Anda di halaman 1dari 55

ANTIANEMIA DEFISIENSI

PRODI KEBIDANAN BOJONEGORO


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
DEFINISI ANEMIA
 Anemia adalah keadaan berkurangnya
jumlah eritrosit atau hemoglobin (protein
pembawa O2) dari nilai normal dalam darah
sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya
untuk membawa O2 dalam jumlah yang
cukup ke jaringan perifer sehingga
pengiriman O2 ke jaringan menurun.
KLASIFIKASI BERDASAR PENYEBAB
ANEMIA
 Anemia Defisiensi Gizi karena kekurangan
(defisiensi) zat gizi tertentu misal defisiensi Fe
(besi), asam folat, B12 (sianokobalamin),
riboflavin, piridoksin, kobal, tembaga.
Kekurangan B12 atau asam folat disebut sebagai
Anemia megaloblastik
 Anemia Aplastik karena kekurangan produksi sel
darah merah (eritrosit) di sumsum tulang
 Anemia Hemoragik karena perdarahan
 Anemia Hemolitik karena penghancuran sel
darah merah secara berlebihan
BATASAN ANEMI
 Anak (6 bln-6 thn) = < 11 gr%
 Anak ( 6 thn- 14 tahun) = <12 gr%
 Wanita dewasa = < 12 gr%
 Laki-laki dewasa = < 13 gr%
 Ibu hamil

Trimester I < 11gr%


Trimester II < 10,5 gr%
Trimester III < 11 gr%
KLASIFIKASI BERDASAR MORFOLOGI
ERITROSIT
 Anemia normositik normokrom : bentuk dan
warna eritrosit normal pada anemi
perdarahan dan anemi hemolitik
 Anemia makrositik hiperkromik : anemia

dengan ukuran eritrosit yang lebih besar dari


normal dan hiperkrom karena konsentrasi
hemoglobinnya lebih dari normal pada anemi
megaloblastik
 Anemia mikrositik hipokrom : anemia dengan
ukuran eritrosit yang lebih kecil dari normal
dan mengandung konsentrasi hemoglobin
yang kurang dari normal. Terjadi pada
anemia defisiensi besi
GAMBARAN SEL DARAH MERAH
ANTIANEMIA DEFISIENSI
 ANTIANEMIA HIPOKROMIK :
-Fe(besi) dan garam-garamnya
-Obat lain : riboflavin, piridoksin, kobal,
tembaga.
 ANTIANEMIA MEGALOBLASTIK
- B12, asam folat
TANDA ANEMIA DEFISIENSI BESI
 Pucat, yang dapat dikenal dari penampakan
di bibir, jari dan kuku, telapak tangan dan
konjuntiva(mata)
 Denyut jantung cepat
 Kurang tenaga ( mudah lelah )
 Mudah mengantuk
 Kadang-kadang pusing
 Mata berkunang-kunang
 Kadar Hemoglobin di bawah normal
BESI DAN GARAM-GARAMNYA
 Fungsi zat besi(Fe) untuk sintesis
hemoglobin eritrosit
 Fungsi hemoglobin untuk mengikat oksigen

dan karbondioksida
 Dalam tubuh terdiri dari Fe
fungsional/esensial 70% dan Fe non esensial
30%
 Cadangan Fe wanita : 200-400 gr, pria :

1gram
Fe

Fungsional/Esensial Cadangan/Non Esensial


(70 %) (30 %)

Hemoglobin Mioglobin Feritin Parenkim


(66 %) (3 %) & Hemosidorin Jaringan
(25 %) (5 %)
Enzim Transferin
(0,5 %) (0,1 %)
ABSORBSI
 Terutama berlangsung di duodenum, makin
ke distal absorbsinya makin berkurang
 Mudah diabsorbsi dalam bentuk fero (Fe2+)
 Diubah menjadi ion feri (Fe3+) di sel mukosa

usus
 Fe diangkut dari sel mukosa ke sumsum

tulang untuk eritropoesis


 Jumlah Fe yang diabsorbsi tergantung dari
bentuk dan jumlah absolutnya serta adanya
zat-zat lain
 Absorbsi dapat ditingkatkan oleh kobal,

inosin, etionin, vitamin C, HCL, suksinat dan


asam lain. Asam akan mereduksi ion feri
menjadi ion fero dan menghambat komplek
ion feri dengan makanan yang tidak larut
 Absorbsi fe dihambat oleh fosfat atau

antasida (kalsium karbonat, alumunium


hidroksida, magnesium hidroksida), teh,
kopi, keju, susu, minuman bersoda
 Absorbsi meningkat pada keadaan defisiensi
fe, berkurangnya depot fe, meningkatnya
eritropoesis
 Bila Fe diberikan dalam bentuk obat, bentuk

sediaan, dosis, dan jumlah serta jenis


makanan dapat mempengaruhi absorbsinya
TRANSPORT
 Setelah diabsorbsi, Fe dalam darah akan
diikat oleh transferin(siderofilin), kemudian
diangkut ke berbagai jaringan terutama
sumsum tulang dan depot Fe
 Kalau tidak digunakan dalam proses

eritropoesis, Fe akan disimpan sebagai


cadangan dalam ferritin dalam sel-sel
retikuloendotelial (hati, limpa dan sumsum
tulang)
EKSKRESI
 0,5-1 mg perhari
 Melalui sel epitel kulit dan saluran cerna yng

terkelupas, keringat, urin feses, kuku, rambut


yang dipotong
►Kebutuhan
- Faktor yg mempengaruhi :
jenis kelamin
umur
darah dlm tubuh

- Tidak terpenuhi ==>anemia def. Fe


==>penyebab :
absorpsi jelek
perdarahan kronik
kebutuhan meningkat
sehingga memerlukan obat Fe
AKG MINERAL PERORANG PERHARI(WNPG XI, 2012)
Kelompok umur Kalsium Fosfor Magnesium Natrium Kalium Mangan Tembaga Kromium Besi Iodium Seng Seleniu Fluor
(mg) (mg) (mg (mg) (mg) (mg) (mcg) (mcg) (mg) (mcg) (mg) m (mg)
) (m
cg)
Bayi/Anak                          
0 – 6 bulan 200 100 30 120 500 - 200 - - 90 - 5
7 – 11 bulan 250 250 55 200 700 0,6 220 6 7 120 3 10 0.4
1-3 tahun 650 500 60 1000 3000 1,2 340 11 8 120 4 17 0.6
4-6 tahun 1000 500 95 1200 3800 1,5 440 15 9 120 5 20 0.9
7-9 tahun 1000 500 120 1200 4500 1,7 570 20 10 120 11 20 1.2
Laki-laki                          
10-12 tahun 1200 1200 150 1500 4500 1,9 700 25 13 120 14 20 1.7
13-15 tahun 1200 1200 200 1500 4700 2,2 800 30 19 150 18 30 2.4
16-18 tahun 1200 1200 250 1500 4700 2,3 890 35 15 150 17 30 2.7
19-29 tahun 1100 700 350 1500 4700 2,3 900 35 13 150 13 30 3.0
30-49 tahun 1000 700 350 1500 4700 2,3 900 35 13 150 13 30 3.1
50-64 tahun 1000 700 350 1300 4700 2,3 900 30 13 150 13 30 3.1
65-80 tahun 1000 700 350 1200 4700 2,3 900 30 13 150 13 30 3.1
80+ tahun 1000 700 350 1200 4700 2,3 900 30 13 150 13 30 3.1
Perempuan                          
10-12 tahun 1200 1200 155 1500 4500 1,6 700 21 20 120 13 20 1.9
13-15 tahun 1200 1200 200 1500 4500 1,6 800 22 26 150 16 30 2.4
16-18 tahun 1200 1200 220 1500 4700 1,6 890 24 26 150 14 30 2.5
AKG MINERAL PERORANG PERHARI
(WNPG XI, 2012)
Kelompok umur Kalsium Fosfor Magnesium Natrium Kalium Mangan Tembaga Kromium Besi Iodium Seng Selenium Fluor
(mg (mg) (m (mg (mg (mg (mcg (mcg (mg) (mcg) (mg) (mcg (mg)
) g) ) ) ) ) ) )
19-29 tahun 1100 700 310 1500 4700 1,8 900 25 26 150 10 30 2.5

30-49 tahun 1000 700 320 1500 4700 1,8 900 25 26 150 10 30 2.7

50-64 tahun 1000 700 320 1300 4700 1,8 900 20 12 150 10 30 2.7

65-80 tahun 1000 700 320 1200 4700 1,8 900 20 12 150 10 30 2.7

80+ tahun 1000 700 320 1200 4700 1,8 900 20 12 150 10 30 2.7

Hamil (+an)                          
Timester 1 +200 + +40 +0 + +0,2 +10 +5 +0 +70 +2 +5 +0
0 0 0
Trimester 2 +200 + +40 +0 + +0,2 +10 +5 +9 +70 +4 +5 +0
0 0 0
Trimester 3 +200 + +40 +0 + +0,2 +10 +5 +13 +70 +10 +5 +0
0 0 0
Menyusui (+an)                          
6 bln pertama +200 + +0 +0 +400 +0,8 +40 +2 +6 +100 +5 +1 +0
0 0 0 0
6 bln kedua +200 + +0 +0 +400 +0,8 +40 +2 +8 +100 +5 +1 +0
0 0 0 0
►Sumber alami :

- Kadar tinggi (> 5 mg/100 g) :


hati, jantung, kuning telur, ragi, kerang,
kacang-2an, buah-2an kering ttt.
- Kadar sedang (1-5 mg/ 100 g) :
daging, unggas, ikan, sayuran hijau, biji-
2an.
- Kadar rendah (< 1 mg/100 g) :
susu & produknya, sayuran kurang hijau
►Efek non terapi
- Intoleransi :
paling sering terjadi thd sediaan oral.
gejala : - mual & nyeri lambung (± 7-20 %).
- konstipasi (± 10 %)
- diare (± 5 %)
- kolik
dpt dikurangi dg cara : - mengurangi dosis
- pemberian stl makan
 feses berwarna hitam
- Reaksi lokal pd tempat suntikan
pd pemberian IM / IV
berupa : - rasa sakit
- warna coklat pd tempat suntikan
- peradangan lokal dg pembesaran
kel. inguinal.
- Reaksi sistemik (0,5-0,8 % kasus)
Terjadi 10 menit stlh suntikan, berupa :
- sakit kepala/pusing - mual
- nyeri otot & sendi - muntah
- hemolisis - bronkospasme
- takikardi - hipotensi
- flusing - kolaps sirkulasi
- berkeringat
Terjadi 0,5-24 jam stlh suntikan, berupa :
- sinkop - urtikaria
- demam - nyeri dada
- menggigi - ensefalopatia
- rash - perasaan sakit seluruh tubuh
 Intoksikasi akut
Jarang terjadi pd orang dewasa (kebanyakan terjadi
pd anak-anak)
Terjadi stlh menelan Fe sebanyak 1 g.
Efek : - sal. cerna : iritasi, korosi s/d nekrosis.
gejala :mual, muntah, diare, hematemesis,
feces hitam.
- syok
- kolaps kardiovaskular ==> kematian
Terapi : - diusahakan penderita muntah;
- diberikan susu atau telur
- pembilasan lambung dg Na bik 1 %
(bila Fe terminum kurang 1 jam);
- syok & asidosis ==> diatasi
- pemberian deferoksamin (chelating agent
khusus u/ besi).
►Sediaan
Sediaan oral
- tersedia dlm btk garam fero (Fe2+) dari sulfat,
fumarat, glukonat, suksinat, glutamat & laktat.
- dlm btk garam sitrat, tartat, karbonat,
pirofosfat & garam feri (Fe3+) ==> sukar larut.
Sediaan parenteral
- IM / IV diberikan bila :
==> penderita intoleransi thd sediaan oral.
==> pemberian oral tdk menimbulkan
respon.
- Respon terapeutik IM tdk lebih cepat dp oral.
- Contoh : Iron-dextran (Imferon).
DOSIS FE
 Sediaan yang banyak digunakan dan murah
adalah hidras sulfas ferosus 300 mg yang
mengandung 20% Fe.
 Anemia berat diberikan 3 kali 300 mg sulfas

ferosus sehari selama 6 bulan.


 Pada pasien intoleran terhadap dosis setinggi

itu, dosis harus dikurangi sampai jumlah


yang diterima, bila perlu diganti dengan
sediaan parenteral
 Fero fumarat tidak mudah mengalami
oksidasi pada udara lembab, dosis efektifnya
600-800 mg/hari dalam dosis terbagi.
 Fero glukonat, fero laktat, fero karbonat,

dosis efektifnya kira-kira sama dengan fero


sulfat.
 Terdapat pula sediaan Fe lepas lambat dan

salut enterik tapi bioavailabilitasnya kurang


baik
 Bioavailabilitas(ketersediaan hayati) adalah

fraksi dari dosis obat yang diberikan yang


dapat mencapai sirkulasi sistemik
MACAM SEDIAAN ORAL Fe
SEDIAAN Fe (mg) Fe elemental % Fe
per (mg) per
tablet tablet
Fero fumarat 200 66 33

Fero glukonat 300 36 12

Fero sulfat (7H2O) 300 60 20


Fero sulfat 200 74 37
anhidrosida
Fero sulfat 200 60 30
dikeringkan(1H2O)
 Pemberian suplement Fe untuk anemia berat
dosisnya adalah 4-6mg/KgBB/hari dalam 3
dosis terbagi. Untuk anemia ringan-sedang :
3 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis terbagi.
(Is Susiloningtyas, Pemberian Zat Besi (Fe)
Dalam Kehamilan, Fak Keperawatan, Unisula
Semarang)
 Dosis Fe elemental untuk pemberian remaja
dan dewasa adalah 60 mg untuk anemia
ringan, 120 mg untuk anemia sedang sampai
berat sehari. Untuk wanita hamil biasanya
diberikan juga asam folat, dengan dosis
asam folat 500 mikrogram dan Fe 120 mg.
(Arisman, 2004, Gizi Dalam Daur Kehidupan,
EGC, Jakarta)
 Garam-garam besi yang berbeda menghasilkan jumlah unsur
besi yang berbeda pula, seperti diperlihatkan di Tabel. Pada
seorang dengan defisiensi besi, sekitar 50-100 mg besi
dapat diserap ke dalam hemoglobin setiap harinya, dan sekitar
25% dari besi oral yang diberikan dalam bentuk garam besi
dapat diserap. Karena itu, untuk mengoreksi defisiensi besi
secara cepat diperlukan pemberian besi elemental sebanyak
200-400 mg per hari. Pasien yang tidak dapat menoleransi
dosis besi sebesar itu dapat diberikan dosis besi harian yang lebih
rendah, yang menyebabkan koreksi defisiensi besi yang lebih
lambat, tetapi tetap sempurna. Terapi dengan besi oral perlu
dilanjutkan selama 3-6 bulan setelah koreksi penyebab
kehilangan besi. Hal ini mengoreksi anemia dan memulihkan
simpanan besi. (Bertram G. Katzung, 2012, Farmakoologi Dasar
dan Klinik, Edisi 12, McGraw-Hill Companies, San Fransisco)
 Sediaan Parenteral. Penggunaan sediaan
untuk suntikan IM dan IV hanya dibenarkan
bila pemberian oral tidak mungkin, misal
penderita intoleran terhadap sediaan oral,
atau pemberian oral tidak memberi respon
terapetik
 Iron-dextran (imferon) mengandung 50 mg

Fe setiap ml (larutan 5%) untuk penggunaan


IM atau IV. Dosis yaitu 250 mg Fe untuk tiap
gram kekurangan Hb.
PEMBERIAN FE UNTUK PENCEGAHAN
ANEMIA
 Untuk mencegah (profilaksis) anemia pada
kehamilan, diberikan tablet tambah darah
200 mg mengandung 60 mg besi elemental
dan 0,25 mg asam folat, 1x1 tablet, 90 hari
selama kehamilan.
 Pemberian 60 mg besi elemental perhari

selama 1 bulan dapat meningkatkan kadar Hb


sebesar 1 gr%
 Pada remaja putri dan WUS minum 1 tablet

tambah darah perminggu.


TABLET TAMBAH DARAH KOMBINASI
Fe dan Asam Folat
2. Piridoksin (Vitamin B6)
 Berfungsi sbg koenzim yg merangsang

pertumbuhan heme.
 Defisiensi vit. B6 :

anemia mikrositik hipokromik


kelainan kulit (dermatitis & radang)
kelainan SSP
 Sediaan :

- tablet 10 – 100 mg
- injeksi 100 mg/ml
B.Obat Lain
1. Riboflavin (Vitamin B2)
 Dlm btk flavin mononukleotida (FMN) & flavin

adenin dinukleotida berfungsi :


koenzim pada metabolisme flavo-
protein dlm pernafasan sel.
memperbaiki anemia normokromik-
normositik.
 Anemia defisiensi riboflavin terutama pd
malnutrisi protein-kalori.
 Dosis : 10 mg/hr per oral / IM.
2. Piridoksin (Vitamin B6)
 Berfungsi sbg koenzim yg merangsang

pertumbuhan heme.
 Defisiensi vit. B6 :

anemia mikrositik hipokromik


kelainan kulit (dermatitis & radang)
kelainan SSP
 Sediaan :

- tablet 10 – 100 mg
- injeksi 100 mg/ml
3. Kobal
 Meningkatkan jumlah hematokrit,
hemoglobin, & eritrosit pd bbrp penderita
dg anemia refrakter ==>mekanisme tidak
diketahui
 Merangsang pembentukan eritropoeitin
==> meningkatkan ambilan Fe oleh
sumsum tulang.
 Menyebabkan hipoksia intrasel
==> merangsang pembentukan eri.
4. Tembaga (Cu)
 Cu & Fe terdpt dlm sitokrom oksidase ==>
ada hubungan antara MB Cu & Fe.
 Defisiensi sangat jarang terjadi.
 Tdk perlu adanya Pe+an Cu dlm makanan /
sbg obat.
ANEMIA MEGALOBLASTIK
 Yg termasuk antianemia megaloblastik adalah vit.B12 &
as. folat.
 Pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang memerlukan
vit. B12 & asam folat, kekurangan salah satu/keduanya
==> eritrosit muda dilepas ke sirkulasi
 Kekurangan vit. B12 & as.folat disebabkan :
a. kurangnya asupan
b. terganggunya abs & utilisasi
c. meningkatnya kebutuhan
d. destruksi yg berlebihan
e. ekskresi meningkat
 Defisiensi vit. B12
 anemia megaloblastik disertai gangguan
neurolgik.
cacat seumur hidup bila tdk cepat
diatasi.

 Defisiensi asam folat


 anemia megaloblastik tanpa gangguan
neurologik.
1.Sianokobalamin (Vit. B12)
 Yg aktif dlm tubuh adalah deoksiadenosil
kobalamin & metakobalamin.
 Bersama as.folat sangat penting untuk

metabolisme intrasel  sbg koenzim.


 Kebutuhan vit. B12 :

- orang sehat diperlukan ± 1 µg/hr


pd def. vit. B12 tanpa komplikasi
==> respon hematologik minimal
sudah didpt.
- pd anemia pernisiosa
 kebutuhan me↑ ==> ok gangguan
 Defisiensi vit. B12 :
Tanda-2 :
- gangguan hematopoesis
- gangguan neurologi
- kerusakan sel epitel (terut.sal.cerna)
- debilitas umum
Diagnosa :
- mengukur kadar vit. B12 dlm plasma
- uji fungsi lambung
Penyebab :
- gangguan abs
- kerusakan mukosa lambung
- penyakit pankreas
- adanya parasit dlm usus
 Sumber vit. B12 alami :

Dari mikroorganisme (bakteri dlm kolon


manusia)
==>tidak berguna u/ memenuhi kebutuhan
==> karena abs vit B12 di ileum.
Makanan hewani :
- Jumlah besar : jeroan (hati, ginjal,
jantung) & kerang.
- Jumlah sedang : kuning telur, susu
kering bebas lemak, makanan laut (ikan,
kepiting).
 Absorpsi
IM & SK ==> abs baik & cepat
Oral ==> berlangsung lambat di ileum
Berlangsung 2 cara :
==> perantaraan FIC
==> langsung
 Ekskresi

saluran empedu
bersama urin (hanya terjadi dlm btk tdk
terikat protein).
Dpt menembus sawar uri & masuk ke dlm
sirkulasi bayi.
 Sediaan
tablet : kurang bermanfaat
injeksi : IM atau SK
 Sediaan injeksi yaitu (1) larutan sianokobalamin

( 10-1000 mcg perml, (2) larutan ekstrak hati


dalam air, (3) suntikan depot vit B12
 Terapi

terapi awal : inj.100 mcg/hr selama 5-10 hr.


terapi penunjang : 100-200 mcg/bulan s/d
diperoleh jumlah eri dlm darah ± 4,5 j/mm3 &
morfologi hematologik normal.
2.Asam Folat (Vitamin B9)
Hampir terdpt pd setiap makanan (kadar
tertinggi dlm hati, ragi & daun hijau)
mudah rusak pd pengolahan.
 Fungsi untuk pembentukan nukleotida purin
dan pirimidin  kegagalan pembentukan
DNA  gangguan mitosis sel
 Kebutuhan
 sesuai Angka Kecukupan Gizi Untuk Orang
Indonesia
 meningkat pd keadaan :
- peningkatan metabolisme akibat infeksi
- anemia hemolitik
- tumor ganas
EFEK DEFISIENSI ASAM FOLAT PADA
KEHAMILAN
 Anemi Megaloblastik
 Anomali kongenital janin terutama neural

tube defect yaitu spina bifida, anencephaly,


encephalocele
 Kelainan jantung, saluran kemih, alat gerak,

labiopalatoschizis
 Abortus, partus premature, pertumbuhan

janin terhambat
 Defisisiensi folat
Sering merupakan komplikasi dari
- gangguan di usus kecil
- alkoholisme ==> asupan makanan buruk.
- efek toksik alkohol pd sel hepar.
- anemia hemolitik ==> laju malih eri tinggi.
Pe↓ kadar folat dlm plasma ==> anemia
megaloblastik
adanya obat :
- penghambat enzim dihidrofolat reduktase
ex : metotreksat, trimetoprim.
- yg mengadakan interaksi pd abs &
penyimpanan folat.
ex : bbrp antikonvulsi & kontrasepsi oral
Diperlihatkan adanya gangguan pertumbuhan
gangguan pembtkan nukleotida, purin
& pirimidin.

Gejala klinis :
- hematopoesis megaloblastik
- glositis
- diare
- penurunan berat badan.
 Absorpsi
Pemberian oral ==> abs baik sekali, terutama
di 1/3 bag proksimal usus halus.
Dosis kecil ==> abs memerlukan energi
Dosis besar ==> abs berlangsung sec. difusi.
 Ekskresi

Mll ginjal ==> sebagian besar dlm btk


metabolit
 Sediaan

tablet 0,1; 0,4; 4; 5; 10 dan 20


inj. 5 mg/mll ==> biasanya u/ antidot pd
Intoksikasi antifolat (antikanker).
sediaan multivitamin
kombinasi dg antianemia lain (ex : TTD)
● Penggunaan folat yg rasional pd pencegahan &
pengobatan def. folat.
● Penggunaan :
Diagnostik : 0,1 mg/hr per oral – 10 hr
(u/ vit B12 => 0,2 mg/hr atau lebih)
Terapi awal (tanpa komplikasi)
0,5-1 mg/hr per oral – 10 hr
Terapi lanjutan : 0,1 – 0,5 mg/hr
● Efek toksik  blm pernah dilaporkan.
AKG VITAMIN PERORANG PERHARI UNTUK
ORANG INDONESIA (WNPG XI, 2012)
Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin Folat Biotin Kolin Vitamin
Kelompok Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin B5 Vitamin Vitamin
umur A D E K B1 (mg) B2 (mg) B3 (mg) (Pantotenat) B6 (mg) (mcg) B12 (mcg) (mg) C
(mcg) (mcg) (mg (mcg) (mg) (mcg) (mg
) )
Bayi/Anak                            
0 – 6 bulan 375 5 4 5 0,3 0,3 2 1,7 0,1 65 0,4 5 125 40
7–11 bulan 400 5 5 10 0,4 0,4 4 1,8 0,3 80 0,5 6 150 50
1-3 tahun 400 15 6 15 0,6 0,7 6 2,0 0,5 160 0,9 8 200 40
4-6 tahun 450 15 7 20 0,8 1,0 9 2,0 0,6 200 1,2 12 250 45
7-9 tahun 500 15 7 25 0,9 1,1 1 3,0 1,0 300 1,2 12 375 45
0
Laki-laki                            
10-12 tahun 600 15 11 35 1,1 1,3 1 4,0 1,3 400 1,8 20 375 50
2
13-15 tahun 600 15 12 55 1,2 1,5 1 5,0 1,3 400 2,4 25 550 75
4
16-18 tahun 600 15 15 55 1,3 1,6 1 5,0 1,3 400 2,4 30 550 90
5
19-29 tahun 600 15 15 65 1,4 1,6 1 5,0 1,3 400 2,4 30 550 90
5
30-49 tahun 600 15 15 65 1,3 1,6 1 5,0 1,3 400 2,4 30 550 90
4
50-64 tahun 600 15 15 65 1,2 1,4 1 5,0 1,7 400 2,4 30 550 90
3
65-80 tahun 600 20 15 65 1,0 1,1 1 5,0 1,7 400 2,4 30 550 90
0
80+ tahun 600 20 15 65 0.8 0,9 8 5,0 1,7 400 2,4 30 550 90
Perempuan                            
10-12 tahun 600 15 11 35 1,0 1,2 1 4,0 1,2 400 1,8 20 375 50
1
13-15 tahun 600 15 15 55 1,1 1,3 1 5,0 1,2 400 2,4 25 400 65
2
AKG VITAMIN PERORANG PERHARI UNTUK ORANG
INDONESIA (WNPG XI, 2012)
Kelompok Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin Vitamin B5 Vitamin Folat Vitamin Biotin Kolin Vitamin
umur A D E K B1 (mg) B2 (mg) B3 (mg) (Pantotenat) B6 (mg) (mcg) B12 (mcg) (mg) C
(mcg (mcg (mg (mcg (mg) (mcg) (mg
) ) ) ) )
16-18 tahun 600 15 15 55 1,1 1,3 12 5,0 1,2 400 2,4 30 425 75

19-29 tahun 500 15 15 55 1,1 1,4 12 5,0 1,3 400 2,4 30 425 75

30-49 tahun 500 15 15 55 1,1 1,3 12 5,0 1,3 400 2,4 30 425 75

50-64 tahun 500 15 15 55 1.0 1,1 10 5,0 1,5 400 2,4 30 425 75

65-80 tahun 500 20 15 55 0,8 0,9 9 5,0 1,5 400 2,4 30 425 75

80+ tahun 500 20 15 55 0,7 0,9 8 5,0 1,5 400 2,4 30 425 75

Hamil (+an)                            
Trimester 1 +300 + + + +0,3 +0,3 + +1, +0,4 +200 +0,2 + +25 +10
0 0 0 4 0 0

Trimester 2 +300 + + + +0,3 +0,3 + +1, +0,4 +200 +0,2 + +25 +10
0 0 0 4 0 0

Trimester 3 +350 + + + +0,3 +0,3 + +1, +0,4 +200 +0,2 + +25 +10
0 0 0 4 0 0

Menyusui (+an)                            
6 bln pertama +350 + + + +0,3 +0,4 + +2, +0,5 +100 +0,4 + +75 +25
0 4 0 3 0 5

6 bln kedua +350 + + + +0,3 +0,4 + +2, +0,5 +100 +0,4 + +75 +25
0 4 0 3 0 5

Anda mungkin juga menyukai