PERTEMUAN KE 13
KONFLIK DALAM KELOMPOK
PENGERTIAN KONFLIK
Konflik adalah proses yang terjadi ketika tindakan
satu orang mengganggu tindakan orang lain.
Atau,
Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara
dua orang atau lebih (kelompok) di mana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya
tidak berdaya.
KONFLIK
Atau,
Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara
individu dengan individu lain, kelompok dengan
kelompok lain karena beberapa alasan.
Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan
adanya perbedaan antara dua atau lebih
individu yang diekspresikan, diingat, dan
dialami (Pace & Faules, 1994:249).
KONFLIK
KONFLIK
KONFLIK
Latar belakang Konflik
Konflik dilatarbelakangi oleh “perbedaan ciri-ciri” yang
dibawa individu “dalam suatu interaksi”.
Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah
menyangkut:
1. Ciri fisik
2. Kepandaian
3. Pengetahuan
4. Adat istiadat
5. Keyakinan, dan lain sebagainya.
KONFLIK
Jenis-jenis konflik
Menurut Dahrendorf konflik dibedakan menjadi :
1. Konflik antara atau dalam peran sosial
(intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan
dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
2. Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar
keluarga, antar geng).
Konflik antara atau dalam peran sosial
KONFLIK
3. Konflik kelompok terorganisir dan tidak
terorganisir (polisi melawan massa).
4. Konflik antar satuan Nasional (kampanye,
perang saudara)
5. Konflik antar agama
6. Konflik antar politik.
7. Konflik antar suku dan kepercayaan
8. konflik individu dengan kelompok, dsb
Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir
(polisi melawan massa).
Konflik antar politik.
Konflik antar suku dan kepercayaan
Konflik antar agama
KONFLIK
Macam macam konflik menurut Mastenbroek,
yaitu :
1. Instrumen Conflicts adalah Konflik yang
terjadi karena adanya ketidaksepahaman
antarkomponen dalam organisasi dan proses
pengoperasiannya.
KONFLIK
2. Socio-emotional Conflicts yaitu konflik yang
berkaitan dengan identitas, kandungan emosi,
prasangka, kepercayaan, citra diri, keterikatan,
identifikasi terhadap kelompok, lembaga dan
lambang-lambang tertentu, sistem nilai dan
reaksi individu dengan yang lainnya.
KONFLIK
3. Negotiating Conflicts atau konflik negosiasi
ialah ketegangan-ketegangan yang dirasakan
pada waktu proses negosiasi terjadi, baik
antara individu dengan individu maupun
kelompok dengan kelompok.
KONFLIK
4. Power and Dependency Conflicys adalah
konflik kekuasaan dan ketergantungan
berkaitan dengan persaingan dalam
organisasi, misalnya pengamanan dan
penguatan kedudukan yang strategis.
KONFLIK
DAMPAK KONFLIK
• meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
(ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
• keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
• perubahan kepribadian pada individu, misalnya
timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
• kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
• dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang
terlibat dalam konflik.
Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok
lain.
keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
KONFLIK DALAM KELOMPOK
FAKTOR KONFLIK DALAM KELOMPOK
1. Kemantapan organisasi
Organisasi yang telah mantap lebih mampu
menyesuaikan diri sehingga tidak mudah terlibat
konflik dan mampu menyelesaikannya.
Analoginya dalah seseorang pemimpin yang matang
mempunyai pandangan serta wawasan ke masa depan
yang luas dan banyak pengalamannya, mengenal dan
menghargai perbedaan nilai dan lain-lain.
KONFLIK DALAM KELOMPOK
2. Sistem nilai
Sistem nilai suatu organisasi ialah sekumpulan
batasan yang meliputi prilaku dan cara
berinteraksi suatu organisasi, apakah sesuatu
itu dinilai baik, buruk, salah atau benar, sesuai
dengan norma yang ada.
KONFLIK DALAM KELOMPOK
1. Introspeksi diri
Bagaiman kita biasanya menghadapi konflik ?
Gaya pa yang biasanya digunakan?
Apa saja yang menjadi dasar dan persepsi kita.
Hal ini penting untuk dilakukan sehingga kita
dapat mengukur kekuatan kita.
PENANGANAN KONFLIK DALAM KELOMPOK
1. Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan
sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa
sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang
cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita
sangat vital.
2. Menghindari konflik
Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari
dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis.
Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi.
Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang
kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika
salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih
memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.
Menghindari konflik
TINDAKAN PENYELESAIAN KONFLIK
3. Akomodasi
Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan
beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain
mendapat keuntungan dari situasi konflik itu.
Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa
kepentingan pihak lain lebih utama atau kita
ingin tetap menjaga hubungan baik dengan
pihak tersebut.
Akomodasi
TINDAKAN PENYELESAIAN KONFLIK
4. Kompromi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah
pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama
–sama penting dan hubungan baik menjadi
yang uatama.
Masing-masing pihak akan mengorbankan
sebagian kepentingannya untuk mendapatkan
situasi menang-menang (win-win solution)
Kompromi
TINDAKAN PENYELESAIAN KONFLIK
5. Berkolaborasi
Menciptakan situasi menang-menag dengan
saling bekerja sama.
SEKIAN
DILANJUTKAN KE PERTEMUAN KE 14