Anda di halaman 1dari 39

AIR DAN SANITASI

BY DEDDY UTOMO, SKM, MH.Kes


DEFINISI
• Sanitasi secara umum adalah suatu upaya yang dilakukan
oleh manusia untuk mewujudkan dan menjamin konidisi
lingkungan (terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan
udara) yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.
PERLUNYA AIR DAN SANITASI DALAM
BENCANA
AIR
•Air tidak aman: 6.000 anak setiap hari meninggal (1/15 detik)
•1 juta orang kekurangan suplai air ; kebutuhan dasar
•Hanya bisa hidup 3 hari tanpa minum air
•Kurang suplai air ; menghabiskan waktu dan energy serta merendahkan
martabat manusia.
SANITASI
•Aksi yang mudah: cuci tangan pakai sabun mengurangi 1/3 penyakit diare
•Phbs buruk: angka kesakitan di Negara berkembang meningkat.
RUANG LINGKUP AIR DAN SANITASI
•Ketersediaan air
•Promosi kesehatan
•Pengendalian vector
•Pengelolaan limbah padat
•Pembuangan tinja
•Drainase
KETERSEDIAAN AIR
1. Akses dan Jumlah air
• Penggunaan air minum, masak, kebersihan pribadi minimal 15L/orang/hari (2,5-
3L untuk minum dan makan/orang/hari)
• Jumlah maksimal penggunaan di tiap sumber air tergantung pada keluaran dan
ketersediaan air masing-masing
2. Kualitas air
• 0 faecal coliforms/100ml air
• 0,5mg/L chlorine bebas dalam kran dengan tingkat kekeruhan di bawah 5 NTU
(nephelololetric turbidity units), wabah 1mg/L
• Tidak tercemar bahan kimia dan sumber radiasi
• Pengelolaan air yang baik dengan merebus, klorinasi, solar desinfektan
Analisa Kualitas Air
•Pemeriksaan Fisik (warna, rasa, bau)
•Pemeriksaan Kimia (PH, Cholr, Ni, Fe, dll)
•Pemeriksaan Bakteriologis
•Kepercayaan masyarakat (air direbus)
3.Sarana Air
PENANGAN AIR LIMBAH
SUMBER PENGHASIL AIR LIMBAH
•Rumah Tangga
Setiap hari, tiap rumah tangga menghasilkan banyak limbah, baik yang berbentuk
air, udara, atau sampah padat dari kegiatan sehari-hari. Limbah air domestic dapat
dibedakan atas dua jenis, yaitu grey water dan limbah dari water closet (WC). Grey
water adalah air bekas kegiatan dapur, mandi, atau mencuci.
•Industri
Limbah yang berasal dari Industri dapat berbahaya bagi manusia dan lingkungan
hidup karena zat-zat yang terdapat di dalamnya.
•Tempat Umum
Biasanya, limbah yang dihasilkan sama dengan limbah dari kegiatan rumah tangga.
MENGENAL KARAKTERISTIK AIR LIMBAH
•Semua air buangandari kegiatan di rumah tangga, industry, maupun tempat umum biasanya sudah
tak terpakai lagi. Supaya limbah tidak merusak lingkungan, perlu dilakukan pengolahan yang
tepat sesuai karakteristiknya.
•Secara umum, air limbah dapat dikenali berdasarkan kerakteristik kimia, fisik, dan
bakteriologisnya. Berdasarkan fisik, air limbah biasanya berwarna suram dan sedikit berbau.
Sebagian besar merupakan air, tetapi bisa juga tercampur dengan bahan-bahan berbentuk padan
dan suspense.
•Jika dilihat dari karakteristik kimianya, air limbah memiliki campuran zat kimia anorganik dan
zat organic. Sifat air limbah saat keluar dari sumbernya adalah biasa, tetapi setelah cukup lama
akan menjadi asam. Hal ini disebabkan oleh proses dekomposisi dari bahan organiknya.
•Dari karakteristik bakteriologisnya, air limbah biasanya mengandung mikroorganisme, seperti
bakteri, jamur, dan protozoa yang memiliki peran dalam proses dekomposisi. Jenis bakteri
pathogen yang biasa terdapat pada air limbah adalah golongan coli.
METODE PENGOLAHAN LIMBAH
1. PENGENCERAN
Air limbah diencerkan sehingga memiliki konsentrasi yang lebiih
rendah sebelum dibuang ke badan air. Tantangannya, jumlah
penduduk makin lama makin banyak dan aktivitas manusia semakin
meningkat. Secara otomatis, jumlah air limbah juga bertambah
sehingga air yang dibutuhkan untuk melakukan pengenceran juga
terlalu banyak. Dampak lain dari metode ini adalah tetap ada resiko
bahaya kontaminasi pada badan air. Selain itu, dapat terjadi pula
pengendapan pada badan air yang menimbulkan pengdangkalan,
misalnya selokan atau sungai. Hal ini dapat menimbulkan banjir.
2. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)
Pengolahan air limbah dengan kolam oksidasi adalah dengan memanfaatkan sinar matahari,
oksigen, bakteri, dan ganggang (algae). Keempat unsur tersebut dapat membersihkan
limbah secara alamiah.
Untuk melakukan metode oxidation ponds ini dibutuhkan kolam segi empat sedalam 1-2
meter. Kolam tidak perlu dilapisi apapun. Lokasinya juga harus jauh dari pemukiman
penduduk dan memiliki sirkulasi angina yang baik.
cara kerja metode pengolahan air limbah ini bergantung pada empat unsur utama. Peran
penting dilakukan oleh gangga yang melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar
matahari. Oksigen yang terbentuk dari proses tersebut bisa digunakan bakteri aerobic
untuk dekomposisi zat organik dalam air limbah.
Dari proses tersebut, BOD (biochemical oxygen demand) air limbah akan berkurang. Air
limbah pun lebih aman untuk dibuang ke badan-badan air seperti sungai.
3. Irigasi
Pengolahan dengan cara ini adalah mengalirkan limbah ke
parit terbuka. Air kemudian merembes ke tanah melewati
dasar dan dinding parit. Beberapa jenis limbah cair, seperti
limbah dari rumah tangga, rumah potong hewan, atau
perusahaan susu sapi, bisa dimanfaatkan untuk mengairi
lahan pertanian.
TAHAP PENGOLAHAN AIR LIMBAH
1. PENGOLAHAN PENDAHULUAN
Pada tahap awal ini, air limbah akan dipisahkan dari padatan kasar dan lemak atau minyak. Fasilitas yang dibutuhkan untuk itu antara lain
saringan, pencacah, bak penangkap pasir, penangkap lemak dan minyak, serta bak penyetaraan.
2. PENGOLAHAN TAHAP PERTAMA
Tahap pertama pengolahan air limbah adalah melakukan pengurangan kandungan padatan yang tersuspensi. Caranya adalah melalui proses
pengendapan. Partikel padat akan dibiarkan mengendap. Untuk menambah kemampuan netralisasi atau pengurangan padatan tersuspensi,
bahan kimia bisa digunakan.
3. PENGOLAHAN TAHAP KEDUA
Selanjutnya, Anda dapat melakukan pengolahan tahap kedua, yaitu mekanisme oksidasi biologis. Tujuannya untuk mengurangi zat organik. Untuk
melakukan hal ini perlu dipertimbangkan kuantitas limbah cair, kemampuan pengurangan zat organik, serta lahan yang tersedia. Unit yang
digunakan untuk keperluan ini adalah saringan tetes, kolam stabilisasi, dan unit lumpur aktif.
4. PENGOLAHAN LANJUTAN
Pada tahap ketiga ini, pengolahan bertujuan untuk menghilangkan senyawa fosfor dan nitrogen, menghilangkan sisa bahan organik serta senyawa
penyebab warna, dan menghilangkan padatan yang terlarut dalam limbah. Cara yang digunakan berbeda-beda tergantung pada kebutuhan.
Proses pengolahan ini dapat dilakukan secara sekaligus atau merupakan kombinasi dari beberapa tahap saja. Hal ini bisa disesuaikan dengan
kebutuhan maupun kemampuan finansial.
Namun, apa pun cara pengolahan yang dilakukan, ada standar yang harus dipenuhi sesuai aturan yang berlaku. Orang yang bertanggung jawab
untuk pengolahan air limbah juga harus memiliki sertifikasi yang menunjukkan kompetensinya.
DRAINASE
1. DEFINISI
• Drainase dapat diartikan sebagai pembuangan massa air secara alamiah maupun
buatan dari permukaan maupun bawah permukaan suatu tempat. Menurut
pengertian para ahli, drainase secara umum didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan. 
• Sistem drainase perkotaan adalah drainase yang saling terkait dalam satu jaringan
drainase di perkotaan. Di daerah perkotaan, drainase dibuat untuk mengalirkan air
hujan maupun air buangan agar tidak terjadi genangan.
• Drainase sendiri terbagi menjadi 2, yaitu drainase buatan dan alami. Drainase
buatan adalah drainase yang dibangun seperti selokan di bahu jalan. Sedangkan
drainase alami misalnya tanah, ini karena tanah memiliki kemampuan menyerap
air di bawah sebuah permukaan.  Idealnya, jika saluran air besar dan luas maka
aliran air akan lancar dan banjir bisa dihindari. 
• Tak hanya mengutamakan fungsi, faktor estetika juga mendapat perhatian lebih.
Selain dapat bermanuver, ROW jalan yang lebar juga memudahkan penghuni
dapat bermanuver dengan lebih aman dan nyaman
2. TUJUAN DRAINASE
• Untuk mengurangi dan membuang kelebihan air dari
suatu kawasan agar lahan tersebut bisa berfungsi
secara optimal sesuai dengan kegunaannya.
• Mengendalikan erosi tanah serta kerusakan pada
jalanan dan bangunan yang ada di sekitarnya.
• Banjir juga dapat dicegah dengan adanya sistem
pengaliran air ini. 
• Meminimalkan dampak negatif dari aliran limpasan
untuk kualitas air sungai.
• Mengurangi genangan yang dapat menjadi sarang
nyamuk-nyamuk penyebab penyakit juga merupakan
fungsi penting adanya drainase. Dengan ini
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar
dapat terjamin.
3. JENIS DRAINASE

MENURUT SEJARAH TERBENTUKNYA:


• Drainase alami
Drainase yang dibentuk secara alamiah tanpa adanya bangunan pendukung di dalamnya. Saluran ini terbentuk dari gerusan air dari waktu ke waktu hingga
membentuk saluran air permanen seperti sungai.
• Drainase buatan
Drainase yang dibangun dengan tujuan tertentu. Dibutuhkan pembangunan khusus seperti selokan, gorong-gorong menggunakan beton, pipa maupun batu.

MENURUT LETAK SALURANNYA:


• Drainase permukaan tanah
Saluran air yang berada di atas permukaan tanah untuk mengalirkan aliran curah hujan yang berada di atas permukaan sebuah kawasan. Open Chanel Flow
adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui nilainya.
• Drainase bawah tanah
Seperti namanya, drainase ini dibuat di bawah tanah karena ada alasan tertentu. Alasan yang paling umum adalah alasan artistik. Drainase dipasang di
bawah tanah agar tatanan pembangunan terlihat lebih rapi.
MENURUT FUNGSI:
•Single purpose
Saluran ini berfungsi hanya untuk mengalirkan satu jenis air pada saluran pembuangan. Seperti saluran yang hanya membuang aliran air
hujan atau hanya membuang aliran air limbah.
•Multi purpose
Saluran ini digunakan untuk membuang beberapa aliran air sekaligus. Pembuangannya bisa secara langsung sehingga airnya bercampur
menjadi satu atau bergantian. Contohnya saluran air yang digunakan untuk membuang limbah rumah tangga sekaligus air hujan.

MENURUT KONSTRUKSI:
•Terbuka
Drainase ini digunakan untuk menyalurkan air hujan pada wilayah yang luas. Fungsi lainnya adalah sebagai media untuk mengalirkan
air yang tidak berbahaya pada kelestarian lingkungan.
•Tertutup
Drainase ini dibuat tertutup karena mengalirkan air yang mengandung limbah berbahaya. Jika tidak ditutup maka akan membahayakan
kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar. Drainase ini juga difungsikan sebagai saluran dalam kota.
4. POLA-POLA DRAINASE
• Pola Siku
Dibuat pada daerah yang mempunyai topografi
sedikit lebih tinggi dari pada sungai. Sungai
sebagai saluran pembuang akhir berada akhir
berada di tengah kota.

• Paralel
Saluran utama terletak sejajar dengan saluran
cabang. Dengan saluran cabang (sekunder) yang
cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi
perkembangan kota, saluran-saluran akan dapat
menyesuaikan diri.
•Grid Iron
Untuk daerah dimana sungainya terletak di
pinggir kota, sehingga saluran-saluran cabang
dikumpulkan dulu pada saluran pengumpulan.

•Alamiah
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada
pola alamiah lebih besar, letak saluran utama ada
di bagian terendah (lembah) dari suatu daerah
(alam) yang secara efektif berfungsi sebagai
pengumpul dari anak cabang saluran yang ada
(saluran cabang), dimana saluran cabang dan
saluran utama merupakan suatu saluran alamiah.
•Radial
Pada daerah berbukit, sehingga pola saluran memencar ke
segala arah. Suatu daerah genangan dikeringkan melalui
beberapa saluran cabang dari suatu titik menyebar ke segala
arah (sesuai dengan kondisi topografi daerah).
5. BENTUK SALURAN DRAINASE
• Trapesium
Pada umumnya saluran terbentuk
trapesium terbuat dari tanah akan
tetapi tidak menutup kemungkinan
dibuat dari pasangan batu dan beton.
Berfungsi untuk menampung dan
menyalurkan limpasan air hujan
dengan debit yang besar.

• Persegi
Biasanya saluran ini terbuat dari
pasangan batu dan beton. Berfungsi
untuk menampung dan menyalurkan
limpasan air hujan dengan debit yang
besar.
•Segitiga
Saluran sangat jarang digunakan
tetapi mungkin digunakan
dalam kondisi tertentu

•Setengah Lingkaran
Berfungsi untuk menyalurkan
limbah air hujan untuk debit
yang kecil. Bentuk saluran ini
umum digunakan untuk
saluran–saluran penduduk dan
pada sisi jalan perumahan padat.
SIKLUS PENANGANAN AIR MINUM
DAN SANITASI
Sanitasi dan air minum yang layak memberi kontribusi langsung terhadap
kualitas kehidupan manusia di seluruh siklus kehidupannya, mulai dari bayi,
balita, anak sekolah, remaja, kelompok usia kerja, ibu hamil dan kelompok
lanjut usia.
WHO memperkirakan bahwa sanitasi dan air minum yang layak dapat
mengurangi resiko terjadinya diare hingga 94%.
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) merupakan salah satu
strategi pemerintah sebagai upaya percepatan perubahan perilaku
masyarakat dalam penyediaan air minum dan sanitasi yang layak. Upaya ini
memerlukan keterlibatan masyarakat khususnya pada kegiatan pemicuan
perubahan perilaku.
Masyarakat harus meninggalkan perilaku tidak sehat dan
berperilaku STBM yaitu :
•Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)
•Cuci tangan pakai sabun
•Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga
•Pengamanan sampah rumah tangga
•Pengamanan limbah cair rumah tangga
TANGGAP DARURAT SANITASI
Tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian.
Menangani dampak buruk meliputi kegiatan seperti penyelamatan dan evakuasi korban serta
harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan dan pengurusan pengungsi,
penyelamatan serta pemulihan sarana prasarana. Kegiatan tanggap darurat yang dapat dilakukan
dalam menanggapi masalah bencana ini yaitu:
1.Pembentukan pos komando dan koordinasi tanggap darurat
Untuk jenis bencana yang terjadi secara tiba–tiba, Pembentukan Pos Komando  dan Koordinasi
Tanggap Darurat Bencana dilakukan melalui 4 (empat) tahapan yang harus dilaksanakan secara
keseluruhan menjadi satu rangkaian sistem komando dan koordinasi yang terpadu, yaitu :
•Informasi dan Data Awal Kejadian Bencana
•Penugasan Tim Reaksi Cepat dan Tim Assesment
•Menentukan skala bencana dan Analisa kemampuan wilayah / Daerah
•Pembentukan Pos Komando dan Koordinasi Tanggap Darurat Bencana
2. Pencarian dan penyelamatan korban
Evakuasi dan penyelematan meliputi kegiatan pencarian korban,
mengangkut korban ke lokasi yang lebih aman, korban yang sakit ke
pos kesehatan serta memakamkan yang meninggal. Kegiatan ini
dilakukan bersama team SAR, TNI, POLRI, PMI, Relawan yang
bergerak bidang evakuasi dan penyelamatan. Setelah korban berhasil
ditemukan, hal yang dapat dilakukan selanjutnya adalah:
• Pemeriksaan status kesehatan korban.
• Memberikan pertolongan pertama.
• Mempersiapkan korban untuk tindakan rujukan
3. Penampungan sementara
Perlu upaya tempat penampungan sementara bagi korban yang masih hidup dan kehilangan
tempat tinggal sementara seperti bangunan beratap yang mempunyai ruangan besar al.
Sekolah, aula, gudang, stadion. Apabila tempat tersebut sulit ditemukan, maka yang
digunakan adalah lapangan terbuka yang kemudian dibangun tenda-tenda darurat yang
menampung 30 orang dalam 1 tenda.
4. Penilaian cepat kesehatan (RHA)
Penilaian cepat kesehatan (RHA) dilakukan untuk mengetahui besaran masalah kesehatan yang
dihadapi dan kebutuhan pelayanan kesehatan di daerah bencana. Hasil penilaian cepat ini
dapat digunakan untuk memantapkan berbagai upaya kesehatan pada tahap tanggap
darurat. Penilaian cepat masalah kesehatan pada kejadian bencana juga adalah serangkaian
kegiatan pengkajian berupa pengumpulan data yang ada pada saat terjadi bencana. Data-data
tersebut penting dikumpulkan untuk informasi selanjutnya. Data juga diukur besarnya
masalah yang berkaitan dengan masalah kesehatan akibat bencana.
5. Memfungsikan poskeslap, rumkitlap dan yankes
Fungsi poskeslap, rumkitlap, dan pelayanan kesehatan bergerak bila diperlukan.
6. Pelayanan kesehatan rujukan
Pelayanan Kesehatan diberikan melalui Pos-pos Kesehatan dan Puskesmas, Rumah Sakit rujukan yang telah
ditetapkan Pemerintah dan diberikan secara Cuma-Cuma kepada para korban bencana baik yang rawat inap
maupun rawat jalan berikut obatnya. Perlu juga adanya team relawan bidang kesehatan pada tahap tanggap
darurat.
7. Pelayanan kesehatan darurat
Hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan berbagai pengobatan dan persiapan terhadap suatu penyakit
yang mungkin dialami pengungsi selama di pengungsian. Kita juga dapat melakukan pemantauan status gizi dan
menanganinya apabila terdapat kasus gizi kurang. Air bersih digunakan untuk keperluan air minum, MCK.
Air bersih diperoleh dengan mengalirkan air sungai terdekat, atau diangkut dengan truk tangki, bisa juga melakukan
pengeboran tanah. Keperluan kamar mandi, MCK serta pembuangan sampah sangat vital. Pembangunan MCK
harus dibuat sesuai kebiasaan masyarakat setempat. Pengelolaan sampah rumah tangga harus mudah dapat
dilakukan oleh masyarakat pengungsi itu sendiri. Kesehatan lingkungan pun perlu dijaga kebersihannya agar tidak
menjadi sarang vector penyakit dan sebagainya.
8. Mobilisasi bantuan kesehatan, pangan, dan bantuan sosial
Kebutuhan pangan bagi korban bencana sangat penting. Mempersiapkan bahan-bahan keperluan untuk sehari-hari seperti beras, sagu, air, minyak tanah, lampu,
indomie, telur, pakaian, kelambu, obat2an dan kebutuhan lain yang dianggap tidak akan didapat ketika hal terburuk terjadi dan barang2 tersebut harus tersimpan
dengan baik.
9. Surveilans epidemiologi
Surveilans epidemiologi diperlukan untuk pengumpulan data epidemiologi dalam mengetahui penyakit-penyakit yang timbul akibat dari bencana dan akan digunakan
sebagai dasar dari penanggulangan penyakit tersebut.
10. Penanganan Post Traumatic Stress
Post Traumatic Stress ini diperlukan dalam mengatasi trauma atau stress yang dialami oleh korban bencana. Dalam hal ini kita dapat melakukan kegiatan trauma
healing yang dihiasi aneka hiburan seperti senam pagi, panggung gembira, pertunjukkan seni, dan lain-lain yang dapat menghibur para korban.
11. Pelayanan Masyarakat
Perlu adanya sarana komunikasi dan informasi berupa telephone umum, radio, TV yang dioperasikan dengan baterai atau generator listrik sangat membantu
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
12. Pendidikan
Kelangsungan proses belajar bagi para siswa yang terkena musibah bencana dapat dilakukan dengan cara menyisipkan pada sekolah terdekat dengan tempat
pengungsian, atau mendirikan sekolah tenda berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat.
13. Logistik dan Transportasi
Dukungan Logistik sangat diperlukan pada tahap tanggap darurat, Keberadaan gudang penyimpanan logistik dan peralatan sangat penting dan strategis, karena akan
banyak barang yang keluar masuk.
THANK YOU!
PROGRAM DUKUNGAN
PSIKOSOSIAL
BY DEDDY UTOMO, SKM, MH.Kes
DEFINISI
P s y c h o s o c i a l S u p p o r t P r o g r a m m e ( P S P ) s e r i n g j u g a d i s e b u t d e n g a n P r o g r a m D u k u n g a n P s i k o s o s i a l , i n i m e r u p a k a n p r o g r a m p e m u l i h a n

k o n d i s i p s i k o l o g i s d a n s o s a i l p a s c a k r i s i s a t a u b e n c a n a . P s y c h o s o c i a l S u p p o r t P r o g r a m m e s e n d i r i m e m i l i k i 3 o r i e n t a s i p e n a n g a n a n y a i t u :

P S P u n t u k I n d i v i d u

P S P u n t u k f a m i l y

P S P u n t u k C o m m u n i t y
PERTOLONGAN PERTAMA
PSIKOSOSIAL
A p a b i l a t e r d a p a t i s t i l a h p e r t o l o n g a n p e r t a m a u n t u k p e n y a k i t - p e n y a k i t f i s i k p a d a u m u m n y a , p e n y a k i t a t a u g a n g g u a n j i w a p u n m e m i l i k i i s t i l a h

y a n g s e r u p a . P e r t o l o n g a n p e r t a m a p s i k o l o g i s , a t a u b i a s a y a n g d i s e b u t s e b a g a i P F A P ( s y c h o l o g i c a l F i r s t A i d ) m e r u p a k a n s e r a n g k a i a n

t i n d a k a n y a n g d i b e r i k a n g u n a m e m b a n t u m e n g u a t k a n m e n t a l s e s e o r a n g y a n g m e n g a l a m i k r i s i s ( W H O , 2 0 0 9 ) .
P F A t i d a k b i s a d i t e r a p k a n k e p a d a s e l u r u h o r a n g y a n g m e n g a l a m i k r i s i s . H a l t e r s e b u t m e r u p a k a n h a s i l d a r i b a g a i m a n a t i a p i n d i v i d u

m e n a n g g a p i k r i s i s y a n g m e r e k a a l a m i . S e b a g i a n m e m i l i k i r e a k s i y a n g c e n d e r u n g e k s t r e m , n a m u n s e b a g i a n j u g a m e m i l i k i r e a k s i

s e b a l i k n y a . S e b a g a i p e n o l o n g , s a n g a t l a h p e n t i n g u n t u k m e m p e r h a t i k a n k e b u t u h a n m a s i n g - m a s i n g i n d i v i d u d e n g a n t i d a k m e m a k s a k a n

k e h e n d a k m e r e k a . A d a p u n p a r a p e n y i n t a s y a n g m e m i l i k i r e a k s i e k s t r e m d a n t e r g o l o n g m e m b u t u h k a n P F A s e r i n g k a l i m e n u n j u k k a n p e r i l a k u

d a n p e r a s a a n y a n g s a n g a t t e r p u k u l , m e n g a l a m i c e d e r a y a n g c u k u p s e r i u s , b a h k a n h i n g g a t i d a k b i s a m e n g u r u s d i r i s e n d i r i .  
D a l a m p e l a k s a n a a n n y a , P F A m e m i l i k i t i g a p r i n s i p y a n g b e r u p a p r o s e s j a l a n n y a p e r t o l o n g a n p e r t a m a i t u s e n d i r i . P r i n s i p t e r s e b u t t e r d i r i d a r i :

L o o k   ( A m a t i )

P r i n s i p p e r t a m a m e n c a k u p b a g a i m a n a p e n o l o n g m   e n g a m a t i l i n g k u n g a n   s e r t a k o n d i s i y a n g m e n g e l i l i n g i p a r a p e n y i n t a s . D i s i n i , a k a n

l e b i h b a i k u n t u k p e n o l o n g u n t u k b i s a l e b i h s e n s i t i f t e r h a d a p p e n y i n t a s d e n g a n r e a k s i y a n g c u k u p s e r i u s .
L i s t e n   ( D e n g a r )

M e n d e n g a r k a n a k t i f   m e r u p a k a n k o m p o n e n u t a m a d a l a m p r i n s i p i n i . D i p r o s e s k e d u a , p e n o l o n g m e n d e k a t i p a r a p e n y i n t a s d e n g a n

m e m b a n g u n   r a p p o r t   d a n m e n g e m b a n g k a n k e m a m p u a n m e n d e n g a r k a n a k t i f u n t u k m e m a h a m i a p a y a n g m e r e k a r a s a k a n . D e n g a n

m e n d e n g a r k a n a k t i f , p e n o l o n g j u g a d a p a t l e b i h m e n d a l a m i h a l - h a l y a n g m e n j a d i k e b u t u h a n u t a m a b a g i p a r a p e n y i n t a s .  

L i n k   ( H u b u n g k a n )

P r i n s i p t e r a k h i r i n i m e r u p a k a n p e n e r a p a n d a r i p r i n s i p s e b e l u m n y a , d i m a n a p e n o l o n g a k a nm   e m b a n t u   p e n y i n t a s u n t u k d a p a t m e m e n u h i

k e b u t u h a n d a s a r s e r t a m e n g a t a s i p e r m a s a l a h a n y a n g m e r e k a a l a m i . T i d a k h a n y a b e r h e n t i s a m p a i d i s i t u , p e n o l o n g j u g a d a p a t

m e m b e r i k a n i n f o r m a s i y a n g m e r e k a k e t a h u i d a n m e n c o b a m   e n g h u b u n g k a n   p e n y i n t a s d e n g a n k e l u a r g a m e r e k a m a u p u n p i h a k - p i h a k

t e r k a i t y a n g m e m i l i k i b a n t u a n y a n g d i b u t u h k a n o l e h p e n y i n t a s .
K e t i g a p r i n s i p d i a t a s m e r u p a k a n l a n g k a h - l a n g k a h y a n g m e m b a n t u p e n o l o n g d a l a m m e n g a p l i k a s i k a n P F A k e p a d a p a r a p e n y i n t a s . N a m u n ,

m a s i h t e r d a p a t b e b e r a p a h a l l a i n y a n g y a n g p e r l u d   i p e r h a t i k a n   d a l a m m e m b e r i k a n p e r t o l o n g a n p e r t a m a p s i k o l o g i s , d i a n t a r a n y a a d a l a h

( N a t i o n a l C h i l d T r a u m a t i c S t r e s s N e t w o r k a n d N a t i o n a l C e n t e r f o r P T S D , 2 0 0 6 ; W H O , 2 0 0 9 ) :

P F A   b u k a n   m e r u p a k a n t e r a p i .

P F A b i s a d i b e r i k a n o l e h   s i a p a s a j a   y a n g s u d a h m e m a h a m i m a k n a s e r t a p r i n s i p - p r i n s i p y a n g t e r t e r a d a l a m P F A , t e r u t a m a m e l a l u i

p e l a t i h a n y a n g d i b e r i k a n o l e h t e n a g a k e s e h a t a n m e n t a l p r o f e s i o n a l .

S a n g a t p e n t i n g b a g i p a r a p e n o l o n g u n t u k m   e n j a g a d i r i s e n d i r i   t e r l e b i h d a h u l u s e b e l u m m e n o l o n g y a n g l a i n .   P a d a s a a t m e m b e r i k a n

p e r t o l o n g a n , m e n j a g a k e s e h a t a n m e n t a l d i r i s e n d i r i s e b a g a i p e n o l o n g m e r u p a k a n h a l y a n g u t a m a .
M e n d e n g a r k a n a k t i f   m e r u p a k a n k u n c i u t a m a p e n o l o n g a g a r d a p a t m e m b e r i k a n P F A d e n g a n l a n c a r . S a l a h s a t u u p a y a n y a a d a l a h

d e n g a n t i d a k m e m a k s a k a n k e h e n d a k p e n y i n t a s u n t u k m e n c e r i t a k a n s e l u r u h p e r i s t i w a y a n g m e r e k a a l a m i .

M e r u p a k a n h a l y a n g w a j a r a p a b i l a t e r d a p a t p e n y i n t a s b e r a s a l d a r i b u d a y a y a n g b e r b e d a d e n g a n p e n o l o n g . U n t u k i t u , p e n o l o n g h a r u s

b i s a   m e n y e s u a i k a n   p e r i l a k u s e s u a i d e n g a n b u d a y a y a n g d i a n u t p e n y i n t a s a t a u d e n g a n p e n o l o n g l a i n n y a .

S a l a h s a t u p e r i l a k u y a n g d a p a t d i h i n d a r i a d a l a h d e n g a n t   i d a k m e m b u a t a s u m s i   t e r h a d a p a p a y a n g p a r a p e n y i n t a s t e l a h a l a m i .

E l e m e n u t a m a d a l a m P F A a d a l a h u n t u k m e m b a n t u p e n y i n t a s m e n g a t a s i p e r m a s a l a h a n y a n g d i a l a m i s e h i n g g a s a n g a t p e n t i n g u n t u k

m e m b u a t p e n y i n t a s   l e b i h b e r d a y a   d a n t i d a k b e r g a n t u n g p a d a p e n o l o n g .
P F A a t a u   p s y c h o l o g i c a l f i r s t a i d   h a d i r u n t u k m e m b a n t u i n d i v i d u y a n g s e d a n g m e n g a l a m i m u s i b a h d a l a m h i d u p . T e n t u n y a , l u k a b a t i n y a n g

d i a l a m i t i d a k b i s a d i b i a r k a n t e r u s m e n g e n d a p d a n m e n g a r a h p a d a t i n d a k a n - t i n d a k a n n e g a t i f . O l e h k a r e n a i t u , s a n g a t k r u s i a l b a g i p e n o l o n g

u n t u k b i s a m e m b a n t u m e n g e n a l i p o t e n s i y a n g d i m i l i k i p e n y i n t a s a g a r d a p a t m e n i n g k a t k a n d a y a m e r e k a d a l a m m e n g a t a s i p e r m a s a l a h a n

y a n g a k a n d a t a n g .
R e f e r e n s i

B r y m e r , M . , J a c o b s , A . , L a y n e , C . , P y n o o s , R . , R u z e k , J . , S t e i n b e r g , A . , V e r n b e r g , E . , & W a t s o n , P . ( 2 0 0 6 ( ) N.   a t i o n a l C h i l d T r a u m a t i c

S t r e s s N e t w o r k ) P s y c h o l o g i c a l F i r s t A i d : F i e l d s O p e r a t i o n G u i d e (   2 n d e d . ) . R e t r i e v e d f r o m   www.nct sn. org   a n d   www.ncptsd.va.gov  

Anda mungkin juga menyukai