Anda di halaman 1dari 9

“PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA”

Disusun oleh:
Kelompok 2
1.Jumalia Oktavia Nur.A
2.Annisa Fadila Syahab
3.Faris Daffa Nugraha
4.Dea Tri Regina
5.Zahra Rosalinda

Program Studi D3 Keperawatan


Fakulitas Kedokteran
Universitas Mulawarman Tahun 2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang dapat menampilkan
keragaman yang ada di Indonesia. Keragaman tersebut memiliki banyak
unsur didalamnya, misalnya suku bangsa, agama, adat, istiadat, golongan, dll.
Namun, dari keberagaman tersebut pasti memiliki potensi timbulnya
berbagai masalah dalam masyarakat. Salah satu faktor penyebab masalah
yaitu perbedaan. Beberapa hal negatif yang mungkin muncul adalah : Konflik
antar suku/Agama/Golongan. Sikap primordialisme, yakni pandangan untuk
selalu berpegang pada tradisi, adat, dsb. Sikap etnosentris yakni pandangan
yang menganggap sukunya lebih baik dari suku lain.
Untuk itu, solusi apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal-hal negatif
ini ? Pancasila bisa menjadi acuan, maka (penerapan) nilai-nilai pancasila
akan lebih mudah terlihat dalam praktik bernegara.
1.2 rumusan masalah
1. Apa itu Pancasila?
2. Apa itu keberagaman?
3. Kenapa konflik perbedaan bisa terjadi?
4. Apa solusi untuk mengatasi konflik perbedaan?
5. Bagaimana agar suatu bangsa bisa bersatu?
6. Apa peranan Pancasila dalam pemersatu bangsa?
Bab II
PEMBAHASAN
Menurut Notonegoro, Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai pertahanan bangsa dan negara
Indonesia.
Bersumber dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan
dalam berbagai bidang. Perbedaan adalah juga kodrati yang ada di mana-mana, di
negara manapun juga dan di bangsa manapun juga
Kondisi masyarakat Indonesia sejak permulaan hidup kenegaraan adalah serba
majemuk. Kemajemukan tersebut menujukkan adanya berbagai unsur yang saling
berinteraksi. Berbagai unsur ini merupakan benih-benih yang dapat memperkaya
budaya untuk membangun bangsa yang kuat, namun sebaliknya ia juga melihat bahwa
kemajemukan itu dapat memperlemah kekuatan bangsa dengan berbagai percekcokan
serta perselisihan. Oleh karena itu, di sini persatuan dan kesatuan memegang peranan
yang sangat penting.
Untuk membina rasa kebanggaan dapat ditempuh melalui hirarki
sibermetika yang menggambarkan hubungan antar sistem yakni budaya, sosial,
dan kepribadian. Sistem yang digunakan bersama sebagai pedoman umum
dalam tingkah laku contohnya seperti nilai-nilai pancasila serta berbagai simbol
yang menggambarkan perwujudan solidaritas antar warganegara.
Sila ketiga Pancasila, yakni Sila Persatuan Indonesia. Artinya, bahwa
Pancasila sangat menekankan dan menjunjung tinggi persatuan bangsa. Hal ini
berarti, bahwa Pancasila juga menjadi alat pemersatu bangsa. Disebutnya sila
Persatuan Indonesia sekaligus juga menunjukkan, bahwa bangsa Indonesia
memiliki perbedaan-perbedaan.
Pencantuman Sila Persatuan bagi bangsa Indonesia selain menyadari
pentingnya persatuan bagi kelangsungan hidup bangsa, juga menunjukkan
adanya pemahaman bahwa perbedaan itu suatu realita yang tidak mungkin
dihilangkan oleh manusia. Perbedaan sesungguhnya adalah suatu hikmah yang
harus disukuri, dan bukan sesuatu untuk diingkari. Dari penjelasan ini, kita
seharusnya semakin tahu dan sadar bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila memang harus diamalkan dalam kehidupan bernegara.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan Menurut Notonegoro, Pancasila adalah dasar falsafah dan
ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia
sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai
pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
Menyikapi realita perbedaan, jalan keluarnya tidak dapat tidak adalah
menjadikan perbedaan yang ada sebagai suatu kekayaan yang justru harus
dijunjung tinggi dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa di atas
kepentingan pribadi, golongan maupun daerah.
Berbagai unsur ini merupakan benih-benih yang dapat memperkaya
budaya untuk membangun bangsa yang kuat, namun sebaliknya ia juga
melihat bahwa kemajemukan itu dapat memperlemah kekuatan bangsa dengan
berbagai percekcokan serta perselisihan.
Artinya, bahwa para pemimpin bangsa, terutama mereka yang terlibat
dalam penyusunan dasar negara, sangat mengerti dan sekaligus juga sangat
menghormati perbedaan yang ada di dalam masyarakat Indonesia.
Pencantuman Sila Persatuan bagi bangsa Indonesia selain menyadari
pentingnya persatuan bagi kelangsungan hidup bangsa, juga menunjukkan
adanya pemahaman bahwa perbedaan itu suatu realita yang tidak mungkin
dihilangkan oleh manusia

Saran
Kami sebagai penulis mengharapkan para pembaca agar tetap terus
menanamkan nilainilai yang terkandung didalam Pancasila untuk diterapkan
didalam kehidupan sehari-hari agar terwujud dan terciptanya karakter yang
terus cinta tanah air dan tetap terus dapat menghargai perbedaan dalam setiap
kehidupan bersosial.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai