( PBB )
Disusun oleh ;
LINDUAJI HAMZAH ( 1992152065 )
DIV AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
PENGERTIAN PENGERTIAN
surat pemberiatahuan
objek pajak surat pemberitahuan pajak
(spop) terutang (sppt) Bumi dan bangunan
PENGERTIAN PBB
• Pajak Bumi dan Bangunan adalah pungutan atas tanah dan bangunan yang
muncul karena adanya keuntungan dan/atau kedudukan sosial ekonomi
bagi seseorang atau badan yang memiliki suatu hak atasnya, atau
memperoleh manfaat dari padanya.
Jika dilihat dari sifatnya, Pajak Bumi dan Bangunan merupakan pajak yang
bersifat kebendaan. Artinya, besaran pajak terutang ditentukan dari keadaan
objek yaitu bumi dan/atau bangunan. Sedangkan keadaan subjeknya tidak
ikut menentukan besarnya barang.
DASAR HUKUM PBB
• Undang-undang No.12 tahun 1985
yang kemudian diubah dengan
undang undang No.12 tahun 1994.
ASAS PBB
• Nilai jual objek pajak adalah harga • Beasrnya NJOP ditentukan berdasrkan
rata-rata yang diperoleh dari klasifikasi ;
transaksi jual beli yang wajar, 1. Objek pajak sektor perdesaan.
bilamana tidak terdapat transaksi 2. Sektor perkebunan.
jual beli, nilai jual objek pajak di
tentukan melalui perbandingan 3. Sektor kehutanan.
harga dengan objek lain yang 4. Sektor pertambangan.
sejenis atau nilai perolehan baru, 5. Sektor perikanan laut dan perikanan
atau nilai jual objek pajak pengganti darat.
OBJEK PAJAK
BANGUNAN
BUMI
OBJEK PAJAK
PENGECUALIAN OBJEK PAJAK
Tempat
ibadah
Tempat Tempat
kesehatan pendidikan
Tempat Tempat
sosial kebudayaan
NILAI JUAL OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK
(NJOPTKP )
• Nilai jual objek pajak tidak kena pajak (njoptkp)
Njoptkp ditetapkan dimasing-masing kabupaten/kota dengan besar setinggi-tinginya Rp.
12.000.000.(dua belas juta rupiah) untuk setiap wajib pajak. Apabila seorang wajib pajak
menpunyai beberapa objek pajak, yang diberikan NJOPTKP hanya salah satu objek
pajak yang nilainya terbesar. Sedangkan objek pajak lainnya tetap dikenakan secara
penuh tanpa dikurangi NJOPTKP
Contoh ;
Seorang wajib pajak menpunyai objek pajak berupa bumi dengan nilai Rp. 4.000.000 dan
beasrnya njoptkp untuk objek pajak wilayah tersebut adalah (Rp.6.000.000) karena NJOP
berada di bawah batas NJOPTKP (Rp.6.000.000) maka objek pajak tersebut tidak di
kenakan pajak bumi dan bangunan.
• Contoh 2
Seorang wajib pajak menpunyai objek pajak berupa objek pajak berupa bumi dan bangunan di desa A dan di desa B dengan nilai sebagai berikut;
Desa A;
NJOP bumi = Rp.13.000.000
NJOP bangunan = Rp. 9.000.000
Desa B;
NJOP bumi = Rp. 8.000.000
NJOP bangunan = Rp. 10.000.000
Dan NJOPTKP untuk objek pajak wilayah tersebut adalah Rp. 10.000.000
Dengan data tersebut diatas, maka NJOP untuk perhitungan PBBnya sebagai berikut ;
Langkah pertama adalah mencari NJOP dari dua desa tsb yang menpuyai nilai paling besar, yaitu desa A. Maka NJOP untuk perhitungan PBB adalah
NJOP bumi = Rp. 13.000.000
NJOP bangunan = Rp. 9.000.000
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = Rp. 22.000.000
NJOPTKP = Rp. 10.000.000
NJOP untuk perhitungan PB = Rp. 12.000.000
Kemudian untuk desa B;
NJOP bumi = Rp. 8.000.000
NJOP bangunan = Rp. 10.000.000
NJOP dasar perhitungan PBB = Rp. 18.000.000
NJOPTKP = Rp. 0.00
NJOP untuk perhitungan PBB = Rp.18.000.000
SUBYEK PAJAK
• Yang menjadi subyek pajak adalah orang atau badan yang secara nyata
menpunyai suatu hak atas bumi, dan/atau menperoleh manfaat atas bumi,
dan/atau menperoleh manfaat atas bangunan. Dengan demikian tanda
pembayaran/pelunasan pajak bukan merupakan bukti pemilikan hak .
TARIF DAN DASAR PENGENAAN PAJAK
• Tarif pajak • Dasar pengenaan pajak
Tarif pajak yang dikenakan atas 1. Nilai jual objek pajak ( NJOP )
objek pajak sebesar = 0,5 % (lima 2. Dasar perhitungan pajak adalah
per sepuluh persen) yang ditetapkan serendah
rendahnya 20 % dan setinggi –
tingginya 100% dari NJOP
• Contoh ;
1. Nilai jual suatu objek pajak sebesar = Rp. 2.000.000. persentase misalnya
20% maka besarnya = 20% x Rp. 2.000.000. = Rp. 4.000.000
2. Nilai jual suatu objek pajak sebesar sebesar Rp.2.000.000.000.
persentase misalnya 40% maka besarnya 40% x Rp. 2.000.000.000. = Rp.
800.000.000.
Note;
Besarnya persentase NJKP ;
3. 40% untuk NJOP = ( pajak perkebunan, kehutana, pajak perorangan atas
BB diatas atau sama dari 1 Miliyar
4. 20% untuk NJOP = ( pajak pertambagan, dan objek lainnya yang
NJOPnya kurang dari 1Miliyar .
CARA MENGHITUNG PBB
• Rumus menghitung PBB
Contoh ;
Wajib pajak A menpunyai sebidang tanah dan bangunan yang NJOP-nya Rp. 20.000.000
dan NJOPTKP untuk daerah tersebut Rp. 12.000.000. maka besarnya pajak yang terutang
adalah
= 0,5 % x 20 % x ( Rp.20.000.000 – Rp. 2.000.000 )
= Rp. 8.000
TAHUN PAJAK, SAAT DAN TEMPAT YAN MENENTUKAN
PAJAK TERUTANG
Tahun pajak adalah Contoh ; 1. Untuk daerah jakarta,
SPPT
• Sppt merupakan surat pemberitahuan pajak terutang yang di terbitkan dirjen pajak berdasarkan spop yang diterimanya
sppt di terbitkan atas dasar spop, tetapi untuk menbabtu wajib pajak sppt dapat di terbitkan berdasarkan objek data
pajak yang telah ada pada direktoral jenderal pajak.
SKP
• SKP merupakan surat ketetapan pajak yang dikerluarkan dirjen pajak dalam hal hal tertentu ;
• 1. Apabilah spop tidak disampaikan dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan sebagaimana ditentukan
dalam surat teguran
• 2. Apabilah berdasarkan hasil pemeriksaan dimana ternyata jumlah pajak terutang lebih besar dari seharusnya dari
spop yang disampaiakan.
• Bagan pengenaan PBB dan bagaimana spop,sppt dan skp dikeluarkan
• 1. sistem pengenaan pbb
SPPT Pemabayaran 31 juli
Wajib pajak SPOP 1 februari 2006 (paling lambat)
2006 apabila terlambat
pokok pajak terutang
denda 2% perbulan.
Dirjen pajak
Pengadilan pajak
KEPUTUSAN
1. Menerima
SKP SPPT - Seluruh
- Sebagian
2. Menolak
3. Menambah jumlah
pajak yang terutang.
Wajib pajak
Banding 3 bulan
THANKS YOU