Anda di halaman 1dari 12

Asuransi

——
Syariah
Kelompok 5 : Abdul Muiz
Firman Mauludin
Raka Riandi
Sri Nur Andini
PART 01
Perkembangan Asuransi Syariah

Sejak kelahirannya tahun 1994, asuransi syariah terus


bertumbuh dan berkembang. Dengan menekankan
bahwa asuransi syariah memiliki sistem yang lebih
manusiawi, meringankan, adil, dan menenteramkan,
perusahaan penyedia asuransi syariah berusaha
menarik orang sebanyak mungkin.

Hasilnya, ada peningkatan dalam bisnis asuransi syariah


dari tahun ke tahun. Peningkatan tersebut dirangkum
dalam data yang dipaparkan Asosiasi Asuransi Syariah
Indonesia (AASI)
Dari data tersebut, peningkatan bisnis asuransi syariah terlihat dari
bertambahnya jumlah perusahaan asuransi syariah, peningkatan aset,
investasi, dan kontribusi bruto.
Sebagai perbandingan, pada kuartal IV tahun 2014, pertumbuhan asuransi
syariah dari sisi aset mencapai lebih dari Rp22 triliun. Sementara pada
kuartal IV tahun 2015, terjadi peningkatan mencapai lebih dari Rp26 triliun.
Itu artinya ada peningkatan sebesar 18,58% dari sisi aset. Dengan adanya
peningkatan tersebut, diharapkan asuransi syariah terus bertumbuh dan
makin diminati banyak orang
Hukum Asuransi Syariah
Kehadiran asuransi syariah bagi sebagian besar masyarakat muslim
Indonesia masih jadi pro dan kontra. Meski mengusung konsep syariat
Islam, namun hukum asuransi syariah masih dipertanyakan apakah
halal atau haram. Masyarakat yang berpendapat hukum asuransi
syariah adalah haram menyatakan bahwa ada unsur riba dan
ketidakjelasan

Padahal Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menegaskan bahwa


hukum asuransi syariah ini halal dan sudah tertuang dalam fatwa
DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001, di mana prinsipnya menolak
asuransi konvensional dan membolehkan asuransi syariah.
Lanjutannya...
Jadi dapat diartikan bahwa Asuransi
Dalam penjelasannya,
Syariah adalah asuransi berdasarkan
melarang perusahaan
prinsip syariah dengan usaha tolong-
asuransi syariah untuk
menolong (ta’awun) dan saling
menginvestasikan dana
melindungi (takafuli) diantara para
peserta pada hal-hal yang
Peserta melalui pembentukan
diharamkan oleh syariat
kumpulan dana (Dana Tabarru’) yang
Islam.
dikelola sesuai prinsip syariah untuk
menghadapi risiko tertentu
Part 02
Produk - produk Asuransi
Syariah
Saat ini sudah sangat beragam produk dari asuransi syariah, berikut ini produk asuransi
syariah yang beredar pada umumnya :

1. Asuransi Jiwa Syariah

Perusahaan asuransi akan memberikan manfaat berupa uang pertanggungan kepada


ahli waris apabila peserta asuransi meninggal dunia.

2. Asuransi Pendidikan Syariah

Dengan asuransi ini dana pendidikan akan telah disepakati akan diberikan kepada
penerima hibah (Anak) sesuai dengan jenjang pendidikan. Ahli waris juga tetap akan
3. Asuransi Kesehatan Syariah

Asuransi yang akan memberikan santunan atau penggantian jika peserta


asuransi sakit, atau kecelakaan.

4. Asuransi dengan Investasi (unit link) Syariah

Produk yang memberikan manfaat asuransi dan manfaat hasil investasi.


Sebagian premi yang dibayar dalam investasi ini dialokasikan untuk dana
tabarru’ dan sebagian dialokasikan sebagai investasi peserta.

5. Asuransi Kerugian Syariah

Asuransi yang memberikan ganti rugi kepada tertanggung atas kerugian


harta benda yang dipertanggungjawabkan.
6. Asuransi Syariah Berkelompok

Asuransi ini dirancang khusus untuk peserta kumpulan seperti


perusahaan, organisasi, maupun komunitas. Dengan jumlah peserta
yang lebih banyak asuransi ini lebih murah bila dibandingakan dengan
asuransi syariah individu.

7. Asuransi Haji dan Umroh

Asuransi ini memberikan perlindungan finansial bagi jama’ah


haji/umroh atas musibah yang terjadi selama menjalankan ibadah
haji/umroh. Khusus asuransi haji telah diatur melalui fatwa MUI nomor
39/DSN-MUI/X/2002 tentang asuransi haji agar para jamaah
mendapatkan ketenangan selama menjalankan ibadah haji.
Part 03
Akad tabarru’

Tabarru’ adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan


tujuan kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata untuk
tujuan komersial atau sumbangan. Dana Tabarru’ ini adalah
dana yang disetorkan oleh peserta asuransi syariah dan akan
digunakan untuk membantu peserta lain jika terjadi sebuah
risiko tertentu. Jadi pada dasarnya, setiap peserta akan
menolong peserta lain dalam asuransi syariah ini dan
perusahaan asuransi syariah berfungsi sebagai pengelola dana
nasabah.
Part 04
Konsep profit
oriented
Profit oriented adalah keadaan yang berorientasi profit. Sehingga
Perusahaan yang berlabel profit oriented disebut perusahaan yang
berorientasi kepada keuntungan, yaitu segala perilaku yang dilakukan
perusahaan baik proses produksi dan segala kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan tersebut hanya semata untuk memperoleh
keuntungan.
Perilaku profit oriented memang tidak dapat dipungkiri
karena tujuan pengusaha untuk mendirikan perusahaan
adalah mendapatkan keuntungan dari produksinya. Selain
itu profit yang didapatkan juga berguna untuk kelangsungan
hiduo suatu perusahaan
Daftar Pustaka
https://www.cermati.com/artikel/asuransi-syariah-konsep-
perkembangannya-dan-keuntungan-yang-didapat
https://www.cekaja.com/info/hukum-asuransi-syariah-begini-
penjelasannya
https://www.jasindosyariah.co.id/blog/edukasi/mengenal-istilah-
dalam-asuransi-syariah
https://www.radarcilacap.com/2019/09/apa-yang-dimaksud-
dengan-profit-oriented.html?m=1
Thank you
——
Click here to add the text, the text is the refinement of your thought,
and please try to explain the point of view as succinctly as possible.

Anda mungkin juga menyukai