Anda di halaman 1dari 11

KEMITRAAN DAN UMKM

OLEH

ABDUL HARIS, SE
KABID UMKM
DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH
KABUPATEN TOLITOLI
PERANAN KEMITRAAN TERHADAP PELAKU UMKM
Menurut UU No 20 Tahun 2008
1. usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam Undang Undang
2.usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usahayang bukan
merupakananak perusahaanatau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki,dikuasai atau menjadi bagian langsung maupun tidak langsung dari
usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang ini.
3. usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, atau menjadi bagian
langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaiamana diatur
dalam Undang Undang ini.
KEMITRAAN
Kemitraan adalah kerjasama dalam keterkaitan usaha, baik
langsung maupun tidak langsung atas dasar prinsip saling
memerlukan, mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan
yang melibatkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah
dengan usaha besar. ( UU NO. 20 Tahun 2008 )

Kemkitraan dalam perkembangannya sangat


membantu pelaku umkm, sehingga pelaku umkm dapat
terus berinovasi dan melakukan pengembangan sehingga
hasil produk umkm yang dihasilkan dapat bersaing
dengan produk domestik dan internasional
Manfaat yang diperoleh bagi UMKM yang
melakukan Kemitraan :

1. Meningkatkan produktifitas dan kreatifitas


2. Efisiensi
3. Jaminan kualitas, kuantitas dan kontuinitas
4. Menurunkan resiko kerugian
5. Memberikan social benefit yang cukup tinggi
6. Meningkatkan ketahan perekonomian daerah
Manfaat Kemitraan dapat ditinjau dari 3 sudut
pandang :

1. Dari sudut pandang bisnis, kemitraan uaha menuntut efisiensi,


produktivitas, peningkatan kualitas produk, menekan biaya
produksi, mencegah fluktuasi suplai, menekan biaya penelitian,
dan pengembangan, serta meningkatkan daya saing.
2 Dari sudut Moral, kemitraan usaha menunjukkanupaya
kebersamaan dan kesetaraan.
3 Dari sudut sosial politik, kemitraan usaha dapat menecegah
kesenjangan sosial, kecemburuan sosial, dan gejolak sosial politik
PEMBANGUNAN UMKM DAN
KEMITRAAN
Dalam Pembangunan UMKM memiliki bebera aspek :
1. Mewujudkan kemitraan antar usaha mikro, kecil dan menengah
2. Mewujudkan kemitraan antar usaha mikro, kecil dan usaha
besar
3. Mendorong terjadinya hubungan yang saling menguntungkan dalam
pelaksanaan traksaksi usaha antar usaha mikro, kecil dan menengah

4. Mendorong terjadinya hubungan yang saling menguntungkan


dalam pelaksanaan transaksi usaha antara UMKM
5. Mencegah terjadinya penguasaan pasar dan pemusatan usaha oleh
orang perorangan atau kelompok tertentu yang merugikan UMKM
7. Menyederhanakan tata cara dan jenis perizinan usaha
dengan sisitem pelayanan sat pintu.
8. Membebaskan biaya perizinan bagi UMKM dan
memberikan keringanan biaya perizinan bagi usaha kecil.
9. Melindungi usaha tertentu yang strategis untuk UMKM
10. Mengutamakan penggunaan produk yang dihasilkan
oleh UMKM melalui pengadaan secara langsung
11. Meningkatkan promosi produk UMKM di dalam negeri.
12. Memfasilitasi pemilikan hak atas kekayaan intelektual
atas produk dan desain UMKM dalam kegiatan usaha dalam
negeri
PERJANJIAN
1. Setiap bentuk kemitraan yang dilakukan oleh UMKM dituangkan
dalam perjanjian kemitraan, memuat paling sedikit :
a. Kegiatan usaha
b. Hak dan kewajiban masing masing pihak
c. Bentuk pengembangan
d. Jangka waktu
e. Penyelesaian perselisian
2. perjannjian kemitraan sebagaimana dimaksud dibuat secara
tertulis dalam bahasa Indonesia.
3. Dalam hal salah satu pihak merupakan orang atau badan
hukum asing, perjanjian kemitraan sebagaimana dimaskud dibuat
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Asing.
PENGAWASAN KEMITRAAN

1. KPPU melakukan pengawasan pelaksanaan kemitraan sesuai


dengan ketentuan peraturan Perundang Undangan
2. Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud KPPU
berkoordinasi dengan instansi terkait
3. Ketentuan mengenai tata cara pengawasan sebagaimana
dimaksud diatur dengan Peraturan KPPU
JADIKAN TANTANGAN MENJADI PELUANG

Tantangan jangan diratapi karena tantangan bisa berarti


peluang

Tantangan berbeda dengan resiko.


Resiko itu sendiri terjadi karena anda kalah dalam
melawannya, tetapi itu juga selamanya merugikan paling tidak
anda bisa mendapatkan pelajaran berharga darinya.
)

Anda mungkin juga menyukai