Anda di halaman 1dari 21

Hubungan antar lembaga

Lembaga negara terkadang disebut dengan istilah


lembaga pemerintahan, lembaga pemerintahan
nondepartemen, atau lembaga negara saja. Ada
yang dibentuk berdasarkan atau karena kekuasaan
dari UUD, dan pula yang dibentuk dan
mendapatkan kekuasaanya dari UU dan bahkan ada
pula yang dibentuk berdasarkan Keputusan
Presiden.
Hirarki atau rangking kedudukannya tergantung
pada derajat pengaturannya menurut peraturan per
UU an yang berlaku.
Hubungan Presiden dengan MPR
Presiden dan wakil presiden dilantaik
oleh MPR, presiden dan wakil presiden
meyampaikan penjelasan dalam rapat
paripurna MPR
Sebelum memangku jabatannya
Presiden dan Wakil Presiden bersumpah
sesuai agamanya atau berjanji dengan
sungguh-sungguh dihadapan MPR
Hubungan Presiden dengan DPR
Presiden berhak mengajukan RUU kepada DPR
Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan
DPR
Presiden Mengajukan RUU APBN kepada DPR untuk
dibahas bersama dengan memperhatikan pertimbangan DPD
Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya
yang menimbulkan akibat/ekses luas dan mendasar bagi
kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara,
dan/atau mengharuskan perubahan atau pembentukan
undang-undang harus dengan persetujuan DPR
Anggota KY diangakat dan diberhentikan Presiden dengan
persetujuan DPR
Hubungan Presiden dengan DPD
Keanggotaan DPD diresmikan oleh
presiden. Pimpinan DPD berkonsultasi
dengan Presiden sesuai dengan Putusan
DPD
Hubungan Presiden dengan BPK
Presiden meresmikan anggota BPK yang
dipilih oleh DPR. Untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan satu Badan
Pemeriksa Keuangan yang beas dan mandiri
Hubungan Presiden dengan MA
Presiden menetapkan calon Hakim Agung
menjadi Hakim Agung dari calon Hakim Agung
yang telah disetujui oleh DPR atas calon Hakim
Agung yang diusulkan Komisi Yudisial. Dalam
rangka pemberian atau penolakan grasi,
Presiden memperoleh nasihat hukum dari MA,
serta memperoleh pertimbangan-pertimbangan
dalam bidang hukum dari MA, baik diminta
maupun tidak diminta.
Hubungan Presiden dengan MK
Presiden menetapkan anggota Hakim Konstitusi dengan Keppres
dalam jangka waktu paling lambat 7 hari kerja sejak pengajuan calon
diterima Presiden
Presiden memberikan persetujuan tindakan kepolisian yang dikenakan
pada Hakim Konstitusi
Presiden menetapkan pemberhentian Hakim Konstitusi dengan
Keppres atas permintaan Ketua MK
Putusan MK mengani sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945 disampaikan kepada
Presiden
Putusan MK mengenai pendapat DPR wajib disampaikan kepada
Presiden dan/atau Wakil Presiden
Putusan MK mengenai perselisihan hasil pemilu disampaikan kepada
Presiden
Hubungan MPR dengan DPR
MPR terdiri atas anggota DPR dan
anggota DPD yang dipilih melalui
Pemilu. MPR menerima usul
pemberhentian Presiden/Wakil Presiden
dari DPR
Hubungan MPR dengan DPD
MPR terdiri atas anggota DPR dan
anggota DPD. Pimpinan MPR terdiri
atas ketua dan tiga orang Wakil Ketua
yang mencerminkan adanya unsur DPD
Hubungan DPR dengan DPD
DPD dapat mengajukan kepada DPR rancangan undang-
undang pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran
serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya
alam, dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang
berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah
DPD ikut membahas rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan otonomi daerah
DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan
undang-undang pembentukan dan pemekaran serta
penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya
Hubunga DPD dengan MK
DPD mengajukan tiga orang Anggota Hakim Konstitusi untuk
ditetapkan dengan Keputusan Presiden
DPR mengajukan permintaan kepada MK untuk memeriksa,
mengadili dan memutus pendapatnya bahwa Presiden dan/atau
Wakil Presiden telah melakukan pelanggaran hukum berupa
pengkhianatan terhadap negara
Pengajuan permintaan DPR kepada MK hanya dapat
dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya 2/3 hari dari
jumlah Anggota DPR yang hadir dalam Sidang Paripurna yang
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota
DPR
Hubungan DPR dengan MA
DPR mengajukan usulan dalam hal
calon Ketua dan Wakil Ketua MA
MA dapat memberikan pertimbangan
hukum kepada DPR, baik diminta atau
tidak diminta
Hubungan DPR dengan BPK
DPR memilih anggota BPK dengan
memperhatikan pertimbangan DPD dan
diresmikan oleh Presiden. DPR
menerima hasil pemeriksaan keuangan
negara dari BPK
Hubungan DPR dengan BI
Gubernur BI dan Deputi Guberbur Senior
BI diusulkan dan diangkat oleh Presiden
dengan persetujuan DPR
Deputi Gubernur BI diusulkan oleh
Gubernur BI dan diangkat oleh Presiden
dengan Persetujuan DPR
BI wajib menyampaikan laporan
perkembangan pelaksanaan tugas dan
wewenang kepada DPR setiap tiga bulan
Hubungan MA dengan BPK
Pengambilan sumpah/janji
keanggotaan BPK dilakukan oleh
Ketua MA.
MA dapat memberikan pertimbangan
hukum kepada BPK, baik diminta
maupun tidak diminta
Hubungan MA dengan MK
 MA mengajukan 3 orang calon Hakim
Konstitusi untuk ditetapkan oleh Presiden.
Pengajuan peraturan perundang-undangan
di bawah undang-undang yang sedang
dilakukan MA wajib dihentikan apabila
undang-undang yang menjadi dasar
pengujian itu sedang dalam proses
pengujian MK sampai ada putusan MK
Hubungan MA dengan BI
Gubernur BI, Deputi Gubernur Senior BI,
dan Deputi Gubernur BI sebelum
memangku jabatannya wajib mengucapkan
sumpah atau janji menurut ajaran agamanya
di hadapan ketua MA
MA dapat memberikan pertimbangan
hukum kepada BI baik diminta maupun
tidak diminta
Hubungan BPK dengan BI
BPK dapat melakukan pemeriksaan khusus
terhadap BI atas permintaan DPR apabila
diperlukan
Laporan keuangan Tahunan BI wajib
disampaikan kepada BPK untuk dimulai
pemeriksaan dan laporan hasil
pemeriksaanya disampaikan kepada DPR
Hubungan BPK dengan DPD
BPK menyampaikan hasil
pemeriksaan keuangan negara
kepada DPD
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai