badan
KOMPETENSI
DASAR
3.7 Menerapkan PPh Badan terutang
4.7 Melakukan perhitungan PPh Badan
terutang
TUJUAN PEMBELAJARAN
Nilai Kemanusiaan :
1. Kejujuran
2. Bertanggung jawab
1 2 3
Tarif PP No 23 Tarif Pasal 17 Tarif Pasal 31E
TARIF PPH
BADAN 01
PASAL 23
tahun 2018
Menggantikan PP No 46 Tahun
2013 yang memangkas tarif PPh
Badan dari 1% menjadi 0,5% per
omset setiap bulannya
Uniknya tarif hanya
diterapkan bagi usaha mikro,
kecil dan menengah atau
badan usaha dengan
peredaran bruto < 4,8 M dan
PPh badan pasal 23 tahun
2018 ini bersifat final
NOTE :
Dari studi kasus di atas, PT ABC mulai dikenai PPh Final dengan tarif 0,5% berdasarkan PP
23/2018 dalam jangka waktu tiga tahun pajak, yaitu sejak tahun pajak 2018 sampai dengan
2020. Sedangkan, untuk tahun pajak 2021 dan tahun-tahun pajak berikutnya dikenai PPh
berdasarkan tarif Pasal 17 ayat (2a) atau Pasal 17 ayat (2a) dan Pasal 31E UU PPh.
Adapun tarif yang digunakan untuk wajib pajak badan adalah 25% untuk tahun pajak 2019,
lalu turun menjadi 22% untuk tahun pajak 2020 dan 2021, dan menjadi 20% mulai tahun pajak
2022.
CONTOH
Kasus Pertama : PT ABC terdaftar sejak 2015 dan di tahun 2017 beromzet di bawah Rp
4,8 miliar. PT ABC menggunakan skema PPh Final UMKM sesuai PP 23 Tahun 2018
sejak tahun pajak 2018.
Maka Jangka waktu tiga tahun bagi wajib pajak PT pada contoh pertama berakhir di
tahun pajak 2020,
Kasus Kedua : PT XYZ terdaftar sejak 1 Februari 2020 dan saat mendaftar memilih
menggunakan skema PPh Final UMKM, maka jangka waktu PT XYZ boleh
menggunakan skema tersebut adalah mulai tahun pajak 2020 hingga jangka waktunya
berakhir.
untuk contoh kedua masih dapat melanjutkan membayar PPh Final UMKM sampai
dengan tahun pajak 2022 atau sampai omzetnya melebihi Rp4,8 miliar, mana yang
mendahului.
TARIF PPH BADAN PASAL 17
PT Surya Kencana pada tahun pajak 2019 memiliki peredaran bruto sebesar
Rp 54.000.000.000 dengan nilai PKP (Penghasilan Kena Pajak /Laba) nya
sebesar Rp 4.000.000.000. Maka besarnya PPh Badan terutangnya ?
PT Nusantara Sakti pada tahun 2019, memiliki peredaran usaha sebesar Rp 13.500.000.000,
dan PKP sebesar Rp 1.471.400.000
Besarnya PPh Badan terutang ?
Menghitung PKP :
1. PKP Fasilitas : (4,8 M / 13,5 M) X Rp 1.471.400.000 = Rp 523.165.000
2. PKP Non Fasilitas : Rp 1.471.400.000 – Rp 523.165.000 = Rp 948.235.000
Menghitung Pajak :
PPh Fasilitas :
50% x 25% x Rp 523.165.000 = Rp 65.395.625
PPh Non Fasilitas :
25% x Rp 948.235.000 = Rp 237. 058.750
Total PPh Badan terutang = Rp 302.454.375
TARIF PPH BADAN MULAI TAHUN 2020
NEXT
CONTOH KASUS:
Wajib pajak dikenai PPh final/Bersifat final
BACK
CONTOH KASUS:
Wajib pajak dikenai PPh dengan tarif umum, peredaran bruto
di atas Rp 4,8 M s.d Rp 50 M
Mendapat
(Rp 4,8 M / Rp 30 M) X Rp 12 M = Rp
fasilitas 50 % 1.920.000.000
PKP Rp 12 M
Tidak
mendapat
Rp 12 M - Rp 1.920.000.000 = Rp
fasiltas 10.080.000.000
BACK
CONTOH KASUS:
Wajib pajak dikenai PPh dengan tarif umum, peredaran bruto
di atas Rp 50 M
BACK
SOAL
1. Surya Candika merupakan wajib pajak badan yang bergerak sebagai distributor
ayam potong. Pada tahun 2020 menggunakan tarif umum dengan peredaran
bruto sebesar Rp 2 M dan penghasilan kena pajak sebesar Rp 500 juta. PPh
badan terutang tahun 2020 adalah ….
2. PT Telaga Karya merupakan wajib pajak yang bergerak sebagai manufaktur baja.
Pada tahun 2020 mencatat peredaran bruto sebesar Rp 36 M dengan
penghasilan kena pajak yang mendapat fasilitas 50% adalah ….
3. PT Citra Kencana merupakan manufaktur mesin bubut yang dipergunakan oleh
bengkel. Pada tahun 2020 mencatat peredaran usaha sebesar Rp 78 M. Apabila
penghasilan kena pajak yang dicatat sebesar Rp 12 M. PPh terutang tahun 2020
adalah …
THANK
YOU