Anda di halaman 1dari 35

PERATURAN PEMERINTAH NO.

17 TAHUN 2018 TENTANG KECAMATAN


DI BIDANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN

S U M AT E R A K A L IM A N TA N

IR I A N J A YA

J A VA
DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

PROVINSI KAB KOTA KECAMATAN KEL DESA LUAS WILAYAH (km2) JUMLAH PENDUDUK

34 Provinsi 416 98 7.201 8.430 74.093 1.913.578,68 255.153.932

Berdasarkan Permendagri No. 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
DASAR PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

 PASAL 18 (1) UUD 45


NKRI DIBAGI ATAS DAERAH-DAERAH PROV & DAERAH PROV ITU DIBAGI ATAS
KAB/KOTA, YG TIAP-TIAP PROV, KAB & KOTA ITU MEMPUNYAI PEMERINTAHAN DAERAH
YG DIATUR DGN UU.

 PASAL 18 (2) UUD 45


PEMDA PROV. KAB./KOTA MENGATUR & MENGURUS SENDIRI URUSAN PEMERINTAHAN
MENURUT ASAS OTONOMI DAN TUGAS PEMBANTUAN. (TP DAERAH/APBD)

 Pasal 18 B (2) UUD 45


NKRI MENGAKUI & MENGHORMATI KESATUAN2 MASY HUKUM ADAT BESERTA HAK2
TRADISONALNYA SEPANJANG MASIH HIDUP & SESUAI DGN PERKEMBANGAN MASY &
PRINSIP NKRI DIATUR DGN UU.
PRINSIP-PRINSIP PENGATURAN WEWENANG DAN PENUGASAN

KEWENANGAN PUSAT Dilaksanakan Oleh


Instansi Pusat/Instansi Vertikal Di Daerah

DESENTRALISASI Diserahkan
Kepada Daerah

WEWENANG DEKONSENTRASI
PEMERINTAH PUSAT Dilimpahkan Kepada Gub. Selaku Wakil Pemerintah Pusat, Gub.
Dan Bup/Walkot Sebagai Peneyelenggara Urusan PUM, Termasuk
Camat & Instansi Vertikal

TUGAS PEMBANTUAN Ditugaskan


Kepada Daerah Otonom (Provinsi Dan Kabupaten /
Kota)
MEKANISME PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN

6 Urusan (Absolut) •Sebagian dapat diselenggarakan


URUSAN 1. Politik Luar Negeri Sendiri oleh Pemerintah;
PEMERINTAHAN 2. Pertahanan
ABSOLUT 3. Keamanan •Sebagian dapat diselenggarakan
(PEMERINTAH PUSAT 4. Yustisi melalui asas Dekonsentrasi;
5. Moneter dan Fiskal Nasional
6. Agama

Pemerintah Diselenggarakan : Sendiri oleh Pemerintah Pusat; asas


Pusat Dekonsentrasi & Asas Tugas Pembantuan

PENYELENGGARAAN URUSAN 6 Pelayanan Dasar


URUSAN PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN 24 Urusan Wajib
KONKUREN
8 Urusan Pilihan 18 Bukan pelayanan Dasar
(terkait potensi
unggulan) Diselenggarakan melalui
Pemerintah asas Otonomi dan Tugas
Daerah Pembantuan

Gubernur
URUSAN
Camat
PEMERINTAHAN PRESIDEN
UMUM Kelurahan
Bupati/Walikota
ALUR APBN DARI PEMERINTAH PUSAT KEPADA PEMERINTAH DAERAH

PUSAT DAERAH
Belanja Pusat
di PUSAT

Belanja Pemerintah 6 Urusan ABSOLUT


K/L
PUSAT
Kantor
Belanja Pusat Kanwil di Daerah
di DAERAH Daerah
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang KONKUREN & PUM
A 3. Belanja Modal Dikerjakan Dana Sektoral di
4. Pembayaran Bunga Utang sendiri/UPT/Balai DAERAH
P
5. Subsidi
B Dilimpahkan ke GUB,
6. Hibah
Bup/walkot sbg WKL PEM Dana DEKON
N 7. Bantuan Sosial
8. Belanja Lain-lain
Ditugaskan ke PROV, DANA TP
Belanja Untuk DAERAH KAB/KOTA
APBD
1. Dana Perimbangan (Dana Bagi
Hasil, DAU dan DAK) DANA
DESEN
2. Dana OTSUS & ISTIMEWA HIBAH
6
Dana Darurat
3. Dana Desa
KECAMATAN BERDASARKAN UU 23/2014

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

URUSAN PEMERINTAHAN

URUSAN PEMERINTAHAN UMUM (KEWENANGAN KONKUREN


ABSOLUT PRESIDEN)

1. Menjaga kesatuan dan persatuan bangsa; menjaga ideologi negara;


2. Memelihara harmonisasi kehidupan masyarakat berkaitan dengan hubungan antar
suku, agama, ras, dan antar golongan;mengkoordinasikan hubungan antar instansi
pemerintahan yang ada di wilayahnya;
3. Memfasilitasi terwujudnya nilai-nilai demokrasi untuk mempercepat terbentuknya
masyarakat madani.

Dilimpahkan Kepada
GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA
WILAYAH KERJA ADMINISTRASI

Dilimpahkan Kepada
BUPATI/WALIKOTA KEPADA CAMAT
PERKEMBANGAN KEBIJAKAN CAMAT DAN KECAMATAN

UNSUR PERBANDINGAN UU UU UU UU
5 TAHUN 74 22 TAHUN 99 32 TAHUN 04 23 TAHUN 2014

Wilayah Administrasi Lingkungan Kerja Perangkat Daerah Bagian Wilayah dari Kab/Kota
KEDUDUKAN KECAMATAN Pemerintahan Perangkat Daerah

Kepala Perangkat Daerah di Kec.


KEDUDUKAN CAMAT & Pelaksana Urs PUM di Wilayah
Kepala Wilayah Perangkat Daerah Perangkat Daerah
Kec.

KEWENANGAN CAMAT Atributif &


Atributif Delegatif Atributif & Delegatif
Delegatif
KOORDINASI WILAYAH MUSPIKA Tidak Ada Tidak Ada FORKOPIMKA
Tipe
KLASIFIKASI KECAMATAN Sama Sama Sama A = BEBAN BESAR
B = BEBAN KECIL
PEMBIAYAAN APBN APBD APBD APBD & APBN

Bup/Walkot. Dpt dibatalkan


PELANTIKAN CAMAT Gubernur Bup/Walkot Bup/Walkot oleh Gub
TUGAS CAMAT

TUGAS ATRIBUTIF
1. Menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Umum;
2. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
3. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan TRANTIBUM;
4. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan PERDA dan PERKADA;
5. Mengoordinasikan pemeliharaan SARPRAS pelayanan umum;
6. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah
di Kecamatan;
7. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan /atau Kelurahan;
8. Melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten/kota yang tidak
dilaksanakan oleh unit kerja Perangkat Daerah kabupaten/kota yang ada di Kecamatan; dan
9. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan PER-UU.
TUGAS CAMAT

TUGAS DELEGATIF
1. Bupati/Walikota melimpahkan sebagian kewenangannya kpd Camat berdasarkan
pemetaan pelayanan publik sesuai dgn karakteristik kecamatan dan kebutuhan
masy pada kecamatan yg bersangkutan
2. Pelimpahan kewenangan ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota
3. Akan ditetapkan Standar Pelimpahan Minimal dalam rangka pelayanan publik bagi
camat  Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Kecamatan
TUGAS CAMAT

TUGAS DELEGATIF
Jenis-jenis kewenangan yang Dapat dilimpahkan oleh Bupati/Walikota kepada Camat :
1. Perijinan;
2. Rekomendasi;
3. Koordinasi;
4. Pembinaan;
5. Pengawasan;
6. Fasilitasi;
Pelimpahan dilakukan berdasarkan kriteria
7. Penetapan; eksternalisasi dan efisiensi. Ketentuan lebih lanjut
8. Penyelenggaraan; dan mengenai pelimpahan diatur dgn KEPUTUSAN
9. Kewenangan lain yg dilimpahkan. BUPATI/WALI KOTA.
POSISI STRATEGIS KECAMATAN

KABUPATEN/ KOTA

Pembinaan & Pelimpahan


Pengawasan Wewenang
SIMPUL STRATEGIS
OPD LAIN
INSTANSI VERTIKAL DI WILAYAH
KECAMATAN LAIN
KECAMATAN KECAMATAN
Koordinasi teknis fungsional Koordinasi teknis fungsional
dan operasional

Pembinaan, Koordinasi dan


pengawasan, Fasilitasi
koordinasi Pelayanan

Swasta, LSM, Parpol dan


Ormas lainnya
KELURAHAN dan
DESA MASYARAKAT WILAYAH KERJA
KECAMATAN

FRONT LINE SERVICES

TERDEPAN MERESPON DINAMIKA DAN PERMASALAHAN MASYARAKAT


ARAH PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KECAMATAN

1. Pendanaan Urusan Pemerintahan Umum dari APBN sebagaimana amanat Undang-Undang


Nomor 23 Tahun 2014
2. Regulasi penguatan peran kecamatan dalam pelayanan publik.
3. Kebijakan pelimpahan kewenangan yang diberikan ke Kecamatan minimal pada urusan
pelayanan publik dasar.
4. Pelimpahan kewenangan yang diberikan juga harus melingkupi keterlibatan Kecamatan dalam
perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan kegiatan.
5. Reward and Punishment terhadap penyelenggaraan PATEN.
6. Reposisi Kelurahan sebagai PERANGKAT KECAMATAN, dengan program dan anggaran
(pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur kelurahan)
PEMBIAYAAN KELURAHAN
(UU NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
DAN PP NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG KECAMATAN )

1) PEMDA KAB/KOTA mengalokasikan anggaran dlm APBD KAB/KOTA utk pembangunan SARPRAS lokal
kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan;
2) Alokasi anggaran dimasukkan ke DALAM ANGGARAN KECAMATAN pada bagian anggaran kelurahan.
4) Untuk daerah kota YANG TIDAK MEMILIKI DESA, alokasi anggaran paling sedikit 5 (lima) persen dari APBD
setelah dikurangi DAK.
5) Untuk daerah KABUPATEN YANG MEMILIKI KELURAHAN dan KOTA YANG MEMILIKI DESA, alokasi anggaran
sebesar DANA DESA TERENDAH di kabupaten/kota tersebut.

Pelaksanaan anggaran utk pembangunan SARPRAS lokal kelurahan dan pemberdayaan


masy. di kelurahan diutamakan dgn cara swakelola oleh kelompok masy. dan/atau
organisasi kemasyarakatan.
APBD

KEUANGAN semua hak dan kewajiban daerah dalam


rangka penyelenggaraan pemerintahan
DAERAH daerah yang dapat dinilai dengan uang

AZAZ UMUM APBD


1. Disusun sesuai kebutuhan dan penyelenggaraan
pemerintah daerah
2. Berpedoman pada RKPD dalam rangka Mewujudkan APBD
Pelayanan Kepada Masyarakat
3. Mempunyai fungsi Otorisasi, perencanaan, pengawasan,
alokasi, distribusi, dan stabilisasi
4. Ditetapkan dengan PERDA

 Dalam menyusun APBD, penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian
tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup.
 Penganggaran untuk setiap pengeluaran APBD harus didukung dengan dasar hukum yang
melandasinya.
15
APBD
Mekanisme Pembayaran Belanja

MEKANISME - LS

Pertanggungjawaban
Pelaksanaan
Kegiatan Pembayaran Kegiatan
Kegiatan
(SPP-SPM-SP2D)

MEKANISME – UP/GU

Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Pembayaran
Belanja UP
Belanja Non Tunai
(SPP-SPM-SP2D)

MEKANISME – TU
Pertanggungjawaba
Permintaan TU Pembayaran
n
(SPP-SPM-SP2D) Non Tunai
Belanja
DASAR HUKUM
BANTUAN PENDANAAN KELURAHAN
PENGATURAN DALAM UU 23 Tahun 2014, PENGATURAN DALAM UU No. 12 PENGATURAN DALAM PP Nomor
Pasal 230: Tahun 2018 tentang APBN TA 2019 17 Ttg Kecamatan Bagian Kedua Pasal
1) Pemerintah Daerah kabupaten/kota mengalokasikan anggaran Pasal 11: 30 Pendanaan Kelurahan
dalam APBD kabupaten/kota untuk pembangunan sarana dan
prasarana lokal kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di  Ayat (17): DAU tambahan sebagaimana  Ayat (1) Pemerintah Daerah kabupaten/kota
Kelurahan. dimaksud pada ayat (12) huruf b mengalokasikan anggaran dalam anggaran
merupakan dukungan pendanaan bagi pendapatan dan belanja daerah
2) Alokasi anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimasukkan
ke dalam anggaran Kecamatan pada bagian anggaran kelurahan kelurahan di kabupaten/kota untuk kabupaten/kota untuk pembangunan sarana
untuk dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan peraturan kegiatan pembangunan sarana dan dan prasarana Kelurahan dan
perundang-undangan. prasarana kelurahan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan.
3) Penentuan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana lokal pemberdayaan masyarakat kelurahan.
 Ayat (2) Alokasi anggaran sebagaimana
kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui  Ayat (18): Kegiatan sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (1) dimasukkan ke
musyawarah pembangunan kelurahan sesuai dengan ketentuan pada ayat (17) diatur dengan Peraturan dalam anggaran Kecamatan pada bagian
peraturan perundang undangan. anggaran Kelurahan untuk dimanfaatkan
Menteri Dalam Negeri.
4) Untuk Daerah kota yang tidak memiliki Desa, alokasi anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)  Ayat (22): Ketentuan lebih lanjut mengenai perundangundangan..
paling sedikit 5 (lima) persen dari APBD setelah dikurangi DAK. penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau
sebagaimana dimaksud pada ayat (10)  Ayat (9) Ketentuan lebih lanjut mengenai
5) Untuk Daerah kota yang memiliki Desa, alokasi anggaran
huruf b dan penyaluran DAU tambahan penentuan kegiatan pembangunan sarana
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan. sebagaimana dimaksud pada ayat 12 huruf dan prasarana Kelurahan dan
b diatur dengan Peraturan Menteri pemberdayaan masyarakat di Kelurahan
6) Ketentuan mengenai tata cara pengalokasian, pemanfaatan, diatur dengan Peraturan Menteri Dalam
pengelolaan dan pertanggungjawaban dana
Keuangan.
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di kelurahan serta Negeri.
penyelenggaraan musyawarah pembangunan kelurahan diatur
dalam peraturan pemerintah.
KEGIATAN PEMBANGUNAN
SARANA DAN PRASARANA
DASAR HUKUM: KELURAHAN
1. UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2018 Pengadaan, Pembangunan,
2. PMK NOMOR 187/PMK.07/2018 Pengembangan dan Pemeliharaan
3. PMDN NOMOR 130 TAHUN 2018 Sarana dan prasarana :
1. Lingkungan pemukiman
2. Transportasi
3. Kesehatan
Besaran anggaran yang
4. Pendidikan dan Kebudayaan
APBN bersumber dari DAU Tambahan
sama untuk setiap kelurahan.

KEGIATAN PEMBERDAYAAN
KEGIATAN MASYARAKAT DI KELURAHAN
PEMBANGUNAN
SARANA & Pengelolaan Kegiatan:
PRASARANA SUMBER 1. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
KELURAHAN SERTA PENDANAAN 2. Pelayanan Pendidikan dan
UNTUK DAERAH KABUPATEN YANG
PEMBERDAYAAN Kebudayaan
MEMILIKI KELURAHAN DAN KOTA YANG
MASYARAKAT DI MEMILIKI DESA, alokasi anggaran
3. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil
KELURAHAN Kelurahan paling sedikit sebesar dana dan Menengah
desa terendah yang diterima oleh desa 4. Lembaga Kemasyarakatan
di kabupaten/kota 5. Ketentraman, Ketertiban Umum
APBD dan Perlindungan Masyarakat
6. Penguatan Kesiapsiagaan
UNTUK DAERAH KOTA YANG TIDAK Masyarakat Dalam Menghadapi
MEMILIKI DESA,
Bencana
alokasi anggaran paling sedikit 5%
DASAR HUKUM: (lima persen) dari APBD setelah
1. UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 dikurangi DAK yang dihitung dari PENDAPATAN adalah hak pemerintah daerah yang Besaran untuk alokasi
2. PP NOMOR 17 TAHUN 2018 PENDAPATAN yang tercantum dalam diakui sebagai penerimaan kekayaan bersih, yang anggaran yang berasal
3. PMDN NOMOR 130 TAHUN 2018 APBD. terdiri dari : dari APBD murni untuk
1. PAD (Pajak, retribusi, hasil pengelolaan daerah setiap kelurahan
yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah). berbeda, berdasarkan
2. Dana Perimbangan (DBH, DAU dan DAK) dari luas wilayah, jumlah
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah (hasil penduduk dan kebutuhan
penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, kegiatan di kelurahan
jasa giro, pendapatan denda pajak, pendapatan serta kebijakan kepala
bunga, dll) daerah
PERHITUNGAN ALOKASI
DAU TAMBAHAN PERHITUNGAN ALOKASI

DAU Tambahan merupakan dukungan pendanaan bagi  Pagu alokasi DAU Tambahan sebesar Rp3.000,0 miliar yang
Kelurahan di kabupaten/kota untuk kegiatan dialokasikan untuk 8.212 kelurahan pada 410 kabupaten/kota.
pembangunan sarana dan prasarana kelurahan dan  Alokasi DAU Tambahan dihitung berdasarkan 3 (tiga) kategori,
yaitu kategori baik, perlu ditingkatkan, dan sangat perlu
kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan tanpa
ditingkatkan,
mengurangi komitmen pendanaan Pemda kepada  Masing-masing kategori dihitung secara proporsional sesuai
Kelurahan melalui APBD. jumlah kelurahan pada kabupaten/kota, yaitu dengan rincian
Penghitungan alokasi DAU Tambahan sebagai berikut:
diberikan berdasarkan hasil penilaian dalam 1. kategori ‘baik’ dialokasikan untuk 2.805 kelurahan pada 91
rangka penghitungan Dana Insentif Daerah Kabupaten/Kota dengan alokasi untuk setiap kelurahan
(DID) pada kategori pelayanan dasar publik. sebesar Rp352,9 juta.
2. kategori ‘perlu ditingkatkan’ dialokasikan untuk 4.782
Kab/Kota dengan hasil penilaian kinerja kelurahan pada 257 Kabupaten/Kota dengan alokasi untuk
pelayanan dasar publik sangat baik setiap kelurahan sebesar Rp370,1 juta.
3. kategori ‘sangat perlu ditingkatkan’ dialokasikan untuk
625 kelurahan pada 62 Kabupaten/Kota dengan alokasi
DID Tinggi untuk setiap kelurahan sebesar Rp384,0 juta
PENYALURAN
 Penyaluran DAU Tambahan diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Menteri Keuangan.
Kab/Kota masuk kategori “baik” untuk
 Mekanisme penyaluran berbeda dengan penyaluran DAU (1/12
alokasi DAU Tambahan dari pagu alokasi DAU setiap bulannya), dilakukan melalui 2
PERHITUNGAN ALOKASI
MEKANISME PENYALURAN
b. Dalam hal Pemerintah Daerah tidak
a. Penyaluran DAU tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 ayat (1) dilaksanakan setelah bupati/wali kota menyampaikan
memenuhi persyaratan penyaluran
dokumen persyaratan kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur dan/ atau melampaui batas waktu
Jenderal Perimbangan Keuangan, dengan ketentuan sebagai penyampaian dokumen persyaratan
berikut: penyaluran sebagaimana dimaksud
 Tahap I paling lambat minggu kedua bulan Mei 2019 berupa: pada ayat (1), DAU tambahan tahap I
 Peraturan Daerah mengenai APBD TA 2019 atau dan/ atau tahap II tidak disalurkan.
Peraturan Kepala Daerah mengenai Perubahan Penjabaran
APBD Tahun Anggaran 2019 yang memuat penganggaran c. Pemerintah Daerah wajib
DAU tambahan; dan menyampaikan laporan realisasi
 surat pernyataan telah mengalokasikan anggaran untuk penyerapan DAU tambahan Tahun
pendanaan kelurahan dalam APBD Tahun Anggaran 2019 Anggaran 2019 kepada Menteri
dan/atau Peraturan Kepala Daerah mengena1 Perubahan
Keuangan c.q. Direktur Jenderal
Penjabaran APBD Tahun Anggaran 2019; dan
 Tahap II paling lambat tanggal 16 Agustus 2019 berupa: Perimbangan Keuangan paling
 tahap II berupa laporan realisasi penyerapan DAU lambat bulan Maret 2020
tambahan tahap I yang menunjukkan realisasi paling
sedikit 50% (lima puluh persen) dari DAU tambahan yang
KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA KELURAHAN
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA KELURAHAN
YANG DIMAKSUDKAN UNTUK MEMBIAYAI PELAYANAN SOSIAL DASAR
YANG BERDAMPAK LANGSUNG PADA MENINGKATNYA KUALITAS HIDUP MASYARAKAT
Pengadaan, Pembangunan, Pengembangan dan
Pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan
Pemukiman Pengadaan, Pembangunan, Pengembangan dan
Pemeliharaan sarana dan prasarana Kesehatan
1.jaringan air minum;
2.drainase dan selokan; 1. mandi, cuci, kakus untuk umum/komunal;
3.sarana pengumpulan sampah dan sarana pengolahan sampah; 2. pos pelayanan terpadu dan pos pembinaan terpadu; dan/atau
4.sumur resapan; 3. sarana prasarana kesehatan lainnya.
5.jaringan pengelolaan air limbah domestik skala pemukiman;
6.alat pemadam api ringan (APAR);
7.pompa kebakaran portabel;
8.penerangan lingkungan pemukiman; dan/atau
Pengadaan, Pembangunan, Pengembangan dan
Pemeliharaan sarana dan prasarana Pendidikan dan
9.sarana prasarana lainnya Kebudayaan
1. taman bacaan masyarakat;
Pengadaan, Pembangunan, Pengembangan dan 2. bangunan pendidikan anak usia dini;
Pemeliharaan sarana dan prasarana Transportasi
3. wahana permainan anak di pendidikan anak usia dini; dan/atau
1. jalan pemukiman;
4. sarana prasarana pendidikan dan kebudayaan lainnya.
2. jalan poros Kelurahan; dan/atau
3. sarana prasarana transportasi lainnya.
KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN


YANG DIMAKSUDKAN UNTUK PENINGKATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS MASYARAKAT DI KELURAHAN
DENGAN MENGGUNAKAN POTENSI DAN SUMBER DAYA SENDIRI

Pengelolaan Kegiatan Pelayanan Kesehatan


Masyarakat
Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah
1. pelayanan perilaku hidup bersih dan sehat;
2. keluarga berencana; 1. penyelenggaraan pelatihan usaha; dan/atau
3. pelatihan kader kesehatan masyarakat; dan/atau 2. kegiatan pengelolaan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah
4. kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat lainnya. lainnya.

Pengelolaan Kegiatan Pelayanan Pendidikan dan


Kebudayaan Pengelolaan Kegiatan Lembaga Kemasyarakatan

1. penyelenggaraan pelatihan kerja; 1. pelatihan pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan; dan/atau


2. penyelengaraan kursus seni budaya; dan/atau
2. kegiatan pengelolaan lembaga kemasyarakatan lainnya.
3. kegiatan pengelolaan pelayanan pendidikan dan kebudayaan lainnya.
KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN


YANG DIMAKSUDKAN UNTUK PENINGKATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS MASYARAKAT DI KELURAHAN

Pengelolaan Kegiatan Ketentraman, Ketertiban Penguatan Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi


Umum dan Perlindungan Masyarakat Bencana

1. penyediaan layanan informasi tentang bencana;


1. pengadaan/penyelenggaraan pos keamanan Kelurahan;
2. pelatihan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana;
2. penguatan dan peningkatan kapasitas tenaga keamanan/
3. pelatihan tenaga sukarelawan untuk penanganan bencana;
ketertiban Kelurahan; dan/atau
4. edukasi manajemen proteksi kebakaran; dan/atau
3. kegiatan pengelolaan ketenteraman, ketertiban umum dan
5. penguatan kesiapsiagaan masyarakat yang lainnya.
perlindungan masyarakat lainnya.
PENENTUAN KEGIATAN
Penentuan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Kelurahan dan
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan dilakukan melalui musyawarah
pembangunan Kelurahan.

Dalam hal terdapat Penambahan dan/atau perubahan kegiatan pembangunan


sarana dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan
dilakukan melalui musyawarah antara lurah dengan lembaga
pemberdayaan masyarakat kelurahan.

Musyawarah dilaksanakan untuk mendapatkan kesepakatan penentuan kegiatan


tambahan dan/atau perubahan yang dibuat dalam bentuk berita acara.
PENENTUAN KEGIATAN

Penentuan kegiatan disusun dalam dokumen perencanaan daerah sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan melimpahkan kewenangan kepala


daerah kepada camat dengan keputusan kepala daerah.
 Pemerintah Daerah kabupaten/kota
mengalokasikan anggaran dalam APBD  Anggaran untuk Daerah Kabupaten Yang
kabupaten/kota untuk pembangunan sarana Memiliki Kelurahan dan Daerah Kota Yang
dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan Memiliki Desa Alokasi Anggaran Paling
masyarakat di Kelurahan. Sedikit Sebesar Dana Desa Terendah Yang

PENGANGGARAN
PENGANGGARAN

Diterima Oleh Desa Di Kabupaten/Kota,


 Alokasi anggaran dimasukan ke dalam anggaran Ditambah DAU Tambahan Yang Ditetapkan
Kecamatan pada bagian anggaran Kelurahan Sesuai Undang-undang Mengenai APBN.
untuk dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.  Kecamatan menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran sesuai dengan sumber pendanaan
 Anggaran untuk Daerah Kota Yang Tidak masing-masing kegiatan yang disusun oleh
Memiliki Desa, Alokasi Anggaran Paling camat atas usul lurah selaku KPA
Sedikit 5% (Lima Persen) Dari APBD
Setelah Dikurangi Dana Alokasi Khusus,  Anggaran kegiatan masing-masing dituangkan
Ditambah DAU Tambahan Yang Ditetapkan pada Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sesuai Undang-undang Mengenai APBN. tersendiri.
PENGELOLAAN KEUANGAN DI KELURAHAN

BUPATI/ WALI KOTA

BUD

CAMAT selaku PA

Bendahara Pengeluaran
Kecamatan
LURAH selaku KPA

Bendahara Pengeluaran Pejabat Penatausahaan


Pembantu di Kelurahan Pejabat Pelaksana Teknis
Keuangan Pembantu di
Kegiatan di Kelurahan
penetapan atas usul Lurah melalui BUD Kelurahan
 Kepala daerah menetapkan Lurah selaku
Kuasa Pengguna Anggaran untuk
melaksanakan kegiatan sarana dan prasarana
PELAKSANAAN ANGGARAN

PELAKSANAAN ANGGARAN
Kelurahan dan masyarakat di Kelurahan.
Pelaksanaan anggaran untuk
 Lurah selaku Kuasa pengguna Anggaran
menunjuk Pejabat Penatausahaan
kegiatan pembangunan
Keuangan Pembantu dan PPTK di sarana dan prasarana lokal
Kelurahan.
Kelurahan dan
 Kepala Daerah menetapkan Bendahara
Pengeluaran Pembantu di Kelurahan
pemberdayaan masyarakat
berdasarkan usulan Lurah selaku Kuasa
Pengguna Anggaran melalui BUD.
di Kelurahan melibatkan
Kelompok Masyarakat
 Dalam hal di kelurahan belum tersedia aparatur
sebagaimana seperti dimaksud diatas, kepala dan/atau Organisasi
daerah dapat menetapkan pejabat lain yang
memenuhi persyaratan sesuai dengan
Kemasyarakatan.
peraturan perundang-undangan.
PENATAUSAHAAN & PERTANGGUNGJAWABAN
Bupati/
Walikota
Kepala SKPKD
(BUD) Laporan Penggunaan
LPJ Fungsional
Anggaran

SPM LS
Bendahara Camat
Pengeluaran (BP) LPJ (PA) SPM TU
SP2D Administratif
TU Laporan Penggunaan
Anggaran

LPJ Fungsional
Lurah
(KPA)

LPJ Administratif
BPP PPK
(Bendahara Pengeluaran SPP LS
Pembantu di Kelurahan)
Pembantu
SPP TU
SP2D
LS SPJ
Kegiatan
Pihak SPP LS
Ketiga PPTK

/ : Proses LS / : Pertanggungjawaban
/ : Proses TU / : Laporan Penggunaan Anggaran (semester)

Catatan:
Bupati/Walikota menyampaikan Lap. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Sarana & Prasarana Kelurahan & Pemberdayaan
Masyarakat di Kelurahan kepada Menteri melalui Gubernur sbg wakil Pemerintah Pusat
 Penatausahaan kegiatan pada kelurahan  Pelaporan keuangan dilaksanakan oleh
PERTANGGUNGJAWABAN

PERTANGGUNGJAWABAN
menggunakan mekanisme TU dan LS sesuai Kecamatan selaku entitas akuntansi.
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENATAUSAHAAN &

PENATAUSAHAAN &
 Pengakuan belanja dan beban atas anggaran
 Pada saat penetapan peraturan presiden kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
mengenai Rincian APBN, PPKD melakukan Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di
pencatatan piutang pendapatan DAU Tambahan Kelurahan berdasarkan laporan
dan pendapatan DAU Tambahan Laporan pertanggungjawaban tambahan uang dan
Operasional. laporan pertanggungjawaban fungsional.

 Pada saat anggaran kegiatan pembangunan  Sisa anggaran kegiatan pembangunan sarana
sarpras Kelurahan dan pemberdayaan dan prasarana Kelurahan dan pemberdayaan
masyarakat di Kelurahan yang berasal dari masyarakat di Kelurahan, yang berada di RKUD
APBN diterima di RKUD, PPKD melakukan maupun rekening Kelurahan menjadi SiLPA
pencatatan kas di kas daerah dan pendapatan yang akan diperhitungkan pada alokasi untuk
DAU Tambahan LRA. Kegiatan tahun anggaran seianjutnya.
 PPK pembantu di Kelurahan dalam melaksanakan
pertanggungjawaban kegiatan pembangunan
sarana dan prasarana Kelurahan dan  Batas waktu penyampaian laporan Semester I
PERTANGGUNGJAWABAN

PERTANGGUNGJAWABAN
pemberdayaan masyarakat di Kelurahan paling lambat minggu kedua buan Juli dan
mempunyai tugas melakukan verifikasi atas Semester II paling lambat minggu kedua
PENATAUSAHAAN &

PENATAUSAHAAN &
laporan pertanggungjawaban yang disampaikan bulan Januari.
oleh BPP kepada KPA.
 Lurah menyampaikan laporan pelaksanaan
 Verifikasi meliputi meneliti kelengkapan dokumen
kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
laporan pertanggungjawaban dan keabsahan
Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di
bukti-bukti pengeluaran yang dilampirkan, menguji
kelurahan kepada bupati/wali kota melalui
kebenaran perhitungan atas pengeluaran per
rincian objek yang tercantum dalam ringkasan per camat.
rincian objek, menghitung pengenaan PPN/PPh
atas beban pengeluaran per rincian objek, dan  Bupati/wali kota menyampaikan laporan
menguji kebenaran sesuai dengan SPM dan SP2D pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana dan
yang diterbitkan periode sebelumnya. prasarana Kelurahan dan pemberdayaan
masyarakat di kelurahan kepada Menteri Dalam
 Laporan penggunaan anggaran disampaikan Negeri melalui Gubernur sebagai wakil
kepada Camat dan BUD tiap semester (format Pemerintah Pusat.
laporan terlampir dalam Permendagri).
PEMBINAAN & PENGAWASAN

 Bupati/ wali kota melakukan binwas terhadap kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
kelurahan dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan yang dapat dilimpahkan kepada
camat.

 Pembinaan dilakukan dalam bentuk fasilitasi, konsultasi, pendidikan dan pelatihan serta
penelitian dan pengembangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 Pembinaan dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat.

 Dalam bidang pengawasan pelaksanaannya dibantu oleh inspektorat kabupaten/kota dengan


melakukan reviu, monitoring, evaluasi dan pemeriksaan.
Dalam hal pada akhir Tahun Anggaran 2019 terdapat sisa DAU tambahan, Pemerintah
Daerah wajib menganggarkan kembali pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
tahun anggaran berikutnya dengan ketentuan sebagai berikut:

sisa DAU tambahan atas kegiatan yang output kegiatannya telah


tercapai, dianggarkan kembali untuk mendanai kegiatan yang
sama atau kegiatan lainnya pada kelurahan tertentu sesuai
prioritas; dan
sisa DAU tambahan atas kegiatan yang output kegiatannya belum
tercapai, dianggarkan kembali untuk mendanai kegiatan yang
sama pada kelurahan bersangkutan.
S U M AT E R A
K A L IM A N TA N

IR IA N J AYA

J AVA

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai