Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN

MANAJEMEN
TERPADU
TERPADU BALITA
BALITA
SAKIT
SAKIT
YUNI SUFYANTI A, S.Kp, M.Kes
DEFINISI
• Merupakan suatu pendekatan keterpaduan dalam tatalaksana
balita sakit yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan
pelayanan kesehatan dasar

Meliputi

Upaya kuratif (pneumonia, diare, campak, malaria, infeksi


telinga, malnutrisi, pemb. Vit A
Konseling, pemberian makan  m angka kematian bayi &
balita
Lanjutan……

Merupakan keterpaduan pelayanan

• Pelayanan yg bersifat kuratif (pengobatan)


• Perawatan preventif (imunisasi, pemb. Vit A,
menilai & memperbaiki cara pemberian ASI
• Pelayanan Promotif (pemberian konseling bgm
merawat anak sakit dirumah, pemberian
makan, serta kunjungan ulang)
Kegunaan MTBS
Mengetahui cara menangani balita sakit
sesuai dengan bagan yang ada pada MTBS
meliputi :
1. Menilai tanda-tanda & gejala penyakit
2. Membuat klasifikasi penyakit
3. Menentukan tindakan sesuai dgn
kalsifikasi anak & memutuskan apakah
anak perlu dirujuk
Lanjutan….

4. Memberi pengobatan prarujukan yang


penting, seperti dosis pertama antibiotika,
atau pemberian vit A
5. Melakukan tindakan difasilitas kesehatan
seperti pemberian oralit, vit a, dan imunisasi
6. Mengajari ibu cara memberikan obat tertentu
di rumah
7. Memberikan konseling pada ibu
8. Melakukan penilaian ulang & memberikan
perawatan yang tepat pada saat anak datang
kembali sesuai jadwal pelayanan tindak lanjut
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
1. Sumber Daya Manusia
2. Sarana dan Prasarana
3. Kebijakan Instansi
4. Cakupan MTBS
5. Konseling Ibu
TAHAPAN MTBS
1. Penilaian Tanda dan Gejala
2. Klasifikasi & tingkat kegawatan
3. Tindakan & Pengobatan
4. Pemberian Konseling
5. Pelayanan Tindak Lanjut
Tahap I
Penilaian Tanda & Gejala
a. Penilaian pertama
Memeriksa tanda bahaya umum
Keluhan batuk/sukar bernafas, tarikan dada ke
dalam, stridor, nafas cepat.
b. Penilaian kedua
Keluhan dan tanda adanya diare, seperti letargis
atau tidak sadar, mata cekung, tidak bisa minum
atau malas makan, turgor jelek, gelisah,
rewel,haus, atau banyak minum, adanya darah
dalam tinja
Lanjutan………

c. Penilaian ketiga
Tanda demam, disertai dgn adanya tanda
bahaya umum, kaku kuduk, & adanya infeksi
lokal, kekeruhan pd kornea mata, luka pada
mulut, mata bernanah, adanya tanda pre syok,
muntah darah, berak hitam, perdarahan
hidung, perdarahan bawah kulit, nyeri ulu hati
dll
d. Penilaian keempat
Tanda masalah telinga sperti nyeri telinga,
adanya pembengkakan, adanya cairan keluar
dari telinga kurang dari 14 hari dll
Lanjutan….

e. Penilaian kelima
Tanda status gizi seperti badan
kelihatan bertambah kurus, bengkak
pada kedua kaki, telapak tangan
pucat, status gizi di bawah garis
merah pada pemeriksaan BB menurut
umur
Tahap 2
Penentuan Klasifikasi & Tingkat
kegawatan
a. Klasifikasi Pneumonia
b. Klasifikasi Dehidrasi
c. Klasifikasi Diare Persisten
d. Klasifikasi Disentri
e. Klasifikasi resiko malaria
f. Klasifikasi campak
g. Kalsifikasi DBD
h. Klasifikasi masalah telinga
i. Klasifikasi status gizi.
Tahap 3
Penentuan Tindakan dan Pengobatan

• Menentukan tindakan dan pengobatan


setelah diklasifikasikan berdasarkan
kelompok gejala yang ada
Tahap 4
Pemberian Konseling

• Konseling Pemberian makan pada anak


(hal 19Bagan)
• Konseling Pemberian cairan selama
sakit (hal 22)
• Konseling kunjungan ulang(hal22)
Tahap 5
Pemberian pelayanan dan tindak
lanjut

• Berbeda antara gejala penyakit yang


satu dengan yang lainnya.(hal 15 bagan
MTBS)

Anda mungkin juga menyukai