Anda di halaman 1dari 26

Peran

Peran Serta
Serta Warga
Warga Negara
Negara dalam
dalam
Menjaga
Menjaga Persatuan
Persatuan dan
dan Kesatuan
Kesatuan

Kelompok 3
AN GGOTA KEL
A NGGOTA OMP OK
KE LOMP

01 Merah Meza 05 Pipin Katu

02 Nathasya Bessie 06 Refa Gana

03 Ni Kadek Dhea
07 Salsabila Wangge

04 Ni Putu Dian
01
Kesadaran Warga Negara
KESADARAN WARGA
NEGARA
Peran serta Warga negara akan muncul jika
mempunyai kesadaran dalam menjaga persatuan
dan kesatuan. Kesadaran adalah sikap mawas diri
untuk dapat membedakan mana yang baik atau
buruk . Kesadaran warga Indonesia pada saat ini
masih perlu ditingkatkan. Salah satunya kesadaran
bela negara. Memang bangsa tidak sedang dalam
kondisi perang, tetapi kesadaran bela negara ini
tetap diperlukan untuk kemajuan bangsa.
02
Pengertian Bela Negara
APA
APA ITU ITU
BELA
BELA
NEGARA?
NEGARA?
UUD NRI Tahun 1945 pasal 27
ayat 3
Bela Negara
Menurut penjelasan UU Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1
tentang Pertahanan negara, upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia ( NKRI ). Berdasarkan pancasila dan UUD Negara Republik INdonesia
Tahun 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Hal ini
dilakukan bukan hanya sebagai kewajiban kita, tetapi juga merupakan kehormatan
warga negara sebagai wujud pengabdian dan kerelaan berkorban kepada bangsa
dan negara.
Kewajiban Bela Negara
Setiap warga negawa mempunyai kewajiban untuk ikut serta dalam
pembelaan negara, kecuali ditentukan lain dengan undang-undang.
Bela negara yang dilakukan oleh warga negara merupakan hak dan
kewajiban membela serta mempertahankan kemerdekaan dan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa dari segala ancaman. Ini merupakan tanggung jawab dan
kehormatan setiap warga negara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2002

Upaya pertahanan negara harus didasarkan pada kesadaran


akan hak dan kewajiban warga negara sendiri. Hal ini
tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2002 yang berisi tentang Pertahanan
Negara pada Pasal 1 Ayat 1, yaitu "Pertahanan keamanan
negara adalah segala usaha untuk mempertahankan
negaranegara, keutuhan wilayah NKRI; dan keselamatan
bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara".
Bangsa Indonesia mencintai perdamaian, tetapi lebih mencintai kemerdekaan dan kedaulatan. Alinea
pertama Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan,
"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan".
Penyelesaian pertikaian atau konflik antarbangsa pun
harus diselesaikan melalui cara-cara damai, seperti
melakukan negosiasi & mediasi antar pihak atau
bangsa/negara yang berkonflik. Bagi bahasa Indonesia,
perang harus dihindari. Karena, Perang merupakan jalan
terakhir dan dilakukan jika semua usaha dan
penyelesaian secara damai tidak berhasil. Indonesia
menentang segala bentuk penjajahan dan menganut
politik bebas aktif. Prinsip ini merupakan pelaksanaan
dari bunyi alinea pertama pembukaan undang-undang
dasar Negara republik Indonesia tahun 1945.
Sebagai warga negara, sudah sepantasnya kita turut serta dalam bela negara dengan
mewaspadai berbagai macam ancaman, tantangan, hambatan,dan gangguan terhadap
negara. Gangguan tersebut dapat datang dari luar negeri, bahkan dari dalam negeri
sekalipun.

Adapun pengertian ancaman, tantangan, hambatan,dan gangguan


0 ANCAMAN
adalah sebagai berikut : Ancaman adalah usaha yang bersifat
1 mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara
konsepsional melalui tindak kriminal dan politis. Ancaman militer
adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman militer dapat berasal dari luar dan dari
dalam negeri.
Ancaman Dari Luar Negeri
Sabotase dan
Pelanggaran Teror Jaringan
Wilayah Internasional

01 02 03 04
Agresi Mata-mata
Ancaman Dari Dalam Negeri

Gerakan
Sepatatis Aksi teror

01 02 03 04
Pemberontakan Pengrusakan
Senjata lingkungan
Indonesia menganut prinsip politik yang bebas dan aktif yang artinya, bangsa Indonesia
tidak memihak atau ikut serta pada kekuatan-kekuatan atau pihak-pihak yang
berseteru/berkonflik dan tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa. Namun, Indonesia juga
tidak tinggal (diam) saja, tapi aktif dalam hubungan internasional dalam rangka
mewujudkan ketertiban dunia. Dengan politik bebas aktif, Indonesia bisa menentukan
arah, sikap, dan keinginan sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
Ancaman Non-militer
Ancaman nonmiliter yaitu ancaman yang tidak menggunakan senjata, tetapi jika dibiarkan akan
menyebabkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.

01 02 03

Tantangan Hambatan HalGangguan


atau usaha yang
Hal atau usaha yang Usaha yang berasal dari berasal dari luar yang
bertujuan untuk diri sendiri yang bersifat atau bertujuan
menggugah bersifat atau bertujuan melemahkan atau
kemampuan. untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak
menghalangi secara konsepsional ( tidak
tidak konsepsional. terarah ).
03
Dasar Hukum Bela Negara
Dasar Hukum & Peraturan
Wajib

Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 30 Ayat (1) dan (2)
menyatakan “Bahwa tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara yang dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan Rakyat semesta oleh TNI
dan kepolisian sebagai komponen utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung". Hal ini juga terdapat
pada Pasal 27 Ayat (3): "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara”.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Pertahanan Negara, pada
Ayat 1 menyatakan "Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
bela negara yang diwujudkan dalam Penyelenggaraan Pertahanan Negara. Upaya bela
negara yang dimaksud pada ayat 1 diselenggarakan melalui kegiatan-kegiatan berikut:

1) Pendidikan Kewarganegaraan.2) Pelatihan dasar 3) Pengabdian sebagai prajurit


kemiliteran. TNI.

4) Pengabdian sesuai dengan profesi.


04
Kesediaan Warga untuk
Bela Negara
1. Pendidikan
Kew a rg aKewarganegaraan
Pendidikan n e g a r a amerupakan
n pelajaran wajib yang
diajarkan di tingkat pendidikan dasar (SD), menengah (SMP dan SMA)
dan tingkat pendidikan tinggi. Pendidikan Kewarganegaraan dapat
memupuk jiwa patriotik (berani membela yang benar/bela negara,
pantang menyerah, dan rela berkorban), rasa cinta tanah air, semangat
kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan
bangsa Indonesia, dan sikap menghargai jasa para pahlawan .
Pendidikan Kewarganegaraan (diharapkan) dapat memberikan
pemahaman, analisis, dan menjawab masalah yang dihadapi oleh
masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan dan
konsisten dengan cita-cita, tujuan dan sejarah nasional.
2. PeLatihan dasar Adapun siswa sekolah
menengah dapat
kemiliteran mengikuti organisasi yang
menerapkan dasar-dasar
Selain TNI , salah satu komponen warga kemiliteran seperti
negara yang perlu mendapat latihan Pramuka, patroli
dasar militer adalah siswa sekolah keamanan sekolah (PKS),
menengah dan unsur mahasiswa. Unsur Pasukan pengibar bendera
mahasiswa tersusun dalam Organisasi (Paskibra) , Palang Merah
Resimen Mahasiswa (MENWA). Remaja (PMR) , dan
Setelah memasuki resimen tersebut, organisasi sejenis lainnya.
mahasiswa harus mengikuti latihan
dasar kemiliteran.
3. Pengabdian Sebagai TNI
lik
D a s ar N e gara Repub
g
ang-Undan 30 Ayat 2
Dalam Und 9 4 5 P a s a l
ahu n 1 u p ak a n
Indonesia T wa TNI dan Polri mer
disebutkan
b ah
s a h a p e r ta hanan dan
a dalam u olri
unsur utam t . P ra j u ri t TNI dan P a
keamanan r
aky a
n d a n k e k uatan utam
pelaksanaa anan negara
.
merupakan n d a n k e a m
a pertahana mengabdi
dalam usah rh a k u n tu k
a negara be ui syarat-
Setiap warg an P o l ri m e l al
e b a ga i p r ajurit TNI d
s
ntu.
syarat terte
4. PeNGABDIAN SESUAI
PROFESI
Upaya bela negara tidak hanya melalui cara-cara militer
saja tetapi banyak usaha bela negara yang dapat
dilakukann tanpa adanya cara militer. Pengabdian sesuai
dengan profesi adalah pengabdian warga negara untuk
kepentingan pertahanan negara termasuk dalam
menanggulangi dan memperkecil akibat ditimbulkan oleh
perang, bencana alam, atau bencana lainnya. Upaya bela
negara bukan hanya kewajiban dasar tetapi kehormatan
setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang
bersifat semesta bercirikan sebagai berikut:

Orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan


01 KERAKYATAN oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.

KESEMESTAAN Seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi


02
upaya pertahanan.

Gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara


03 KEWILAYAHAN menyebar di seluruh wilayah NKRI, sesuai dengan
kondisi geografi sebagai negara kepulauan.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai