sensitif dri biasanya untuk mendeteksi perbedaan kerapatan
jaringan.
Magneti resonance imaging ( MRI ): menghasilkan bayangan
dengan menggunakan lapangan magnetik dan gelombang
radio, berguna untuk memperlihatkan daerah – daerah otak
yang tidak jelas terlihat bila menggunakan pemindaian CT
Pemindaian positron emission tomography ( PET ): untuk
mengevaluasi kejang yang membandel dan membantu
menetapkan lokasi lesi, perubahan metabolik atau alirann
darah dalam otak
PENATALAKSANAAN
1. Memberantas kejang Secepat mungkin
Diberikan antikonvulsan
2. Pengobatan penunjang
Semua pakaian ketat dibuka
3. Reaksi pupil
Ukuran
Reaksi
terhadap cahaya
Kesamaan respon
4. Tingkat kesadaran
Kewaspadaan : respon terhadap panggilan
Iritabilitas
Letargidan rasa mengantuk
Orientasi terhadap diri sendiri dan orang lain
5. Aktivitas kejang
Jenis
Lamanya
6. Fungsi sensoris
Reaksi terhadap nyeri
Reaksi terhadap suhu
7. Kemampuan intelektual
Kemampuan menulis dan menggambar
Kemampuan membaca
MASALAH KEPERAWATAN
Resiko tinggi terhadap inefektifnya bersihan
jalan nafas
Resiko kejang berulang
Gangguan mobilitas fisik Hipertermia
Kurang pengetahuan keluarga
Risiko cedera
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
Tujuan : (luaran utama dan luaran tambahan) ekspektasi:
positif atau negatif
Kriteria hasil : skala likert, dapat diamati dan diukur