Anda di halaman 1dari 14

FISIKA DAN PENGUKURAN

ANGKA PENTING
SMAN 3 Sidoarjo
Sekardangan Indonesia
1. Pengertian Angka Penting
• Semua angka dari hasil pengukuran dinamakan angka penting
• Angka penting terdiri atas angka pasti atau signifikan dan angka
taksiran.
• Perhatikan contoh pengukuran berikut:
Pembacaan pada Mistar:
• Kemungkinan pembacaan mistar adalah 2,0 cm, 2,1 cm, dan
2,2 cm.
• Dalam bilangan tersebut, angka 2 adalah angka pasti,
sedangkan angka 0, 1, dan 2 adalah angka taksiran.
Pembacaan pada Jangka Sorong:
• Kemungkinan pembacaan pada jangka sorong adalah 2,12
cm, 2,13 cm, atau 2,14 cm.
• Dalam bilangan tersebut angka 2 dan 1 adalah angka pasti,
sedangkan angka 2,3, dan 4 adalah angka taksiran
Dari hasil pengukuran tersebut :
• Mistar menghasilkan dua angka penting, sedangkan
• Jangka sorong menghasilkan tiga angka penting

“Semakin banyak angka penting yang


dihasilkan dalam pengukuran, semakin
teliti pengukuran itu”

Jadi pengukuran dengan jangka sorong lebih teliti dibanding


mistar (sampai disini bias dipahami?)
2. Aturan Angka Penting
Dalam penulisan angka penting, perlu diperhatikan aturan berikut.
a. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh:
361,5 m memiliki 4 angka penting
38,2 gram memiliki 3 angka penting
b. Semua angka nol yang terletak diantara angka bukan nol adalah
angka penting
Contoh:
150,35 kg memiliki 5 angka penting
82,0005 m memiliki 6 angka penting
c. Semua angka nol disebelah kanan tanda decimal, tetapi disebelah
kiri angka bukan nol adalah bukan angka penting
Contoh:
0,05 memiliki 1 angka penting
0,00063 memiliki 2 angka penting
0,000708 memiliki 3 angka penting
d. Semua angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan mengikuti
angka bukan nol adalah angka penting
Contoh:
0,00260 m memiliki 3 angka penting
3,20 kg memiliki 3 angka penting
9,00 sekon memiliki 3 angka penting
Latihan
Berapakah angka penting dari:
1. a. 125 cm b. 257,85 gram c. 12,58 sekon
2. a. 10,35 cm b. 85,07 sekon c. 100,45 kg
3. a. 0,052 m b. 0,00002 sekon c. 0,0456 cm
4. a. 0,070 cm b. 4,500 sekon c. 11,00 kg
3. Aturan Berhitung dengan Angka Penting
a. Penjumlahan dan Pengurangan
Jika angka penting dijumlahkan atau dikurangi, maka hasil penjumlahan atau
pengurangan tersebut hanya boleh mengandung semua angka taksiran.
Contoh:
b. Perkalian dan Pembagian
Hail perkalian atau pembagian angka penting ditulis sesuai dengan
jumlah angka penting yang paling sedikit dari bilangan yang dikalikan
atau bilangan yang dibagi (pembagi)
Contoh:
c. Penarikan Akar
Hasil penarikan akar ditulis sesuai jumlah angka penting yang ditarik
akarnya.
d. Perkalian Angka Penting dengan Bilangan Eksak
• Bilangan eksak adalah bilangan-bilangan pasti, tidak mengandung
taksiran dan tidak memiliki satuan, misalnya bilangan yang diperoleh
dari bilangan.
• Hasil perkalian angka penting dengan bilangan eksak ditulis sebanyak
angka penting semua
• Contoh:
Untuk menulis angka penting terkecil yang dikehendaki, dengan sendirinya
harus memenggal atau membulatkan angka-angka.
Aturan pembulatan
1) Jika angka pertama yang dibuang itu lebih kecil daripada 5, maka angka
terakhir dari sisa pembuangan tidak mengalami perubahan.
Contoh: 3,44237 menjadi 3,442
2) Jika angka pertama yang dibuang lebih besar daripada 5 maka angka
terakhir sisa pembuangan harus ditambah satu.
Contoh: 3,4382 menjadi 3,44
3) Jika angka pertama yang dibuang sama dengan 5 maka angka terakhir
dari sisa pembuangan tidak mengalami perubahan apabila genap dan
ditambah satu apabila ganjil
Contoh: 6,335 menjadi 6,34
Latihan Soal
Sekian semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai