Anda di halaman 1dari 6

PENGANTAR PENDIDIKAN

Dari buku karya Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan


Drs. S. L. La Sulo)
 
DAFTAR ISI :
• BAB 1. HAKIKAT MANUSIA DAN
PENGEMBANGANNYA
• BAB 2. PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR
PENDIDIKAN
• BAB 3. LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN
SERTA PENERAPANNYA
• BAB 4. PERKIRAAN DAN ANTISIPASI TERHADAP
MASYARAKAT MASA DEPAN
• BAB 5. PENGERTIAN, FUNGSI, DAN JENIS
LINGKUNGAN PENDIDIKAN
• BAB 6. ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN
• BAB 7. PERMASALAHAN PENDIDIKAN
• BAB 8. SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
• BAB 9. PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN

Rivan Syahrul Falah, M.Pd


MANUSIA DAN PENDIDIKAN HAKIKAT MANUSIA DAN
PENGEMBANGANNYA

A. Pengertian Sifat Hakikat Manusia


 
Sifat hakikat manusia adalah ciri-ciri karakteristik yang secara prinsipil membedakan manusia dari hewan,
meskipun antara manusia dengan hewan banyak kemiripan terutama dilihat dari segi biologisnya. Bentuknya
(misalnya orang hutan), bertulang belakang seperti manusia, berjalan tegak dengan menggunakan kedua kakinya,
melahirkan, menyusui anaknya dan pemakan segala. Bahkan carles darwin (dengan teori evolusinya) telah
berjuang menemukan bahwa manusia berasal dari primat atau kera tapi ternyata gagal karena tidak ditemukan
bukti-bukti yang menunjukkan bahwa manusia muncul sebagai bentuk ubah dari primat atau kera. Disebut sifat
hakikat manusia karena secara haqiqi sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan.
Karena manusia mempunyai hati yang halus dan dua pasukannya. Pertama, pasukan yang tampak yang meliputi
tangan, kaki, mata dan seluruh anggota tubuh, yang mengabdi dan tunduk kepada perintah hati. Inilah yang
disebut pengetahuan. Kedua, pasukan yang mempunyai dasar yang lebih halus seperti syaraf dan otak. Inilah
yang disebut kemauan. Pengetahuan dan kemauan inilah yang membedakan antara manusia dengan binatang.
B. Wujud Sifat Hakikat Manusia

B. Wujud Sifat Hakikat Manusia


1. Kemampuan 2. Kemampuan  
3. Kata hati
Menyadari Diri Bereksistensi Wujud dari sifat hakikat manusia
yang tidak dimiliki oleh hewan
yang dikemukakan oleh faham
eksistensialisme dengan maksud
5. Tanggung 6. Rasa menjadi masukan dalam
4. Moral membenahi konsep pendidikan ,
jawab kebebasan
Prof. Dr. Umar Tirtaraharja dkk ,
menyatakan :

8. Kemampuan
7. Kewajiban
Menghayati
dan Hak
Kabahagiaan
Dimensi Dimensi
keindividuan kesosialan

Dimensi-
dimensi sifat Dimensi
Dimensi
hakekat manusia kesusilaan
keberagama
n
Pengembangan yang utuh yaitu apabila pengembangan dimensi hakikat manusia itu terjadi
secara utuh antara jasmani dan rohani, antara dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan
dan keberagamaan, antara aspek koknitif, afektif dan psikomotorik. Semua dimensi-dimensi
tersebut harus mendapat layanan dengan baik, tidak terjadi pengabaian terhadap salah satunya
dalam hal ini dimensi keberagamaan menjadi tumpuan dari ketiga dimensi yang lain.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengembangan dimensi hakikat manusia yang utuh
diartikan sebagai pembinaan terpadu terhadap seluruh dimensi hakikat manusia sehingga dapat
tumbuh dan berkembang secara selaras. Maka secara totalitas dapat membentuk manusia yang
utuh.

Pengembangan Pengembangan yang utuh

dimensi hakekat Pengembangan yang tidak utuh.


manusia
Pengembangan yang tidak utuh adalah proses pengembangan dimensi hakikat manusia yang
tidak seimbang antara dimensi yang satu dengan yang lainnya, artinya ada salah satu dimensi
yang terabaikan penanganannya. Pengembangan yang tidak utuh akan menghasilkan kepribadian
yang pincang dan tidak mantap. Pengembangan yang seperti ini merupakan pengembangan yang
patologis atau tidak sehat.
Pandangan Islam
Terhadap Manusia

Sebagai mahluq yang mulia karena dikaruniai akal dan perasaan, ilmu
pengetahuan dan kebudayaan utuh mengabdi kepada Alloh.

Sebagai kholifah dimuka bumi.

Sebagai mahluq pedagogik

Anda mungkin juga menyukai