UU No 36/2009
PP WHO STRATEGY ON
Tentang Kesehatan
TRADITIONAL
PASAL 47, NO 103/2014
MEDICINE (2014-
PASAL 48 AYAT 1 YANKESTRAD 2023)
PASAL 59 AYAT 3
3 SASARAN STRATEGI
T&CM
5
JENIS PELAYANAN KESEHATAN
TRADISIONAL
(PP 103 TAHUN 2014)
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL EMPIRIS
TEMPAT
PENDIDI AREA UPAYA PENDAFTARAN
NO SDM KEILMUAN & PERIZINAN PELAYAN
KAN KESEHATAN
AN
7
PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KOMPLEMENTER
PENDAFTA
AREA UPAYA RAN TEMPAT
NO SDM KEILMUAN PENDIDIKAN
KESEHATAN & PELAYANAN
PERIZINAN
2 Tenaga Biokultural & Formal PROMOTIF. STRTKT & Mandiri atau di
Kesehatan biomedis, Perguruan Tinggi PREVENTIF SIPTKT Fasilitas
Tradisional terbukti (minimal D3) KURATIF (sesuai Pelayanan
(NAKES secara REHABILITATIF perizinan Kesehatan
TRAD) ilmiah nakes) Tradisional
PENDAFTAR
AREA UPAYA AN TEMPAT
NO SDM KEILMUAN PENDIDIKAN
KESEHATAN & PELAYANAN
PERIZINAN
3
Dilakukan Kombinasi Formal PROMOTIF. STR & Fasilitas
secara yankes Perguruan PREVENTIF SIP pelayanan
bersama konvensiona Tinggi KURATIF kesehatan
oleh nakes l dan (minimal REHABILITA
dan yankestrad D3) TIF
nakestrad komple
menter
9
TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI
•Membuat kebijakan daerah mengacu pada kebijakan nasional;
•Mengusulkan pengkajian local spesific kepada pemerintah
•Melakukan pelaporan yankestrad skala provinsi;
•Mendayagunakan tenaga kesehatan tradisional.
Kabupaten/kota
•Membuat kebijakan daerah , mengacu pada kebijakan provinsi dan nasional;
•Mengusulkan pengkajian spesifik daerah kepada pemerintah melalui provinsi;
•Melakukan pelaporan pelayanan kesehatan tradisional;
•Memberikan perizinan bagi tenaga kesehatan tradisional
•Mendayagunakan penyehat tradisional dalam rangka pelayanan kesehatan
promotif dan preventif.
10
TATA CARA PELAYANAN,
REGISTRASI DAN PERIZINAN
PENYEHAT TRADISIONAL (HATTRA)
1. Hanya menerima klien sesuai keilmuan & keahliannya
2. Bila berhalangan praktik, tidak dapat digantikan oleh hattra
lainnya
3. Bila tidak mampu memberikan pelayanan, wajib mengirim
klien ke fasyankes diluar kewenangan harus dirujuk
4. Wajib memiliki STPT dari Pemkab/Pemkot
5. Diberikan kepada yang tidak melakukan intervensi tubuh
yang bersifat invasif
6. Hanya dapat memiliki 1 STPT dan 1 tempat praktik
7. Berlaku 2 tahun, dapat diperpanjang selama memenuhi
persyaratan
11
TATA CARA PELAYANAN,
REGISTRASI DAN PERIZINAN
HATTRA NAKESTRAD
• Hanya dapat menggunakan • Dilarang menggunakan alat
alat & teknologi yang aman kedokteran dan penunjang
bagi kesehatan & sesuai diagnostik kedokteran
dengan
kecuali bila sesuai dengan
metode/keilmuannya
metode, kompetensi dan
• Dilarang menggunakan alat
kewenangannya
kedokteran & penunjang
diagnostik kedokteran
• Penggunaan alat &
teknologi harus memiliki
izin dari Menteri
13
PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL
BAGI HATTRA DAN NAKESTRAD
14
SISTEM PELAPORAN
• Hattra dan nakestrad wajib melapor ke Dinkes
Kab/Kota melalui Puskesmas setempat
• Laporan memuat:
-jumlah dan jenis kelamin klien
-jenis penyakit
- metode
-cara pelayanan
15
TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL WNI LULUSAN LUAR NEGERI
DAN TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL WNA
18
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
19
SANKSI ADMINISTRATIF
PENYEHAT NAKESTRAD/ PENYELENGGARA
TRADISIONAL NAKESTRAD ASING FASYANKESTRAD
• Teguran lisan; • Teguran lisan; • Teguran lisan;
• Teguran • Teguran tertulis; • Teguran tertulis;
tertulis; dan/atau dan/atau
dan/atau • Pencabutan izin. • Pencabutan izin.
• Pembatalan
STPT.
20
KETENTUAN PERALIHAN
• Hattra, nakestrad, Panti Sehat, Fasyankestrad, dan Fasyankes
yang memberikan yankestrad Empiris, yankestrad
Komplementer, dan yankestrad Integrasi harus menyesuaikan
dengan Peraturan Pemerintah ini paling lama 2 (dua) tahun
sejak PP ini diundangkan.
• Nakes yang memiliki keahlian kesehatan tradisional tetap
dapat memberikan yankestrad Integrasi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan tempatnya bekerja paling lama 7 (tujuh) tahun
sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan.
21
RENSTRA
JANGKA PENDEK
Koordinasi lintas program dan lintas sektor tentang
pelatihan kestrad non formal (hattra)
Peningkatan kapasitas dokter dan nakes lainnya di bidang
yankestrad
Pemberdayaan masyarakat melalui asuhan mandiri
kesehatan tradisional
Integrasi di fasilitas pelayanan kesehatan
JANGKA PANJANG
Pendidikan formal yankestrad Indonesia
Penyelenggaraan yankestrad oleh tenaga profesi
yankestrad
• Permenkes sebagai tindak lanjut amanat PP
103 Tahun 2014
– Rancangan Permenkes tentang Penyelenggaraan
Yankestrad Empiris
– Rancangan Permenkes tentang Penyelenggaraan
Yankestrad Komplementer
– Rancangan Permenkes tentang Penyelenggaraan
Yankestrad Integrasi
– Rancangan Permenkes tentang Pembinaan dan
Pengawasan Yankestrad
• Sosialisasi peraturan perundangan yang ada
terkait Yankestrad tidak bertentangan dengan
peraturan diatasnya, antara lain :
– Permenkes No 1109 Tahun 2007 Tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer
Alternatif di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
– Permenkes No 1787 Tahun 2010 Tentang Iklan dan
Publikasi Pelayanan Kesehatan
– Permenkes No 8 tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan SPA
– Permenkes No 66 Tahun 2015 Tentang Gerai Djamoe
Terdaftar dan Etalase Djamoe
– Permenkes No.9 th 2016 tentang Asuhan Mandiri
Pemanfaatan Toga dan Keterampilan.
• Peningkatan Kapasitas Dokter dalam Pelayanan
Medik Akupunktur
• Peningkatan Kapasitas Dokter dalam Pelayanan
Medik Herbal
• TOT Peningkatan Kapasitas Nakes dalam
Pelayanan Akupresur
• TOT Asuhan Mandiri dalam Pemanfaatan TOGA
dan Akupresur
• Penilaian Pemanfaatan TOGA
• Revitalisasi SP3T
27