Anda di halaman 1dari 16

Menganalisis konsep produksi yang dilakukan oleh

perusahaan internasional
 Nama anggota :
 Arvi Anggito Abimanyu_7311420292
 Amalia Lailani_7311420196
 Ika Putri A_7311420293
 Salsabila Helmi Ittaqullah_7311420290
Pengertian umum
Dalam bisnis, produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa
ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan.
Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang atau jasa. Biasanya kegiatan ini dilakukan dalam rangka menambah nilai
kegunaan atau manfaat suatu barang dan jasa.
Dalam memproduksi barang/jasa yang target pasarnya multinasional tentu diperlukan beberapa tahapan penting sebelum
barang tersebut diproduksi dan didistribusikan secara luas. Perusahaan harus mampu memahami faktor budaya, politik,
ekonomi, dan sosial yang ada di negara yang menjadi target pasar.
Contoh nyata
Negara Kanada yang merupakan negara terdingin di dunia dengan suhu rata-rata -5, 35 ℃
dimana pakaian yang digunakan oleh penduduknya merupakan pakaian tebal yang mampu
menghangatkan tubuh. Hal ini tentu saja akan menjadi pertimbangan perusahaan internasional
apabila ingin masuk ke pasar Kanada, maka produk yang ia buat haruslah menunjang kebutuhan
masyarakat negara tersebut.
Ruang Lingkup Perusahaan Internasional
Perusahaan Internasional tentu memiliki pasar berskala multinasional.
Dimana adanya hubungan antara negara produsen dengan negara target
pasar. Perusahaan Internasional juga cenderung memiliki kerjasama dengan
lebih dari satu negara. Sebagai contohnya produsen Indonesia dengan
beberapa negara Asia Tenggara yang merupakan pemasok beras dan
rempah rempah lainnya ke luar Asia Tenggara.

Dikarenakan ruang lingkup perusahaan internasional itu sangat luas.


Diperlukan keterampilan beradaptasi dan menyesuaikan diri terhadap
beberapa hal seperti kondisi politik, sosial, dan ekonomi dari negara target
pasar. Hal ini perlu dan penting untuk diperhatikan sebuah perusahaan
internasional karena selain mempengaruhi produk itu sendiri, hal-hal itu
juga akan berpengaruh signifikan terhadap perusahaan.
Langkah strategi memasuki pasar internasional
1. Lisensi, Pemberian lisensi (licensing) adalah pengaturan kontrak di mana pemberi lisensi menawarkan aset kepada perusahaan asing
dengan imbalan royalti. Ini memungkinkan penerima lisensi, baik secara eksklusif atau non-eksklusif untuk memproduksi produk
pemilik lisensi untuk jangka waktu tertentu di pasar tertentu.Pemberi lisensi di negara asal memberikan hak atau sumber daya terbatas
bagi pemegang lisensi. Hak atau sumber daya dapat mencakup paten, merek dagang, keterampilan manajerial, dan teknologi, yang mana
memungkinkan bagi pemegang lisensi untuk memproduksi dan menjual produk serupa di negara tuan rumah.
 Keuntungan licensing :
o Cepat berkembang tanpa banyak risiko dan investasi modal besar
o Membuka jalan untuk investasi masa depan di pasar
o Mendapatkan penghasilan tambahan untuk pengetahuan teknis dan layanan
o Mendapatkan pasar baru yang tidak dapat diakses dengan mengekspor dari fasilitas yang ada
o Risiko politik diminimalkan karena pemegang lisensi biasanya 100% dimiliki secara local
o Sangat menarik bagi perusahaan yang baru dalam bisnis internasional.
 Kelemahan licensing :
o Kehilangan kendali atas pembuatan lisensi dan operasi, yang mana menyebabkan hilangnya kualitas
o Penghasilan lebih rendah dari pada mode entri lainnya
o Risiko merek dagang dan reputasi hancur karena mitra tidak kompeten
o Mitra asing juga dapat menjadi pesaing dengan menjual produksinya di tempat-tempat dimana pemberi lisensi
sudah berada.
2. Ekspor merupakan strategi dimana perusahaan menjual produknya ke luar negeri. Ekspor memiliki beberapa
sejumlah keuntungan, terutama menghindari biaya pengaturan manufaktur di pasar luar negeri. Tetapi, strategi ini
juga memiliki kerugian biaya transportasi dan hambatan perdagangan internasional yang lebih tinggi. Untuk
mengatasinya, perusahaan dapat menjalankan aliansi strategis untuk membentuk asosiasi dengan anak perusahaan
pemasaran di negara tuan rumah.
3. Franchising, Ini adalah suatu sistem di mana pemegang izin waralaba membayar biaya dan royalti kepada
perusahaan induk (pemilik waralaba) dengan imbalan hak untuk menggunakan merek dagangnya, untuk menjual
produk atau layanannya, dan menggunakan format dan sistem bisnisnya.
4. Joint venture, memiliki struktur organisasi yang dua perusahaan bekerja sama dengan tujuan tertentu. Kelebihan
joint venture, dapat memanfaatkan skala ekonomi dan spesialisasi, sumber informasi akan semakin lengkap karena
adanya perbaikan komunikasi dan networking, meminimumkan resiko dan memungkinkan beroperasi secara
global. Sedangkan beberapa kelemahan dalam melakukan joint venture adalah tanggung jawab terhadap semua
resiko dibagi antar masing-masing partner, resiko rahasia tersebar lebih besar, resiko tertipu oleh partner usaha lebih
besar, hutang perusahaan menjadi tanggung jawab bersama, dan seluruh harta menjadi jaminan.
Kebijakan produk internasional

1 2 3 4
Local product International product Multinational product Global Product
yaitu produk yang yaitu produk yang yaitu produk yang yaitu produk yang didesain
dipersepsikan hanya dipersepsikan memiliki diadaptasi agar dirancang untuk
berpotensi di dalam satu potensi jika distribusinya dipersepsikan memiliki memenuhi kebutuhan
pasar nasional domestik diperluas ke sejumlah karakterstik yang khas segmen pasar global.
pasar nasional lain luar unik disejumlah pasar
negeri nasional luar negeri yang
dilayani.
Suatu perusahaan yang beroperasi di pasar global, agar produknya dapat diterima di suatu pasar luar negeri harus berusaha memahami
kebutuhan dan keinginan konsumen, selain perlu memperhatikan karakteristik produk yang memiliki potensi untuk ekspansi ke pasar luar
negeri. Hal ini sangat tergantung dengan tujuan dan sasaran perusahaan serta persepsi terhada peluang pemasaran. Ada empat kelompok
produk yang dapat dipilih perusahaan berdasarkan tujuan dan sasaran serta persepsi terhadap peluang pemasaran yang akan dimasuki
Untuk memasuki pasar internasional,
maka ada 3 tiga pilihan strategi yang dapat dipilih, yaitu :

Menjual produk yang sama seperti yang dijual di dalam negeri sendiri
A home country

Menyesuaikan produk yang ada dengan selera dan kebutuhan tertentu


B dari pasar baru yang akan dituju

Menciptakan produk yang benar-benar baru.


C
Daya saing produk dalam pasar internasional
Konsep daya saing yang digunakan untuk menganalisis tingkat daya saing suatu
komoditi banyak digunakan dalam cara-cara yang berbeda. Pangsa pasar adalah
salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menganalisis tingkat daya saing
suatu komoditas ekspor di pasar internasional disamping pendekatan-pendekatan
lain seperti volume ekspor, nilai (value) ekspor dan sebagainya.

Daya saing didefinisikan sebagai suatu kemampuan yang berkelanjutan untuk


memperoleh keuntungan dan memelihara pangsa pasar, baik pada pasar domestik
maupun pasar internasional.

Pengembangan daya saing produk pada suatu negara adalah transformasi


keunggulan komparatif faktor pendukung yang relatif kuat menjadi keunggulan
kompetitif produktif dan berdaya saing dipengaruhi faktor pendukung yang relatif
kuat. Upaya keunggulan kompetitif produk dengan menciptakan keunggulan produk
sepanjang waktu melalui deferensiasi produk - produk dengan skala produksi yang
efisien.
 
Diversifikasi produk dalam memenuhi kebutuhan pasar internasional
Diversifikasi produk adalah upaya perusahaan untuk meningkatkan penjualan melalui
penganekaragaman produk, baik lewat pengembangan produk baru, atau mengembangkan produk yang
sudah ada. Diversifikasi produk bertujuan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dari konsumen
yang berbeda-beda, selain itu sebagai suatu bentuk investasi bagi perusahaan. Perusahaan yang
melakukan diversifikasi produk dapat memberikan alternatif pilihan kepada konsumen untuk memenuhi
kebutuhan mereka.
Diversifikasi produk merupakan strategi yang tepat diperlukan oleh sebuah perusahaan untuk
meningkatkan sebuah mutu produk dan meningkatkan volume penjualan. Akan tetapi tindakan
diversifikasi produk harus dipikirkan dan direncankan dengan baik, agar diversifikasi yang
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan konsumen di dalam pasar dan diharapkan tidak mengalami
kegagalan Universitas Sumatera Utara 3 yang dapat menyebabkan kerugian. Dengan adanya diversifikasi
produk suatu perusahaan tidak akan bergantung pada keuntungan suatu jenis produknya saja.
Diversifikasi produk dilakukan agar jenis barang yang di ekspor menjadi semakin beragam yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional. Diversifikasi pasar dilakukan agar
memperluas pasar tujuan ekspor dan dukungan promosi ekspor yang memadai. Dalam rangka
mendorong ekspor secara menyeluruh, identifikasi komoditas ekspor diharapkan dapat memberikan
dasar-dasar pengetahuan penting yang perlu dimiliki oleh pihak-pihak yang menggeluti kegiatan ekspor,
baik swasta maupun pemerintah.
Dalam penerapannya terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan
konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi
konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut
diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.
Pertimbangan Dalam Mengadakan Diversifikasi Produk

Agar perusahaan tidak tergantung pada satu pasar saja, sehingga kekhawatiran
A perusahaan tentang kejenuhan yang akan terjadi atas product line yang ada
untuk mencapai tujuan pertumbuhan secara efisien, dapat dihindari atau
dihilangkan.

Adanya kesempatan menghasilkan produk baru dapat mendatangkan hasil


B keuntungan yang lebih baik.

Adanya unsur sinergi, dimana penambahan produk baru yang lain akan
C menimbulkan besarnya biaya tetap per unit akan menurun atau lebih rendah.

Adanya kegiatan dalam pengembangan produk yang dapat menghasilkan atau


D menemukan produk baru.
PENGEMBANGAN PRODUK
Sebuah perusahaan harus mempunyai dana untuk mengembangkan produk, memahami perubahan
yang terus terjadi di pasar, mempunyai potensi yang diperlukan, dan juga sumber daya. Sistem
pengembangan produk tidak hanya menentukan keberhasilan produk, tetapi juga masa depan
perusahaan. Proses penyaringan diperluas pada fungsi operasi. Pengembangan produk yang optimal
bergantung pada dukungan bagian lain dalam perusahaan, dan juga gabugan kesepuluh keputusan
MO yang berhasil, mulai dari desain produk hingga pemeliharaan. Mengenali produk yang terlihat
akan meraih pangsa pasar, berbiaya efektif, dan menguntungkan, tetapi pada kenyataannya sulit untuk
diproduksi, dapat menyebabkan kegagalan dan bukan keberhasilan
Strategi desain produk dalam bersaing di internasional
Preferensi
Setiap pemasar global wajib memahami perbedaan penting dan signifikan dalam hal
preferensi antar budaya dan negara, misalnya masalah warna dan selera. Hal ini akan
sangat berpengaruh pada pemasaran berbagai macam produk, seperti makanan, pakaian,
otomotif, mainan anak – anak, produk elektronik, dan sebagainya. Pemasar yang
mengabaikan perbedaan preferensi konsumen bisa menghadapi masalah besar. Pemahaman
preferensi inilah yang nantinya dijadikan salah satu indikator pengambilan keputusan
desain produk apakah produk yang sama atau terstandarisasi ataukah dengan sedikit
sentuhan adaptasi.
Biaya Peraturan dan Hukum
• Perancangan produk harus • Pemenuhan ketentuan hukum dan regulasi di
mempertimbangkan faktor biaya secara luas. berbagai Negara berdampak langsung pada
Maksudnya, yang dipertimbangkan bukan keputusan desain produk yang mana setiap
hanya biaya produksi actual, namun juga biaya
– biaya lain yang berhubungan dengan desain. negara memiliki standar peraturan yang
Untuk desain produk yang dirancang dengan berbeda mengenai produk, tarif, dan pajak
kostumisasi untuk tiap negara atau suatu sehingga seringkali menuntut adaptasi desain
regional, maka biaya yang produk yang berakibat pada naiknya biaya.
ditanggungperusahaan jauh lebih tinggi
dibandingkan produk yang didesain dengan
standar yang sama untuk seluruh pasar yang
secara otomatis akan mampu menciptakan
efisiensi proses manufakturing dan biaya R&D.
Selain itu, perusahaan juga harus
mempertimbangkan harga yang ditetapkan
pesaing. keberadaan pesaing dapat memaksa
perusahaan melakukan penyesuaian harga dan
produk dengan pesaing.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai