Anda di halaman 1dari 19

Laporan

Kasus
Tinea
Cruris
Merry Beatrix Da Clama Nusa
(112019260)
FK UKRIDA

Pembimbing : dr. Chadijah Rifai, Sp.KK


Identitas

Nama : An. C A
Umur : 6 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Kampung sungai begog
Suku : Jawa
Agama : Islam
Anamnesis
Allonamnesis , tanggal 22 November 2021

Keluhan utama : Gatal di sela paha sejak 1 minggu yang lalu


Keluhan tambahan :
R. Penyakit Sekarang :
1 minggu yang lalu, nenek pasien mengatakan muncul gatal-gatal pada sela paha kanan pasien.
Gatal-gatal disertai timbul bercak kemerahan yang makin membesar. Gatal dirasakan pada pagi hari
dan malam hari, gatal dirasakan makin bertambah ketika pasien selesai bermain diluar.
4 hari yang lalu bercak kemerahan juga muncul di sela paha kiri. Nenek pasien juga mengatakan
ketika digaruk muncul cairan. Nenek pasien mengatakan pasien sebelumnya tidak pernah memiliki
keluhan seperti ini.
Anamnesis

 Riwayat Penyakit Dahulu :


 Riwayat Penyakit Keluarga : Keluarga tidak ada yang memiliki keluhan serupa
 Riwayat sosial ekonomi : padat penduduk
 Riwayat Alergi : -
 Riwayat Pengobatan : Sudah diobati dengan salep namun tidak kunjung membaik
 Riwayat Pribadi : Higienitas cukup, setiap bak dan bab pasien selalu mengeringkan
alat vital dengan handuk atau tissue
Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : Compos mentis
Akral : Hangat
Suhu : 36,0oC
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Nafas : 20x/menit
Berat Badan : 20kg
Status Dermatologis

• Lokalisata
• Tampak lesi di regio inguinal sinistra dan
dextra
• (Dextra) plak hiperpigmentosa berbatas
tegas dengan pinggiran aktif, ukuran
lenticular- plakat dan bentuk polisiklik
• (Sinistra) macula eritematosa, plak
hiperpigmentosa berbatas tegas dengan
pinggiran aktif, ukuran lenticular- plakat dan
bentuk polisiklik
Tinea kruris Psoriasis Kandidiasis
Etiologi T.rubrum, T.mentagrophytes, Fak. Genetik C. Albican
E.floccosum Autoimun
Predileksi Genitokrural, sekitar anus, Kulit kepala, wajah, siku, lutut, Daerah lipat paha, intergluteal,
bokong, perut bagian bawah, lumbosacral, sela paha lipat payudara, glans penis dan
lipat paha, inguinal, genitalia, umbilikus
pubis, perianal
Efloresensi Makula eritem dengan tepi lebih Plak eritema, skuama tebal, Lesi berupa bercak batas tegas,
aktif dan central healing, macula berlapis, kasar, putih mengkilat, bersisik, basah dan eritematosa.
hiperpigmentasi, dan skuama batas tegas central healing Lesi dikelilingi satelit vesikel
erosi akibat garukan dan dan pustul kecil. Konfigurasi hen
likenifikasi. and chicken
Gejala Gatal (berkeringat makin gatal) Gatal ringan Gatal ringan
Pemeriksaan - Kerokan kulit (Terlihat - Koebner (munculnya - Kerokan kulit atau dengan
Penunjang Hifa dengan dua garis kelainan adalah pada pewarnaan gram terlihat sel ragi,
sejajar terbagi oleh sekat tempat yang baru saja blatospora atau hifa semu.
dan bercabang dengan terjadi trauma).
spora berderet (artrospora)) - Auspitz (bila dibawah
- Kultur (untuk menentukan kerak tampak bintik-bintik
spesies jamur) perdarahan saat diangkat)
- Fenomena tetesan lilin
(saat kerak digores dengan
pinggir kaca objek maka
akan terjadi perubahan
warna menjadi lebih putih)
- Histopatologi
(penebalan/akantois
dengan elongasi seragam
dan penipisan epidermis
diatas papilla dermis)
Diagnosis kerja : Tinea cruris
Pitiriasis Versikolor,
Non Dermatofitosis folikulitis
malassezia,piedra

Mikosis Superfisial

Dermatofitosis Tinea
Dermatomikosis

micetoma,
kromomikosis,
Mikosis SubKutan zigomikosis subkutan,
sporotrikosis dan
rinosporidiosis
Tinea Kruris

• Dermatofitosis pada lipat paha, daerah


perineum, dan sekitar anus
• Kelainan kulit yang tampak pada sela paha
merupakan lesi berbatas tegas. Peradangan
pada tepi lebih nyata daripada tengahnya.
• Eflorosensi terdiri atas macam-macam
bentuk yang primer dan sekunder . Bila
menahun, dapat berupa bercak hitam
disertai sedikit sisik.
• Erosi dan keluarnya cairan biasanya akibat
garukan
Epidemiologi dan etiologi
● Prevalensi infeksi jamur superfisial di seluruh dunia diperkirakan menyerang 20-
25% populasi dunia dan merupakan salah satu bentuk infeksi kulit tersering.
● Dilaporkan penyebab dermatofitosis yang dapat dibiakkan di Jakarta adalah T.
rubrum 57,6%, E. floccosum 17,5%, M. canis 9,2% T.mentagrophytes var.
granulare 9,0%, M. gypseum 3,2%, T. concentricum 0,5%
● Tinea kruris  Trichophyton rubrum dan Epidermophyton floccosum.
Trichophyton tonsurans
Patogenesis
● Infeksi dermatofita melibatkan 3 langkah utama. (perlekatan, penetrasi,
respon host)
Yang pertama
perlekatan ke keratinosit, jamur superfisial harus melewati berbagai rintangan
untuk bisa melekat pada jaringan keratin di antaranya sinar UV, suhu,
kelembaban, kompetisi dengan flora normal lain, sphingosin yang diproduksi
oleh keratinosit. Dan asam lemak yang diproduksi oleh kelenjar sebasea
bersifat fungistatik.
Patogenesis

● Yang kedua
Penetrasi melalui ataupun di antara sel, setelah terjadi perlekatan spora harus
berkembang dan menembus stratum korneum pada kecepatan yang lebih
cepat daripada proses deskuamasi. Penetrasi juga dibantu oleh sekresi
proteinase lipase dan enzim mucinolitik yang juga menyediakan nutrisi untuk
jamur. Trauma dan maserasi juga membantu penetrasi jamur ke jaringan.
Fungal mannan di dalam dinding sel dermatofita juga bisa menurunkan
kecepatan proliferasi keratinosit. Pertahanan baru muncul ketika begitu jamur
mencapai lapisan terdalam epidermis.
Patogenesis

● Langkah terakhir
Perkembangan respon host, derajat inflamasi dipengaruhi oleh status imun
pasien dan organisme yang terlibat. Reaksi hipersensitivitas tipe IV atau
Delayed Type Hypersensitivity (DHT) memainkan peran yang sangat penting
dalam melawan dermatifita.pada pasien yang belum pernah terinfeksi
dermatofita sebelumnya inflamasi menyebabkan inflamasi minimal dan
trichopitin test hasilnya negatif. Infeksi menghasilkan sedikit eritema dan
skuama yang dihasilkan oleh peningkatan pergantian keratinosit. Dihipotesakan
bahwa antigen dermatofita diproses oleh sel langerhans epidermis dan
dipresentasikan oleh limfosit T di nodus limfe. Limfosit T melakukan proliferasi
dan bermigrasi ke tempat yang terinfeksi untuk menyerang jamur. Pada saat
ini, lesi tiba-tiba menjadi inflamasi dan barier epidermal menjadi permaebel
terhadap transferin dan sel-sel yang bermigrasi. Segera jamur hilang dan lesi
secara spontan menjadi sembuh.
Manifestasi klinis
• Efloresensi polimorfik, lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas,
dengan eritem, skuama.
• Erosi dan krusta akibat garukan
• Bagian tepi lesi lebih aktif
• Rasa gatal biasanya memperburuk dengan keringat
• Kronis tanda aktif menjadi hilang dan selanjutnya hanya
meninggalkan daerah hiperpigmentasi
Pemeriksaan Penunjang

● Kerokan kulit dengan KOH 10%


Hifa sebagai 2 garis sejajar yang terbagi oleh sekat dan bercabang.
Dapat juga spora berderet (artrospora) pada kelainan lama atau sudah diobati
● Kultur (untuk menentukan spesies jamur dan menunjang hasil kerokan
KOH)
Dengan agar dekstrosa Saboraud yang ditambah kloramfenikol.
Tatalaksana

Topikal:
 Obat Golongan alilamin (krim terbinafin, butenafin) sekali sehari selama 1-2 minggu
 Golongan azol: misalnya, krim mikonazol, ketokonazol, klotrimazol 2 kali sehari selama 4-6 minggu

Sistemik: Diberikan bila lesi kronik, luas, atau sesuai indikasi


 Obat pilihan: Terbinafin oral 1x250 mg/hari (hingga klinis membaik )selama 2 minggu
 Alternatif:
- Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu
- Griseofulvin oral 500 mg/hari atau 10-25 mg/kgBB/hari selama 2-4 minggu
- Ketokonazol 200 mg/hari
Edukasi & Prognosis

a) Menjaga kebersihan diri.


b) Mematuhi pengobatan yang diberikan
c) Menggunakan pakaian yang tidak ketat dan menyerap keringat. Dubia ad bonam,
d) Pastikan kulit dalam keadaan kering sebelum menutup area yang rentan terinfeksi jamur.
e) Hindari penggunaan handuk atau pakaian bergantian dengan orang lain. Cuci handuk yang
kemungkinan terkontaminasi.
biasanya akan hilang
f) Skrining keluarga
g) Tatalaksana linen infeksius: pakaian, sprei, handuk dan linen lainnya direndam dengan dengan pengobatan
sodium hipoklorit 2% untuk membunuh jamur atau menggunakan disinfektan lain.
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai