Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS

KREDIT
ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN
ANALISIS KREDIT

Apabila kebutuhan dana besar, sementara dana yang


dibutuhkan tidak tersedia, jalan keluar untuk pemenuhan
dana tersebut adalah melalui dana pinjaman (modal asing)
dari lembaga keuangan seperti bank. Pemenuhan dana
melalui pinjaman relatif lebih cepat.
Dalam menyalurkan dananya, pihak perbankan atau
disebut kreditor memiliki syarat tertentu yang harus
dipenuhi, yakni:

1. Jenis kredit yang dibutuhkan;

2. Jumlah yang diinginkan;

3. Jangka waktu pinjaman;

4. Cara pengembalian pinjaman tersebut;

5. Jaminan yang dimiliki;

6. Laporan keuangan beberapa periode;

7. Kelayakan usaha.
Kredit dapat diartikan, yaitu:
1. Kredit dalam arti pemberian atau penyaluran dalam bentuk Uang;
2. bentuk barang atau jasa
Adapun unsur-unsur yang
terkandung dalam pemberian Kredit :
1. Kepercayaan

Kepercayaan artinya bahwa bank percaya nasabah akan membalikan kredit yang 1iberikan. Dasar
pertimbangan yang diberikan oleh bank adalah iktikad baik nasabah, yaitu adanya kemauan untuk
membayar.

2. Kesepakatan

Sebelum kredit dikucurkan, bank dengan nasabah terlebih dulu menyepakati hal-hal yang menjadi
kewajjban dan hak masing-masing pihak.

3. Jangka Waktu

Setiap kredit yang disalurkan pasti memiliki jangka waktu terentu, artinya tidak ada kredit yang waktu
pengembaliannya tidak terbatas. Jangka waktu tersebut merupakan waktu Pengembalian atau kapan kredit
tersebut akan berakhir (lunas).
Adapun unsur-unsur yang
terkandung dalam pemberian Kredit :
4. Risiko (Degree of Risk)

Di masa depan kondisi penuh dengan ketidakpastian. Oleh karena itu, setiap kredit yang dibiayai pasti
memiliki risiko tidak tertagih.

5. Balas Jasa

Sudah pasti bank mengharapkan keuntungan atas setiap dana yang dikucurkannya. Keuntungan ini disebut
balas jasa. Keuntungan bagi bank konvensional disebut bunga dan bagi hasil bagi bank syariah.
C. Jenis-jenis Kredit
1. Dari Segi Kegunaan
a) Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan
untuk keperluan investasi, misalnya membangun
pabrik, pembelian mesin-mesin, tanah.
b) Kredit modal kerja merupakan kredit yang
diberikan untuk keperluan modal kerja.
C. Jenis-jenis Kredit
2. Dari Segi Tujuan

a) Kredit produktif merupakan kredit yang diberikan untuk menghasilkan sesuatu (proses produksi),
baik barang maupun jasa, misalnya kredit diberikan untuk industri (pabrik), pertanian, peternakan,
pabrik, perhotelan.

b) Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan untuk digunakan secara pribadi atau dipakai
(dikonsumsi) sen­diri, misalnya membeli rumah atau kendaraan yang akan digunakan untuk
keperluan pribadi.

c) Kredit perdagangan merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang. Para pedagang
membeli barang yang kemudian barang tersebut dijual kembali.
C. Jenis-jenis Kredit
3. Dari Segi Jangka Waktu

a) Kredit jangka pendek merupakan kredit yang memiliki jangka waktu maksimal satu tahun atau
kurang dari satu tahun .

b) Kredit jangka menengah merupakan kredit yang memiliki jangka waktu satu sampai tiga tahun,
namun dewasa ini banyak bank yang mengklasifikasikan menjadi kredit jangka panjang.

c) Kredit jangka panjang merupakan kredit yang memiliki jangka waktu lebih dari satu atau tiga
tahun. Artinya ada bank yang mengklasifikasikan yang lebih dari satu tahun menjadi kredit
jangka panjang, namun ada puia yang mengkiasifikasikan lebih dari tiga tahun menjadi jangka
panjang
C. Jenis-jenis Kredit
4. Dari Segi Jaminan
a) Kredit dengan jaminan merupakan kredit yang syarat
untuk memperolehnya harus memiliki jaminan tertentu,
baik harta bergerak, tidak bergerak, atau jaminan lainnya.
b) Kredit tanpa jaminan merupakan kredit yang diberikan
Tanpa jaminan apa pun secara riil.
C. Jenis-jenis Kredit
5. dari Segi Sektor Usaha
a) Kredit sektor pertanian merupakan kredit yang diberikan poada para petani, baik tanaman jangka pendek yang kurang atau
maksimal satu tahun maupun jangka panjang (lebih dari satu tahun atau tiga tahun sesuai persyaratan bank).

b) Kredit sektor industri merupakan kredit yang diberikan kepada industri, baik industri kecil, menengah, maupun besar.

c) Kredit sektor perumahan merupakan kredit yang diberikan untuk kepemilikan rumah atau properti lainnya.

d) Kredit sektor profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada profesional seperti dokter, pengacara, dosen, dan lainnya.

e) Kredit sektor pertambangan merupakan kredit yang diberikan untuk pengusaha yang bergerak dalam bidang pertambangan
seperti, emas, batubara, timah, atau rambang lainnya.

f) Kredit sektor pendidikan merupakan kredit yang diberikan dan dunia pendidikan, seperti kredit mahasiswa.
D. Perhitungan Kebutuhan Kredit
Ada beberapa alasan mengapa diperlukan penilaian kebutuhan suatu kredit, yaitu :

1) Agar jumlah yang diberikan sesuai dengan kebutuhan karena jika berlebihan justru akan menjadi
beban bagi nasabah karena bank takut kelebihan uang tersebut digunakan untuk hal-hal yang
tidak diinginkan sehingga nasabah dalam membayar angsurannya.

2) Jika jumlah diberikan kurang, nasabah kesulitan melakukan kegiatannya, Sementara kredit baru,
tentunya memerlukan waktu dan

3) Kebutuhan kredit disesuaikan dengan kemampuan untuk membayar angsuran (prospek usaha).

4) Kebutuhan kredit sesuai dengan jaminan.

5) Sesuai kebijakan bank.


Untuk menentukan jumlah kredit yang sesungguhnya,
dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

1. Nilai jaminan, artinya jaminan yang diberikan nasabah untuk memperoleh kredit, misalnya jaminan berupa Tanah
dan rumah yang ditunjukkan dari sertifikat tanah tersebut.

2. Penghasilan nasabah (gaji), artinya khusus bagi para karyawan yang mengajukan kredit, kredit yang diberikan
dinilai dari angsuran yang menjadi beban nasabah. Angsuran yang dibebankan tidak boleh lebih dari 30% dari gaji;

3. Jumlah biaya yang akan dikeluarkan nasabah untuk pembiayaan usahanya tersebut juga dapat menentukan yang
akan dibiayai oleh nasabah dan bank.

4. Studi kelayakan, artinya bank terlebih dahulu menilai jumlah yang dibutuhkan sesuai dengan kelayakan usahanya
(kebutuhan modalnya). Penilaian dilakukan dari sisi aspek keuangannya.

5. Analisis rasio, artinya persetujuan jumlah kredit diputuskan dengan mempertimbangkan berdasarkan dengan rasio
keuangan nasabah yang terlihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan- Iaba rugi) yang diajukan.
E. Analisis Kredit

Analisis Kredit dilakukan bertujuan


adalah untuk menghindari edit yang
dibiayai nantinya tidak layak.
Alat analisis yang digunakan untuk
menentukan kelayakan suatu kredit, yaitu:

1. Dengan 5 of C
1) Character adalah sifat atau watak nasabah. Analisis ini untuk mengetahui sifat atau
watak seorang nasabah pemohon kredit.
2) Capacity, yaitu analisis yang digunakan untuk melihat kemampuan nasabah dalam
membayar kredit.
3) Capital adalah untuk menilai modal yang dimiliki oleh nasabah untuk membiayai
kredit. Hal ini penting karena bank tidak akan membiayai kredit tersebut 100%.
4) Condition, yaitu kondisi umum saat ini dan yang akan ditentukannya.
5) Collateral merupakan jaminan yang diberikan nasabah kepada bank dalam rangka
pembiayaan kredit yang diajukannya.
Alat analisis yang digunakan untuk
menentukan kelayakan suatu kredit, yaitu:
2. Dengan 7 of P
1) Personality atau kepribadian merupakan penilaian yang digunakan untuk mengetahui
kepribadian si calon nasabah.
2) Purpose, yaitu tujuan mengambil kredit.
3) Party, artinya dalam menyalurkan kredit.
4) Payment adalah cara pembayaran kredit oleh nasabah.
5) Prospect, yaitu untuk menilai harapan ke depan terutama terhadap objek kredit yang dibiayai.
6) Profitability, artinya kredit yang dibiayai oleh bank akan memberikan keuntungan
keduabelah pihak
7) Protection artinya perlindungan terhadap objek kredit yang dibiayai.
Alat analisis yang digunakan untuk
menentukan kelayakan suatu kredit, yaitu:
3. Dengan Studi Kelayakan

a) Penilaian aspek hukum. Aspek hukum yaitu penilaian yang ditujukan untuk menilai dari surat-surat atau dokumen yang dimiliki
seperti izin-izin usaha atau dokumen pendukung lainnya.

b) Penilaian aspek pasar dan pemasaran yaitu Aspek pasar dan pemasaran dilakukan untuk menilai prospek pasar yang akan dimasuki,
seperti ada tidak pasar yang akan dimasuki, kemudian seberapa besar pasar dan peluang pasar yang ada.

c) Penilaian aspek keuangan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sumber-sumber dana yang akan diperoleh untuk membiayai usaha,
kemudian bagaimana kebutuhan biaya investasi secara rinci.

d) Penilaian aspek teknis/operasi, Penilaian pada aspek teknis atau operasi dikaitkan dengan penentuan lokasi usaha, tata letak (layout),
teknologi yang digunakan dan metode sediaan perusahaan. Lokasi usaha sangat penting bagi perusahaan guna memudahkan nasabah
berinteraksi dengan konsumennya.
Alat analisis yang digunakan untuk
menentukan kelayakan suatu kredit, yaitu:
e. Penilaian aspek ekonomi sosial

f. Penilaian aspek organisasi dan manajemen

g. Penilaian aspek amdal


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai