Anda di halaman 1dari 26

PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN

AKUNTANSI
 Pusat pertanggungjawaban (responsibility center) merupakan
suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggungjawab
terhadap pengaturan kegiatan-kegiatan tertentu (Warindrani,
2006).
 Dengan adanya pusat pertanggungjawaban maka akan tercipta
kondisi dimana rencana yang disusun oleh manajemen dapat
DEFINISI terealisasi dan mampu mendorong setiap pelaku organisasi
untuk bekerja dengan benar dan bertanggungjawab.
 Pusat pertanggungjawaban tidak hanya ditujukan untuk
mencapai tujuan dengan biaya yang efisien dan untuk
mengarahkan biaya sesuai rencana, tetapi juga dapat
digunakan untuk mengukur prestasi kerja setiap
pertanggungjawaban.
 Setiap kelompok pusat pertanggungjawaban membuat laporan prestasi
(akuntansi pertanggungjawaban) yang dikatkan kepada individu atau anggota
kelompok sebuah organisasi dengan suatu cara yang menekankan pada
factor-factor yang dapat dikendalikan oleh individu atau anggota kelompok
tersebut.

 Akuntansi pertanggungjawaban (responssibility accounting) merupakan


suatu sistem yang mengukur hasil-hasil dari pusat pertanggungjawaban dan

AKUNTANSI membandingkan hasil-hasil tersebut dengan hasil yang di proyeksikan


(Warindrani, 2006).
PERTANGGU  Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang

NGJAWABAN mengakui berbagai pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan organisasi


dan mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat dengan menetapkan
penghasilan dan biaya tertentu bagi pusat yang memiliki tanggungjawab
yang bersangkutan (Horngren, 2015).

 Akuntansi pertanggungjawaban biasanya menyertai pendelegasian


pengambilan keputusan dalam hirarki manajer. Selain itu, akuntansi
pertanggungjawaban juga menekankan pada perilaku manajer yang diukur
dalam prestasi kerja (performance)
 Laporan prestasi disusun untuk melaporkan prestasi unit
organisasi tertentu, misalnya laporan prestasi keuangan.
 Laporan prestasi ini dubuat dalam frekuensi waktu tertentu.
 Manajemen tingkat bawah, seperti kepala bagian produksi,
memerlukan informasi harian, per jam yang berkesinambungan
mengenai operasi yang ada dalam pengawasannya

LAPORAN  Sedangkan manajemen tingkatan yang lebih tinggi, seperti

PRESTASI manajer pabrik, memerlukan laporan prestasi mingguan atau


bulanan dari kepala bagian produksi.
 Dalam akuntansi pertanggungjawaban, laporan prestasi
disiapkan setiap bagian / departemen dalam organisasi /
perusahaan tersebut.
 Setiap unit organisasi yang disiapkan laporan prestasinya disebut
Pusat Pertanggungjawaban.
 Tujuan suatu pusat pertanggungjawaban secara individual
diharapkan dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan
secara keseluruhan (goal congruence)
 Penggunaan input menjadi output pada tiap-tiap pusat

SIFAT PUSAT
pertanggungjawaban. Dalam hal ini, ada hubungan langsung
dan tidak langsung antara input dan output yang dihasilkan oleh
PERTANGGU pusat pertanggungjawaban. Contoh bagian produksi, terdapat
hubungan langsung antar input dengan output yang dihasilkan
NGJAWABAN yang artinya terdapat ukuran yang pasti dari input yang
dibutuhkan untuk membuat suatu output. Sedangkan untuk
biaya iklan sebagai input, dengan output yaitu pendapatan tidak
dapat diukur secara pasti atau memiliki hubungan tidak
langsung
PUSAT BIAYA (COST CENTER)

PUSAT PENDAPATAN (REVENUE CENTER)


KELOMPOK PUSAT
PERTANGGUNGJAWAB PUSAT LABA (PROFIT CENTER)
AN
PUSAT INVESTASI (INVESTMEN CENTER)
 Suatu pusat pertanggungjawaban yang mana manajernya bertanggungjawab
hanya terhadap biaya dan tidak bertanggungjawab terhadap pendapatan,
contoh : bagian/departemen produksi.

 Atas dasar hubungan input dan output , pusat biaya digolongkan :


 Pusat biaya teknis adalah biaya yang mempunyai hubungan fisik optimal
PUSAT BIAYA (erat dan nyata) dengan keluarannya. Untuk pengendalian pusat biaya
teknis dapat ditempuh dengan menggunakan penentuan biaya standar.
(COST  Pusat biaya kebijakan yaitu biaya yang tidak mempunyai hubungan fisik

CENTER) secara optimal (erat dan nyata) dengan keluarannya dan tidak dapat atau
sulit diukur secara kuantitatif. Contoh departemen administrasi dan SDM
merupakan pusat biaya kebijakan yang mana biaya yang terjadi ditentukan
berdasarkan kebijakan manajemen. Dalam pusat biaya kebijakan sedapat
mungkin tugas yang direncanakan telah dilaksanakan dengan biaya yang
telah dianggarkan dan tidak ada biaya yang melampaui anggaran tanpa
persetujuan manajemen puncak terlebih dahulu.
PUSAT BIAYA  Pembuatan laporan yang formal hanya mengenai biaya saja.
 Pengukuran prestasi dalam manajer pusat biaya diukur dengan
(COST membandingkan antara biaya sesungguhnya dengan biaya

CENTER) menurut anggaran.


 Suatu pusat yang bertanggungjawab hanya terhadap penjualan.
Contoh : manajer pemasaran mengatur harga dan

PUSAT memproyeksikan penjualan sehingga departemen pemasaran


dievaluasi sebagai pusat pendapatan.
PENDAPATAN  Prestasi manajer pusat pendapatan diukur dengan cara
(REVENUE menganalisis selisih pendapatan, yaitu perbedaan antara

CENTER) anggaran pendapatan dan realisasinya. Selisih tersebut


dianalisis untuk mengetahui penyebab timbulnya selisih
tersebut.
 Manajer bertanggungjawab terhadap pendapatan maupun
biaya.
 Pusat laba timbul atas kompleksitas produk yang dihasilkan
perusahaan (diversifikasi) sehingga perlu dilakukan
divisionalisasi atau pembentukan divisi/unit bisnis yang
PUSAT LABA diperlakukan sebagai pusat laba.

(PROFIT  Pada divisi ini, manajer bertanggungjawab terhadap fungsi


produksi sekaligus fungsi pemasaran sehingga manajer dapat
CENTER) bertanggungjawab terhadap laba.
 Penting bagi pusat laba dalam membuat trade off antara
kenaikan biaya dengan kenaikan pendapatan sehingga kenaikan
biaya dapat meningkatkan pendapatan dalam jumlah yang lebih
besar sekaligus dapat meningkatkan labanya.
 Adapun dalam mengukur pusat laba dengan cara :
 Gross Profit Margin adalah persentase dari laba kotor
(sales/cost of good sold) dibandingkan dengan penjualan
(sales). Dirumuskan sebagai berkut :
(Laba Kotor / Penjualan) x 100

 Operating Profit Margin adalah laba operasi yang dihasilkan


PUSAT LABA oleh perusahaan dengan mengabaikan kewajiban finansial

(PROFIT bunga serta kewajiban kepada pemerintah berupa pembayaran


pajak. Dirumuskan sebagai berikut :
CENTER) (Laba Bersih / Penjualan) x 100

 Net Profit Margin adalah rasio antara laba bersih (net profit)
yaitu penjualan dikurangi seluruh biaya (expense) termasuk
pajak dibandingkan dengan pengeluaran. Dirumuskan sebagai
berikut :
(Laba bersih setelah pajak / Penjualan) x 100
 Manajer bertanggungjawab terhadap pendapatan, biaya dan investasi atau
penilaian manajer didasarkan atas laba yang diperoleh dihubungkan dengan
investasinya.

 Hal ini didasarkan pada kondisi adanya sumber dana dan sumber daya yang
terbatas yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan yang memiliki suatu
pusat laba yang memperoleh laba tinggi belum berarti mempunyai kinerja yang
baik karena laba yang dihasilkan harus dihubungkan dengan investasi yang
PUSAT digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

INVESTASI  Adapun cara pengukuran prestasi pusat investasi yaitu :


 Pengembalian atas investasi atau yang disebut dengan ROI (Return on
(INVESTMEN Investment)

CENTER)  Laba Residu (Residual Income / RI) yang merupakan selisih antara laba
operasi dan pengembalian minimal yang disyaratkan oleh aktiva operasi
perusahaan.

 Rumusnya :
ROI = (Laba Operasi / Aktiva Operasi Rata-Rata) x 100%
RI = Laba Operasi – (Tingkat Pengembalian Minimal x Aktiva Operasi)
 Return of Investment atau ROI adalah laba atas invsetasi yang
dihitung berdasarkan hasil pembagian dari pendapatan yang
dihasilkan dengan besaran modal yang ditanamkan.
 ROI bertujuan untuk memberikan informasi mengenai ukuran
profitabilitas bisnis dengan jelas sehingga segala kegiatan
operasional dapat dievaluasi tingkat pengembalian investasinya.

RETURN OF  Selain itu, analisis ROI juga dapat mengukur efisiensi penggunaan
modal kerja, produksi hingga penjualan dalam suatu perusahaan.
INVERSTEME  Apabila ROI bernilai negative maka investasi tersebut harus
NT dipertimbangkan kembali sebab bernilai kerugian, sebaliknya, ROI
bernilai positif maka investasi tersebut memberi keuntungan dalam
bisnis anda.
 ROI dipengaruhi oleh 2 factor yaitu tingkat perputaran aktiva dan
profit margin, karena ROI digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan
aktiva yang tersedia
 Keunggulan ROI :
 Mendorong manajer untuk saling memperhatikan hubungan
antara penjualan, biaya dan investasi
 Mendorong manajer untuk menghemat biaya
 Mencegah investasi yang dipandang berlebihan
 Kelemahan ROI :
 ROI tidak memasukan unsur biaya modal sehingga ROI yang
RETURN OF tinggi belum bisa dinilai efektif sebelum dibandingkan dengan

INVERSTEME biaya modalnya.


 Persentase ROI tidak dapat dibandingkan dengan competitor,
NT karena praktik akuntansi dan manajemen keuangan yang
digunakan masing-masing perusahaan berbeda-beda.
 Sebagian besar investor berfokus pada profit margin serta laba
investasi yang diperoleh, padahal dana investasi yang
diperlukan untuk mencapai penjualan serta margin kentungan
untuk mengembangkan bisnis harus diperhatikan. Artinya ROI
hanya berfokus pada laba jangka pendek bukan jangka
panjang.
 Residual Income (RI) adalah alaba yang dihasilkan diatas target
pengembalian investasi pada suatu pusat laba.
 Analisis RI dilakukan setelah melakukan perhitungan ROI dan biaya
modal.
 RI mencerminkan residual income yang tersisa setelah semua biaya

RESIDUAL modal, termasuk modal saham telah dikurangkan. Sedangkan laba


akuntansi dihitung tanpa mengurangkan biaya modal.
INCOME  RI adalah laba operasi bersih yang diperoleh pusat investasi di atas
imbas hasil minimum yang diminta atas aktiva operasi yang
digunakan.
 Perusahaan memperoleh nilai tambah ekonomis jika hasil pengurang
laba operasi setelah pajak dengan biaya modal bernilai positif,
sebaliknya perusahaan tidak memberikan nilai tambah ekonomis
jika hasil pengurangan tersebut negative.
 Keungulan RI :
 Membuat semua pusat laba memiliki sasaran yang sama
untuk pusat investasi yang sebanding.
 Dapat digunakan tariff beban modal yang berbeda untuk
aktiva yang memiliki resiko yang berbeda.
 Kelemahan RI :

RESIDUAL  RI hanya mendorong manajer pusat laba untuk


berorientasi pada tujuan-tujuan jangka pendek, karena
INCOME kinerjanya dibatasi hanya untuk satu periode akuntansi.
 RI sangat dipengaruhi oleh metode depresiasi yang
digunakan perusahaan.
 Karena hasil akhir RI adalah angka absolut bukan rasio,
maka sulit membandingkan RI dari satu pusat laba dengan
RI dari pusat laba lainnya yang memiliki jumlah investasi
yang berbeda.
CONTOH
Lap. Keungan PT. KEI Th.
2010 - 2012
Uraian 2010 2011
Penjualan 59.513.100.000 65.421.216.000
(Pot. Harga) - 4.971.168.000 - 5.429.963.700
(Retur Penjualan) - 297.565.500 - 327.106.080
Penjualan Bersih 54.244.366.500 59.664.146.220
Harga Pokok Penjualan -31.935.778.515 -34.029.670.804 Uraian 2010 2011
Laba Kotor 22.308.587.984 23.634.475.415 Anggaran Biaya 7.060.000.000 7.325.000.000
Pendapatan Lainnya 16.800.000 18.000.000
Anggaran 20.749.000.000 23.517.500.000
Total Pendapatan 22.325.387.984 25.652.475.415
Pendapatan

Biaya-Biaya
Biaya Operasional 2.975.655.000 3.271.060.800
Biaya Pemasaran 3.273.220.500 3.598.166.880
Biaya Penyusutan Aktiva Tetap 177.200.000 177.200.000
Lainnya
Biaya Bunga 797.800.316 668.038.068
Total Biaya 7.223.875.816 7.714,465,748
Laba 15.101.512.167 17.938.009.666
TAHUN ANGGARAN BIAYA SELISIH
BIAYA SESUNGGUHNYA

2010 7.060.000.000 7.223.875.816 163.875.816

2011 7.325.000.000 7.714.465.748 389.465.748

Prestasi Pusat Analisis pusat biaya menunjukkan pada tahun 2010 selisih antara
biaya yang dianggarkan dengan biaya sesungguhnya sebesar Rp.
Biaya 163.875.816 hal ini merupakan selish negative karna biaya
sesungguhnya lebih besar dari biaya yang dianggarkan.

Pada tahun 2011 juga menunjukkan biaya sesungguhnya lebih besar


dari yang dianggarkan yaitu sebesar Rp. 389.465.748

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja pusat biaya tahun 2010


– 2011 tidak efisien.
TAHUN ANGGARAN BIAYA SELISIH
BIAYA SESUNGGUHNYA

2010 20.749.000.000 22.325.387.984 1.576.387.984

2011 23.517.500.000 25.652.475.415 1.134.975.415

Analisis pusat pendapatan menunjukkan pada tahun 2010 selisih


antara pendapatan yang dianggarkan dengan pendapatan
Prestasi Pusat sesungguhnya sebesar Rp. 1.576.387.984 hal ini merupakan selisih
positif / menguntungkan karna pendapatan sesungguhnya lebih
Pendapatan besar dari pendapatam yang dianggarkan.

Pada tahun 2011 juga menunjukkan pendapatan sesungguhnya lebih


besar dari yang dianggarkan yaitu sebesar Rp. 1.134.975.415

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja pusat pendapatan tahun


2010 – 2011 menunjukkan hasil yang menguntungkan.
TAHUN LABA KOTOR PENJUALAN GROSS PROFT
MARGIN

2010 22.308.587.984 59.513.100.000 37,49%

2011 23.634.475.415 65.421.216.000 36,12%

Gross Profit Margin tahun 2010 sebesar 37,49%, hal ini


menunjukkan setiap Rp. 100 penjualan menghasilkan laba kotor
Prestasi Pusat sebesar Rp. 37,49 sehingga dapat diartikan bahwa cost of good
relative lebih rendah dibandingkan dengan sales maka kinerja tahun
Laba (GPM) 2010 menunjukkan hasil yang baik yang menguntungkan.

Gross Profit Margin tahun 2011 sebesar 36,12%, hal ini


menunjukkan setiap Rp. 100 penjualan menghasilkan laba kotor
sebesar Rp. 36,12, sehingga dapat diartikan bahwa cost of good
relative lebih rendah dibandingkan dengan sales maka kinerja tahun
2011 menunjukkan hasil yang baik yang menguntungkan.
TAHUN LABA BERSIH PENJUALAN OPERATING
PROFIT

2010 22.325.387.984 59.513.100.000 37,51%

2011 25.652.475.415 65.421.216.000 36,21%

Operating Profit Margin tahun 2010 sebesar 37,51%, hal ini


Prestasi Pusat menunjukkan setiap Rp. 100 penjualan menghasilkan bersih sebesar
Rp. 37,51 sehingga dapat diartikan bahwa kinerja menunjukkan
Laba (OPM) hasil yang baik yang menguntungkan.

Operating Profit Margin tahun 2011 sebesar 36,21%, hal ini


menunjukkan setiap Rp. 100 penjualan menghasilkan laba bersih
sebesar Rp. 36,21, sehingga dapat diartikan bahwa kinerja
menunjukkan hasil yang baik yang menguntungkan.
TAHUN LABA BERSIH PENJUALAN NET PROFIT
SETELAH MARGIN
PAJAK
2010 15.101.512.167 59.513.100.000 25.37%

2011 17.938.009.666 65.421.216.000 27.41%

Net Profit Margin tahun 2010 sebesar 25,37%, hal ini menunjukkan

Prestasi Pusat setiap Rp. 100 penjualan menghasilkan laba bersih setelah pajak
sebesar Rp. 25,37 sehingga dapat diartikan bahwa kinerja
Laba (NPM) menunjukkan hasil yang baik yang menguntungkan.

Net Profit Margin tahun 2011 sebesar 27,41%, hal ini menunjukkan
setiap Rp. 100 penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp.
27,41, sehingga dapat diartikan bahwa kinerja menunjukkan hasil
yang baik yang menguntungkan.
Prestasi Pusat
Investasi (ROI)
• Dalam mencari rata-rata asset maka perlu diketahui nilai keseluruhan asset tersebut
dalam jangka periode tertentu, contoh di atas menunjukkan data nilai laba dan asset
dalam 1 tahun anggaran berjalan.
• Untuk nilai asset selama tahun 2016 sebesar Rp. 431.624.632, sedangkan nilai laba per
bulan seperti tercantum di atas.
• Perhitungan ROI per bulan diperhitungkan terlebih dahulu, selanjutnya cihitung rata-rata
ROI selama setahun
• ROI tahun 2016 sebesar 15%, hal ini artinya setiap Rp. 100 total aktiva menghasilkan
Rp. 15,5 laba bersih
Prestasi Pusat
Investasi (RI)
THE END

Anda mungkin juga menyukai