Anda di halaman 1dari 18

Anatomi Fisiologi Sistem

Reproduksi
KELOMPOK 1
1. Alfina Rizki Nurcahyani 2110035001
2. William Kevin Nata Pratama 2110035002
3. Ananda Sri Ramadhani 2110035003
4. Rizky Maulana 2110035004
5. Novita Sari 2110035005
6. Zahra Rosalinda 2110035006
7. Faris Daffa Nugraha 2110035007
8. Jumalia Oktavia Nur Azizah 2110035008
9. Annisa Fadila Syahab 2110035009
10. Dea Tri Regina 2110035010
11. Sabrina Sucining Tyas 2110035011
12. Liya Rezi Prasesti 2110035012
Pengertian Sistem Reproduksi

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menciptakan generasi yang baru. Tujuannya
adalah agar mempertahankan dan melestarikan jenisnya agar tidak punah. Pada manusia untuk
menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian
reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual (Ni Wayan & Ni Putu, 2016).

Secara anatomi, sistem reproduksi pria terdiri dari Genitalia Eksternal dan Genitalia Internal . Genitalia
eksternal terdiri dari penis dan skrotum, sebaliknya genitalia internal terdiri dari testisdan organ-organ
penunjang fungsinya ialah epididimis, duktus deferens (vas deferens), vesikula seminalis, duktus
ejakulatorius, glandula prostatica, dan glandula bulbouretralis (glandula cowperi) (Haris Fadjar,dkk.
2015).
Struktur Luar Sistem Reproduksi Pada Pria
(Genitalia Eksternal)
1. Penis
Organ penis dibagi menjadi 2 yaitu Pars Occulta dan Pars Libera. Penis merupakan
organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan). Dari dalam penis terdapat uretra
berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak mengandung rongga darah
(korpus cavernosum).

2. Skrotum
Suatu kantong kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum
memiliki otot polos yang mengendalikan jarak testis ke dinding perut dengan maksud
mengendalikan suhu testis agar relative tetap.
Struktur Dalam Sistem Reproduksi Pada Pria (Genitalia
Internal)

TESTIS EPIDIDIMIS VAS DEFERENS


Testis Merupakan organ berbentuk ovoid
dengan jumlah dua buah, biasanya sebelah Epididimis merupakan organ yang Vas deferens merupakan sebuah
kiri lebih berat dan lebih besar dari pada berbentuk seperti huruf c, terletak tabung yang terbentuk dari otot. Vas
yang kanan. Testis terletak di dalam pada fascies posterior testis dan deferens membentang dari epididimis
skrotum dan dibungkus oleh tunica sedikit menutupi fascies lateralis. ke uretra/ saluran kencing pars
albuginea, beratnya 10-14 gram, prostatika.
panjangnya 4 cm.

SALURAN
EJAKULASI URETRA PROSTAT

Uretra merupakan saluran akhir Prostat merupakan kelenjar yang


Saluran ejakulasi merupakan saluran bertugas untuk membuat cairan
reproduksi yang terdapat didalam
pendek yang menghubungkan sperma (ejakulat/semen).
penis. Bagian dari sistem kemih yang
kantung semen dengan uretra.
mengalirkan air kemih dari kandung
kemih.
DUKTUS KELENJAR
VESIKULA EJAKULATORIUS
SEMINALIS PROSTAT
Berfungsi membawa sprematozoa
dari vas deferns menuju ke basis Kelenjar kelamin terbesar pada
Sepasang kelenjar yang berfungsi pria yang menyumbang 15% dari
menghasilkan 50-60% dari volume prostat.
volume total cairan semen dengan
total cairan semen yang berwarna komponen pentingnya adalah asam
jernih dan kental. Komponen fosfatase, seng, sitrat, dan protease.
terpenting didalamya adalah fruktosa
dan prostaglandin. (Bryan dkk., 2021)
KELENJAR
COWPER
Terdapat pada pangkal uretra. Getah yang diproduksi
berupa lendir dan dialirkan ke uretra. Sperma
bersama getah yang diproduksi oleh kelenjar
kelamin tadi akan membentuk suatu komponen yang
disebut semen. Semen ini akan dipancarkan keluar
melalui uretra yang terdapat di dalam penis.
HORMON PADA PRIA

1. FSH (Folicle Simulating Hormone).


2. LH (Luteinizing Hormone).
3. Testosteron.
4. Bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-laki. terutama
pada organ seks sekundernya.
5. Hormon Esterogen.
6. Hormon Pertumbuhan.
SPERMATOGENESIS
Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa. Berlangsung selama 64 hari.
Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi spermatozit sekunder.
Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap terakhir spermatogenesis adalah pematangan
spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran spermatozoa adalah 60 mikron.
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PADA
WANITA

Secara anatomi, sistem reproduksi wanita terdiri dari genitalia eksternal


dan genitalia internal. Genitalia eksternal terdiri dari mons pubis, labia
mayora, labia minora, klitoris, glandula vestibularis mayor, dan glandula
vestibularis minor. Sedangkan genitalia internal terdiri dari vagianhymen,
tuba uterina, uterus, dan ovarium (Haris Fadjar, dkk. 2015).
STRUKTUR LUAR SISTEM REPRODUKSI WANITA
(GENITALIA EKSTERNAL)
1. Vulva.
2. Mons Pubis/Mons Veneris.
3. Labia Mayora.
4. Labia Minora.
5. Klitoris.
6. Vestibulum (serambi).
7. Himen (Selaput Dara).
8. Perineum (kerampang).
Struktur Dalam Sistem Reproduksi pada Wanita
(Genitalia Internal)

OVARIUM VAGINA
Merupakan organ reproduksi dalam wanita Secara anatomi, vagina merupakan organ
yang berbentuk seperti telur dan berjumlah yang berbentuk tabung dan membentuk
sepasang. Letaknya ada satu di rongga perut kiri sudut kurang lebih 60 derajat dengan
dan kanan. Masing-masing ovarium terlindungi bidang horizontal. Namun, posisi ini
oleh kapsul keras dan terdapat folikel-folikel. berubah sesuai dengan isi vesika urinaria.

FIMBIRIAE INFUDIBULUM
Merupakan serabut atau silia lembut yang Merupakan bagian ujung oviduct yang
terdapat di bagian pangkal ovarium berbentuk corong atau membesar dan
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. berdekatan dengan fimbriae.
TUBA FALOPII OVIDUCT
Saluran reproduksi wanita yang berfungsi
sebagai jalur sel telur Merupakan saluran panjang
menuju uterus (Rahim) dinamakan saluran kelanjutan dari tuba fallopi
telur (oviduk) atau bisa juga disebut tuba
falopii.

UTERUS CERVIX
Merupakan bagian dasar dari uterus yang
Kantung peranakan yang dikenal sebagai bentuknya menyempit sehingga disebut
Rahim atau uterus adalah organ tebal juga sebagai leher rahim. Menghubungkan
dan berotot yang dapat mengembang uterus dengan saluran vagina dan sebagai
selama masa kehamilan. jalan keluarnya janin dari uterus menuju
saluran vagina.
SALURAN VAGINA KLITORIS
Merupakan saluran lanjutan dari cervic Merupakan tonjolan kecil yang
dan sampai pada vagina. terletak di depan vulva.
HORMON PADA WANITA

1. Hormon Esterogen.
2. Hormon Progesteron.
3. Hormon Perangsang Folikel.
4. Hormon Lutein.
5. Hromon Prolactin.
OOGENESIS

Oogenesis merupakan proses dari bentuk betina gametogenesis yang setara dengan jantan
yakni spermatogenesis. Oogenesis berlangsung melibatkan pengembangan berbagai tahap
reproduksi telur sel betina yang belum matang (Haris Fadjar,dkk. 2015).
Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses
oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :

1) Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel


folikel sekitar sel ovum.
2) Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3) Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses
pematangan sel ovum).
4) Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan
LH.

Setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan yaitu :

a) Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami menstruasi


yaitu luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan
dengan dinding endometrium yang robek. Terjadi secara periodic/sikus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari
setiap bulannya
b) Terjadi fertilisasi yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel
ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh
berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar
dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran (Ni Wayan & Ni Putu,
2016)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai