Anda di halaman 1dari 13

EPIDEMIOLOGI

C TRIANGLE

KEPERAWATAN KOMUNITAS I
KELOMPOK II
1. 1119018 Elsa Nuraeni KEPERAWATAN 3A
2. 1119019 Juwita Wulandari
3. 1119020 Putri Nizar
4. 1119021 Salma Indah S.
5. 1119022 Ayu Putri W.
6. 1119023 Latifah Rahma
7. 1119024 Fitri Yulianti
8. 1119025 Setia Rahayu
9. 1119026 Lisna Himni A.
10. 1119027 Dena Saniyah
11. 1119028 Rika Apriliani
12. 1119029 Astri Puspita
13. 1119030 Siti Sofia
14. 1119031 Restu Yulianti
15. 1119033 Rika Amelia
EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE biasa digunakan utk menganalisis
terjadinya penyakit infeksi. Menurut pendekatan model, Segitiga ini
terdiri dari AGEN (AGENT), PENJAMU (HOST), & LINGKUNGAN
(ENVIRONMENT)
Pada kondisi normal, ketiga komponen tersebut berimbang.
Perubahan pd satu (atau lebih) komponen dpt menaikkan atau
menurunkan risiko terjadinya penyakit infeksi. Misalnya apabila
kemampuan AGEN menginfeksi meningkat, atau kekebalan tubuh
PENJAMU rendah, atau sanitasi LINGKUNGAN buruk, maka risiko
terjadinya penyakit infeksi akan meningkat.
AGEN
Berbagai faktor internal dan eksternal yang dengan
atau tanpanya dapat menyebabkan terjadinya
penyakit atau sakit. Agen ini bisa bersifat biologis,
kimia, fisik, mekanis atau Psikososial. Jadi, agen ini
bisa berupa sesuatu yang merugikan kesehatan
(bakteri dan Stres) atau yang meningkatkan
kesehatan (nutrisi dan lainnya).
HOST

Seseorang atau sekelompok orang


yang rentan terhadap penyakit atau
sakit tertentu. Faktor host antara lain
situasi atau kondisi fisik dan psikososial
yang menyebabkan seseorang berisiko
menjadi sakit, misalnya riwayat
keluarga, usia, gaya hidup dan lainnya
LINGKUNGAN

Seluruh faktor yang ada di luar host baik lingkungan fisik maupun
sosial, antara lain sebagai berikut :
1.Lingkungan fisik : tingkat ekonomi, iklim, kondisi tempat tinggal,
penerangan dan kebisingan
2.Lingkungan sosial: hal-hal yang berkaitan dengan interaksi sosial,
misalnya stress, konflik, kesulitan ekonomi dan krisis hidup.
Model ini menyatakan bahwa sehat dan sakit di tentukan oleh
interaksi yang dinamis antara ketiga variabel tersebut. Selain
dalam keperawatan komunitas model ini juga dikembangkan
dalam teori umum tentang berbagai penyebab penyakit.
Covid-19 disebabkan oleh infeksi virus korona akut (SARS-CoV-2). Para profesional
kesehatan telah dihadapkan dengan beberapa tantangan sejak awal wabah dimulai sekitar
bulan desember 2019 yang berawal di Wuhan China.
Hingga virus Corona masuk ke Indonesia sekitar bulan Februari 2020, dan jumlah
kasusnya terus meningkat hingga sekarang, hingga wabah ini pun berdampak pada
perekonomian di dunia khususnya di Indonesia.
Per bulan oktober 2020 kemarin data sebaran COVID-19 di Indonesia
menunjukkan tingkat kesembuhan lebih tinggi dari kasus baru COVID-19.
Namun angka kematian akibat virus corona di Indonesia mencapai 10.105 orang per
september 2020. Jumlah tersebut menjadi yang paling tinggi di Asia. Akan tetapi jika melihat
Case Fatality Rate nya, tingkat kematian di Indonesia berada di bawah Iran yang lebih tinggi
dari rata-rata dunia.
Apa itu CFR (Case Fatality Rate) yaitu jumlah kematian karena suatu penyakit pada
periode tertentu per jumlah penyakit yang terdiagnosis dalam periode waktu yang sama
dikali 100 %. Atau bisa juga disebut sebagai suatu persentase angka yang terdiri dari jumlah
kematian akibat suatu penyakit, yang khusus digunakan untuk pengkuran penyakit menular
AGEN HOST

Manusia, Karakteristik Host (Manusia)


SARS-CoV-2, Karakteristik AGEN (SARS- yangg dapat mempengaruhi pajanan,
CoV-2) belum terlalu detail diketahui kerentanan, & respons terhadap agen
(khususnya terkait kemampuan virus (SARS-CoV-2) adalah usia,status fisiologis,
bermutasi, obat anti-virus, & vaksin) status imunologis penyakit lain yg sdh
ada sebelumnya perilaku manusia
ENVIRONMENT

Karakteristik lingkungan (faktor ekstrinsik) yang mempengaruhi keberadaan


agen & kerentanan terhadap agen adalah lingkungan fisik (sanitasi lingkungan
buruk), kepadatan penduduk, modus komunikasi (fenomena dlm lingkungan yg
mempertemukan penjamu dg agen)
Solusi terbaik saat ini untuk mengendalikan kasus Covid-19 adalah dengan memodifikasi
Host dan Environment, dengan cara:

MEMODIFIKASI HOST MEMODIFIKASI ENVIRONMENT

1. Meningkatkan daya tahan tubuh, 1. memelihara sanitasi lingkungan,


1. Menjaga higienitas, 2. meminimalisir kontak (menghindari
2. Pola hidup bersih sehat, kerumunan, memodifikasi mode
3. Megendalikan penyakit lain yg interaksi antar-orang, isolasi orang yg
memperberat, terinfeksi),
4. Mengatur diet sehat, 3. monitoring ketat mobilitas orang yg
5. Olah raga teratur, berisiko menyebarkan infeksi.
6. Tidak merokok 4. identifikasi orang yg rentan terinfeksi.

Anda mungkin juga menyukai