Anda di halaman 1dari 31

PATIENT SAFETY

(Definisi patient safety, Pentingnya patient safety, Persfektif keperawatan pada


patient safety)

Sholichin
PENDAHULUAN
• Patient safety merupakan salah satu isu utama
dalam pelayanan kesehatan
• IOM (Institute of Medicine) menyebutkan
bahwa setiap tahun sekitar 48.000 hingga
100.000 pasien meninggal dunia di Amerika
Serikat akibat medical error yang terjadi di
pusat-pusat pelayanan kesehatan
Contoh Kasus 1 Medical Error
Denpasar (Bali Post)
• Berdasarkan data di USA, medication error
(kesalahan dalam pengobatan) di RS terjadi satu di
antara 200 pasien. Sementara di Indonesia sendiri
medication error di ICU mencapai 96% dan
puskesmas 80%.
• Selama tiga minggu di RS ttt didapati 11 kasus
medication error. Masing-masing 5 kasus di IRD
(KTD), empat di ruang A (KNC) dan dua di ruang B
(KNC)
Contoh Insiden Keselamatan Pasien

(Stevens–Johnson (….…tertinggal……….??!!)
Syndrome) KTD, KNC, KPC, KTC, KS ????
Contoh Insiden Keselamatan Pasien

• pasien meninggal karena jatuh


• Terjadi kesalahan pemberian obat yang dilakukan oleh
perawat dan tidak menyebabkan cedera
• persiapan pra-operasi yang tidak adekuat, sehingga
pasien yang sudah masuk ruangan operasi dibatalkan
karena kondisinya belum optimal.
• kesalahan pemberian obat kepada pasien. ''Tetapi
karena banyak filter, hal ini masih bisa dicegah sebelum
diberikan kepada pasien
• Medical error dapat menyebabkan cedera
Kasus 2
• Berdasarkan survai yang dilakukan di bidang
keperawatan RS D, dari total sampel 236
tenaga keperawatan di rawat inap, sekitar 57
orang atau 24 % melakukan kesalahan
pemberian obat. Kesalahan tersebut hampir
sebagian besar dikarenakan salah waktu
akibat stok obat yang kosong. ''Jadi obat yang
seharusnya diberikan pagi hari, diberikan siang
karena stok obat kebetulan sedang kosong,'‘
selain itu kesalahan pemberian obat juga
dikarenakan obat sisa pasien pulang tidak
diretur atau dikembalikan ke farmasi.
Kasus 3
• Berdasarkan survai, 17,8% (42 orang)
kesalahan pemberian obat karena tidak
melakukan 12 rights,'‘. Sementara
penyebab ke-2 karena tulisan dokter
yang sulit dibaca atau sekitar 17,4% (41)
orang. 
Studi paling ekstensif mengenai adverse event telah
dilakukan oleh the Harvard Medical Practice yang
melibatkan lebih dari 30.000 pasien yang dipilih secara
acak dari 51 rumah sakit di New York. Adverse events
yang manifestasinya antara lain berupa perpanjangan
masa rawat inap atau timbulnya kecacatan pasien saat
meninggalkan rumah sakit pasca perawatan, terjadi
pada 3,7% pasien rawat inap. Analisis lebih lanjut
menunjukkan bahwa lebih dari 58% adverse event
tersebut sebetulnya dapat dicegah (preventable
adverse events), sedangkan 27,6% terjadi akibat
kelalaian klinik (clinical negligence).
Identifikasi dan pemecahan masalah

konsep patient safety

Menghindari cedera
Bebas dari cedera
pasien akibat tindakan
aksidental pelayanan
PENERAPAN INTERNATIONAL PATIENT
SAFETY GOALS :
IDENTIFIKASI PASIEN
MENCEGAH KESALAHAN OBAT
KOMUNIKASI EFEKTIF
MENCEGAH SALAH ORANG, SALAH TEMPAT, SALAH
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEDAHAN

MENCEGAH JATUH;

MENCEGAH HAIs
IDENTIFIKASI
PASIEN
• Kuning digunakan oleh pasien dengan risiko jatuh atau
membutuhkan pengawasan ekstra.
• Merah digunakan oleh pasien yang memiliki alergi tinggi
terhadap obat.
• Hijau digunakan oleh pasien dengan alergi latek.
• Ungu digunakan oleh pasien yang memiliki harapan hidup
rendah atau Do Not Resusitation (DNR)
• Abu-abu digunakan oleh pasien yang menjalani kemotrapi.
• Merah muda untuk pasien perempuan.
• Biru untuk pasien laki-laki.
• Putih untuk pasien dengan kondisi kelamin ganda.
• patient safety ???
• Kenapa penting ??????
PENGERTIAN
• Cooper et al (2000) telah mendefenisikan
bahwa “patient safety as the avoidance,
prevention, and amelioration of adverse
outcomes or injuries stemming from the
processes of healthcare.”
• Keselamatan pasien (patient safety) rumah
sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem
tersebut meliputi asesmen resiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya resiko.
(Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah
sakit, Depkes R.I. 2006)
Patient safety melibatkan sistem
operasional dan sistem pelayanan yang
meminimalkan kemungkinan kejadian
adverse event/ error dan memaksimalkan
langkah-langkah penanganan bila error
telah terjadi. Sistem ini mencegah
terjadinya cedera yg disebabkan oleh
kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tdk mengambil  tindakan yg
seharusnya diambil. (KKP-RS)
Pentingnya Patient
Safety
Insiden adalah setiap kejadian yg tidak
disengaja dan kondisi yg mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cedera
yang dpt dicegah pd pasien, terdiri dari
Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian
Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera,
Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian
sentinel.
Hampir setiap tindakan medik menyimpan potensi risiko, yaitu:

1. Kesalahan Medis (Medical Error)


Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis
yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien. (KKP-RS)
2. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse Event
Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang
tidak diharapkan pada pasien karena suatu
tindakan (commission) atau karena tidak bertindak
(ommision), dan bukan karena “underlying
disease” atau kondisi pasien (KKP-RS).
3. Nyaris Cedera (NC)/ Near Miss
• Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan
(commission) atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai
pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi, karena :
1. Keberuntungan,  misalnya: pasien terima suatu obat
kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat
2. Pencegahan, suatu obat dengan overdosis lethal akan
diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan
membatalkannya sebelum obat diberikan
3. Peringanan, suatu obat dengan over dosis lethal
diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan
antidotenya.(KKP-RS)
Simpulan :
 Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya
disingkat KTD adalah insiden yang
mengakibatkan cedera pada pasien.

 Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya


disingkat KNC adalah terjadinya
insiden yang belum sampai terpapar ke
pasien.
 Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat
KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke
pasien, tetapi tidak timbul cedera.

 Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya


disingkat KPC adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi
belum terjadi insiden.

 Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang


mengakibatkan kematian atau cedera yang
serius.
Contoh Insiden Keselamatan Pasien

(Stevens–Johnson (….…tertinggal……….??!!)
Syndrome) KTD, KNC, KPC, KTC, KS ????
Jenis kesalahan berdasarkan kontribusi manusia pada terjadinya
suatu kesalahan:

1. Kesalahan aktif (active errors), terjadi pada level


petugas kesehatan atau staf RS yang bekerja
didepan dan efeknya terjadi hampir secara tiba-
tiba
2. Kesalahan tersembunyi (letent errors), terjadi
dalam level manajemen seperti design yang kurang
baik, instalansi yang tidak tepat, pemeliharaan
yang gagal, keputusan manajemen yang buruk,
dan struktur organisasi yang kurang baik.
1. WHO memulai Program Patient Safety  pada
tahun 2004 :
“Safety is a fundamental principle of patient  care
and  a critical component of  quality management.”
(World Alliance for Patient  Safety, Forward
Programme  WHO,2004)  
2. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) 
dibentuk  PERSI, pada tanggal 1 Juni  2005
3. Menteri Kesehatan bersama PERSI dan KKP-RS
telah mencanangkan Gerakan  Keselamatan 
Pasien  Rumah  Sakit pd Seminar Nasional PERSI tgl
21 Agustus 2005, di JCC
Patient Safety di berbagai negara
• Amerika      : AHRQ (Agency for Healthcare Research and
Quality), 2001
• Australia     : Australian Council for Safety and Quality in
Health Care, 2000
• Inggeris       : NPSA (National Patient Safety Agency), 2001
• Canada     : NSCPS (National Steering Committee on patient
Safety), CPSI (Canadian Patient Safety Institute), 2003
• Malaysia     : Patient Safety Council, 2004
• Denmark     : UU Patient Safety, 2003
• Indonesia    : KKP-RS, 2005
Tujuan Patient safety:

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien


di RS
2. Meningkatnya akuntabilitas RS terhadap
pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KTD di RS
4. Terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan KTD
Tujuan penanganan patient safety
menurut (Joint Commission International):
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar,
2. Meningkatkan komunikasi secara efektif,
3. Meningkatkan keamanan dari high-alert
medications,
4. Memastikan benar tempat, benar prosedur, dan
benar pembedahan pasien,
5. Mengurangi resiko infeksi dari pekerja kesehatan,
6. Mengurangi resiko terjadinya kesalahan yang lebih
buruk pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai