Anda di halaman 1dari 51

STRATEGI LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING


DI SEKOLAH

Oleh
Nandang Rusmana

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
Kenakalan Remaja
PANDEMI COVID-19
Bencana Global Abad-21

Sumber: Duniatempo.com Sumber: pressrelease.kontan.co.id

Dalam dua tahun terakhir mencuat tsunami sosial yang mengguncang seluruh dunia, yakni
Pandemi Covid-19. Secara global WHO mencatat dalam 7 hari terakhir kasus terkonfirmasi
bertambah sebanyak 3.937.984 kasus dan meninggal akibat Covid-19 sebanyak 47.878
jiwa

Sumber: covid19.who.int (diakses pada 3 Desember 2021)


PANDEMI COVID-19
Bencana Global Abad-21

Dampaknya…
Tidak hanya berdampak pada
fisik, resiko psikologis dapat
muncul pada diri seseorang
yang mengalami peristiwa
kebencanaan yang
mengakibatkan hilangnya
sumberdaya yang bernilai
seperti kehilangan orang yang
dicintai, harta benda yang
dimiliki, hubungan sosial dan
komunitas atau ketika
kehilangan pegangan hidupnya. Sumber:: megapolitan.kompas.com
PANDEMI COVID-19
Bencana Global Abad-21

Sumber: detikHealth Sumber: detikHealth Sumber: Media Indonesia

Pada beberapa temuan menyebutkan bahwa pandemi covid-19 berpengaruh pada kesehatan mental
para siswa seperti meningkatnya stres, depresi, dan kecemasan. Tidak hanya itu, bahkan pandemi
covid-19 dapat mempengaruhi pencapaian prestasi para siswa dan menyebabkan munculnya Post-
traumatic Syndrome Disorder atau Gangguan Kecemasan Pasca Trauma pada siswa.

Sumber: AlAzzam dkk., 2021; Williams dkk., 2021; Schwartz dkk., 2021; Kuhfeld dkk., 2020; Yu dkk., 2021.
HASIL TEMUAN
Instrumen Daftar Cek Masalah (DCM) dan Kriteria Diagnostik Kecemasan Pascatrauma

Telah dilakukan penyebaran Instrumen Daftar Cek Masalah (DCM) dan Instrumen
Kriteria Diagnostik Kecemasan Pascatrauma kepada para peserta didik yang ada di
perguruan tinggi maupun di sekolah menengah. Instrumen tersebut mengidentifikasi
gejala fisik, emosi, mental, perilaku, dan spiritual yang mungkin terjadi pada peserta
didik. Instrumen di komputerisasi ke dalam bentuk google form dan disebarkan melalui
mahasiswa maupun guru-guru sekolah menengah. Responden yang didapatkan
sebanyak 238 dan berikut adalah hasil temuan dari penyebaran Instrumen Daftar Cek
Masalah (DCM) dan Instrumen Kriteria Diagnostik Kecemasan Pascatrauma ….
HASIL TEMUAN
Instrumen Daftar Cek Masalah (DCM)
HASIL TEMUAN
Instrumen Daftar Cek Masalah (DCM)
HASIL TEMUAN
Instrumen Daftar Cek Masalah (DCM)
HASIL TEMUAN
Instrumen Daftar Cek Masalah (DCM)
HASIL TEMUAN
Instrumen Daftar Cek Masalah (DCM)
HASIL TEMUAN
Instrumen Kriteria Diagnostik Kecemasan Pascatrauma (N =253)
HASIL TEMUAN
Instrumen Kriteria Diagnostik Kecemasan Pascatrauma (N =253)
HASIL TEMUAN
Instrumen Kriteria Diagnostik Kecemasan Pascatrauma (N =253)
HASIL TEMUAN
Instrumen Kriteria Diagnostik Kecemasan Pascatrauma (N =253)
HASIL TEMUAN
Instrumen Kriteria Diagnostik Kecemasan Pascatrauma (N =253)
Bidang administrasi Administrasi
dan kepemimpinan dan Supervisi

Pengajaran kurikuler
Pendidikan jabatan Tujuan :
Bidang pengajaran Pendidikan khusus Perkembangan yang
Pengajaran remedial optimal dari individu

Bidang
pembinaan siswa Bimbingan
dan upaya lainnya

Gambar 1
Kedudukan Bimbingan dan konseling dalam Program Dalam Pendidikan
18
PENDIDIKAN BIMBINGAN KONSELING PSIKOTERAPI

Gambar 3
Keterkaitan Antara Pendidikan, Bimbingan, Konseling, dan Psikoterapi
Gambar 2
The Interrelationship of interviewing, counseling, and psychotherapy
Gambar 4
Posisi Bimbingan dan Konseling Di Sekolah
21
3. Ruang Lingkup Program
Ranah Akademik-Belajar untuk belajar
(Learning to Learn)
Ranah karier/vokasional-Belajar untuk
menghasilkan (Learning to Earn)
Ranah pribadi/sosial-Belajar untuk hidup
(Learning to Life)
3. a. Ranah Akademik
 Tujuan 1 : Keterampilan untuk belajar
Para siswa dapat memperoleh sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang memberikan sumbangan bagi
efektivitas belajar disekolah hingga melintasi
sepanjang rentang kehidupannya.
 Tujuan 2: kegemilangan Skolastik
Para siswa dapat merampungkan jenjang sekolah
dengan persiapan akademik yang esensial dalam
penentuan pilihan di antara opsi-opsi substansial
pasca-sekolah-lanjutan termasuk sekolah, salah
satunya.
 Tujuan 3: Sukses Akademik menuju Sukses Hidup.
Para siswa dapat memahami hubungan antara
kehidupan dalam rumah di tengah masyarakat.
3. b. Ranah Karir
 Tujuan 4: Intevigasi Aneka Karier
Para siswa dapat memperoleh keterampilan
melakukan investigasi terhadap dunia kerja
sekaitan dengan pengetahuan-diri dan pembuatan
keputusan tentang bidang karier yang diketahuai.
 Tujuan 5: Sukses Karier
Para siswa dapat memanfaatkan berbagai strategi
untuk meraih kesuksesan dan kepuasan karier di
masa depan.
 Tujuan 6: Relasi antara bersekolah dengan bekerja
Para siswa dapat memahami relasi antara berbagai
kualitas kepribadian di samping pendidikan dan
latihan dengan dunia kerja.
3. c. Ranah Pribadi-Sosial
 Tujuan 7:Menghargai diri sendiri/oranglain
Para siswa dapat memperoleh sikap,pengetahuan dan
keterampilan interpersonal yang dapat membantu
mereka memahami dan mengahargai diri sendiri dan
orang lain.
 Tujuan 8:Keterampilan merancang/menaklukan Tujuan
Para siswa dapat membuat keputusan, merancang tujuan
dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meraih
tujuan.
 Tujuan 9: Keterampilan Melangsungkan dan
Menyelamtkan Hidup
Para siswa dapat memperoleh pemahaman tentang
keterampilan menyelamatakan dan melangsungkan
hidup.
Bidang Pribadi-Sosial
Menghormati diri sendiri
dan orang lain
Penetapan tujuan dan
pengembangan keterampilan
Keterampilan bertahan hidup

Kurikulum Prencanaan
Bimbingan Student Individual
Achievement
and Sucess

Bidang Akademik Bidang Karir


Keterampilan belajar Investigasi karir
Sukses di sekolah Kesuksesan
Kesuksesan akademik Dalam berkarir
bagi kesuksesan hidup Hubungan antara
sekolah dan pekerjaan

Layanan Dukungan
Responsif Sistem

Gambar 5
Strategi Implementasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah
26
4. a. Layanan Preventif
Fokus
Membekali Siswa dengan pengetahuan
tentang pertumbuhan dan perkembangan
yang normal, memajukan pertumbuhan
pribadi yang positif dan mendampingi
mereka untuk memperoleh dan
memanfaatkan keterampilan-keterampilan
yang dibutuhkan untuk pengisian peran
hidup mereka yang luas.
Impelementasi Layanan
Preventif
 AKTIVITAS KELAS-Konselor dapat
berkolaborasi bersama para Guru pembimbing
menyelenggrakan sebagian layanan dasar melaluai
satu aktivitas atau unit belajar dalam kelas.
 AKTIVITAS KELOMPOK-Konselor
mengarahkan kelompok diluar kelas agar
dapat ,mengembangkan minat atau kebutuhan
mahasiswa yang sudah dapat teridentifikasi.
Konselor menyusun rencana dan mengarahkan
berbagai aktivitas-terstruktur yang didesain untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan siswa
yang turut serta dalam kelompok.
Ruang lingkup
Sebagai ruang lingkup dari komponen
perencanaan individual ini adalah standar
kompetensi kemandirian siswa berdasarkan tugas
perkembangan siswa yang dirumuskan oleh
ABKIN. Standar kompetensi ini dijadikan acuan
dalam merumuskan kompetensi yang ingin
dicapai oleh siswa meliputi landasan hidup
religius, landasan perilaku etis, kematangan
emosi, kematangan intelektual, kesadaran
tanggung jawab sosial, kesadaran gender,
pengembangan pribadi, prilaku kewirausahaan,
wawasan dan kesiapan karir, kematangan
hubungan dengan teman sebaya, kesiapan diri
untuk menikah dan berkeluarga.
DINAMIKA PERUBAHAN TEORI PENDIDIKAN
Dari Pedagogi Ke Heutagogi

Proses transformasi:
• Pedagogi (education 1.0)
Deterministic (Teacher Oriented)

• Andragogi (education 2.0)


Anti Deterministic (Student Oriented)

• Andragogi dengan mobile learning


(education 3.0)
Anti Deterministic (Student Oriented by IT)

• Heutagogi (education 4.0)


Self Determined Learning

Sumber: 21st Century Education: Menyongsong Transformasi Pendidikan 4.0, Ratna Wardani
Metode Sokratik
Sebagai Alternatif Model Pembelajaran Abad-21
4. b. Layanan Responsif/Kuratif
Fokus Layanan Responsif
Layanan-layanan responsif merupakan
segenap reaksi terhadap kebutuhan atau
kerisauan individual siswa yang muncul
dengan mendadak. Isyu persoalan trsebut
kemungkinan meliputi permasalahan
akademik, krisis pribadi, hubungan sosial,
keselamatan diri dn informasi karier.
Implementasi Layanan
Responsif/kuratif
1. Konseling Individual
2. Tim Penanggulangan Krisis
3. Resolusi Konflik dan Konferensi Kasus
4. Mediasi teman sebaya
5. Konseling-jangka pendek
6. Konseling kelompok
7. Program fasilitas/advokasi teman sebaya
8. Model asistensi siswa
9. pengalih-tanganan (referal)
10. konsultasi
Ruang Lingkup Layanan
Responsif/Kuratif
Komponen ini bersifat sebagai pendukung
bagi komponen Kurikulum Bimbingan
dan Perncanaan Individual, Selain juga
menuntut kerjasama dan dukungan dari
segenap staff demi tercapainya
implementasi yang gemilang.
4. c. Perencanaan Individual (Promotif)
FOKUS
Titik fokus komponen ini ditujukan pada upaya
mendampingi setiap siswa dalam pengembangan,
analisis dan evaulasi terhadap tujuan dan rencana
akademik, pekerjaan dan pribadinya.
IMPLEMENTASI
Assesmen, Penempatan, dan Penyaluran
KOMPONEN
Perencanaan individual dapat diprakarsai dalam
aktivitas klasikal dan kelompok yang termasuk
dalam layanan dasar namun pada akhirnya
aktivitas tersebut dijadikan sebagai fokus pada
babak perencanaan individual bersama konselor.
TANTANGAN
DUNIA PENDIDIKAN

Kompetensi Abad-21

 Learning & Innovations Skills


 Life & Career Skills

 Critical Thinking & Problem Solving  Flexibility & Adaptability


 Creativity & Innovation  Initiative & Self Directing
 Communication & Collaboration  Social & Cross-Cultural Skills
 Productivity & Accountability
 Leadership & Responsibility
 Information, Media & Technology Skills

 Information Literacy
 Media Literacy
 ICT Literacy

Sumber: 21st Century Education: Menyongsong Transformasi Pendidikan 4.0, Ratna Wardani
4. d. Dukungan Sistem
Fokus
Konselor menampilkan dukungan
terhadap berbagai program di luar
konseling. Dukungan tersebut melingkupi
bidang pengembangan program,
organisasi dan administrasi BK,
kerjasama dan Konsultasi dengan para
pimpinan dan stake holder lainnya sesuai
dengan kebutuhan.
Implementasi Dukungan Sistem
1. Pengembangan Program
2. Perluasan Jangkauan Keterlibatan
(Networking&Outreach)
3. Program Kepenasehatan
4. Pengembangan Karir (CPD)
5. Pengembanagan Materi Bimbingan (Penelitian dan
Pengembangan)
6. Program edukasi Untuk Orang Tua
7. Penjalinan Relasi dengan Public (Public Relations)
8. Evaulasi Program
9. Pemantauan Terhadap Sistem Penyelanggaraan
Program
Model BK Komprehensif
Nandang. R UPI 40
A. Landasan
Filosofi (asumsi, filosofi)
Pernyataan misi (visi dan misi)
Domain (akademik, karir, pribadi sosial)
Standar, kompetensi dan indikator
(standar kompetensi ABKIN)

41
B. Sistem Manajemen
Kesepakatan
Dewan penasehat (pengorganisasian)
Penggunaan Data (Monitoring siswa,
menutup kesenjangan)
Perencanaan tindakan
Penggunaan waktu
Penjadwalan

42
C. Sistem Penyampaian
Kurikulum bimbingan
Perencanaan individual dengan siswa
Layanan responsif
Dukungan sistem

43
D. Akuntabilitas
Laporan hasil
Evaluasi kinerja konselor
Audit/evaluasi program

44
E. Tema
Kepemimpinan
Advokasi
Kolaborasi dan pembentukan Tim
Perubahan sistemik

45
1. Pernyataan Misi
Salah satu aspek esensial dari
pembentukan suatu program konseling
adalah pernyataan misi program. Pada
pengembangan program mutakhir,
penentuan pernyataan misi yang
merangkum keseluruhan arah dan visi
program merupakan hal yang kritis.
Karena itu, pernyataan misi harus
spesifik, ringkas dan jelas sesuai program
bimbingan dan konseling bermaksud.
2. Pernyataan Filosofi
Suatu pernyataan tentang filosofi program
BK berisi harapan dan cita-cita luhur yang
mereflekssikan fungsi dan peran BK dalam
proses pendidikan. Pernyataan tentang
filosofi program dilandaskan pada Visi dan
misi sekolah. Keyakinan ini mengacu pada
upaya untuk memfasilitasi pertumbuhan
dan perkembangan siswa dalam meraih
ragam kompetensi akademik, sosial pribadi
dan karir sebagai siswa.
3. Pengembangan Tujuan
Program
Tujuan program BK diarahkan pada
upaya untuk merumuskan kontribusi
fungsi dan peran BK dalam meningkatkan
mutu Siswa sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
4. Sistem Penyelenggaraan
Titik tekan sistem penyelenggaraan
program Bimbingan dan Konseling
difokuskan pada empat komponen,
yakni :
Layanan Dasar
Layanan perencanaan individual
Layanan Responsif
Layanan Dukungan Sistem
Survey Tingkat Keterlaksanaan Program
Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Berikut link instrument Survey Tingkat


Keterlaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah :

bit.ly/AuditProgramBK
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai