Anda di halaman 1dari 14

Assalamualaikum

Wr.Wb
Nama penyusun PPT :
ADITYA WISNU PANGARSO
(23421004)

DOSEN PEMBIMBING :
Dra.Hj.Lilik Azkiyatul M I,M.Ag
KONSEP ASWAJA

 Nahdlatul Ulama memahami bahwa perbedaan dan keragaman merupakan sebuah


keniscayaan, dan bahkan merupakan garis sunnahtullah yang tidak bisa diingkari.
Dalam mengamalkan prinsip-prinsip ini, Nahdlatul Ulama
mengamalkan kosep dari pemahaman Aswaja, yaitu:

 Tawasuth, artinya mengambil jalan tengah atau pertengahan. Bahwa Nahdlatul


Ulama tidak berpihak kepada siapapun. Karena kebijakan memang selamanya
terletak diantara dua ujung.
 Tasamuh, yang berarti toleran. Maksudnya adalah NU toleran terhadap
perbedaan pandangan dalam masalah keagamaan.
 Tawazun, yang berarti keseimbangan, tidak berat sebelah, tidak berlebihan suatu
unsur atau kekurangan suatu unsur. Prinsip tawazun ini diambil dari kata Al-
Waznu yang berarti alat penimbang.
 Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, artinya mengajak pada kebajikan dan mencegah
pada kemungkaran.
Sejarah Aswaja

 Perselisihan pada masa kekhalifahan ke-1


Ketika Rasulullah Muhammad SAW wafat, maka terjadilah
kesalahpahaman antara golongan Muhajirin dan Anshar siapa yang selanjutnya
menjadi pemimpin kaum muslimin. Para sahabat melihat hal ini akan
mengakibatkan perselisihan antar kaum muslimin Muhajirin dan Anshar.
Setelah masing-masing mengajukan delegasi untuk menentukan siapa
Khalifah pengganti Rasulullah. Akhirnya disepakati oleh kaum muslimin untuk
mengangkat Abu Bakar sebagai Khalifah.
 Fitnah pada masa kekhalifahan ke-3
Pada masa kekhalifahan ke-3, Utsman bin Affan, terjadi fitnah yang
cukup serius di tubuh Islam pada saat itu, yang mengakibatkan terbunuhnya
Khalifah Utsman. Pembunuhnya ialah suatu rombongan delegasi yang didirikan
oleh Abdullah bin Saba' dari Mesir yang hendak memberontak kepada Khalifah
dan hendak membunuhnya. Abdullah bin Saba' berhasil membangun pemahaman
yang sesat untuk mengadu domba umat Islam untukmenghancurkan Islam dari
dalam
 Fitnah pada masa kekhalifahan ke-4
Segera setelah bai'at Khalifah Ali mengalami kesulitan bertubi- tubi.
Orang-orang yang terpengaruh Abdullah bin Saba' terus menerus mengadu domba
para sahabat. Usaha mereka berhasil. Para sahabat salah paham mengenai kasus
hukum pembunuhan Utsman. Yang pertama berasal dari istri Rasulullah SAW,
Aisyah, yang bersama dengan Thalhah dan yang kedua ialah bersama dengan
Zubair. Mereka berhasil diadu domba hingga terjadilah Perang Jamal atau Perang
Unta. Dan kemudian Muawiyah yang diangkat oleh Utsman sebagai Gubernur di
Syam, mengakibatkan terjadinya Perang Shiffin.
Lahirnya Aswaja

Akhirnya lahir seorang ulama yang dulunya adalah aktifis mu‟tazilah


yang bernama Abu Hasan Al-Asy‟ari menyatakan keluar dari paham mu‟tazilah,
beliau tidak berada dalam paham ekstrim jabariyah ataupun qodariyah melainkan
berada di tengah- tengah, beliau meproklamasikan kembali “ma ana ilaihi wa
ashabihi” sebuah kelompok di mana Rosulullah saw dan para sahabatnya berada.
Paham yang dideklarasikan oleh Abu hasan inilah yang disebut dengan ASWAJA.
Perkembangannya Aswaja

Ahlus-Sunnah pada masa kekuasaan Bani Umayyah masih dalam


keadaan mencari bentuk, hal ini dapat dilihat dengan perkembangan empat mazhab
yang ada di tubuh Sunni. Abu Hanifah, pendiri Mazhab Hanafi, hidup pada masa
perkembangan awal kekuasaan Bani Abbasiyah.
Pokok-Pokok Ajaran Aswaja
1. Aqidah
Aqidah dalam Islam bisa dikelompokan menjadi 6 pembahasan, yaitu : tentang
Ketuhanan, Malaikat, Kitab Suci, Rasul, Hari Akhir dan Qada‟ qadar.
Ketuhanan (Tauhid) Malaikat Kitab Allah

Dalam masalah teologi ketuhanan, meyakini bahwa ada makhluk yang meyakini bahwa Allah menurunkan
Ahlussunah wal Jamaah meyakini tidak bisa dilihat manusia, ia diciptakan mukjizat kepada sebagian
bahwa dari cahaya, makhluk tersebut bernama NabiNya yang berupa kitab, sebagai
malaikat. Malaikat merupakan ciptaan tuntunan hidup manusia.
Tuhan memiliki banyak sifat.
Allah yang ditugaskan mengatur seluruh
jagat
raya dengan tugas masing-masing yang
diberikan tuhanya
Hari Kiamat Qadha dan Qadar

Umat Islam wajib meyakini bahwa setelah Qadha ialah rencana Allah yang telah
kehidupan di dunia ada kehidupan lain, yaitu ditetapkan terhadap sesuatu sebelum
kehidupan akhirat. menciptakanya, sedangkan Qadar ialah
pelaksanaan dari ketetapan tersebut.
 2. Ilmu Fiqih
Islam dapat terwujud dengan melaksanakan hukum dan aturan fikih yang
telah ditetapkan oleh Alquran dan Al-Hadits dengan berbagai perangkat
pemahamannya.

 3. Ihsan (Tasawuf)
Tasawuf adalah usaha untuk menjaga hati agar dalam berperilaku dan
bertingkah laku selalu menuju satu harapan, yakni mengharap ridha Allah SWT
sebagai wujud dari ihsan.
 Tokoh Aswaja
Umat Islam sejak dahulu hingga sekarang, mayoritas menganut faham
Ahlussunnah Wal Jama’ah, dengan mengikuti madzhab Syafi‟i dalam bidang fiqih.
Dalam hal ini umat Islam mendapatkan faham tersebut dari ulama serta para dai yang
mengajak dan mengajarkan tentang agama Islam kepada mereka.
Sekian untuk PPT Saya
Wassalamualaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai